Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ayu Arianti

NPM : 2206009896

Teori Hukum
Pengertian Hukum
Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga sosial atau
pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan oleh negara
dapat dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator tunggal, yang
menghasilkan undang-undang; oleh eksekutif melalui keputusan dan peraturan; atau
ditetapkan oleh hakim melalui presiden.

Seseorang juga bisa membuat kontrak yang mengikat secara hukum, termasuk perjanjian
arbitrase yang mengadopsi cara-cara alternatif untuk menyelesaikan perselisihan dengan
litigasi pengadilan standar. Penciptaan hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh konstitusi,
tertulis atau diam-diam, dan hak-hak yang dikodekan di dalamnya. Hukum membentuk
politik, ekonomi, sejarah, dan masyarakat dalam berbagai cara dan berfungsi sebagai
mediator hubungan antar manusia.

Sistem hukum bervariasi di setiap negara. Dalam yurisdiksi hukum perdata, legislatif atau
badan pusat lainnya mengkodifikasi dan mengkonsolidasikan hukum. Secara historis,
hukum agama mempengaruhi hal-hal sekuler, dan masih digunakan di beberapa komunitas
agama. Hukum syariah berdasarkan prinsip-prinsip Islam digunakan sebagai sistem hukum
utama di beberapa negara, termasuk Iran dan Arab Saudi.

Berikut adalah pengertian hukum menurut beberapa ahli:

1. Aristoteles

Aristoteles merupakan seorang filsuf yang berasal dari Yunani. Aristoteles membagi
hukum menjadi dua, hukum tertentu dan hukum universal.

Hukum tertentu adalah aturan-aturan yang menetapkan dan melarang beberapa


tindakan. Hukum universal adalah hukum alam, ia memiliki aturan dan
pengarahannya tersendiri.

2. Ernst Utrecht

Ernst Utrecht adalah seorang pakar hukum yang berasal dari Indonesia. Menurutnya,
definisi hukum adalah himpunan yang menjadi petunjuk hidup, berupa perintah atau
larangan yang bertujuan mengatur tata tertib di dalam masyarakat yang harus ditaati
oleh masyarakat. Jika masyarakat tersebut melanggar peraturan yang sudah
ditetapkan, maka pemerintah atau masyarakat itu harus mengambil tindakan.
3. Immanuel Kant

Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang terkenal dari abad ke-18. Menurut
Immanuel, manusia akan tergerak untuk bertindak di bawah hukum, dan hal itu
merupakan standar otoritatif yang mengikat secara perasaan.

Manusia bisa bertindak sesuai kemauannya sendiri namun tidak bertentangan


dengan moral-moral yang berlaku di dalam lingkungannya. Menurut Immanuel,
hukum adalah syarat yang secara keseluruhan memiliki kehendak bebas untuk bisa
menyesuaikan dan mengikuti peraturan.

4. Mochtar Kusumaatmadja

Mochtar Kusumaatmadja memandang hukum sebagai alat bantu untuk segala macam
proses perubahan yang ada di dalam masyarakat. Selain itu, menurutnya hukum
merupakan alat untuk melindungi, memelihara dan menertibkan masyarakat.

Hukum menurut Mochtar hukum adalah sebuah kaidah dan asas yang berguna dalam
mengatur hubungan masyarakat yang dibuat dengan keadilan.

5. Thomas Hobbes

Thomas Hobbes adalah filsuf asal Inggris yang beranggapan bahwa hukum adalah
alat perekat yang formal, memiliki kegunaan dalam menyatukan masyarakat yang
pada awalnya tidak terorganisir.

Menurut pandangannya, hukum adalah suatu aturan yang menguasai kehidupan


masyarakat baik secara paksa atau memerintah dan dibuat oleh pihak-pihak yang
berkuasa dalam lingkungan masyarakat tersebut.

6. Hans Kelsen

Hans kelsen, seorang ahli hukum dan juga filsuf asal Austria. Ia adalah seorang
penggagas bahwa hukum merupakan teori hukum yang murni. Hans berpendapat
bahwa hukum merupakan norma yang berisi tentang kondisi dan konsekuensi dalam
tindakan tertentu. Konsekuensi dari pelanggaran hukum bisa berupa ancaman sanksi
dari penguasa di dalam lingkungan masyarakat itu.
Berdasarkan pengertian hukum menurut para-para ahli tersebut, maka;

Belum adanya definisi hukum yang jelas ini sebetulnya menjadi kendala bagi mereka yang
ingin mendalami ilmu hukum. Memang, bagi masyarakat awam pengertian hukum sendiri
tidak terlalu penting. Menurut masyarakat, yang lebih penting adalah bagaimana penegakan
hukum dan perlindungan hukum yang diberikan kepada mereka. Ada banyak sekali bidang
hukum, mulai dari hukum pidana, perdata, acara, tata negara, hukum internasional, hukum
adat, sampai hukum lingkungan.

Dalam kehidupan bermasyarakat, ada peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat
dengan kesepakatan bersama. Hukum dibuat dengan tujuan mengatur dan menjaga
ketertiban, keadilan sehingga kekacauan bisa terkendali atau dicegah. Setiap negara
memiliki peraturan hukum yang berbeda-beda, termasuk negara Indonesia. Sesuai dengan
pasa 1 ayat 3, Indonesia merupakan negara hukum dan setiap warga negara Indonesia harus
mematuhi aturan hukum yang berlaku di Indonesia.

