DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II
penulis
DAFTAR ISI
kata pengantar................................................................................ i
daftar isi......................................................................................... ii
Bab 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................... 1
B. Tujuan penulisan.................................................................. 1
C. Metode penulisan.................................................................. 2
D. Sistematika penulisan........................................................... 2
Bab II PEMBAHASAN
A. Pengertian kontrasepsi.......................................................... 3
B. Pengertian KB........................................................................ 3
C. Manfaat KB........................................................................... 3
D. Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat...............................4
E. Macam-macam metode kontrasepsi tanpa alat...................... 5
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................... 10
REFERENSI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode keluarga berencana alami telah banyak digunakan di masa lalu
oleh berbagai kelompok agama seperti penganut Katolik Roma. Metode ini
dilakukan dengan mengamati perubahan tubuh tertentu yang menandai
ovulasi. Dari informasi ini, pasangan dapat memilih pantang koitus dan
menggunakannya sebagai metode keluarga berencana mereka, atau
menggunakan masa subur ini untuk melakukan koitus sehingga
meningkatkan kehamilan, yang disebut sebagai kesadaran terhadap
kesuburan. (Suzanne Everett, 2017 ).
KB pada hakikatnya merupakan program yang turut berperan
penting dalam menciptakan generasi masa depan bangsa Indonesia yang
berkualitas serta mampu bersaing dengan bangsa lain.
Beberapa pasangan suami-istri mengalami kesulitan dalam memilih
metode KB. Ada ibu yang kegemukan mengikuti suatu metode KB, ada juga
yang alergi dan sebagainya. Tentu itu bukan tujuan dari program KB,
hanya efek samping tapi kadang-kadang turut mengusik kebahagiaan
rumah tangga. Beberapa di antara mereka memperhitungkan masa subur,
dimana masa subur sangat besar artinya bagi mereka yang menginginkan
hamil dan bagi yang ingin menunda kehamilan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan mahasiswa tentang
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana tanpa alat
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswi mengetahui pengertian dari KB
b. Agar mahasiswi dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari KB
alami
C. Metode Penulisan
Makalah ini kami susun berdasarkan sumber yang kami peroleh dari buku
dan internet.
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Metode Penulisan
d. Sistematika Penulisan
BAB II Pembahasan
BAB III Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi ialah usaha – usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha- usaha itu dapat bersifat sementara,dapat pula bersifat permanen.
Yang bersifat permanen dinamakan pada wanita tubektomi dan pada pria
vasektomi.
Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Dapat dipercaya
2. Tidak menimbulkan efek yang menganggu kesehatan
3. Daya kerja dapat diatur menurut kebutuhan
4. Tidak menganggu sewaktu melakukan koitus
5. Tidak memerlukan motivasi terus menerus
6. Mudah pelaksanaannya
7. Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat
8. Dapat diterima pengunaannya oleh pasangan yang bersangkutan."
B. Pengertian KB
KB merupakan salah satu sarana bagi setiap keluarga baru untuk
merencanakan pembentukan keluarga ideal, keluarga kecil bahagia dan
sejahtera lahir dan bathin. Keluarga Berencana adalah salah satu usaha
untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasihat
perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.
C. Manfaat Keluarga Berencana
Manfaat Usaha Keluarga Berencana Di Pandang Dari Segi Kesehatan
1. Untuk ibu : dengan tujuan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu
mendapat manfaat berupa :
Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang
berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh
adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk
beristirahat dan menikmati waktu terluang serta melakukan
kegiatan-kegiatan lainnya.
2. Untuk anak-anak lain : Memberikan kesempatan kepada mereka agar
perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak memperoleh
makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena
pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat
diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena
sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk
mempertahankan hidup semata-mata.
3. Untuk ayah : Untuk memberikan kesempatan kepadanya agar dapat :
memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kesemasan
berkurang serta lebih banyak waktu yang tertuang untuk
keluarganya.
D. Metode KB Sederhana Tanpa Alat
1) KB alamiah
Metode alamiah sering juga disebut dengan metode pantang berkala,
yaitu tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu
sekitar waktu terjadinya ovulasi.
(a) Cara kerja :
Untuk menggunakan keluarga berencana alamiah secara efektif,
pasangan perlu memodifikasi prilaku seksual mereka. Pasangan
harus mengamati tanda-tanda fertilitas wanita secara harian dan
mencatatnya. Mengenal masa subur dan tidak melakukan aktifitas
seksual pada masa subur jika tidak menginginkan kehamilan.
(b) Efektivitas :
Bila digunakan secara sempurna efektivitas metode KBA dapat
mencapai 65%.
(c) Manfaat : Dapat digunakan baik untuk menghindari atau untuk
menginginkan kehamilan
Tidak ada efek samping
Meningkatkan pengetahuan mengenai fungsi reproduksi wanita
Menumbuhkan kepercayaan diri tidak tergantung kepada
kontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan pihak pria
Tidak tergantung dengan tenaga medis
Ekonomis
(d) Indikasi : Keluarga Berencana Alamiah merupakan metode yang
sesuai untuk :
Wanita yang mau mengamati tanda kesuburan
Wanita yang mempunyai siklus haid yang cukup teratur
Pasangan dengan tidak dapat mengguanakan metode lain
Tidak keberatan jika terjadi kehamilan
E. Macam – macam Metode Sederhana Tanpa Alat
Metode Kalender (Ogino-Knaus)
Metode ini ditemukan oleh Ogino dari Jepang dan Knaus dari Austria,
dimana Ogino menyatakan bahwa ovulasi terjadi pada antara hari ke
12-16 sebelum haid yang akan datang, sedangkan Knaus berpendapat
bahwa ovulasi selalu terjadi pada hari 15 sebelum haid yang akan
datang. Untuk menggunakan metode ini, seorang wanita hendaknya
menentukan masa ovulasi dari data haid selama 6 bulan.
Teknik metode kalender : Seorang wanita menentukan masa
suburnya dengan :
- Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek, untuk
menentukan awal dari masa suburnya.
- Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk
menentukan akhir dari masa suburnya.
Metode Suhu Basal
Cara kerja :Hormone progesterone yang disekresi oleh korpus luteum
setelah ovulasi, bersifat termogenik atau memproduksi panas. Karena
itu dapat menaikkan suhu tubuh 0,050C sampai 0,20C dan
mempertahankan pada tingkat ini sampai saat haid berikutnya.
Peningkatan suhu tubuh sebagai peningkatan termal dan ini
merupakan dasar dari metode suhu tubuh dasar ( STB)
(Saifuddin.dkk,1996).
Petunjuk penggunaan Metode Suhu Tubuh Bassal
Pantang dimulai pada hari pertama haid dan diakhiri saat diterapkan
aturan peningkatan termal. Untuk menerapkan aturan peningkatan
termal, harus diambil langkah-langkah sebagai berikut:
- Selama siklus haid, klien mengukur suhu tubuhnya setiap pagi
sebelum bangun dari tempat tidur dan mencatat pada lembar
catatan.
- Identifikasi suhu tertinggi dari suhu normal, catat dengan pola
khusus selama 10 hari, dengan mengesampingkan suhu tubuh
tinggi yang abnormal akibat dari demam atau ganggguan lain.
- Tarik sebuah garis 0,050C di atas suhu tertinggi dari 10 suhu
tersebut diatas. Garis ini disebut garis penutup atau garis suhu
- Tunggu selama tiga hari dari suhu yang lenbih tinggi untuk
memulai senggama. Fase tidak subur dimulai pada malam
ketiga dari 3 hari berturut-turut dengan suhu diatas garis
suhu.
- Bila salah satu dari ketiga suhu turun atau dibawah garis suhu
selama tiga hari perhitungan, ini pertanda bahwa ovulasi
belum terjadi. Jadi klien harus menunggu selama tiga hari
berturut-turut
- Setelah fase tidak subur dimulai, tidak perlu lagi mencatat
suhu tubuh sampai siklus haid berikutnya.
- Untuk memperoleh perlindungan yang lebih baik, dianjurkan
penggunaan STB dikombinasikan dengan metode lain seperti
metode lendir serviks.
metode lendir serviks (billings)
Perubahan siklus dari lendir serviks yang terjadi karena perubahan
estrogen. Lendir serviks yang diatur oleh hormon estrogen dan
progesterone ikut berperan dalam reproduksi. Pada setiap siklus haid
diproduksi 2 macam lendir serviks oleh sel serviks, yaitu :
Lendir tipe E (Estrogenik):
- Diproduksi pada fase akhir pra ovulasi dan fase ovulasi
Sifat-sifat:
- Banyak, tipis, seperti air (jernih) dan viskositas rendah
- Spinkerbeit (elastisitas) besar
- Bila dikeringkan terjadi bentuk seperti daun pakis.
Spermatozoa dapat menembus lendir ini
Lendir tipe H (Gestagenik)
- Diproduksi pada fase awal praovulasi dan setelah ovulasi"
Sifat –sifat:
- Kental
- Viskositas tinggi
- Keruh
- Dibuat karena peninggian kadar estrogen
- Spermatozoa tidak dapat membus lendir ini
Ciri-ciri lendir serviks pada berbagai fase dari siklus haid (30):
a. Fase I: masa “kering” segera setelah menstruasi, karena kadar
estrogen yang rendah kurang merangsang sekresi
Haid
Hari1-5
Lendir dapat ada atau tidak, dan tertutup oleh darah haid
Perasaan wanita : basah dan licin (lubrikatif)
b. Fase II
Post haid
Hari 6-10
Tidak hanya lendir / hanya sedikit
Perasaan wanita kering
c. Fase III
awal pra ovulasi
hari 11- 13
Lendir keruh, kuning atau putih dan liat
Perasaan wanita : liat dan atau lembab"
d. Fase IV
Segera sebelum pada saat dan sesudah ovulasi
Hari 14-17
Lendir bersifat jernih, licin, basah, dapat diregangkan
Dengan konsistensi seperti putih telur
Hari terakhir fase ini dikenal sebagai gejala puncak
Perasaan wanita :lubrikatif dan atau basah
e. Fase V
post ovulasi
hari 18-21
lendir sedikit, keruh dan liat
perasaan wanita liat dan atau lembab
f. Fase VI
akhir post ovulasi atau segera pra haid
hari 27-30
lendir jernih dan seperti air
perasaan wanita : liat dan atau lembab-basah
Teknik Metode Lendir Serviks
Abstain dimulai dari hari pertama diketahui adanya lendir setelah
haid dan berlanjut sampai dengan hari keempat setelah gejala
puncak.
Penyulit-penyulit lendir serviks :"
a. keadaan fisiologis : sekresi vagina karena ada rangsangan seksual.
b. keadaan patologis : infeksi vagina, serviks, penyakit-penyakit,
pemakaian obat.
c. keadaan psikologis : sters baik fisik maupun emosional
(4) Coitus Interuptus
Metode Withdrawal adalah metode kontrasepsi dimana senggama
diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh
dari genetalia eksterna wanita.
Ø Keuntungan :
a. tidak memerlukan alat dan harganya murah ( ekonomis )
b. tidak menggunakan zat-zat kimiawi
c. selalu tersedia setiap saat
d. tidak mempunyai efek samping
e. Tidak mengganggu produksi ASI"
Ø kerugian
a. angka kegagalan cukup tinggi
b. 16-23 kehamilan per 100 wanita per tahun
c. factor-faktor yang menyebabkan angka kegagalan adalah :
d. adanya cairan pra ejakulasi, yang dapat keluar setiap saat, dan
setiap tetes sudah mengandung berjuta-juta spermatozoa
e. kurangnya kontrol dari pria, yang pada metode ini justru penting.
f. kenikmatan seksual berkurang bagi suami istri, sehingga dapat
mempengaruhi kehidupan perkawinan.
Ø Kontra indikasi :
Ejakulasi premature pada pria
Ø Hal-hal penting yang perlu diketahui oleh akseptor:
a. sebelum senggama cairan pra ejakulasi pada ujung penis harus
dibersihkan terlebih dahulu
b. bila pria merasa akan berejakulasi, ia harus mengeluarkan
penisnya dari dalam vagina dan selanjutnya ejakulasi dilakukan
jauh dari orifisium vagina."
c. coitus interuptus (CI) bukan metode yang baik untuk pasangan
yang menginginkan senggama berulang, karena semen yang masih
dapat tertinggal di dalam cairan bening dan ujung penis.
d. CI bukan metode kontrasepsi yang baik bila suami tidak
mengetahui kapan ia akan berejakulasi.
(5) metode simtotermal
Metode Simptothermal merupakan metode keluarga berencan alamiah
(KBA) yang mengidentifikasi masa subur dan smenstruasi wanita.
Metode simptothermal mengkombinasikatn metode suhu basal tubuh
dan mukosa serviks. Metode ini mengamati tiga indikator kesuburann
yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/lendir serviks
dan perhitungan masa subur melalui metode kalender
a. kontraindikasi
Siklus haid yang tidak teratur.
Riwayat siklus haid yang an-ovulatoir.
Kurve suhu badan yang tidak teratur
(6) MAL
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yangmengandalkan
pemberian Air Susu lbu (ASI) secara eksklusif,artinya hanya diberikan
ASI tanpa tambahan makanan ataupun minuman apapun lainnya.
1. keuntungan Non-kontrasepsi
Untuk Bayi:
Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibody
perlindungan lewat ASD.
Sumber gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh
kembang bayi yang optimal
Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi
dari air, susu lain atau formula, atau alat minum yang dipakai.
Untuk lbu:
Mengurangi pendarahan pascapersalinan.
Mengurangi risiko anemia.
Meningkatikan hubungan psikologik ibu dan bayi .
b. indikasi
Bayi mulai diberikan makanan pendamping secara teratur.
Menstruasi sudah mulai kembali.
Bayi sudah tidak terlalu sering menyusu.
Bayi sudah berusia 6 bulan atau lebih.
KESIMPULAN
REFERENSI
http://pinkieflow.blogspot.com/2011/04/pelayanan-kontrasepsi-dengan-
metode.html?m=1 sumber dari google