Anda di halaman 1dari 55

REGRESI LOGISTIK GANDA

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas 04/03/23


REGRESI LOGISTIK

Pengertian :

04/03/23
Adl salah satu pendekatan model

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
matematis yg digunakan untuk
menganalisis hub. satu atau beberapa
variabel independen dg satu variabel
dependen kategorik yg bersifat
dikotom/binary.
2
REGRESI LOGISTIK

04/03/23
Var. kategorik dikotom adl var yg
memp. dua nilai variasi, misalnya :

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
sakit dan tdk sakit, merokok dan
tidak merokok, bblr dan normal dll.

3
REGRESI LOGISTIK

Perbedaan antara regresi linier dg

04/03/23
regresi logistik terletak pd jenis
variabel dependennya, pd regresi

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
linier var dependennya berbentuk
numerik sedangkan pd regresi logistik
var dependenya berbentuk kategorik
dikotom.
4
REGRESI LOGISTIK
TUJUAN :

1. Untuk mendapatkan model fit dan parsimony

04/03/23
yg dapat menggambarkan hub. antara

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
variabel independen dg variabel dependen.
2. Untuk menghitung besarnya peluang resiko
individu berdasarkan kondisi variabel
independennya.
5
REGRESI LOGISTIK
Fungsi Logistik

f (Z) = 1

04/03/23
1 + e-z

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
f (Z) merupakan probabilitas kejadian suatu
penyakit berdasarkan faktor resiko tertentu.
Nilai Z merupakan nilai indeks variabel
independen, nilai Z bervariasi antara –oo
sampai +oo
6
f (Z) dpt diganti dg P(Z). P = Probabilitas
REGRESI LOGISTIK
Bila nilai Z mendekati –oo maka :

f (-oo) = 1 =0

04/03/23
1 + e-(-oo)

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Bila nilai Z mendekati +oo maka :

f (+oo) = 1 =1
1 + e-(+oo)
7
Fungsi Logistik dapat digambarkan :

1
P (z) = 1
1 + e-(-z)

04/03/23
½ P (z) = . 1 .
1 + e-z

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
- 0 
Z

Fungsi logistik berbentuk :

P(z) = . 1 .
1 + e-z
8
REGRESI LOGISTIK

Dari grafik P(Z) atau P(X) yg berbentuk huruf

04/03/23
S mencerminkan ttg pengaruh nilai Z pd
resiko individu yg minimal pd nilai Z rendah,

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
kemudian seiring dg meningkatnya nilai Z
resiko juga semakin meningkat dan dpt
ketinggian tertentu garisnya akan mendatar
mendekati nilai 1.

9
REGRESI LOGISTIK

Model logistik dari fungsi logistik dikembangkan dg nilai z


merupakan penjumlahan linier konstanta (α) ditambah dg

04/03/23
1X1, ditambah 2X2 sampai iXi, dg variabel X adl
variabel independen, sehingga didapat persamaan sbb :

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Z = α + (X) (regresi logistik sederhana)
Z = α + 1(X1) + 2(X2) +…+ i(Xi)
(regresi logistik berganda)
10
PERSAMAAN REGRESI LOGISTIK

Bila nilai Z dimasukkan pd fungsi Z, maka


rumus fungsi Z adalah :

04/03/23
1

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
P(Z) =
1 + e-(α + X)

P1(X)
RR = dan OR = Expβ atau eβ
P0(X) 11
REGRESI LOGISTIK GANDA

Fungsi Regresi logistik ganda:


1. Menetapkan model matematik yang paling baik

04/03/23
utk menggambarkan hubungan var. independen
dan var dependen.

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
2. Menggambarkan hubungan kuantitatif antara var.
indep (x) dg var dep (y) setelah dikontrol var. lain
3. Mengetahui variabel independen (x) mana yang
penting/dominan dlm memprediksi var. dependen.
4. Mengetahui adanya interaksi pada dua/lebih var.
independen thd variabel dependen
12
Jenis Model Regresi Logistik
1. Regresi Logistik Model Prediksi
Model yg terdiri beberapa variabel independen yg dianggap terbaik untuk

04/03/23
memprediksi kejadian variabel dependen

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
X1
y
X2
X3

Misalnya judul penelitian:


Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di Kab X
tahun 2014
13
Jenis Model Regresi Logistik
2. Regresi Logistik Model Estimasi (Faktor Risiko)
Model dng tujuan mengetahui hubungan satu/beberapa variabel
independen dengan kejadian variabel dependen dengan mengontrol

