Anda di halaman 1dari 49

1

METODE BARIER

 Jenis:

2
KONDOM

PROFIL:
 Mencegah kehamilan

 Mencegah IMS,HIV/AIDS

 Efektif bila pemakaiannya benar

 Dapat dipakai bersamaan dengan


kontrasepsi lain

3
KONDOM
 Selubung karet tipis, dapat dibuat dari
berbagai bahan seperti:
- Bahan lateks atau plastik/vinil
- Alami dari produksi hewani
 Berbentuk silinder,dengan pinggir
muara tebal,digulung rata dan
mempunyai bentuk seperti puting susu
4
KONDOM
 Saat ini kondom telah ditambah dengan
berbagai bahan dengan tujuan:
- meningkatkan efektivitas, ditambah
spermisida
- aktivitas seksual, dengan menambah
aksesoris/modifikasi dalam bentuk,
warna, pelumas, ketebalan, bahan
5
KONDOM
 CARA KERJA:
- Menampung sperma di ujung kondom
sehingga sperma terhalang untuk
bertemu sel telur
- Mencegah penularan penyakit yang
dapat ditularkan dari hubungan seks,
khususnya yang terbuat dari lateks dan vinil

6
KONDOM
 EFEKTIVITAS:
- bila dipakai secara efektif dan benar
- tidak efektif bila tidak konsisten
- angka kegagalan 2 – 12 per 100
perempuan per tahun.

7
KONDOM
manfaat:
KONTRASEPSI NON-KONTRASEPSI
- efektif bila benar - keterlibatan suami untuk KB
- tidak mengganggu asi, - mencegah IMS
kesehatan, ataupun - mencegah ejakulasi dini
sistemik - membantu mencegah
- murah, dapat dibeli secara kanker
umum (tidak perlu resep) serviks
- metode sementara bila - saling interaksi pasutri
metode lain harus ditunda - mencegah immuno
infertilitas

8
KONDOM

KETERBATASAN
 efektivitas tidak terlalu tinggi

 keberhasilan sangat tergantung cara

penggunannya
 hubungan seks agak terganggu

 pada beberapa klien:sulit mempertahankan

ereksi

9
KONDOM

KETERBATASAN (lanjutan) :
 harus selalu tersedia

 malu untuk membelinya di tempat


umum
 masalah limbah (pembuanganya)

10
KONDOM
SELEKSI PENGGUNAAN:
 Sesuai untuk pria yang ingin:

- berpartisipasi dalam program KB


- segera mendapatkan kontrasepsi
- menggunakan kontrasepsi sementara
atau tambahan
- menggunakan alkon hanya saat hub. seks
 Sesuai bagi pria yang berisiko tinggi
tertular/menularkan IMS
11
KONDOM
 Tidak sesuai untuk pria:
- pasangan yang berisiko tinggi bila
hamil
- alergi terhadap bahan kondom
- ingin kontrasepsi jangka panjang
- tidak mau repot
- tidak peduli dengan berbagai syarat
kontrasepsi
12
KONDOM

Cara penggunaan:
 gunakan kondom setiap melakukan
hubungan seks
 tambahkan spermisida agar efektivitas

 buka kemasan tanpa menggunakan


benda tajam
 Pasang kondom saat ereksi

13
KONDOM

Cara penggunaan:
 tempelkan ujungnya pada glans penis,
dan tempat menampung sperma pada
ujung uretra
 geser gulungan karet ke arah pangkal
penis
 hindarkan penetrasi ke vagina sebelum
kondom terpasang
14
KONDOM

Cara penggunaan:
 Longgarkan bagian ujung kondom bila
kondom tidak mempunyai tempat
penampungan sperma
 Lepaskan kondom sebelum penis lembek
dengan memegang pangkal kondom agar
kondom tidak lepas saat dicabut
 Buang kondom di tempat yang aman

15
KONDOM
Perlu perhatikan:
 kondom hanya untuk satu kali pakai
 sediakan dalam jumlah yang cukup
 jangan simpan pada tempat yang panas
 jangan gunakan bila kemasan robek atau
kondom rapuh & mudah robek
 jangan pakai minyak goreng/mineral/
pelumas petrolatum, karena kondom akan
rusak
16
KONDOM

