Anda di halaman 1dari 3

D.

Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan


Hak Negara dan Warga Negara
1. Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan, Serta Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Di dalam Pasal 31 Ayat (5) UUD NRI Tahun 1945: “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”
Yang dimaksudkan adalah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan
tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan memperkukuh persatuan bangsa. Tetapi ada hal
perlu juga di perhatihan dalam memajukan IPTEK, Karena budaya bangsa kita sebagian
besar masih berdasarkan budaya etnik tradisional, sedangkan IPTEK berasal dari
perkembangan budaya asing yang lebih Modern, dan jika apabila pertumbuhan budaya
bangsa kita tidak disiapkan akan dapat terjadi apa yang disebut kesenjangan budaya, yakni
keadaan kehidupan bangsa Indonesia yang bergumul dengan budaya baru yang tidak
dipahaminya.
Kesenjangan budaya memiliki dampak yang buruk seperti:
1. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing.
2. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan
budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola
kehidupan .
3. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru.
4. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya.
Perubahan dunia itu pada kenyataannya berlangsung sangat cepat serta dapat mengancam
identitas bangsa dan negara, jika kita terhanyut dalam arus globalisasi akan hilanglah jati diri
bangsa kita. Jadi, strategi kebudayaan nasional Indonesia yang kita pilih adalah sebagai
berikut:
a. menerima sepenuhnya: unsur-unsur budaya asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa;
b. menolak sepenuhnya: unsur-unsur budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa;
c. menerima secara selektif: unsur budaya asing yang belum jelas apakah sesuai atau
bertentangan dengan kepribadian bangsa.

2. Aturan Dasar Ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial


Perekonomian Nasional diatur dalam UUD NRI Tahun 1945, judul bab menjadi
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, terdiri atas dua pasal, yaitu Pasal 33
dengan 5 ayat dan Pasal 34 dengan 4 ayat yang sebelum perekonomian nasional diatur dalam
Bab XIV dengan judul Kesejahteraan Sosial dan terdiri atas 2 pasal, yaitu Pasal 33 dengan 3
ayat dan Pasal 34 tanpa ayat.
Perubahan penting pada pasal 33 yang dimaksudkan untuk melengkapi aturan yang sudah
diatur sebelum perubahan UUD NRI 1945, sebagai berikut:
a. Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI 1945: menegaskan asas kekeluargaan;
b. Pasal 33 Ayat (2) UUD NRI 1945: menegaskan bahwa cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara;
c. Pasal 33 Ayat (3) UUD NRI 1945: menegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya harus dikuasai negara.
Adapun ketentuan baru yang tercantum dalam Pasal 33 Ayat (4) UUD NRI 1945 menegaskan
tentang prinsip-prinsip perekonomian nasional yang perlu dicantumkan guna melengkapi
ketentuan dalam Pasal 33 Ayat (1), (2), dan (3) UUD NRI 1945.
Perubahan pada Pasal 34 UUD NRI 1945 tanpa ayat yang dulunya adalah aturan
perekonomian nasional. Didasarkan pada kebutuhan meningkatkan jaminan konstitusional
yang mengatur kewajiban negara di bidang kesejahteraan sosial. Ketentuan mengenai
kesejahteraan sosial yang jauh lebih lengkap dibandingkan dengan sebelumnya merupakan
bagian dari upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara kesejahteraan. Dalam Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945, memiliki tujuan negara yang disebutkan: “...melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum,...” . jadi dalam pasal 34 UUD NRI 1945 upaya memajukan kesejahteraan umum lebih
dijabarkan lagi, ke dalam fungsi-fungsi negara untuk:
a. mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat;
b. memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu;
c. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak;
d. menyediakan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Dalam hal ini negara Indonesia, sebagai negara kesejahteraan, memiliki tanggung jawab
untuk mengembangkan kebijakan negara di berbagai bidang kesejahteraan serta
meningkatkan kualitas pelayanan umum yang baik.

3. Aturan Dasar Ihwal Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara


Ketentuan pertahanan negara menggunakan konsep pembelaan terhadap negara [Pasal 30
Ayat (1) UUD NRI 1945]. Namun setelah perubahan UUD NRI 1945 konsep pembelaan
negara dipindahkan menjadi Pasal 27 Ayat (3). Pada Pasal 30 Ayat (2) UUD NRI 1945
menegaskan sebagai berikut: “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai komponen utama, dan rakyat, sebagai
kekuatan pendukung”. Dipilihnya sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata) dilatarbelakangi oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia sendiri. Jadi jika
di hubungkan kedalam sejarah, adanya perjuangan kedaulatan Indonesia sebagai negara yang
telah merdeka terletak pada bersatu-padunya kekuatan rakyat, kekuatan militer, dan
kepolisian. Dan upaya keamanan. kedudukan rakyat dan TNI serta Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri) dalam usaha pertahanan dan keamanan negara makin dikukuhkan.
Dalam hal ini kedudukan rakyat adalah sebagai kekuatan pendukung, sedang TNI dan Polri
sebagai kekuatan utama.

4. Aturan Dasar Ihwal Hak dan Kewajiban Asasi Manusia


Aturan dasar perihal hak asasi manusia telah diatur secara detail dalam UUD NRI Tahun
1945.
Setiap warga negara memiliki hak, bahkan semenjak lahir. Hak yang dimiliki oleh warga
negara semenjak lahir disebut dengan hak dasar atau hak asasi manusia (HAM). Hak ini
bersifat universal dan tidak dapat diambil. Pada Pasal 1 UU No. 19 Tahun 1999 mengartikan
HAM sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Secara umum, hak warga negara Indonesia sebagai berikut:


1. Hak untuk hidup.
2. Hak untuk kemerdekaan dan keamanan fisik.
3. Hak menghargai kepribadiannya.
4. Hak untuk mendapatkan yang sama dalam hukum.
5. Hak untuk mengeluarkan pikiran dan perasaan.
dll

Sedangkan, kewajiban warga negara Indonesia secara umum adalah sebagai berikut:
1. Menaati hukum dan pemerintahan.
2. Ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
3. Menghormati HAM orang lain.
4.Tunduk pada undang-undang.
5. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan.

Anda mungkin juga menyukai