04/03/23
beberapa variabel konfounding

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
x1 y

X2
X3
X4
Misalnya judul penelitian:
14
Analisis hubungan Berat Badan dengan Tekanan darah di Kab X th 2014
04/03/23
REGRESI LOGISTIK GANDA

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
MODEL PREDIKSI

15
Model Prediksi
Langkah Pemodelan
1. Seleksi bivariat; variabel independen p-value <0,25 atau walaupun
>0,25 boleh masuk multivariat kalau secara substansi merupakan

04/03/23
variabel yg sangat penting
2. Memasukkan secara bersamaan seluruh var indep ke model multivariat.
Variabel yang p-value nya besar dikeluarkan dari model multivariat.

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Ketentuannya : variabel yg p valuenya < 0,05 yang dapat tetap di model.
Variabel yg p valuenya > 0,05 dikeluarkan dari model satu persatu
dimulai dari variabel yg p-value nya terbesar. Bila var yg dikeluarkan tsb
mengakibatkan perubahan besar koefisien (nilai OR) variabel2 X yg
masih ada (berubah > 10 %), maka var tsb dimasukkan kembali dlm
model. Pemilihan variabel dng metode ENTER
3. Identifikasi linieritas untuk variabel independen yg berbentuk numerik;
untuk memastikan apakah variabel tsb tetap berbentuk numerik atau
lebih baik dlm bentuk katagorik.
4. Uji interaksi sesama variabel indpenden yg secara substansi diduga ada
interaksi 16
Contoh Logistik Model Prediksi
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara UMUR IBU (age) ,
RAS (race), MENDERITA HIPERTENSI (ht), ADA KELAINAN UTERUS
(ui), PERIKSA HAMIL (ftv),merokok, prematur dengan BBLR (low).

04/03/23
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Umur(age)
Ras(race)
Hipertensi(ht)
BBLR(low)
Uterus(ui)
Anc(ftv)
Merokok(smoke)
Prematur(ptl)

17
Seleksi bivariat
1. umur Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.
Step 1 Step 2.760 1 .097

04/03/23
Block 2.760 1 .097
Model 2.760 1 .097

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Variables in the Equation

95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
age -.051 .032 2.635 1 .105 .950 .893 1.011
1 Const
.385 .732 .276 1 .599 1.469
ant
a. Variable(s) entered on step 1: age.

Hasil bivariat menunjukkan , umur mempunyai p value 0,097 (lihat


Di omnibus test bagian block). Dengan demikian p value < 0,25
Jadi umur dapat ke multivariat.
Dari hasil diatas juga dapat diketahui nilai OR, yaitu di kolom
EXP(B) = 0,950 18
2. Race
Categorical Variables Codings Omnibus Tests of Model Coefficients

Parameter coding Chi-square df Sig.


Frequency (1) (2) Step 1 Step 5.010 2 .082
Race White 96 .000 .000 Block 5.010 2 .082

04/03/23
Black 26 1.000 .000 Model 5.010 2 .082
Other 67 .000 1.000

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Variables in the Equation

95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Stea race 4.922 2 .085
p1 race(1) .845 .463 3.323 1 .068 2.328 .939 5.772
race(2) .636 .348 3.345 1 .067 1.889 .955 3.736
Constant -1.155 .239 23.330 1 .000 .315
a. Variable(s) entered on step 1: race.

Hasil uji didapatkan p value 0,082 berarti p value < 0,25, sehingga variabel ras
dapt lanjut ke multivariat. Dari output dapat diketahui juga nilai OR dummy,
terlihat ada dua nilai OR yaitu OR untuk race(1) 2,328 artinya ras kuliat hitam akan berisiko
bayinya bblr sebesar 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan ras kulit putih. OR untuk race(2) 19
besarnya 1,89
artinya ras kelompok lainnya mempunyai risiko bayinya bblr sebesar 1,89 kali lebi tinggi
dibandingkan ras kulit putih.
3. Hipertensi
Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.
Step 1 Step 4.022 1 .045

04/03/23
Block 4.022 1 .045
Model 4.022 1 .045

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Variables in the Equation

95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
ht 1.214 .608 3.979 1 .046 3.365 1.021 11.088
1 Constant -.877 .165 28.249 1 .000 .416
a. Variable(s) entered on step 1: ht.

Hasil uji didapatkan p value = 0,045 (p value < 0,25) berarti


masuk dalam multivariat

20
4. Kelainan Uterus
Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.
Step 1 Step 5.076 1 .024

04/03/23
Block 5.076 1 .024
Model 5.076 1 .024

Variables in the Equation

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
ui .947 .417 5.162 1 .023 2.578 1.139 5.834
1 Constant -.947 .176 29.072 1 .000 .388
a. Variable(s) entered on step 1: ui.

Hasil p value 0,024 (p value < 0,25), maka variabel kelainan uterus
dapat lanjut ke multivariat

21
5. ANC
Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.
Step 1 Step .773 1 .379

04/03/23
Block .773 1 .379
Model .773 1 .379

Variables in the Equation

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
95.0% C.I.for EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
ftv -.135 .157 .744 1 .389 .874 .643 1.188
1 Constant -.687 .195 12.427 1 .000 .503
a. Variable(s) entered on step 1: ftv.

Hasil uji p value = 0,379 (p value > 0,25) sehingga secara statistik tidak
dapat lanjut ke multivariat, namun karena secara substansi variabel
periksa hamil sangat penting, maka variabel ini dapat dianalisis
multivariat. 22
6. Merokok
Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.
Step 1 Step 4.867 1 .027

04/03/23
Block 4.867 1 .027
Model 4.867 1 .027

Variables in the Equation

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
smoke .704 .320 4.852 1 .028 2.022 1.081 3.783
1 Constant -1.087 .215 25.627 1 .000 .337
a. Variable(s) entered on step 1: smoke.

Hasil analisis bivariat didapatkan p value = 0,027 (< 0,25) dengan


demikian variabel merokok dapat masuk ke multivariat.
23
7. Prematur
Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.
Step 1 Step 6.779 1 .009

04/03/23
Block 6.779 1 .009
Model 6.779 1 .009

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Variables in the Equation

95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
ptl .802 .317 6.391 1 .011 2.230 1.197 4.151
1 Constant -.964 .175 30.370 1 .000 .381
a. Variable(s) entered on step 1: ptl.

Hasil analisis didapatkan p value sebesar 0,009 berarti < 0,25


sehingga variabel riwayat adanya prematur dapat masuk ke
multivariat
24
Hasil seleksi bivariat
Setelah masing-masing variabel independen dilakukan analisis bivariat,
hasilnya:

Variabel P value

04/03/23
Umur 0,097
Ras 0,082
Hipertensi 0,045

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Kelainan uterus 0,024
Periksa hamil 0,379
Merokok 0,027
Prematur 0,009

Hasil seleksi bivariat semua variabel menghasilkan p value < 0,25, hanya
periksa hamil yang p valuenya > 0,25, namun variabel periksa hamil tetap
dianalisis multivariat oleh karena secara substansi periksa hamil merupakan
variabel yang sangat penting berhubungan dengan kejadian bblr.

25
Pemodelan Multivariat
Variables in the Equation

95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper

04/03/23
Step
a
age -.041 .036 1.249 1 .264 .960 .894 1.031
1 race 6.783 2 .034
race(1) 1.009 .502 4.034 1 .045 2.743 1.025 7.345
race(2) 1.003 .426 5.560 1 .018 2.727 1.185 6.280

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
smoke .964 .391 6.090 1 .014 2.622 1.219 5.639
ptl .630 .340 3.429 1 .064 1.877 .964 3.654
ht 1.361 .631 4.648 1 .031 3.902 1.132 13.451
ui .802 .458 3.066 1 .080 2.229 .909 5.468
ftv .009 .161 .003 1 .954 1.009 .736 1.384
Constant -1.183 .919 1.659 1 .198 .306
a. Variable(s) entered on step 1: age, race, smoke, ptl, ht, ui, ftv.

Dari hasil analisis terlihat ada 4 variabel yang p valuenya > 0,05 yaitu
age, ptl, ui dan ftv, yang terbesar adalah ftv, sehingga pemodelan
selanjutnya variabel ftv dikeluarkan dari model.
26
Model tanpa FTV
Variables in the Equation

95.0% C.I.for

04/03/23
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
age -.040 .036 1.275 1 .259 .960 .896 1.030
1 race 6.781 2 .034
race(1) 1.009 .503 4.035 1 .045 2.744 1.025 7.347

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
race(2) 1.002 .425 5.562 1 .018 2.723 1.184 6.262
smoke .963 .390 6.086 1 .014 2.620 1.219 5.632
ptl .629 .340 3.423 1 .064 1.875 .963 3.651
ht 1.358 .629 4.663 1 .031 3.889 1.134 13.341
ui .800 .457 3.063 1 .080 2.226 .908 5.454
Constant -1.184 .919 1.661 1 .197 .306
a. Variable(s) entered on step 1: age, race, smoke, ptl, ht, ui.

Setelah ftv keluar, kita lihat perubahan OR untuk masing-


masing variabel
27
Perubahan nilai OR
Variabel OR ftv ada OR ftv tak ada perubahan OR

04/03/23
Age 0.960 0.960 0%
Race(1) 2.743 2.744 0%
Race(2) 2.727 2.723 0%

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Smoke 2.622 2.620 0%
Ptl 1.877 1.875 0,1 %
Ht 3.902 3.889 0.3 %
ui 2.229 2.226 0,1 %
ftv 1.009

Ternyata setelah ftv keluar, perubahan OR untuk semua variabel yg


Tersisa tidak ada yang > 10 %. Dengan demikian ftv dikeluarkan dari
Model. Selanjutnya variabel umur dicoba dikeluarkan dari model
28
Model tanpa Umur
Variables in the Equation

95.0% C.I.for
EXP(B)

04/03/23
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
race 7.968 2 .019
1 race(1) 1.088 .501 4.723 1 .030 2.968 1.113 7.916
race(2) 1.059 .418 6.422 1 .011 2.883 1.271 6.538

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
smoke .991 .387 6.569 1 .010 2.694 1.263 5.747
ptl .576 .334 2.975 1 .085 1.779 .925 3.422
ht 1.364 .633 4.640 1 .031 3.912 1.131 13.537
ui .855 .451 3.585 1 .058 2.350 .970 5.692
Constant -2.146 .386 30.917 1 .000 .117
a. Variable(s) entered on step 1: race, smoke, ptl, ht, ui.

Setelah umur dikeluarkan kita lihat perubahan nilai OR untuk variabel


yang tersisa sbb :
29
Perubahan nilai OR
Variabel OR age ada OR age tak ada perubahan OR
Age 0.960 -
Race(1) 2.743 2.968 8,2 %

04/03/23
Race(2) 2.727 2.883 5,7 %
Smoke 2.622 2.694 2,7 %
Ptl 1.877 1.779 5,2 %

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Ht 3.902 3.912 0.3 %
ui 2.229 2.350 5,4 %
ftv 1.009

Setelah umur keluar, perubahan nilai OR nya tidak ada yang


>10%, berarti Variabel umur dikeluarkan dari model
Selanjutnya variabel variabel prematur dicoba dikeluarkan

30
Model tanpa prematur
Variables in the Equation

95.0% C.I.for

04/03/23
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
race 8.245 2 .016
1 race(1) 1.064 .499 4.545 1 .033 2.897 1.090 7.704

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
race(2) 1.083 .413 6.877 1 .009 2.955 1.315 6.640
smoke 1.094 .380 8.299 1 .004 2.986 1.419 6.286
ht 1.359 .630 4.660 1 .031 3.894 1.133 13.379
ui 1.006 .438 5.262 1 .022 2.734 1.158 6.458
Constant -2.092 .380 30.307 1 .000 .123
a. Variable(s) entered on step 1: race, smoke, ht, ui.

Setelah variabel Prematur dikeluarkan dari model kita lihat perubahan


Nilai OR nya sbb :
31
Perubahan nilai OR
Variabel OR ptl ada OR ptl tak ada perubahan OR

04/03/23
Age 0.960 -
Race(1) 2.743 2.897 5,6 %

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Race(2) 2.727 2.955 8,3 %
Smoke 2.622 2.986 13,8 %
Ptl 1.877 - -
Ht 3.902 3.894 0.2 %
ui 2.229 2.734 22,6 %
ftv 1.009 -

Ada perubahan OR > 10 %, jadi prematur dimasukkan kembali dlm model

32
Model prematur masuk lagi
Variables in the Equation

95.0% C.I.for
EXP(B)

04/03/23
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
race 7.968 2 .019
1 race(1) 1.088 .501 4.723 1 .030 2.968 1.113 7.916
race(2) 1.059 .418 6.422 1 .011 2.883 1.271 6.538

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
smoke .991 .387 6.569 1 .010 2.694 1.263 5.747
ptl .576 .334 2.975 1 .085 1.779 .925 3.422
ht 1.364 .633 4.640 1 .031 3.912 1.131 13.537
ui .855 .451 3.585 1 .058 2.350 .970 5.692
Constant -2.146 .386 30.917 1 .000 .117
a. Variable(s) entered on step 1: race, smoke, ptl, ht, ui.

