PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gaya hidup manusia dewasa ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang
pragmatis. Semuanya memenuhi kebutuhan hidup secara instan dan praktis dan
mengabaikan segala hal yang ada di balik pragmatis dalam hidup tersebut. Hal ini
tentu akan membawa berbagai konsekuensi, konsekuensi yang paling rentan
adalah masalah kesehatan. Pola hidup yang instan seperti makan-makanan junk
food, merokok dan minum kopi yang berlebihan untuk mengusir rasa kantuk
akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olahraga karena harus mengejar karier
serta gaya hidup yang selalu identik dengan narkoba, rokok, dan alkohol, maka
segala penyakit akan datang menyerang. Bermula dari kelebihan kolestrol,
kelelahan karena kurang istirahat, tingkat stress yang tinggi dan hipertensi maka
timbulah berbagai penyakit seperti jantung dan stroke.
Stroke merupakan satu masalah kesehatan paling serius dalam kehidupan
modern saat ini. Badan Kesehatan Dunia memprediksikan bahwa kematian stroke
akan meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker
kurang lebih 6 juta di tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030. Amerika Serikat
mencatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus stroke, dan setiap 4 detik terjadi
kematian akibat stroke. Penyakit ini juga menimbulkan kecacatan terbanyak pada
kelompok usia dewasa yang masih produktif. Tingginya kasus stroke ini salah
satunya dipicu oleh rendahnya kepedulian masyarakat dalam mengatasi berbagai
faktor resiko yang dapat menimbulkan stroke. ( Anonim:2010 )
Keberadaan unit stroke di rumah sakit tak lagi sekedar pelengkap, tetapi sudah
menjadi keharusan, terlebih bila melihat angka penderita stroke yang terus
meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia, karena penanganan stroke yang cepat,
tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah
penulis menyusun makalah mengenai stroke yang menunjukkan masih menjadi
salah satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Stroke Non Hemoragic (SNH)
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh terhentinya suplai
darah ke bagian otak. ( Smeltzer C.Suzanne:2010)
Stroke adalah gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan
atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. (Sylvia A
Price:2011)
Stroke Non Hemoragic adalah sindroma klinis yang awalnya timbul
mendadak, progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang
berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak non straumatik. (Arif Mansjoer:2010)
Stroke Non Hemoragic merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli
dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur
atau di pagi hari tidak terjadi perdarahan. Namun terjadi iskemia yang
menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. (Arif
Muttaqin:2011)
2.2 Klasifikasi Stroke Non Hemoragic ( SNH )
Stroke Non Hemoragic (SNH) terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh
darah otak. Sroke Non Hemoragic terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan bentuk
klinisnya dan proses patologik (kausal) antara lain :
a. Berdasarkan Bentuk Klinisnya
1. Serangan Iskemik sepintas atau transient ischemic Attack (TIA). Pada
bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah
di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam.
2. Defisit Neurologik Iskemia Sepintas/Reversible Ischemic Neurologik
Defisit (RIND). Gejala neurologik timbul 24 jam, tidak lebih dari
seminggu.
( Smeltzer C.Suzanne:2010)
3. Stroke Progresif (Progresive Stroke/Stroke in evolution). Gejala makin
berkembang ke otak lebih berat.
4. Completed Stroke
Kelainan saraf yang sifatnya sudah menetap, tidak berkembang lagi.
b. Berdasarkan Proses Patologik (kausal) :
1. Trombosis Serebral
Arterosklerosis serebral atau perlambatan sirkulasi serebral adalah
penyebab utama thrombosis serebral. Secara umum trombosis serebral
tidak terjadi dengan tiba-tiba, biasanya didahului adanya awitan paralisis
berat yang terjadi beberapa jam atau hari.
2. Embolisme Serebral
Embolus biasanya menyumbat arteri serebral dan merusak sirkulasi
serebral.
