Dosen Pengampu:
Prof. Dr. SARSINTORINI PUTRA, SH., MH.
Oleh:
NAMA : ANANG ARDIANSYAH
NPM : 231003741020709
SEMESTER 1 (Satu)
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SEMARANG
TAHUN 2023/2024
Pradigma Penemuan Hukum Berdasarkan Teori Hukum
A. Latar Belakang
belum diatur. Ketika tidak ada aturan yang spesifik, pelanggaran tersebut
akan terus jadi dan berkembang. Hal tersebut karena, Indonesia menganut
Nullum Delictum Nulla Poena Sine Praevia Lege Poenali merupakan asas
yang berlaku untuk suatu tindak pidana yang mana tidak ada perbuatan yang
1
Jimly Asshiddiqie, M. Ali Safa’at. 2006. “Teori Hans Kelsen Tentang Hukum.” Sekretariat Jenderal
& Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI 61.
2
Rachmat Trijono, 2016, Kamus Hukum, 2016, Pustaka Kemang, Jakarta. hal.137
dalam masyarakat. Proses penemuan hukum dipengaruhi oleh berbagai teori
hukum yang muncul dari waktu ke waktu. Beberapa teori ini mencerminkan
lembaga hukum.
ini menganggap hukum memiliki sifat inheren yang bersumber dari alam
atau kodrat manusia. Menurut teori ini, hukum ditemukan bukan diciptakan.
Hukum dianggap sebagai entitas yang eksis sejak awal dan dapat
yang alami dan inheren dalam struktur sosial manusia. Menurutnya, hukum
hukum adalah produk dari kebijakan penguasa atau otoritas yang berdaulat.
ditetapkan oleh penguasa atau lembaga hukum yang sah. Hukum ditemukan
Teori Kritis: Teori ini memandang hukum sebagai alat kontrol sosial yang
mencerminkan kepentingan kelas atau kelompok tertentu. Penemuan hukum
mencapai keadilan sosial. Kelima, Teori Progresif: Teori ini melihat hukum
dalam teori ini terkait dengan adaptasi hukum terhadap perubahan sosial dan
hukum berdasarkan teori hukum juga berkaitan tentang hukum baru yang
B. Rumusan Masalah
C. Pembahasan
intrinsik dan terkait dengan kodrat manusia. Artikel ini akan membahas
hukum Romawi.
3
UU. No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 2016.
4
Aristotle. (350 SM). "Nicomachean Ethics." Publisher: Hackett Publishing Company.
semua orang dilahirkan samasama bebas dan merdeka serta memiliki
hakhak tertentu yang bersifat alami, inheren, dan tidak dapat dikurangi.
prinsip- prinsip hukum alam, tidak sah. Peraturan hukum tersebut batal
(Rules of positive law that conflict with principles of natural law are
invalid. Such rulers are null and avoid and imposed no obligation to
kontribusi dari John Austin dan Hans Kelsen, yang melihat hukum
5
Jimly Asshiddiqie, Green Constitution, Nuansa Hijau Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hlm. 14.
6
Atmadja, I Dewa Gede, I. Nyoman Putu Budiarta. 2018. “Teori-Teori Hukum.” Setara Press 233.
7
Kelsen, H. (1934). "Pure Theory of Law." Publisher: University of California Press.
bermazhab positivisme hukum adalah penghapusan ribuan Peraturan
3.143 Perda yang dicabut atau direvisi dan dipublikasikan oleh situs resmi
3. Teori Realis
hingga ratusan tahun tanpa melihat batasan normal usia manusia. Tokoh
populi vox dei” atau suara rakyat adalah suara Tuhan. Contoh realisme
setelah Perang Dunia II. Kala itu, dunia mulai memasuki era Perang
Dingin yang berlangsung sejak 1947 hingga kehancuran Uni Soviet pada
1990-an.
4. Teori Kritis
Teori Kritis Hukum, termasuk pengaruh dari pemikir seperti Karl Marx,
Raz. Sebagai istilah, teori kritis memiliki dua makna dengan asal-usul dan
sejarah yang berbeda: pertama berasal dari sosiologi dan yang kedua
tentang metode kritis Karl Marx dan Sigmund Freud. Teori Kritis
manusia.9
5. Teori Progresif
8
(Horkheimer 1982, 244)
9
Geuss, R. The Idea of a Critical Theory,Cambridge,Cambridge University Press.
Hukum kontemporer dan dampak globalisasi terhadap evolusi hukum
itu adalah untuk hukum, maka manusia itu akan selalu diusahakan,
telah dibuat oleh hukum. Karena pada dasarnya the live of lawhas not
been logis, but experience.11 kehadiran dari gagasan hukum progresif lahir
dan
10
Sudjiono Sastroatmojo, Konfigurasi Hukum Progresif, Artikel dalam Jurnal Ilmu Hukum, Vol.8 No
2 September 2005, hlm 186.
11
Penjelasan bahwa hukum itu adalah prilaku, bukan aturan, lihat Satjipto Rahardjo, Hukum Itu
Perilaku Kita Sendiri, artikel pada Harian Kompas, 23 September 2002.
inovatif dalam hukum untuk menembus kebuntuan.12 Sesuai dengan
6. Teori Postmodern
kota dan industri, yang merupakan ciri khas dari postmodernisme. Post-
ada,
12
Satjipto Rahardjo, Hukum Progresif Sebuah Sintesa Hukum Indonesia, Yogyakarta: Genta
Publishing, 2009 18
13
Satjipto Rahardjo. Biarkan Hukum Mengalir, PT. Kompas, Jakarta, 2007, hlm. 139
14
Rosenau, Pauline. Post-Modernism and the Social Sciences. Princeton University Press, New Jersey,
1992.
15
Gardner, Katy dan David Lewis. Anthropology, Development and the Postmodern Challenge. Pluto
Press, USA, 1996.
pendefinisian postmodern terlalu radikal dari budaya yang sudah ada.
an, awalnya aplikasi teori ini sangat kaku dan tidak artistik sehingga
malah bisa merusak tata nilai dan definisi benda itu sendiri. Namun sejak
sehingga menjadikan definisi lebih luwes dan sesuai ruang & waktu saat
dinamika masyarakat,
16
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Edisi Khusus Peradaban, 2007,
hal. 4
hukum terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan nilai-nilai yang
tuntutan masyarakatnya.
Naturalisme, Postivis, Realis, Kritis, daN Teori Progresif. Artikel ini menggali
peran legislatif, yudikatif, dan eksekutif dalam penemuan hukum juga akan
17
UU. No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 2016.
hukum dalam konteks budaya dan sosial yang berbeda. Hal ini dapat
sistem.
Hukum.”
Publishing Company.
Gardner, Katy dan David Lewis. Anthropology, Development and the Postmodern
Hart, H.L.A. (1961). "The Concept of Law." Publisher: Oxford University Press.
Laili, Afrohatul, and Anisa Rizki Fadhila. 2021. “Teori Hukum Progresif (Prof. Dr.