Model setelah variabel prematur dimasukkan kembali.


Variabel ui p=0,058, dengan demikian variabel ui dicoba dikeluarkan
dari model 33
Model tanpa uterus
Variables in the Equation

04/03/23
95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Step
a
race 8.286 2 .016
1 race(1) 1.062 .500 4.513 1 .034 2.894 1.086 7.712
race(2) 1.085 .411 6.949 1 .008 2.958 1.321 6.626
smoke .996 .382 6.794 1 .009 2.707 1.280 5.726
ht 1.221 .629 3.764 1 .052 3.390 .988 11.640
ptl .696 .325 4.596 1 .032 2.007 1.062 3.793
Constant -2.025 .372 29.586 1 .000 .132
a. Variable(s) entered on step 1: race, smoke, ht, ptl.

34
Perubahan OR tanpa Uterus
Variabel OR ui ada OR ui tak ada perubahan OR
Age 0.960 -

04/03/23
Race(1) 2.743 2.894 5,5 %
Race(2) 2.727 2.958 8,4 %
Smoke 2.622 2.707 3,2 %

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Ptl 1.877 2.007 6,9 %
Ht 3.902 3.390 13.1 %
ui 2.229 - -
ftv 1.009 - -

Uterus merubah OR > 10%, dengan demikian variabel uterus


dimasukkan kembali dalam model

Dengan demikian pemodelan selesai


35
Model Terakhir
Variables in the Equation

95.0% C.I.for

04/03/23
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step race 7.968 2 .019

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
a
1 race(1) 1.088 .501 4.723 1 .030 2.968 1.113 7.916
race(2) 1.059 .418 6.422 1 .011 2.883 1.271 6.538
smoke .991 .387 6.569 1 .010 2.694 1.263 5.747
ptl .576 .334 2.975 1 .085 1.779 .925 3.422
ht 1.364 .633 4.640 1 .031 3.912 1.131 13.537
ui .855 .451 3.585 1 .058 2.350 .970 5.692
Constant -2.146 .386 30.917 1 .000 .117
a. Variable(s) entered on step 1: race, smoke, ptl, ht, ui.
36
Uji interaksi Chi-
square df Sig.  
Step 1 Step .000 1 .994
Block 2: Method = Enter Block .000 1 .994
Omnibus Tests of Model Coefficients
Model 26.560 7 .000

04/03/23
Variables in the Equation

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a
race 7.900 2 .019
1 race(1) 1.088 .502 4.692 1 .030 2.969 1.109 7.946
race(2) 1.059 .419 6.387 1 .011 2.883 1.268 6.555
smoke .990 .397 6.211 1 .013 2.692 1.236 5.865
ptl .576 .336 2.937 1 .087 1.779 .921 3.438
ht 1.360 .831 2.680 1 .102 3.896 .765 19.852
ui .854 .451 3.584 1 .058 2.350 .970 5.693
ht by smoke .010 1.283 .000 1 .994 1.010 .082 12.491
Constant -2.146 .386 30.875 1 .000 .117
a. Variable(s) entered on step 1: ht * smoke .

37
Uji interaksi didapatkan p value pada blok2 bagian step = 0,994, p value
>0,05 berarti tidak ada interaksi.
Model Terakhir
Variables in the Equation

04/03/23
95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Step
a
race 7.968 2 .019
1 race(1) 1.088 .501 4.723 1 .030 2.968 1.113 7.916
race(2) 1.059 .418 6.422 1 .011 2.883 1.271 6.538
smoke .991 .387 6.569 1 .010 2.694 1.263 5.747
ptl .576 .334 2.975 1 .085 1.779 .925 3.422
ht 1.364 .633 4.640 1 .031 3.912 1.131 13.537
ui .855 .451 3.585 1 .058 2.350 .970 5.692
Constant -2.146 .386 30.917 1 .000 .117
a. Variable(s) entered on step 1: race, smoke, ptl, ht, ui.
38
Interpretasi
Dari analisis multivariat ternyata variabel yang berhubungan

04/03/23
bermakna dengan kejadian BBLR adalah variabel ras, merokok
dan hipertensi. Sedangkan variabel riwayat prematur dan
kelainan uterus sebagai variabel konfounding. Hasil analisis

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
didapatkan Odds Ratio (OR) dari variabel hipertensi adalah 3,9,
artinya Ibu yang menderita hipertensi akan melahirkan bayi
BBLR sebesar 4 kali lebih tinggi dibandingkan ibu yang tidak
menderita hipertensi setelah dikontrol variabel race, merokok,
prematur dan uterus.
Secara sama dapat diinterpretasikan untuk variabel yang lain.

