Anda di halaman 1dari 3

Nama: Elsa Aprilia Cahyani

NIM: 21417144044
TUGAS: Substantive Review Film “The New Rules of the World”

“Buruh yang diperbudak serta Hutang Luar Negeri”


The New Rules of the World adalah sebuah film dokumenter yang menceritakan bagaimana
globalisasi berdampak kepada situasi ekonomi, sosial, budaya dan politik di indonesia. Film
yang di tulis oleh John Pilger ini membuka realita tentang invasi globalisasi yang melanda
indonesia pasca krisis tahun 1998 dimana negara di dunia pertama beramai-ramai
menginvestasikan modalnya di Indonesia yang bagi banyak orang diyakini akan menuntaskan
kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Tetapi, realita yang terjadi di masyarakat
sebaliknya, kemiskinan yang terus meningkat, kesejahteraan yang tidak merata dan
pengangguran yang terus menerus naik.

Di sisi lain, perusahaan raksasa yang mengeksploitasi tenaga buruh, memaksa mereka lembur
hingga bekerja sampai 16 jam sehari demi mengejar target produksi dengan upah yang sangat
murah. Para pekerja wajib mentaati semua kemauan perusahaan, tidak boleh protes atau
menceritakan keburukan perusahaan kepada pihak luar. Sanksinya adalah dipecat, yang berarti
mereka akan menjadi pengangguran, sebuah nasib yang sangat ditakuti oleh karyawan
dibanding eksploitasi yang mereka terima. Karyawan bekerja tanpa mengerti hak yang harus
mereka terima. Mereka tanpa pernah diberitahu peraturan perusahaan dan kode etiknya. kode
etik pekerja tidak pernah berlaku di Indonesia, pekerja tidak akan pernah bisa menolak untuk
bekerja walaupun dengan upah yang rendah.

Dalam film ini juga menceritakan bahwa globalisasi di indonesia memiliki sejarah gelap. Pabrik
dan bank besar juga hotel mewah di Indonesia dibangun berkat pembunuhan massal 1 juta
manusia yang dibunuh pada masa Soeharto saat berkuasa atas bantuan amerika dan inggris
serta para pembisnis barat di pertengahan tahun 1960an. Setahun setelah peristiwa tragedi
tersebut, sistem di indonesia diubah menjadi model amerika untuk mempermudah barat
menguasai sumber mineral, pasar dan buruh murah. Selain itu, juga ada propaganda yang
menyatakan bahwa IMF mampu membawa indonesia pada kemakmuran. Globalisasi pun
semakin berkembang di Indonesia sejak tahun 1967 ketika perusahaan Timelife AS mengadakan
sebuah konferensi di Swiss. Konferensi ini dihadiri oleh para pembisnis besar yang
merencanakan pengambil alihan bisnis di indonesia.
The New Rules of the World membuka mata bagi orang yang menonton untuk melihat
kapitalisme dari perspektif lain. Selama ini, orang-orang menganggap bahwa kapitalisme
merupakan sebuah paham dengan konsep yang mulia dari mimpi Adam Smith sebagai Bapak
Kapitalisme sekaligus pencetus konsep ekonomi modern yang kemudian disempurnakan oleh
John Nash ratusan tahun kemudian. Hal ini menjadi pemantik dari pengisahan dokumenter
tersebut.

Nyatanya kapitalisme itu sudah berubah menjadi paham baru dari kapitalisme atau dapat
disebut sebagai neo-kapitalisme. Pada bagian pertengahan dari film ini diungkapkan bagaimana
organisasi seperti World Trade Organization (WTO), International Monetary Fund (IMF), dan
World Bank dengan licik memanfaatkan globalisasi untuk memasuki negara-negara dunia ketiga
seperti indonesia agar bisa mengintervensi kebijakan negara tersebut dan memuluskan
kepentingan untuk menguasai dunia ketiga. Organisasi-organisasi tersebut yang berhasil
membuat kacau perekonomian negara dunia ketiga dengan cara peminjaman dana dan
persoalan hutang piutang. Mungkin hal ini akan mengingatkan kita dengan kasus yang
terjadipada masa Orde Baru, di mana saat hutang negara sudah mencapai tingkat inflasi,
kekacauan pun meletus.

Untuk kasus utang luar negeri, filger memaparkan bahwa utang luar negeri telah menjerat
indonesia menjadi negara penghutang sejak rezim soeharto dimulai. Rezim yang memiliki tanda
tanya besar dalam awal pemerintahannya, dimana pemerintahan tersebut berkuasa setelah
indonesia berada dalam situasi pelanggaran HAM terbesar dengan perkiraan pembunuhan
rakyat mencapai angka 5 juta orang, dan mengantarkan Soeharto ke puncak pemerintahan
sebab dianggap sebagai “Pahlawan” dalam mengatasi persoalan tersebut.

“Ratusan tahun lamanya, indonesia itu dihisap oleh negara-negara barat. Bukan hanya
indonesia, tetapi semua negara kulit berwarna. Sehingga Barat itu menjadi kuat, menjadi
makmur, menguasai keuangan dan perdagangan sampai sekarang. Sekarang indonesia didikte
oleh IMF dan Bank Dunia. Negeri yang begini kayanya, menjadi negara pengemis sekarang.
Karena tidak adanya karakter pada elit.” ujar Pramoedya Ananta Toer ketika diwawancara oleh
Pilger. Di era Soekarno, IMF dan World Bank tidak bisa masuk ke indonesia. “Go to hell your
Aid” ujar Soekarno. Soekarno kemudian tumbang lewat perebutan kekuasaan diam-diam yang
dilakukan oleh Soeharto dengan dukungan amerika Serikat dan inggris.

Pada tahun 1998 terjadi resesi ekonomi global. Modal jangka pendek tiba-tiba ditarik keluar
dari asia, meruntuhkan ekonomi mukjizat Indonesia dalam semalam. Dengan ekonomi runtuh,
dan indonesia di ambang revolusi, Soeharto terpaksa mengundurkan diri, karena telah mencuri
pinjaman utang sekitar 15 miliar dollar. Selama pemerintahannya lebih dari 30 tahun, Soeharto
telah menyerahkan utilitas publik kepada keluarga dan kroni-kroninya.
Dapat dikatakan bahwa Indonesia digambarkan sebagai negara kaya SDA namun tingkat
ketergantungan yang besar, kemiskinan merajalela, dan kedaulatan politik terkikis. Hal ini
memunculkan besarnya hambatan untuk menuju cita-cita bangsa. Dengan kondisi ini, negara
yang besar menjadi tidak merdeka atas dirinya sendiri. Dalam film ini juga sangat terlihat
bahwa John Pilgers memusatkan perhatian dan mendukung pada kaum bawah atau buruh,
beberapa scene tentang rezim Soeharto masa orde baru hanyalah sebuah sisipan dan bukanlah
fokus utama. Tetapi disisi lain, John Pilgers juga memojokan organisasi dunia ternama seperti
IMF (internasional Money Funding), WTO (World Trade Organization) dan World Bank. Terlihat
dalam scene terakhir bahwa John mengutarakan pendapatnya untuk menutup organisasi dunia
tersebut dan menginiginkakan masyarakat dunia untuk menuntut.

Meski sedikit membosankan saat menonton dari awal sampai akhir, film ini sebenernya sangat
dianjurkan dan bagus ditonton oleh mahasiswa. Dengan adanya film “The New Rules of the
World” maka dunia akan melihat kebenaran yang sebenarnya terjadi, tentang bagaimana awal
mula indonesia membuka pasar bebas pada orde baru, dan juga momen pertama kali indonesia
memulai globalisasi yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai