Anda di halaman 1dari 21

KESEIMBANGAN CAIRAN

ELEKTROLIT
KELOMPOK 5
• RAISYA HAURA
• WAHYUNI
Keseimbangan Cairan Elektrolit
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut.
Sedangkan Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-
partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.
Cairan elektrolit masuk kedalam tubuh melalui makanan, minuman
dan cairan intravena dan didistribusikan ke seluruh tubuh.
Komposisi Cairan Tubuh
• Air
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa hampir 60% dari berat
badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi air tubuh meliputi;
1. Sel-sel lemak
2. Usia
3. Jenis kelamin wanita
Komposisi Cairan Tubuh
• Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung 2 jenis substansi terlarut (zat terlarut) yaitu elektrolit dan
non-elektrolit.
1. Elektrolit
Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negative dan diukur dengan kapasitasnya untuk
saling berikatan satu sama lain atau dengan berat molekul dalam gram. Jumlah kation dan anion,
yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan selalu sama.
• Kation; ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraseluler utama
adalah natrium, sedangkan kation intraseluler utama adalah kalium.
• Anion; ion-ion yang membentuk muatan negative dalam larutan. Anion ekstraseluler utama
adalah klorida, sedangkan anion intraseluler utama adalah ion fosfat.
Komposisi Cairan Tubuh
Substansi seperti glukosa dan
2. Non-elektrolit urea yangKompartemen
tidak berdisosiasi
Na +
K+ Cl- HCO3+ PO43-

dalam larutan dan diukur


berdasarkan berat. Non- 142
Intravaskular 4,5 104 24 2,0

elektrolit lainnya yang secara


klinis penting mencakup 145
Interstisial 4,4 117 27 2,3

kreatinin Interselular
dan bilirubin. 12 150 4,0 12 40
Transelular          
-Asam lambung 60 7 100 0 -
-Getah pancreas 130 7 60 100 -
-Keringat 45 5 58 0 -
Perpindahan Cairan dan Elektrolit
1. Difusi , Pergeseran molekul dari larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi kepada
konsentrasi yang lebih rendah.

2. Transpor Aktif, Gerakan ion dan molekul melawan suatu gradient konsentrasi.

3. Filtrasi , Gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostatik tinggi ke area
dengan tekanan hidrostatik rendah. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dibuat oleh berat
cairan.

4. Osmosis , Difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permiabel ecara diferensial.
Fase Perpindahan Cairan dan Elektrolit
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

• Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi
dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

• Fase II :
 Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

• Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel.Pembuluh
darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran
semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.
Fungsi Cairan dan Elektrolit
Fungsi cairan tubuh:
1.Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
2.Mengeluarkan buangan-buangan sel
3.Membentuk dalam metabolisme sel
4.Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
5.Membantu memelihara suhu tubuh
6.Membantu pencernaan
7.Mempermudah eliminasi
8.Mengangkut zat-zat seperti  (hormone, enzim, SDP, SDM)
Fungsi Cairan dan Elektrolit
Dan setiap elektrolit memiliki fungsi masing-masing di dalam tubuh :
1. Sodium (Na+)
• Membantu mengontrol cairan di tubuh Anda yang berefek ke tekanan darah
• Membantu fungsi otot dan saraf
• Membantu menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh Anda
2. Klorida (Cl–)
• Berperan penting untuk pencernaan
• Membantu menyeimbangkan keasaman dan kebasaan tubuh Anda, atau dalam kata lain
memastikan pH tubuh Anda tetap sehat
• Membantu menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh Anda
Fungsi Cairan dan Elektrolit
3. Kalium (K+)
• Membantu mengatur fungsi jantung dan tekanan darah
• Membantu menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh Anda
• Berfungsi mengirim impuls saraf
• Membantu kesehatan tulang
• Penting untuk kontraksi otot
4. Magnesium (Mg+)
• Berperan penting dalam produksi DNA dan RNA
• Membantu fungsi saraf dan otot
• Membantu pengaturan detak jantung
• Membantu mengatur kadar gula darah
• Meningkatkan sistem imun
Fungsi Cairan dan Elektrolit
5. Kalsium (Ca+)
• Kunci dari tulang dan gigi yang sehat
• Penting untuk pergerakkan impuls saraf dan pergerakan otot
• Menyebabkan penggumpalan darah
6. Hidrogen Fosfat (HPO42-)
• Menguatkan tulang dan gigi
• Membantu sel memproduksi energi yang dibutuhkan untuk perkembangan dan perbaikan jaringan
7. Bikarbonat (HCO3–)
• Membantu tubuh Anda mempertahankan pH yang sehat
• Membantu fungsi jantung
Volume dan Distribusi Cairan
a. Volume cairan tubuh
Air tubuh total atau Total Body Water (TBW) adalah presentase dari berat air dibandingkan dengan berat
badan total. TBW bergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, dan derajat oebsitas (kandungan lemak
tubuh).

