PENDAHULUAN
Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh seorang ibu menjadi lebih
rentan terhadap kejaian penyakit. Anemia gizi merupakan masalah gizi yang
banyak terjadi pada ibu hamil, dan merupakan masalah gizi mikro terbesar dan sulit
diatasi di seluruh dunia (Susiloningtyas, n.d.). Anemia dalam kehamilan
merupakan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr% pada
trimester I dan III atau kurang dari 10,5 gr% pada trimester II. Anemia lebih sering
ditemukan dalam kehamilan karena dalam kehamilan kebutuhan akan zat-zat
makanan bertambah dan terjadi perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum
tulang (Sjahrani & Faridah, 2019).
Dampak negatif ibu yang hamil dengan anemia defisiensi besi juga terjadi
pada kehamilan, yaitu bayi yang baru dilahirkan dapat mengalami intra uterine
growth retardation (IUGR), kelahiran prematur atau bahkan keguguran, dan bayi
lahir dengan berat badan yang rendah (BBLR). Keseluruhan dampak negatif
tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan risiko angka kematian bayi
terutama di negara-negara berkembang (Hidayanti et al., 2020).
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Hidayanti, L., Rahfiludin, M. Z., Siliwangi, U., & Diponegoro, U. (2020). DAMPAK
ANEMI DEFISIENSI BESI PADA KEHAMILAN : 18(1).