Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Masih banyak rakyat Indonesia yang masih belum mengerti benar tentang asas
kewilayahan dan kewarganegaraan yang berlaku di negeri ini. Mungkin juga ada
beberapa rakyat yang tidak mengenal batas-batas wilayah NKRI. Selain itu, tidak
kalah banyak orang yang memiliki tanggapan sama warga negara dan penduduk.
Bahkan, ada Warga Negara Indonesia yang pindah kewarganegaraannya menjadi
Warga Negara Asing. Sedangkan seharusnya ikut menjalankan sistem pertahanan
dan keamanan negara. Salah satu contohnya adalah dengan membela negara dan
mencintai tanah kelahirannya.

2. Tujuan
Makalah ini kami buat untuk menjadikan pembaca mengerti tentang kewilayahan
dan kewarganegaraan yang berlaku di NKRI. Selain itu, juga kami akan mengupas
lebih dalam mengenai batas-batas wilayah NKRI, serta ingin mengubah tanggapan
sama mengenai warga negara dan penduduk. Juga kami akan membahas tentang
sistem pertahanan dan keamanan negara.

3. Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia?


Bagaimana kewilayahan yang berlaku di Indonesia?
Apa saja batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Apa yang dimaksud dengan warga negara?
Apa yang dimaksud dengan penduduk?
Apa yang dimaksud dengan sistem pertahanan dan keamanan NKRI?
Apa yang dimaksud dengan bela negara?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


Dalam pasal 25 A UUD 1945 ditegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah
yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. Pasal tersebut
dimaksudkan untuk mengukuhkan kedaulatan wilayah NKRI.
Istilah nusantara menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan
pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera
Indonesia serta di anara Benua Asia dan Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut
juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya; 4)
kesatuan pertahanan dan keamanan.
Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957
pemerintah Indonesia mengeluarkan Deklarasi Juanda. Deklarasi tersebut
menyatakan: Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan
pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak
memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan
Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada
perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan
Negara Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis
yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan
ditentukan dengan undang-undang (Sekretariat Jendral MPR RI, 2012:177-178)
Berdasarkan Deklarasi Juanda, Indonesia menganut konsep negara kepulauan
yang berciri Nusantara. Sehingga berkat adanya deklarasi tersebut, pengakuan
masyarakat internasional mengenai batas laut teritorial hanya sepanjang 3 mil laut
terhitung dari garis pantai pasang surut terendah berhasil diubah.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati PBB tahun
1982, maka wilayah laut Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil dari garis dasar ke
arah laut lepas. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial disebut
laut teritorial. Sedangkan laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut
laut internal atau laut nusantara.
2. Zona Landas Kontinen
Landas Kontinen adalah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi
merupakan lanjutan dari sebuah benua. Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter.
Indonesia terletak pada dua buah landas kontinen, yaitu landasan kontinen Asia
dan landasan kontinen Australia. Indonesia memiliki kewenangan untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk
menyediakan alur pelayaran lintas damai.

3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka
diukur dari garis dasar. Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam
memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam ZEE, kebebasan pelayaran dan
pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut diakui sesuai dengan
prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional. Pengumuman tentang zona ekonomi
eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret
1980.

B. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


1. Sebelah utara
Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya di
sebelah utara Pulau Kalimantan. Sedangkan wilayah laut Indonesia sebelah utara
berbatasan langsung dengan laut lima negara, yakni Malaysia, Singapura,
Thailand, Vietnam, dan Filipina.
2. Sebelah barat
Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan negara
India.
3. Sebelah timur
Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan
Samudera Pasifik.
4. Sebelah selatan
Indonesia berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan
Australia dan Samudera Hindia.

C. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia


Rakyat sebuah negara dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Penduduk atau bukan penduduk
Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam
sebuah negara. Bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu
wilayah suatu negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah
negara tersebut.
b. Warga negara dan bukan warga negara
Warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota dari
suatu negara. Bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara
asing.
Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 menegaskan bahwa:
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahka dengan undang-undang sebagai
warga negara.
(2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undangundang.

Asas Kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu:


a. Asas ius sanguinis (asas keturunan) atau sesuai dengan kewarganegaraan orang
tua.
b. Asas ius soli (asas kedaerahan) atau sesuai dengan kewarganegaraan tempat
kelahirannya.
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan, menimbulkan:
a. Apatride, seseorang tidak mempunyai kewargenaraan.
b. Bipatride, seseorang memiliki dua kewarganegaraan.
Menurut UU RI No 12 Tahun tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia
dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan kewarganegaraan menganut asas: ius
sanguinis, ius soli secara terbatas, asas kewarganegaraan tunggal, dan asas
kewarganegaraan ganda terbatas.

D. Sistem Pertahanan dan Keamanan NKRI


Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta merupakan pilihan
yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan
pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam
usaha pertahanan negara.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta dicirikan:
a. Kerakyatan
b. Kesemestaan
c. Kewilayahan

E. Kesadaran Bela Negara


Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Kesadaran
bela negara merupakan kesediaan berbakti pada negara dan berkorban demi membela
negara. Kesadaran bela negara banyak sekali cara untuk mewujudkannya, tidak harus
menggunakan senjata tetapi cukup dengan ikut mengamankan lingkungan sekitar,
membantu korban bencana, menjaga kebersihan, dan mencegah bahaya narkoba. Selain
itu bagi pelajar, juga cukup dengan belajar dengan giat dan mengharumkan nama
Indonesia hingga kancah Internasional.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undangundang. Di mana dalam negara Indonesia terdapat rakyat yang memegang kedaulatan
tertinggi dan dibagi menjadi dua yaitu warga negara dan penduduk. Setiap warga
negara juga memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam membela negara.
Tidak harus menggunakan senjata, tetapi dapat juga sebagai pelajar belajar dengan
giat dan mengharumkan nama bangsa hingga ke kancah Internasional.

Anda mungkin juga menyukai