Pemberian kondom kepada klien


 jumlah bervariasi, tergantung frekuensi
hubungan seks, jarak rumah ke klinik/
tempat pelayanan
 berikan untuk masa 6 bulan

 mutunya terjamin

17
KONDOM

Kunjungan ulang:
 tanyakan kepuasan atau keluhan klien

 Bila masalah timbul:

- masih kurang paham: informasikan


kembali
- tidak nyaman atau jemu: anjurkan
untuk menggunakan kontrasepsi lain
18
KONDOM
Penanganan efek samping/masalah kes.
 kondom rusak/bocor sebelum hubungan:

- buang dan pakai kondom baru


- atau campur dengan spermisida
 dicurigai rusak/bocor saat hubungan:

- pertimbangkan morning after pill


 reaksi alergi (jarang): ganti produk hewani atau
pilih metode lain
 Kurang kenikmatan: anjurkan metode lain

19
DIAFRAGMA
 merupakan kap, bentuk bulat cembung
 terbuat dari lateks
 Dimasukkan ke dalam vagina untuk menutup
serviks sebelum sebelum melakukan
hubungan seksual
 Cara kerja: menahan sperma agar tidak
mampu mencapai alat reproduksi permpuan
bagian atas,dan juga tempat spermisida

20
DIAFRAGMA
manfaat:
Kontrasepsi: Nonkontrasepsi
- efektif bila digunakan - membantu mencegah
dengan benar IMS, HIV/AIDS,
- tidak mengganggu khususnya bila
produksi asi, digunakan bersamaan
kesehatan, dan sistemik dengan spermisida
- tidak mengganggu hub. - pada saat haid,
seks, karena telah menampung darah
terpasang 6 jam menstruasi
sebelumnya

21
DIAFRAGMA
Keterbatasan
 efektivitas sedang, dengan spermisida a
kegagalan 6 – 18 per 100 perempuan
 perlu motivasi berkesinambungan dan
kepatuhan serta perlu nakes untuk
memeriksakan kap apakah sudah terpasang
secara tepat
 6 jam pasca hub. kap tetap pada posisi
 dapat menyebabkan infeksi

22
DIAFRAGMA

SELEKSI KLIEN
Sesuai bagi yang:
• tidak suka metode hormonal atau AKDR

• perokok; usia > 35 tahun

• menyusui, atau menunggu metode lain


sehingga perlu kontrasepsi sederhana
• perlu proteksi terhadap IMS

23
DIAFRAGMA

SELEKSI KLIEN
Tidak sesuai bagi yang:
• umur dan paritas serta masalah kesehatan
menyebabkan risiko tinggi untuk hamil
• Terinfeksi saluran uretra
• Tidak stabil secara psikis dan enggan
menyentuh vulva
• Riwayat sindrom syok karena keracunan
• Ingin metode KB efektif
24
DIAFRAGMA

Penanganan efek samping


 Infeksi saluran uretra:

* antibiotika yang sesuai


* kosongkan kandung kemih setelah
hubungan seksual
* sarankan metode lain
 Dugaan alergi:

* anjurkan metode lain


25
DIAFRAGMA

Penanganan efek samping …..lanjutan


 Nyeri tekan pada kandung kemih atau
rektum:
* pastikan letak kap sudah tepat
* bila kebesaran, ganti yang lebih kecil
* yakinkan masalah teratasi

26
DIAFRAGMA

Penanganan efek samping …… lanjutan


 Cairan vagina berbau:

* periksa adakah IMS atau benda asing


* lepaskan kap setelah hub. seks tetapi
tidak < 6 jam
* cuci kap dengan sabun cair dan air
* simpan tanpa menggunakan talk
* jika IMS pemrosesan alat sesuai PI
27
DIAFRAGMA

Cara penggunaan:
 Gunakan setiap melakukan hub. Seks

 Kosongkan kandung kemih

 Cuci tangan

 Pastikan diafragma tidak berlubang

 Oleskan spermisida atau jelli

28
DIAFRAGMA

Cara penggunaan …… lanjutan:


 Atur posisi:

- satu kaki diangkat ke kursi atau


dudukan toilet, atau berbaring, atau
sambil jongkok
 Lebarkan kedua labia

 Masukkan dan pastikan serviks terlindungi

 Mencabutnya dengan jari telunjuk dan tengah

29
3 macam kap serviks :

Vimule Dumas/Vault cap


Prentif cavity-rim

Polyethylene dikembangkan di India

Spons kontraseptif
30
A. Kap serviks dipijit
INSERSI KAP SERVIKS lalu didorong sejauh
mungkin kedalam vagina