39
Catatan :
Model regresi logistik hanya dapat digunakan untuk penelitian
yang bersifat Kohort. Sedangkan unutk penelitian yang bersifat
cross sectional atau case control, interpretasi yang dapat

04/03/23
dilakukan hanya menjelaskan nilai OR (Exp B) pada masing-
masing variabel. Oleh karena analisisnya multivariat/ganda

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
maka nilai OR-nya sudah terkontrol (adjusted) oleh variabel lain
yang ada pada model.

40
04/03/23
REGRESI LOGISTIK GANDA

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
MODEL FAKTOR RESIKO

41
Model Faktor Risiko
Langkah Pemodelan
1. Melakukan analisis bivariat antara masing2 variabel
konfounding dng dependen, bila hasil p value < 0,25 maka var

04/03/23
tsb dpt masuk multivariat, atau walaupun p value > 0,25 boleh
masuk multivariat kalau secara substansi merupakan variabel yg
sangat penting (langkah ini bisa diabaikan)

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
2. Lakukan pemodelan lengkap, mencakup: var utama, var
konfounding dan var interaksi.
3. Langkah berikutnya lakukan penilaian interaksi dng cara melihat
nilai p. Bilai p value > 0,05 var interaksi dikeluarkan dari model
secara bertahap dimulai dari p value terbesar.
4. Lakukan penilaian konfounding dng cara mengeluarkan var
konfounding satu persatu dimulai dari p value terbesar. Bila
setelah dikeluarkan diperoleh selisih OR var Utama lebih besar
dari 10 %, maka varibel tsb dinyatakan sbg konfounding dan var
tsb berarti harus tetap berada dalam model
42
Kerangka Konsep

04/03/23
Pekerjaan Eksklusive

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
umur1
Sikap

Umur1 : ≤ 30 th dan > 30 th (umur yg dikelompokkan)


Sikap : penjumlahan keempat skor pertanyaan sikap

43
Seleksi Bivariat (Langkah No. 1)

04/03/23
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Hasil hasil analisis bivariat variabel pekerjaan (status kerja)
diperoleh nilai p = 0,004 < 0,25  masuk kandidat model 44
Seleksi Bivariat

04/03/23
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Hasil analisis bivariat variabel umur kelompok (umur1)
diperoleh nilai p = 0,002 < 0,25  masuk kandidat model 45
Seleksi Bivariat

04/03/23
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Hasil analisis bivariat variabel sikap diperoleh nilai p = 0,110
< 0,25  masuk kandidat model
46
)
Pemodelan Lengkap (langkah no. 2

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas 04/03/23


47
Hasil pemodelan lengkap dg UJI INTERAKSI

04/03/23
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Hasil analisis pemodelan lengkap : variabel interaksi
umur*kerja dan kerja*sikap nilai p > 0,05  variabel interaksi
48
dikeluarkan dari model.
Seleksi variabel INTERAKSI (langkah No. 3)

04/03/23
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
Hasil analisis setelah variabel interaksi umur*kerja dikeluarkan
diperoleh nilai p pd variabel interaksi = 0,261 > 0,05  49
variabel kerja*sikap dikeluarkan
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas 04/03/23
50
Penilaian Uji Confounding (Langkah No. 4)

Penilaian Confounding variabel sikap

04/03/23
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
51
Penilaian Confounding variabel umur

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas 04/03/23


52
Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas 04/03/23
53
SEKIAN TERIMA KASIH

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas 04/03/23


54
LATIHAN
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara
status bekerja (0=tidak bekerja, 1=bekerja), tingkat

04/03/23
pendidikan (1=SD, 2=SMP, 3=SMA, 4=PT), umur1 (0=<30
th, 1=30 th) dan jumlah anak (anak) dengan menyusui

Biostatistik/Karbito/S2 Kesmas
eksklusif (0=ya, 1=tidak).

Gunakan Data Menyusui Eksklusif (Data Eksklusif)

Gunakan Model Prediksi

Lakukan langkah2 sesuai prosedur model prediksi


Buatkan tabel dan intepreasi hasilnya.
55

Anda mungkin juga menyukai