Anda di halaman 1dari 21

Keluarga Berencana

dan
Kontrasepsi
KELOMPOK 2
ASUHAN KEBIDANAN
KB & KESPRO
Memahami Hak-hak Kesehatan
Reproduksi
Menurut WHO, kesehatan Kesehatan reproduksi
reproduksi adalah suatu menurut ICPD (International
keadaan sejahtera fisik, mental Confren on Population and
dan sosial yang utuh bukan Development, Kairo 1994)
hanya bebas dari penyakit atau yaitu keadaan sejahtera fisik,
kecacatan dalam segala aspek mental dan sosial yang utuh
yang berhubungan dengan dan bukan hanya tidak
sistem reproduksi, fungsi dan adanya penyakit atau
prosesnya. kelemahan, dalam segala hal
yang berhubungan dengan
sistem reproduksi dan fungsi
serta prosesnya.

2
Hak
reproduksi
Hak reproduksi sebagai bagian dari hak
asasi manusia dijamin dalam beberapa
perjanjian internasional seperti termuat
dalam The convention on the elimination
all forms of discrimination againt woment
(CEDAWI), ICPD ke 4 di Kairo dan
konfrensi ke 4 tentang perempuan di
Beijing 1995.
3
Hak reproduksi
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi.
2. Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi.
3. Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi.
4. Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan.
5. Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak.
6. Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya.
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk
perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan
seksual.
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi.
9. Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya.
10. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga.
11. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan
berkeluarga dan kehidupan reproduksi.
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang
pemahaman hak reproduksi menurut PKRE ( Paket
Kesehatan Reproduksi Essensial)

“ • 1.

Setiap orang berhak mendapatkan standar
pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik
2. Setiap orang, perempuan atau laki-laki (sebagai
pasangan atau sebagai individu) berhak memperoleh
informasi selengkap-lengkapnya tentang seksualitas,
reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan, alat
dan tindakan medis yang digunakan untuk pelayanan dan atau
mengatasi masalah kesehatan reproduksi.
• 3. Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh
pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau, dapat diterima
sesuai dengan pilihan tanpa paksaan dan melawan hukum

5
Lanjutan…..
4.. Setiap perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang dibutuhkannya yang memungkinkan sehat dan selamat
dalam menjalani kehamilan dan persalinan, serta memperoleh
bayi yang sehat
5. Setiap anggota pasangan suami-istri berhak memiliki hubungan
yang didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing dan
dilakukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan bersama,
tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan
6. Setiap remaja, laki-laki maupun perempuan berhak
memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang reproduksi,
sehingga dapat berperilaku sehat dalam menjalani kehidupan
seksual yang bertanggung jawab
7. Setiap perempuan dan laki-laki berhak mendapatkan informasi
dengan mudah, lengkap dan akurat mengenai infeksi menular
seksual, termasuk HIV/AIDS.
.

6
Pengertian KB

Keluarga berencana merupakan


suatu proses pengaturan
kehamilan agar terciptanya suatu
keluarga yang sejahtera.

7
Pengertian
kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan suatu cara
atau metode yang bertujuan untuk
mencegah bertemunya sel sperma dan
sel telur sehingga tidak terjadi
kehamilan

8
Jenis-jenis alat kontrasepsi
1) kontrasepsi terdiri
2) kontrasepsi mekanik
3) kontrasepsi hormonal
4) kontrasepsi mantap
(Guillebaud, 1985)..

9
EFEK SAMPING
• Peningkatan berat badan
• Mual dan muntah
• Pusing
• Timbul jerawat
• Bercak saat menstruasi
• Perubahan suasana hati
• Amenore
• Dan yang paling sedikit adalah
pembesaran pada payudara

10
Dampak Positif Program Keluarga
Berencana (KB)
1

Penurunan Angka
Kepadatan Penduduk

2 3

Penanggulangan Dampak Terhadap


Masalah Kesehatan Ayah dan Anak
Reproduksi

11
Dampak Negatif Program
Keluarga Berencana (KB)
1. Masih jadi perdebatan, karena tidak semua mengalami hal yang
sama
2. KB suntik bekerja mengentalkan lendir rahim sehingga sulit
ditembus oleh sperma untuk pembuahan
3. KB suntik juga membuat siklus haid menjadi tidak teratur
berkepanjangan, atau bahkan tidak mengalami haid sama sekali,
selama beberapa bulan pertama saat pemakaian atau berhenti
melakukan KB suntik
4. Alat kontrasepsi juga dapat menurunkan gairah seksual para
wanita

12
Peran Pengelola Pelayanan KIA/KB

Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan


kegiatan praktek mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri
pelayanan yang dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai
pengelola kegiatan kebidanan di unil puskesmas. polides.
posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola bidan
memimpin dan mendayagunakan bidan lain atau tenaga
kesehatan yang pendidikannya lebih rendah

13
Peran Pengelola Pelayanan KIA/KB
mengelola dan mengembangkan pelayanan
kesehatan masyarakat terutama pelayanan
1. kebidanan untuk individu. keluarga, kelompok
khusus. dan masyarakat di wilayah kerjanya
dengan melibatkan klien / masyarakat

Berpatisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan

2. dan program sector lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan


kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan
lain yang berada diwilayah bimbingannya atau wilayah kerjanya

Peran Pendidik

bidan berupaya merubah perilaku komunitas di wilayah kerjanya sesuai dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang

3. dapat dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai pendidik masyarakat antara lain dengan
memberikan penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak dan keluarga. Penyuluhan tersebut
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang
mana cara tersebut merupakan penyuluhan secara langsung. Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung misalnya
14
dengan poster.
4. Peran investigator dalam asuhan kebidanan
1). Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilaksanakan
2). Menyusun rencana kerja
3). Melaksanakan investigasj sesuai rencana
4). Mengolah dan menginterpretasi data hasil investigasi
5). Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
6). Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan kerja atau pelayanan kesehatan

15
5. Peran Peneliti
Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien
yang dilayaninya, perkembangan keluarga dan masyarakat.
Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau
hipotersis dan hasil analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan
oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat tentang
permasalahan komuniti yang dilayaninya dan dapat pula dengan
segera melaksanakan tindakan.

16
6. Peran Sebagai Pemberdaya
Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan
masyarakat dalam memecahkan permasalahan
yang terjadi. Bidan perlu menggerakkan individu,
keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan serta
dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri sendiri,
 
7. sebagai Perencana
Melakukan bentuk perencanaan pelayanan
kebidanan individu dan keluarga serta berpartisipasi
dalam perencanaan program di masyarakat luas
untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya
dengan kesehatan (Syafrudin dan Hamidah, 2009 :
8)
17
PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI BERDASARKAN USIA DAN
KEBUTUHAN

1. Pengantin baru yang ingin menunda kehamilan (20 -30 tahun)


biasanya pilihan pertamanya adalah:
 pil KB kombinasi, yang dikonsumsi setiap hari.
 kondom, atau kalender.
 KB suntik, pakai yang suntik satu bulan,
 menggunakan IUD.

18
2. Pasangan yang ingin memberikan jarak anak
pertama dan ke-2. (30- 35 tahun)
pasangan yang ingin memberi jarak antar dua kehamilan, berarti
perlu KB yang lebih kuat dan punya efek yang jangka
panjang. Jarak terbaik antara dua kelahiran memang
sebaiknya 2 sampai 4 tahun. Sebelum 2 tahun risiko
komplikasi pada ibu akan tinggi dan lebih dari 5 tahun juga
akan tinggi.
Jadi, pilihan KB yang bisa di pilih adalah :
 IUD 5 tahun
 Implant 5 tahun
Sesuai namanya, kontrasepsi implant ini dipakai dengan
memasukkan selongsong berisi hormon di bawah kulit.
Bisanya, kontrasepsi ini bisa bertahan tiga sampai lima
tahun, semua disesuaikan dengan pilihan pengguna.
3. Pasangan yang tidak ingin menambah anak
(40 tahun ke atas)
pada umumnya setelah keluarga
mempunyai 2 anak atau lebih dan ingin
mengakhiri kesuburan, bisa memilih untuk
steril. WHO juga menjamin tak ada kondisi
kesehatan yang dapat menjadi halangan
sterilisasi.
THANKS!

21

Anda mungkin juga menyukai