Jenis Presentase

Bayi (baru lahir) 75%

Dewasa pria (20-40 tahun) 60%

Dewasa wanita (20-40 tahun) 50%

Usia lanjut 45-50%


Volume dan Distribusi Cairan
b. Distribusi Cairan
Cairan tubuh didistribusi antara dua kompartemen cairan utama yaitu kompartemen intraseluler dan
kompartemen ekstraseluler.
1. Cairan Intraselular (CIS)
CIS adalah cairan yang terkandung di dalam sel.
2. Cairan Ekstraselular (CES)
CES adalah cairan di luar sel. Ukuran relatif dari CES menurun dengan peningkatan usia.
Lebih jauh CES dibagi menjadi:
1. Cairan interstisial (CIT): Cairan di sekitar sel
2. Cairan intravaskuler (CIV): Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah.
3. Cairan transeluler (CTS): Cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh.
Faktor Yang Mempengaruhi
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
1. Umur
2. Iklim
3. Diet
4. Stress
5. Kondisi sakit
6. Tindakan medis
7. Pengobatan
8. Pembedahan
Masalah Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit
1. Ketidakseimbangan cairan
Terdapat 4 kategori ketidakseimbangan cairan,yaitu:
a. Kehilangan cairan dan elektrolit isotonik
b. Kehilangan cairan (hanya air yang berkurang)
c. Penigkatan cairan dan elektrolit isotonis
d. Penigkatan osmolal (hanya air yang meningkat)

2. Defisit volume cairan


Defisit volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang
proporsional (isotonic). Kondisi seperti ini disebut juga hypovolemia.
Masalah Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit
3. Defisit cairan
Faktor resiko:
a. Kehilangan cairan berlebih
b. Ketidakcukupan asupan cairan
4. Dehidrasi
Adalah tubuh kehilangan terlalu banyak air dan elektrolit.
5. Hipervolemia
Hipervolemia terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam
proporsi yang seimbang.
6. Edema
Edema dapat terjadi ketika adapeningkatan produksicairan interstisialFgangguan perpindahan cairan interstisial.
Pengaturan Keseimbangan Cairan
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume
cairan ekstrasel dengan memperhatikan cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan
ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolalitas cairan
ekstrael dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan
ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk
mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.
Keseimbangan Asam Basa
• Keseimbangan asam basa adalah suatu keadaan dimana konsentrasi ion hydrogen yang
diproduksi setara dengan konsentrasi ion hydrogen yang dikeluarkan oleh sel.
• Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh 2 sistem organ yakni paru-paru
dan ginjal. Paru-paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam
pelepasan asam.
Keseimbangan Asam Basa
Beberapa prinsip yang perlu kita ketahui mengenai keseimbangan asam basa:
1. Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7,35 sedangkan alkalosis bila pH > 7,45
2. CO2 adalah gas dalam darah yang berperan sebagai komponen asam. CO2 juga merupakan komponen
respiratorik. Nilai normal nya adalah 40 mmHg
3. HCO3 berperan sebagai komponen basa dan disebut juga sebagai komponen metabolic. Nilai normal
nya adalah 24 mEq/L.
4. Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau berkurangnya jumlah komponen basa.
5. Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa atau berkurangnya jumlah komponen
asam.
Masalah Keseimbangan Asam dan Basa
• Gangguan keseimbangan asam basa adalah kondisi ketika kadar asam dan basa dalam darah
tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengganggu kerja berbagai organ.
• Kadar asam basa (pH) dalam darah diukur dengan skala pH, dari 1-14. Kadar pH darah normal
berkisar antara 7,35 sampai 7,45. Darah seseorang dinilai terlalu asam bila pH kurang dari
7,35. Kondisi tersebut dinamakan asidosis. Sedangkan darah dengan nilai pH lebih besar dari
7,45, dikategorikan terlalu basa, atau disebut dengan alkalosis.

Anda mungkin juga menyukai