Hukum di setiap negara merupakan peraturan yang secara adat, resmi dianggap mengikat
dan diresmikan oleh penguasa negara atau pemerintah. Ada banyak sekali hukum di
Indonesia, Undang-Undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, sampai peraturan
daerah. Jika ada warga negara Indonesia yang tidak mematuhi hukum-hukum tersebut,
maka akan dikenakan sanksi, bisa berupa penjara atau membayar denda. Berikut adalah
rangkuman mengenai hukum, mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, unsur sampai jenis-
jenisnya.

Pengertian Teori

Dalam menyusun kerangka teori menurut Prof. Noeng Muhadjir, dalam makalahnya yang
berjudul ” Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”, bagian teori harus menampilkan
bagian yang bulat yang disajikan secara holistik, tetapi juga bukan sekedar penyajian konsep
yang terpilah dan terpecah-pecah, sehingga konsep tersebut akan lebih menarik untuk
dikaji.

Tata fikir yang ditawarkan dalam penyusunan kerangka teori menggunakan logika reflektif,
yaitu logika yang mondar-mandir antara proses berfikir induktif dan proses berfikir
deduktif, dan tidak dipermasalahkan dari mana harus dimulai. Alat berfikir bukan hanya
sekedar mendasarkan pada generalisasi dari rerata keberagaman individul dan rerata
frekuensi kejadian, tetapi juga konteks, esensi, indikasi pragmatik, fungsional, atau yang
lainnya.

Oleh karena itu suatu teori tampil sebagai abstraksi, simplifikasi atau idealitas dari
fenomena, mungkin merupakan eksplanasi dan mungkin pula merupakan penafsiran atas
empiri. Pada dasarnya teori mengandung beberapa hal antara lain: asumsi, postulat, tesis,
hipotesis, proposisi dan sejumlah konsep. Dalam teori juga terdapat idealisasi tentang tata
hidup kemasyarakatan atau tata hidup alam semesta. Validasi suatu teori diuji atas
kemampuannya memberikan evidensi empirik.
Pengertian Teori Menurut Para Ahli
Agar lebih menguatkan tentang definisi teori disini akan mengulas tentang pengertian teori
menurut para ahli.

1. Ismaun

Menurut Ismaun menyatakan bahwa Teori ialah suatu pernyataan yang berisi
kesimpulan substantif tentang keteraturan.

2. Jonathan H. Turner

Menurut Jonathan H. Turner menyatakan bahwa Teori ialah suatu proses


mengembangkan ide-ide yang membantu kita untuk menjelaskan bagaimana dan
mengapa suatu peristiwa terjadi.

3. Littlejohn & Karen Foss

Menurut Littlejohn & Karen Foss menyatakan bahwa Teori ialah suatu sistem konsep-
konsep abstrak dan hubungan dari suatu konsep yang membantu kita untuk
memahami fenomena.

4. Kerlinger

Menurut Kerlinger menyatakan bahwa Teori ialah suatu konsep yang berhubungan
satu sama lain yang berisi suatu pandangan sistematis fenomena.

5. Nazir

Menurut Nazir menyatakan bahwa Teori ialah suatu opini diajukan sebagai
penjelasan dari suatu peristiwa atau kejadian.

6. Stevens

Menurut Stevens menyatakan bahwa teori ialah suatu pernyataan yang isinya
menyebabkan atau ciri beberapa fenomena.

7. Manning

Menurut Manning menyatakan bahwa Teori ialah suatu seperangkat asumsi dan
kesimpulan logis yang mengaitkan satu set variabel satu sama lain. Teori ini akan
menghasilkan prediksi yang bisa dibandingkan dengan pola yang diamati.

8. Fawcett
Menurut Fawcett menyatakan bahwa Teori ialah suatu deskripsi dari fenomena
tertentu, yang penjelasan tentang hubungan antara fenomena atau prediksi tentang
suatu penyebab dan konsekuensi dari fenomena fenomena lainnya.

9. Gardner Linzey

Menurut Gardner Linzey menyatakan bahwa teori ialah suatu hipotesis (dugaan
sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang fakta bahwa itu adalah tidak
pasti.

10. Travers

Menurut Travers menyatakan bahwa teori generalisasi dimaksudkan untuk


menjelaskan suatu fenomena dan generalisasi harus prediktif. Teori ini terdiri dari
generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.

11. Emory & Cooper

Menurut Emory & Cooper Teori ialah seperangkat konsep, definisi, proposisi, dan
variabel yang berhubungan satu sama lain yang secara sistematis dan memiliki
umum, yang sehingga mereka bisa menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta)
tertentu.

12. Calvin S. HALL

Menurut Calvin S. HALL menyatakan bahwa teori ialah suatu hipotesis (dugaan
sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang sebuah fakta bahwa itu
adalah tidak pasti.

13. Kneller

Menurut Kneller menyatakan bahwa Teori pertama memiliki dua makna, bahwa itu
ialah teori empiris, yang arti nya bahwa sebagai hasil pengujian hipotesis dengan
observasi dan eksprimen.

Berdasarkan pengertian hukum menurut para-para ahli tersebut, maka;

Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk
menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar
variabel. Berdasar pengertian tersebut, definisi teori mengandung tiga hal;

Pertama, teori adalah serangkaian proposisi antar konsep-konsep yang saling


berhubungan. Kedua, teori merangkan secara sistematis atau fenomena sosial dengan sosial
dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Ketiga, teori menerangkan fenomena-
fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan
konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.

Anda mungkin juga menyukai