tambahan
Jika timbul reaksi di setiap penggunaan,
1.Kondom alamiah tidak mencegah PMS (misalnya: HBV, HIV/AIDS), tidak dianjurkan untuk
klien dengan risiko tinggi PMS.
Lanjutan
Reaksi alergi terhadap spermisida:
Jika timbul gejala setelah sanggama dan
bukan akibat PMS, sediakan spermisida
jenis lainnya /kondom tanpa bahan
spermisida atau bantu klien memilih
metode lain.
Penanganan Masalah Lainnya
Mengurangi kenikmatan seksual :
Jika masalah sensitifitas tetap mengganggu
walaupun telah diganti kondom yg lebih tipis,
gunakan metode lain.
Kondom dicurigai rusak atau ditemukan rusak
(sebelum hubungan seksual):
Periksa apakah terdapat lubang /terjadi kebocoran
Buang kondom yg cacat, gunakan kondom baru
terutama yg mengandung spermasida
Lanjutan
Kondom rusak /terlepas selama hubungan intim :
Lindungi dengan kontrasepsi darurat yang
tersedia
Bila kondom tidak ada penampung di bagian
ujungnya, sisakan 1-2 cm dari bagian ujung
kondom untuk menampung sperma
Cabut penis sebelum ereksi hilang, pegang
gelang kondom (di bagian pangkal), agar sperma
tidak tumpah
Setiap kondom harus digunakan sekali pakai
Petunjuk Bagi Klien
Gunakan kondom baru setiap akan
bersanggama dan jangan dioles dengan
minyak pelumas
Sebaiknya gunakan kondom yang
mengandung spermisida untuk perlindungan
maksimum.
Lanjutan
Jangan gunakan gigi, pisau, gunting atau
benda-benda tajam lainnya untuk membuka
kemasan kondom.
Kondom harus dipasang/disarungkan ke
penis yang telah ereksi sebelum penetrasi ke
dalam vagina, karena tumpahan air mani
sebelum ejakulasi juga mengandung sperma
aktif.
Bagaimana Memasang Kondom Pria
Buka kemasan kondom
secara hati-hati agar
kondom tidak robek.
Jangan lepas gulungan
kondom sebelum
memasangnya.
Pasang kondom pada saat
penis telah ereksi