3. Iskemik Serebral
(Smeltzer C. Suzanne:2010)
e. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus mampu menebalkan dinding pembuluh darah otak yang
berukuran besar. Menebalnya dinding pembuluh darah otak akan menyempitkan
diameter pembuluh darah dan penyempitan tersebut kemudian akan mengganggu
kelancaran aliran ke otak, yang pada akhirnya akan menyebabkan
infark sel sel otak.
f. Infeksi
(Smeltzer C. Suzanne:2010)
2.5 Gejala Stroke Non Hemoragic (SNH)
Gejala dari stroke non hemoragic yang mana tergantung pada lokasi lesi
(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat dan jumlah aliran darah kolateral. Adapun gejala Stroke non hemoragik :
1. Kehilangan Motorik
Stroke adalah penyakit neuron atas dan mengakibatkan kehilangan kontrol
volunter. Gangguan kontrol volunter pada salah satu sisi tubuh dapat
menunjukan kerusakan pada neuron atas pada sisi yang belawanan dari otak.
Disfungsi neuron paling umum adalah hemiplegi ( paralisis pada salah satu
sisi
(Suzzane C. Smelzzer,dkk:2010)
tubuh) karena lesi pada sisi otak yang berlawanan dan hemiparises (kelemahan
salah satu sisi tubuh)
2. Kehilangan komunikasi
Fungsi otak lain yang yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan
komunikasi. Stroke adalah penyebab afasia paling umum.
3. Defisit lapang pandang
Sisi visual yang terkena berkaitan dengan sisi tubuh yang paralisis yaitu
kesulitan menilai jarak, tidak menyadari orang atau objek ditempat kehilangan
penglihatan.
4. Defisit sensori
Terjadi pada sisi berlawanan dari lesi yaitu kehilangan kemampuan untuk
merasakan posisi dan gerakan bagian tubuh.
5. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik
Bila kerusakan pada lobus frontal, mempelajari kapasitas, memori atau
fungsi intelektual mungkin terganggu. Disfungsi ini dapat ditunjukan dalam
lapang perhatian terbatas, kesulitan dalam pemahaman, lupa dan kurang
motivasi.
6. Disfungsi kandung kemih
Setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontenensia urinarius karena
kerusakan kontrol motorik.
(Suzzane C. Smelzzer,dkk:2010)
2.6 Cara Pencegahan Stroke Non Hemoragic (SNH)
Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan cara menghindari faktor resikonya :
1. Mengontrol tekanan darah, hipertensi merupakan penyebab serangan stroke.
2. Kurangi atau hentikan merokok, karena nikotin dapat menempel di pembuluh
darah dan menjadi plak, jika plaknya menumpuk bisa menyumbat pembuluh
darah.
3. Olahraga yang teratur, olahraga yang teratur bisa meningkatkan ketahanan
jantung dan menurunkan berat badan.
4. Perbanyak makan sayur dan buah. Sayur dan buah mengandung banyak
antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas, selain itu sayur dan buah
rendah kolestrol.
(http://kesehatanvegan.com/2010/03/21/upaya-pencegahan-stroke/)
2.7 Cara Perawatan/Pengobatan Stroke Non Hemoragic (SNH)
Cara Pengobatan Stroke Secara Alami :
Daun Dewa (Gynura Divaricata)
(Suzzane C. Smelzzer,dkk:2010)
2.9 Pemeriksaan Penunjang Stroke Non Hemoragic (SNH)
a. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostic, yaitu:
1.
Angiografi serebral
Pungsi Lumbal
Ultrasonografi Dopler
Sinar X Tengkorak
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
1. Stroke Non Hemoragic adalah sindroma klinis yang awalnya timbul mendadak,
progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang berlangsung 24
jam atau lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak non straumatik.
2. Klasifikasi stroke non hemoragic terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Berdasarkan Bentuk Klinisnya : TIA, RIND,Stroke progresif, dan complited
stroke.
b. Berdasarkan proses patologik (kausal) : Trombosis serebral, embolisme
serebral, dan iskemik serebral.
3. Penyebab terjadinya stroke non hemoragic antara lain :
a.Trombosis (bekuan cairan di dalampembuluh darah otak)
b. Embolisme Cerebral ( bekuan darah atau material lain )
c.Iskemia ( penurunan aliran darah ke area otak )
10
11
12