Anda di halaman 1dari 30

ORGAN REPRODUKSI

PRIA
KELOMPOK 8 :
SALMA AMILIA AZZAHRA (P17324419033)
RIZMA WULANDARI (P17324419030)

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


PRODI KEBIDANAN KARAWANG
2019/2020
ORGAN REPRODUKSI PRIA

Organ Luar Organ Dalam


- Penis - Testis
- skrotum - Epididimis
- Vas deferens
- Kelenjar prostat
- Vesikula seminalis
- uretra
ORGAN REPRODUKSI
EKSTERNAL
1. Penis
• Penis tersusun dari jaringan otot, jaringan spons, pembuluh
darah, dan jaringan saraf. Penis dibagi menjadi dua bagian,
yaitu batang dan kepala penis.

• Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi


mengeluarkan urine, saluran ini untuk mengalirkan sperma
keluar. Jadi, fungsi penis sebagai saluran pengeluaran sperma
dan urine.
2. Skrotum
• Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis.
Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke
dinding perut.

• Berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis. pada kulit


kantong skrotum juga banyak terdapat kelenjar keringat
dimana berfungsi untuk menjaga suhu di dalam skrotum. 
ORGAN REPRODUKSI
Internal
1. Testis
Testis merupakan dua buah organ
glandula yang memproduksi semen
(sperma), terdapat di skrotum dan
digantung oleh feniklus spermatikus
dan berdiameter sekitar 5 cm pada
orang dewasa. Sermatozoa dan hormon
laki-laki.
Testis terletak menggantung pada urat-
urat spermatik di dalam skrotum.

• Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7° C) agar
dapat berfungsi secra optimal.
• Testis merupakan tempat dibentuknya sp
• Di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran
penghasil sperma (tubulus seminiferus).
1. Testis

Testis berfungsi untuk menghasilkan


testosterone (sel leydig), yang
merupakan hormon seks pada pria.
Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk
memproduksi sperma (sel sertoli).
2. Epididimis
• Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas
deferens. Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan
membentuk bangunan seperti topi. Epididimis adalah
saluran halus yang memiliki panjang 6 cm dan terletak
disepanjang atas tepi dan belakang testis.
• Terdiri dari kepala/kaput yang terletak diatas kutup testis,
badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan
viseral.

• Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan


pematangan sperma, sebagai saluran penghantar testis,
mengatur sperma sebelum diejakulasi, dan memproduksi
sperma.
3. Vas Deferens
• Vas deferens adalah sebuah tabung yang
dibentuk dari otot. Vas deferens membentang
dari epididimis ke uretra. Saluran vas deferens
menghubungkan testis dengan kantong sperma.

• Vas deferens berfungsi sebagai tempat


penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan
melalui penis. Saluran ini bermuara dari
epididimis.
4. Kelenjar Prostat
• Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa
untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
Prostat merupakan kelenjar yang berfungsi
mengeluarkan cairan alkali yang encer seperti
susu yang mengandung asam sitrat.

• Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang


membantu sperma, saat terjadi ejakulasi, dan
membantu menjaga sperma tetap sehat.
5. Kelenjar Bulbouretralis
• Kelenjar ini terdapat di belakang lateral pars
membranasea uretra, di antara kedua lapisan
diafragma urogenitalis dan disebelah bawah
kelenjar prostat. Berbentuk bundar kecil dan
berwarna kuning dengan panjang 2,5 cm.

• Memiliki fungsi yang hampir sama seperti kelenjar


prostat. Selain itu cairan ini berfungsi melicinkan
(lubrikasi) dalam pergerakan sel sperma.
6. Vesika Seminalis
• Vesika seminalis adalah dua ruangan di antara fundus vesika
urinaria dan rektum, di mana masing- masing berbentuk
piramid. Panjang kelenjar ini 5-
• 10 cm, dan merupakan kelenjarsekresiyang menghasilkan
zat mukoid.
• Sekresi vesika seminalis merupakan komponen pokok dari
ari mani yang menghasilkan cairan pelindung spermatozoa.
7. Uretra
• Uretra merupakan saluran kantung kemih yang
berhubungan dengan vasa deferensia. Sperma
keluar dari penis melalui uretra. Uretra
merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi
pada pria.

• Veskula seminalis berfungsi sebagai penampung


spermatozoa dari testis.
Kerja saraf pada
reprouduksi pria
• Tahap pertama dimulai dengan impuls psikogenik di pusat
saraf yang lebih tinggi, yang berjalan melalui jalur
multineuronal dan menyebabkan eksitasi aliran parasimpatis
sakral yang menginervasi jaringan pembuluh darah penis atau
klitoris. Ini menghasilkan pelebaran arteri-arteri ini dan ereksi
penis.

• Tahap kedua melibatkan sekresi cairan kelenjar, yang


dimediasi oleh neuron simpatis yang timbul pada tulang
belakang T12-L2 tanduk lateral. Pada pria, tahap ini
melibatkan kontraksi epididimis, vas deferens, vesikula
seminalis, dan kelenjar prostat, dengan efek keseluruhan
memindahkan cairan ke dalam uretra; pada saat yang sama,
aktivasi simpatis menyebabkan penutupan sfingter urin
interna untuk mencegah ejakulasi semen balik ke dalam
kandung kemih.
• Fase ketiga melibatkan respons otot di
mana serat eferen somatik pada saraf
pudendus menghasilkan kontraksi
ritmik otot bulbocavernous dan
ischiocavernosus pada pria, yang
menyebabkan ejakulasi.
Sperma
1. Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah (badan),
dan ekor (flagela).
2. Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang
dibentuk dari kompleks golgi. Akrosom menghasilkan
enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel
telur.
3. Pada bagian tengah terdapat mitokondria sebagai tempat
berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi yang
digunakan oleh sperma dapat bergerak aktif.
4. Bagian ekor berupa flagela yang merupakan alat bergerak
sperma.
Proses Pembentukan Sperma
Penyakit Reproduksi Pada Pria

Disfungsi ereksi

Hipospadia
Kriptorkismus

Varikokel
Hiperplasia prostat jinak /
bening prostatic
hyperplasia (BPH)

Hidrokel
Kanker prostat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai