Anda di halaman 1dari 6

KEPUTIHAN ABNORMAL

Keputihan abnormal dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi bibir
kemaluan, liang senggama, mulut rahim, jaringan penyangga, dan pada infeksi karena
penyakit menular seksual).

Ciri-ciri keputihan patologik, yaitu :

 terdapat banyak leukosit,


 jumlahnya banyak,
 timbul terus menerus,
 warnanya berubah (biasanya kuning, hijau, abu-abu, dan menyerupai susu),
 disertai dengan keluhan (gatal, panas, dan nyeri)
 berbau (apek, amis, dan busuk)
 Jumlah pH vagina lebih besar dari 4,5.Sedangkan pH vagina normal bekisar 3,8 – 4,5.

Faktor-faktor yang memicu keputihan abnormal adalah :

1. Kelelahan fisik
Kelelahan fisik merupakan kondisi yang dialami oleh seseorang akibat
meningkatnya pengeluaran energi karena terlalu memaksakan tubuh untuk bekerja
berlebihan dan menguras fisik. Meningkatnya pengeluaran energi menekan sekresi
hormon estrogen. Menurunnya sekresi hormon estrogen menyebabkan penurunan
kadar glikogen. Glikogen digunakan oleh Lacto- bacillus doderlein untuk
metabolisme. Sisa dari metabolisme ini adalah asam laktat yang digunakan untuk
menjaga keasaman vagina. Jika asam laktat yang dihasilkan sedikit, bakteri, jamur,
dan parasit mudah berkembang.

2. Ketegangan psikis
Ketegangan psikis merupa- kan kondisi yang dialami seseorang akibat dari
meningkatnya beban pikiran akibat dari kondisi yang tidak menyenangkan atau sulit
diatasi. Meningkatnya beban pikiran memicu peningkatan sekresi hormon adrenalin.
Meningkatnya sekresi hormon adrenalin menyebabkan penyempitan pembuluh darah
dan mengurangi elastisitas pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran hormon
estrogen ke organ- organ tertentu termasuk vagina terhambat sehingga asam laktat
yang dihasilkan berkurang. Berkurangnya asam laktat menyebabkan keasaman vagina
berkurang sehingga bakteri, jamur, dan parasit penyebab keputihan mudah
berkembang. Penelitian Agustiyani D. dan Suryani (2011) di Yogyakarta menemukan
bahwa remaja yang tingkat stressnya sedang bahkan tinggi lebih mudah mengalami
keputihan

3. Kebersihan diri
Kebersihan diri merupakan suatu tindakan untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan untuk kesejahteraan fisik dan psikis,1 Keputihan yang abnormal banyak
dipicu oleh cara wanita dalam menjaga kebersihan dirinya, terutama alat kelamin.
Kegiatan kebersihan diri yang dapat memicu keputihan adalah penggunaan pakaian
dalam yang ketat dan berbahan nilon, cara membersihkan alat kelamin (cebok) yang
tidak benar, penggunaan sabun vagina dan pewangi vagina, penggunaan pembalut
kecil yang terus menerus di luar siklus menstruasi. Penelitian di Pondok Cabe Ilir
Jakarta menemukan bahwa remaja yang mempunyai pengetahuan rendah, sikap yang
jelek dan perilaku buruk dalam menjaga kebersihan akan memperburuk kondisi
keputihan abnormal.
PENGOBATAN ATAU PENATALAKSANAAN KEPUTIHAN

Penatalaksanaan keputihan meliputi usaha pencegahan dan pengobatan yang


bertujuan untuk menyembuhkan seorang penderita dari penyakitnya, tidak hanya untuk
sementara tetapi untuk seterusnya dengan mencegah infeksi berulang (Endang, 2003).
Apabila keputihan yang dialami adalah yang fisiologik tidak perlu pengobatan, cukup
hanya menjaga kebersihan pada bagian kemaluan. Apabila keputihan yang patologik,
sebaiknya segera memeriksakan kedokter, tujuannya menentukan letak bagian yang sakit
dan dari mana keputihan itu berasal.
Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat tertentu akan lebih memperjelas.
Kemudian merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan. Keputihan
yang patologik yang paling sering dijumpai yaitu keputihan yang disebabkan Vaginitis,
Candidiasis, dan Trichomoniasis. Penatalaksanaan yang adekuat dengan menggabungkan
terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi. Setelah diketahui penyebabnya , barulah
dokter bisa menentukan tindakan pengobatan secara tepat.
Pengobatan yang dilakukan bisa saja menggunakan metode-metode modern atau pun
memanfaatkan ramuan-ramuan yang berasal dari beragam jenis tanaman obat.
1. Terapi Farmakologi (Pengobatan Modern) (Bahari,2012)
Jika penyebab keputihan adalah infeksi ada beberapa tindakan pengobatan modern
yang bisa di lakukan. Diantaranya ialah sebagai berikut
a) Obat-obatan :
1. Asiklovir (digunakan untuk mengobati keputihan yang disebabkan
oleh virus herpes).
2. Podofilin 25% (digunakan untuk mengobati keputihan yang disebabkan
oleh kondiloma).
3. Larutan asam trikloro-asetat 40 – 50 % atau salep asam salisilat 20 –
40 % (digunakan dengan cara dioleskan).
4. Metronidazole (digunakan untuk mengobati keputihan yang
disebabkan oleh bakteri Trichomonas vaginalis dan Gardnerrella).
5. Nistatin,mikonazol,klotrimazol,dan fliconazole (digunakan untuk
mengobati keputihan yang disebabkan oleh jamur candidda albikan).

b) Larutan Antiseptik
Larutan antiseptik digunakan untuk membilas cairan keputihan
yang keluar dari vagina. Akan tetapi, larutan ini hanya berfungsi
membersihkan. Sebab, larutan tersebut tidak bisa membunuh penyebab
infeksi ataupun menyembuhkan keputihan yang diakibatkan oleh penyebab
lainnya.

c) Hormon Estrogen
Hormon estrogen yang diberikan biasanya berbentuk tablet dan
krim. Pemberian hormon ini dilakukan terhadap penderita yang sudah
memasuki masa menopause atau lanjut usia,
d) Pembedahan, Radioterapi atau kemoterapi
Metode pengobatan ini dilakukan jika penyebab keputihan adalah kanker
serviks atau kanker kandungan lainnya. Selain itu , metode pengobatan ini juga
dilakukan dengan mengacu pada stadium kankernya (Bahari,2012).

2. Terapi Non Farmakologi (Pengobatan Tradisional)


Selain pengobatan dengan metode modern tersebut, masih ada banyak cara
yang bisa dilakukan guna mengobati keputihan, diantaranya adalah cara
tradisional. Metode pengobatan tersebut dilakukandengan memanfaatkan jenis
tumbuhan obat yang dapat ditemui dengan mudah dialam sekitar (Cowan,1999).
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ump.ac.id/3861/3/Rafiqah%20Fatmasari%20BAB%20II.pdf
http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1302450042/7._BAB_II_.pdf

Anda mungkin juga menyukai