Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BENTUK NEGARA DAN BENTUK

PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Di Ajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Ilmu Negara

OLEH:

SALMI DINA
160510048

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MALKUSSALEH

TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang
memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat, didefinisikan pula oleh Roger H. Soltau dengan alat
(agency) atau wewenang (authority), yang mengatur persoalan-persoalan
bersama, atas nama rakyat. Maka, bernegara dengan baik menjadi sangat urgen
bagi setiap warga negara.
Plato telah menggambarakan secara naratif alasan mengapa manusia perlu
bernegara. Menurut Plato, pada mulanya manusia hidup sendiri-sendiri. Lantaran
tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan teman untuk
dapat memenuhinya. Lantas mereka bergabung dengan manusia lain. Jumlah
mereka yang banyak secara tidak langsung menuntut adanya aturan yang
disepakati dan ditaati serta seorang pemimpin.
Kemudian dilanjutkan dengan pembagian tugas masing-masing agar tidak ada
tumpang tindih satu sama lain. Selain itu mereka juga membutuhkan seseorang
yang memiliki otoritas guna melakukan tindakan tertentu jika terjadi sesuatu
dengan mereka. Dia juga harus sekaligus mampu menjadi penengah atas semua
konflik yang terjadi. Inilah yang mereka sebut sebagai raja atau kepala Negara.
Konklusinya adalah bahwa manusia tidak dapat hidup dengan teratur, tertib dan
terjamin keamanannya tanpa adanya negara. Karena pada hakikatnya, dalam
komunitas sekecil apapun diperlukan adanya pemimpin dan aturan.
Selain dari pada itu untuk memimpin suatu negara juga harus mengetahui
bagaimana sebenarnya negara, bentuk negara dan bentuk pemerintahan di
Indonesia itu sendiri. Untuk itu dalam makalah ini Penulis menkaji sedikit
mengenai hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk negara di Indonesia?
2. Bagaimana bentuk pemerintahan di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memberikan pemahaman mengenai bentuk negara
di Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan memberikan pemahaman mengenai bentuk
pemerintahan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. BENTUK NEGARA SECARA UMUM
Ada tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani kuno yaitu:
Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi. Dipergunakan sebagai ukuran untuk
membedakan bentuk-bentuk tersebut diatas yaitu: jumlah dari pemegang
kekuasaan.
Jika yang memegang kekuasaan itu satu orang maka bentuk negaranya
Monarchi (bahasa Yunani “monos” berarti “satu” sedangkan “archien” berarti
“memerintah”). Jika memegang pemeritahan itu beberapa orang maka bentuk
negaranya itu Oligarchi (bahasa Yunani “oligai” berarti “beberapa”). Jika yang
emegang pemerintahan rakyat maka bentuk negara nya disebut Demokrasi
(bahasa Yunani “Demos” bararti “rakyat”).
Secara umum, bentuk negara yaitu:
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat,
dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh
daerah. Namun dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi
kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu:
a) Sistem sentralisasi adalah pemerintahan yang langsung dipimpin
oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah di
bawahnya melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat. Model
pemerintahan Orde Baru di bawah pemerintahan presiden Soeharto
adalah salah satu contoh sistem pemerintahan model ini.
b) Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah
diberikan kesempatan dan kewenangan untuk memgurus urusan
pemerintahan diwilayah sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah
otonomi daerah atau swatantra. Sistem pemerintahan negara
Malaysia dan pemerintahan paske Orde Baru di Indonesia
2. Negara serikat
Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan
yang terdiri dari beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada
mulanya negara-negara bagian tersebut merupakan negara yang merdeka,
berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah memnggabungkan dengan negara
serikat, dengan sendirinya negara tersebut melepaskan sebagian dari
kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat.
Penyerahan kekuasaan dari negara-negara bagian kepada nagara
serikat tersebut dikenal dengan istilah limitatif (satu demui satu) dimana
hanya kekuasaan yang diberikan oleh negara-negara bagian saja
(delagated powers) yang menjadi kekuasaan Negara Serikat. Namun pada
perkembangan selanjutnya, negara serikat mengatur hal yang bersifat
strategis seperti kebijakan politik luar negeri, keamanan dan pertahanan
negara.
B. BENTUK NEGARA INDONESIA