B. Memeriksa bahwa kap


serviks menutupi serviks

C. U/ mengeluarkan kap
serviks, jari telunjuk
dikaitkan pada pinggir
Kap serviks,
melepaskannya dr
serviks lalu dikeluarkan

Kap serviks terpasang


dengan baik, menutupi
seluruh serviks 31
32
33
34
35
36
SPERMISIDA
 bahan kimia
 gunanya untuk menonaktifkan atau
membunuh sperma
 kemasan dalam bentuk:
- aerosol (busa)
- krim
- tablet vagina,suppos, dissolvable film
37
SPERMISIDA

Manfaat
Sebagai kontrasepsi
 efektif seketika

 tidak mengganggu produksi asi

 bisa sebagai pendukung metode lain

 tidak mengganggu kesehatan atau


mempengaruhi sistem sistemik
38
SPERMISIDA

Manfaat
Sebagai kontrasepsi (lanjutan)
 mudah digunakan,

 meningkatkan lubrikasi

 tidak perlu pemeriksaan kesehatan khusus


atau resep dokter
Sebagai nonkontrasepsi: membantu melindungi
IMS, HBV, dan HIV/AIDS
39
SPERMISIDA
Keterbatasan
 efektivitas kurang (3-21 kehamilan per
100 perempuan per tahun pertama),
tergantung pada kepatuhan
 perlu motivasi berkesinambungan
 membutuhkan waktu 10-15 menit
sebelum hubungan seksual
 efektif hanya 1-2 jam
40
SPERMISIDA

Seleksi klien:
Seleksi pengguna spermisida baik
untuk klien yang sesuai ataupun yang
tidak sesuai sama dengan seleksi bagi
pengguna diafragma.

41
SPERMISIDA

Penanganan efek samping


 Iritasi vagina, Iritasi penis dan tidak
nyaman:
- yakinkan apakah ada vaginitis/IMS
- bila karena spermisida, ganti dengan
kandungan kimianya berbeda atau
pilih metode lain.
42
SPERMISIDA

Penanganan efek samping (lanjutan)


 Gangguan rasa panas di vagina

- periksa apakah alergi/terbakar


- yakinkan rasa hangat adalah normal
- jika tidak ada perubahan, alihkan dengan
kandungan kimianya berbeda atau
ganti metode lain.

43
SPERMISIDA

Penanganan efek samping (lanjutan)


 Kegagalan tablet tidak larut

- pilih spermisida lain dengan komposisi

kimianya berbeda atau bantu klien


ganti metode lain.

44
SPERMISIDA

Cara penggunaan
 Pakai spermisida setiap hubungan seks

 cuci tangan sebelum mengisi aplikator, dan


masukkan aplikator sehingga spermisida
masuk ke dalam melindungi serviks
 jarak tunggu 10 – 15 menit, kecuali busa
tidak ada jarak tunggu
 ikuti anjuran dari pabrik

45
SPERMISIDA

Penggunaan
 aerosol

- efektif segera setelah insersi


- dianjurkan hanya sebagai kontrasepsi
- kocok 20 – 30 menit sebelum dipakai
- posisikan kontainer ke atas
- letakkan aplikator pada mulut kontainer,
tekan aplikator untuk mengisi busa
46
SPERMISIDA

Penggunaan
Aerosol (lanjutan)
 baring, dan insersikan aplikator ke
dalam vagina mendekati serviks
 semprotkan busa
 keluarkan aplikator
 cuci bersih aplikator, keringkan, dan
simpan kembali. Hanya untuk sendiri
47
SPERMISIDA
Tablet vagina,suppos, dissolvable
film
 cuci tangan, buka kemasan
 ambil tablet/suppos dari kemasan
 masukkan ke dalam vagina dengan posisi berbaring
 tunggu 10 – 15 menit sebelum hub. seks
 sediakan pengadaan ekstra

Busa tablet dapat menyebabkan rasa hangat

48
SPERMISIDA
Krim/jelli
 biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma
 krim dimasukkan dalam aplikator
 masukkan aplikator ke dalam vagina, tekan alat pendorong
sampai krim keluar
 boleh segera sanggama
 cuci bersih aplikator, keringkan, dan simpan kembali. Hanya
untuk sendiri

49

Anda mungkin juga menyukai