2.1.3 Bentuk Kenegaraan


Adapun bentuk kenegaraan meliputi bentuk-bentuk Negara yang pernah
ada antara lain sebagai berikut:

a)      Serikat Negara (konfedarasi): Adalah perserikatan beberapa negara yang


merdeka dan berdaulat penuh baik kedalam maupun keluar. Pada umumnya
Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk mengadakan kerjasama dalam
bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri, pertahanan
keamanan bersama. Konfederasi bukanlah merupakan negara dalam pengertian
hukum internasional, karena negara–negara anggotanya secara masing–masing
tetap mempertahankan kedudukan nya secara internasional. Contoh konfederasi:
Persekutuan Amerika Utara (1776 – 1787).

b)      Negara Domonion: Bentuk seamacam ini khusus terdapat dalam lingkungan
negara kerajaan inggris. Negara domonion ini ialah suatu negara yang tadinya
daerah jajahan Inggris, yang telah merdeka dan berdaulat, yang mengakui raja
Inggris sebagai rajanya, sebagai lambang persatuan mereka.

c)      Negara Protektorat: suatu negara yang berada dibawah lindungan negara lain.
Biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan dari negara protektorat itu
dengan persetujuan diserahkan kepada negara pelindung. Contoh negara
protektorat;
Ø  Mesir, protektorat dari Turki (1917)
Ø  Zanzibar, protektorat dari Inggris (1890)
Ø  Albania, protektorat dari Italia (1936).1[11]

d)      Negaran Trustee (Perwalian): bentuk negara yang pemerintahannya berada di


bawah pengawasan Dewan Perwalian PBB. Munculnya Trustee merupakan hasil
perjanjian San Francisco sesudah perang dunia II. Menurut Piagam PBB,
perwalian meliputi :
Ø  Daerah–daerah mandat dahulu.
Ø  Daerah–daerah yang dipisahkan dari negara–negara yang kalah dalam perang
dunia II.
Ø  Daerah–daerah yang secara sukarela menyerahkan urusan pemerin-tahannya
kepada Dewan Perwalian PBB.
Tujuan Perwalian adalah untuk meningkatkan kemajuan rakyat daerah trustee
dibidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan serta perkembangan hak asasi
manusia menuju pemerintahan sendiri.
Contoh Daerah Perwalian: Tanzania menjadi perwalian PBB sejak tahun 1945 dan
merdeka tahun 1962. Dan Namibia menjadi perwalian PBB sejak tahun 1967 dan
merdeka 1990.
e) Negara Koloni atau jajahan: bentuk negara yang berada di bawah kekuasaan
negara lain. Contoh: Indonesia sebelum 17 Agustus 1945.
f) Negara mandat:  bentuk negara bekas jajahan negara–negara yang kalah dalam
Perang Dunia I, yang diletakkan dalam pemerintahan mandat dari negara–negara

1[11] C. S. T. Kansil, Ibid, hal 137


yang menang perang di bawah pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa–Bangsa.
Contoh : Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi Mandat Perancis.

g) Negara Uni: bentuk gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai seorang raja.
Ada 2 (dua) macam uni :
Ø  Uni Personil: Uni yang terjadi apabila dua negara yang tergabung secara kebetulan
mempunyai kepala negara yang sama. Contoh : Uni Belanda – Luxemburg (1839
– 1890), Uni Inggris – Skotlandia (1603 – 1707).
Ø  Uni Riil: Uni yang terjadi apabila negara–negara yang tergabung memiliki
kelengkapan Negara yang sama untuk menyelenggarakan kepentingan bersama,
yang dibentuk melalui perjanjian.

2.2 Bentuk Pemerintahan


Pemerintahan merupakan suatu pengertian campuran untuk pekerjaan yang
bermacam-macam. Pelaksanaan umum, pengusahaan kekayaan pemerintahan,
pelakasanaan pekerjaan umum, pengawasan kegitan rakyat, pengaturan kedudkan
hokum rakyat. Sruktur pemeritah meliputi cabang kekuasaan legislatife, eksekutif,
dan yudikatif. Jadi, istilah pemerintahan mencakup pengertian struktur dan
mekanisme kekuasaan dalam suatu negara serta wewenang masing-masing.
Dari sisi pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, bentuk pemerintahan
digolongkan dalam tiga kelompok yaitu sebagai berikut: Dalam dunia ini Negara
memiliki macam-macam bentuk pemerintahan menurut para ahli yaitu :

2.2.1  Otokrasi (Pemerintahan satu tangan) Menurut Aristoteles


Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua kriteria
pokok, yaitu jumlah orang yang memegang pucuk pemerintahan dan kualitas
pemerintahannya. Berdasarkan dua kriteria tersebut, perbedaan bentuk
pemerintahan adalah sebagai berikut :

a.    Diktatur
Diktatur adalah suatu bentuk pemerintahan otokratis yang dipimpin oleh
seorang diktator. Kata ini mempunyai dua kemungkinan arti: Diktator Romawi
yaitu suatu jabatan politis dari Republik Romawi. Para diktator Romawi diberikan
kekuasaan mutlak pada saat-saat darurat.

b. Plutokrasi
Plutokrasi (Plutocracy) merupakan suatu sistem pemerintahan yang
mendasarkan suatu kekuasaan atas dasar kekayaan yang mereka miliki.
Mengambil kata dari bahasa Yunani, Ploutos yang berarti kekayaan dan Kratos
yang berarti kekuasaan. Riwayat keterlibatan kaum hartawan dalam politik
kekuasaan memang berawal di kota Yunani, untuk kemudian diikuti di kawasan
Genova, Italia.

c. Monarki
Monarki atau sering disebut kerajaan adalah sistem pemerintahan yang
dipimpin oleh seorang penguasa monarki atau raja. Kepala monarki memegang
kekuasaan sepanjang hayatnya. Dizaman sekarang ada 2 macam sistem
pemerintahan monarki yaitu :
·         Monarki konstitusional : penguasa dibatasi oleh kontitusi
·         Monarki demokratis : tahta penguasa akan bergilir ke kalangan sultan.

d.  Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif
dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut
kekayaan, keluarga, atau militer. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani untuk
"sedikit" dan "memerintah".

e. Kleptokrasi
Bentuk sistem pemerintahan yang melakukan dengan bentuk administrasi
public yang menggunakan uang yang berasal dari public untuk memperkaya diri
sendiri.
f. Tirani
seseorang yang memegang suatu bentuk pemerintahan dengan kepentingan
pribadi yang disebut dengan sistem pemerintahan Tirani.

Ajaran plato (249 – 347 SM)


Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima bentuk itu
menurut Plato harus sesuai dengan sifat – sifat tertentu manusia. Adapun kelima
bentuk itu sebagai berikut. 

1. Aristrokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipengang oleh kaum


cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan, 
2. Timokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang – orang
yang ingin mencapai kemashuran dan kehormatan, 
3. Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan
hartawan, 
4. Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat jelata, 
5. Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang tirani
(sewenang – wenang) sehingga jauh dari cita – cita keadilan.

Ajaran polybios (204 – 122 M)


Ajaran polybios yang dikenal dengan teori Siklus, sebenarnya merupakan
pengembangan lebih lanjut dari Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu
dengan mengganti bentuk pemerintahan ideal politea dan demokrasi.

Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan


kekuasaan atas nama rakyat dengan baik dan dapat dipercaya. Namun pada
perkembangannya, para penguasa dalam hal ini adalah raja tidak lagi menjalankan
pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan cenderung sewenang – wenang
dan menindas rakyat. Bentuk pemerintahan monarki bergeser menjadi tirani. 
Dalam situasi pemerintahan tirani yang sewenang – wenang, mumcullah kaum
bengsawan yang bersekongkol untuk melawan. Mereka bersatu untuk
mengadakan pemberontakan sehingga kekuasaan beralih kepada mereka.
Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh beberapa orang dan memperhatikan
kepentingan umum. Pemerintahan pun berubah dari tirani menjadi aristokrasi. 

Aristokrasi yang semula baik dan memperhatikan kepentingan umum, pada


perkembangan tidak lagi menjalankan keadilan dan hanya mementingkan diri
sendiri. Keadaan itu mengakibatkan pemerintahan Aristokrasi bergeser ke
Oligarki. 

Dalam pemerinyahan Oligarki yang tidak memiliki keadilan rakyat


mengambil alih kekuasaan untuk memperbaiki nasib lewat pemberontakan.
Rakyat menjalankan kekuasaan negara demi kepentingan rakyat. Akibatnya,
pemerintahan bergeser menjadi demokrasi. Namun, pemerintahan demokrasi yang
awalnya baik lama kelamaan banyak diwarnai kekacauan, kebobrokan, dan
korupsi sehingga hukum sulit ditegakkan. Akibatnya pemerintahan berubah
menjadi okhlokrasi. Dari pemerintahan okhlokrasi ini kemudian muncul seorang
yang kuat dan berani yang dengan kekerasan dapat memegang pemeritahan.
Dengan demikian, pemerintahan dipengang oleh satu tangan lagi dalam bentuk
monarki. 

Perjalanan siklus pemerintahan diatas memperlihatkan kepada kita adanya


hubungan kausal (sebab – sebab) antara bentuk pemerintahan yang satu dengan
yang lain. Itulah sebabnya polybios beranggapan bahwa lahirnya pemerintahan
yang satu dengan yang lain merupakan akibat dari pemerintahan yang sebelumnya
telah ada.
2.2.2  Anarkisme
Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa
segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-
lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena
itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.

2.2.3  Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan
kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta
teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut.
"Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan
negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Ada banyak
jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka
semua. Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan,
sejauh mana mereka bergantung pada pasar atau perencanaan, bagaimana
manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan
peran negara dalam membangun sosialisme.
2.2.4  Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana warga memiliki wewenang
dan hak setara dalam hal pengambilan keptusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Sistem demokrasi memberikan kesempatan warga Negara dalam
partisipasi baik langsung maupun perwakilan untuk menyampaikan aspirasi dalam
perumusan, pengembangan dan pembuatan hokum. Demokrasi memungkinkan
adanya kebebasan politik. Sistem pemerintahan demokrasi memiliki 2 bentuk
besar yaitu :
Ø  Demokrasi langsung : yang mana selruh warga Negara berpartisipasi langsung dan
aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan.
Ø  Demokrasi perwakilan : yang mana kekuasaan politik dijalankan langsung oleh
perwakilan namun rakyat tetap menjadi satu kekuasaan berdaulat.
2.2.5  Republik
Republik adalah sistem pemerintahan yang kepala negaranya adalah seorang
presiden. Namun republik berbeda dengan konsep demokrasi. Terdapat kasus
dimana negara republik diperintah secara totaliter. Republik berbeda dengan
monarki namun yang membuat beda adalah tergantung kepada penguasa eksekutif
Negara itu sendiri. Republik dibagi menjadi 3 bentuk yaitu :

Ø  Republik konstitusional
Dalam pemerintahan republik konstitusional kekuasaan kepala negara dan
kepala pemerintahan tidak diwariskan. Kedudukan politik dapat diperebutkan
melalui cara-cara yang sah, seperti yang ditetapkan dalam undang-undang. Dalam
undang-undang diatur mengenai bagaiman kekuasaan dijalankan, hak, dan
kewajiban warga negara, serta aturan-aturan lain dalam kehidupan kenegaraan.
Dlam pemerintahan ini, presiden menjadi kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan bertanggung
jawab kepada presiden. Contoh Amerika Serikat, dan Republik Indonesia.

Ø  Republik parlementer
Dalam pemerintahan ini, presiden sebagai kepala negara yang tidak
aktifmemimpin penyelenggaraan pemerintahan. Kepala pemerintahan dipegang
oleh perdana menteri yang memimpin kabinet. Para menteri bertanggung jawab
pada parlemen. Presiden tidak dapat diganggu gugat. Presiden memiliki hak
prerogatif, yakni hak yang bersifat
kehormatan sehingga hanya sebagai lambang. Contoh Jerman, Italia, dan India.

Ø Republik federal
Federasi dari beberapa negara bagian dengan bentuk pemerintahan republik.
Federasi adalah pemerintah pusat. Negara-negara dalam federasi juga
menggunakan sistem federasi.
Istilah bentuk pemerintahan pun harus dibedakan pula dari istilah 'sistem
pemerintahan' yang menyangkut pilihan antara sistem presidential, sistem
parlementer, atau sistem campuran. Konsepsi yang terakhir ini berkenaan dengan
sistem penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan dalam arti cabang kekuasaan
eksekutif. Perbedaannya dari pengertian bentuk pemerintahan. Pertama adalah
bahwa istilah pemerintahan dalam konsepsi 'bentuk pemerintahan' bersifat statis,
yaitu berkenaan dengan ben- tuknya (vormen), sedangkan dalam 'sistem
pemerintahan', aspek pemerintahan yang dibahas bersifat dinamis. Kedua, dalam
konsepsi bentuk pemerintahan, kata pemerintahan lebih luas pengertiannya karena
mencakup keseluruhan cabang kekuasaan.

TANYA JAWAB
1.      Muhammad Anwar Sanusi (kelompok 6)
Apa perbedaan negara republik dengan konsep demokrasi?
2.      Muhammad Richo Resahil (kelompok 5)
Sistem dan bentuk pemerintahan seperti apa yang sejalan dengan demokrasi?
3.      Najib Ali Abdul Aziz (kelompok 8)
Bagaimana cara pemilihan otokrasi oligarki? Dan siapa yang berhak memegang
jabatannya?
4.      Muhamad Fahri (kelompok 9)
Bentuk negara islam seperti apa?
Mochamad Dian Abdul Azid (kelompok 7)
Apakah hukum yang berlaku dari negara bagian (serikat) atau dari pusat?

JAWABAN
1.      Dalam pengertian secara dasar, republik yaitu sebuah negara dinama tampuk
pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan prinsip dari keturunan
bangsawan. Nama republic berbeda dengan konsep demokrasi, terdapat kasus
dimana negara republik diperintah secara otoriter. Misalnya, Afrika Selatan yang
telah menjadi republik pada tahun 196, tetapi disebabkan dasar apartheid sekitar
80% orang kulit hitamnya untuk mengikuti pemilu. Tentu saja terdapat juga
negara republik yang melakukan perwakilan secara demokrasi.
Demokrasi ialah suatu bentuk kerajaan dimana kuasa menggumbal undang-
undang dan struktur kerajaan adalah ditentukan oleh rakyat. Demokrasi secara
ekstrem boleh dilihat dalam sistem kerajaan seperti anarkisme dan komunisme
(menurut teori Karl Marx ia merupakan peringkat terakhir pembangunan sosial
dimana demokrasi adalah diamalkan secara langsung, dan tiada kerajaan yang
bebas dari kehendak rakyat).
2.      Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila.
secara eksplisit ada 2 prinsip alam penjelasan mengenai Sistem Pemerintahan
Negara, yaitu:
·         Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat) Negara
Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechstaat), tidak berdasarkan kekuasaan
belaka (Machstaat).
·          Sistem Konstitusionil. Pemerintahan berdasarkan atas Sistem Konstitusi
(Hukum Dasar), tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
Berdasarkan 2 istilah Rechstaat dan sistem konstitusi, maka jelaslah bahwa
demokrasi yang menjadi dasar dari Undang-Undang Dasar 1945, ialah demokrasi
konstitusionil. Di samping itu corak khas demokrasi Indonesia, yaitu kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilana,
dimuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar.
Dengan demikian, Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan
kekeluargaan dan gotong-royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat,
yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran,
kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
berkesinambungan. Pengertian lain dari Demokrasi Pancasila adalah sistem
pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan
rakyat.
Ciri-ciri dari Demokrasi Pancasila adalah:
·         Kedaulatan ada di tangan rakyat.
·         Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
·         Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
·         Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
·         Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
·         Menghargai hak asasi manusia.
·         Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan
melalui wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan
pemogokan karena merugikan semua pihak.
·         Tidak menganut sistem monopartai.
·         Pemilu dilaksanakan secara luber.
·         Mengandung sistem mengambang.
·         Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
·         Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.

Sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila adalah:


Ø  Indonesia adalah negara berdasar hukum.
Ø  Indonesia menganut sistem konstitusional.
Ø  MPR sebagai pemegang kekuasaan negara tertinggi.
Ø  Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah tertinggi di bawah MPR.
Ø  Pengawasan DPR.
Ø  Menteri negara adalah pembantu presiden, dan tidak bertanggung jawab terhadap
DPR.
Ø  Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Kemudian fungsi dari Demokrasi Pancasila adalah Menjamin adanya
keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara. Menjamin tetap tegaknya negara
RI. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila,
Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga
negara. Dan menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab.

3.      Oligarki yaitu oleh kelompok tentara, orang kaya dan lain –lain yang dimana
mereka memiliki suatu kelebihan dalam hal materiil dalam suatu masyarakat
maka merekalah yang dominan untuk memiliki kekuasaan. Dan pengertian
otokrasi sendiri yaitu kekuasaan yang dipegang oleh satu orang saja. Seperti
Presiden dalam suatu negara.
4.      Bentuk negara Islam menurut fakta sejarah Islam yaitu ada dua yang perta
negara kesatuan dan negara serikat. Negara kesatuan yaitu bentuk suatu negara
yang berdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan
mengatur seluruh daerah. Sedangkan negara serikat yaitu bentuk negara gabungan
yang terdiri dari beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat.
5.      Hukum yang berlakunya yaitu di pusat karena pusat hanya mengatur keamanan,
pertahanan negara dan politik luar negeri ysng kemudian diserahkan kepada
negara bagian.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di makalah dapat ditarik kesimpulan :
1.      Bentuk negara yang terpenting dan banyak dianut berbagai negara di dunia
ialah: negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi). Disamping 2
bentuk itu, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat
digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi. Dan
monarki terbagi menjadi tiga yaitu: Monarki absolute, Monarki konstitusional,
dan Monarki parlamenter.
2.      Bentuk Pemerintahan terbagi menjadi 5 yaitu : otokrasi, anarkisme, sosialisme,
demokrasi dan republic
DAFTAR PUSTAKA

S. T, Kansil, Ilmu Negara (umum dan indonesia), Jakarta: Pradya Paramita, 2004.
      Duguit, Traite de Droit Contitutionel jilid 2, 1923
      Jellinek, Allgemene Staatslehre  ,1914.
      Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta: PT Bina Aksara,
1984
      Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)
Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE Uin
Syarif Hidayatullah, 2000

Anda mungkin juga menyukai