Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TERSTRUKTUR PERTAMA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA (IPB 111)


Nama : Eric Tamado
NIM : F14190099
Kelas : Q02.2

Petunjuk :
Tugas dikerjakan secara perorangan, diketik 1 spasi dengan size font 12, dan printout
pada kertas HVS A4.

Deskripsi :
UUD 1945 (sebelum diamandemen) merupakan salah satu konstitusi yang paling
singkat diantara konstitusi negara-negara di dunia. Wakaupun kondisi UUD NRI 1945
singkat, tetap merupakan konstitusi dalam arti luas, yaitu berisi penjelasan tidak
hanya menyangkut dokumen hukum, juga ada aspek non-hukum. Selain itu, UUD
NRI 1945 termasuk konstitusi yang dinamik, karena tidak hganya berisi tentang
pembatasan kekuasaan, juga mengatur interaktif antarkomponen bangsa. Muatan isi
UUD NRI 1945 meliputi berbagai aspek, oleh karena itu penting dipahami secara
benar.

Sebagai upaya pemahaman yang mendalam, silahkan jawab pertanyaan berikut


dengan menggunakan referensi buku UUD 1945 dan UUD NRI 1945. Coba
dipersandingkan agar dapat dipahami dimana perubahan bunyi dan dapat dianalisis
apakah makna yang diamandemen lebih memperhatikan kepentingan rakyat.

Pertanyaan :
Dalam UUD NRI 1945 bagian yang menjelaskan pokok pembahasan dengan
muatan/aspek berikut dan tuliskan bunyinya :
1. Materi muatan dalam konstitusi secara umum.
2. Aspek kesejahteraan dan keamanan dapat dicermati pada bagian mana, apakah
didalam pembukaan atau batang tubuh UUD NRI 1945, kemudian tuliskan bunyi
pernyataannya.
3. Aspek moral di bagian mana? Tuliskan bunyi pernyataan
4. Aspek politik
5. Aspek HAM
6. Aspek hukum
7. Aspek ekonomi
8. Aspek sosial
9. NKRI
10. Bhineka Tunggal Ika

1. Materi muatan dalam konstitusi secara umum.


Secara yuridisnya dan secara materi muatannya sangat berbeda, setelah terjadi
amandemen UUD 1945 dari amandemen pertama pada tahun 1999 hingga
amandemen terakhir (keempat) tahun 2002, penyebutan konstitusi Indonesia tidak lagi
UUD 1945, akan tetapi menjadi UUD Negara RI 1945. Begitu pula dalam prakteknya
juga pasti berbeda. Jikalau kita perhatikan jumlah ketentuan yang diatur di dalam nya
sangat jauh berbeda. Jumlah ketentuan yang ada dalam UUD 1945 tercatat ada 71
butir ketentuan yang dirumuskan dalam 37 pasal, sedangkan dalam UUD NRI 1945
dari amandemen pertama sampai yang keempat, ada penambahan dari butir-butir
UUD 1945 dan penyebutannya berubah. Ketentuan yang lama (UUD 1945) yang
tidak mengalami perubahan hanya berjumlah 25 butir saja, sedangkan 46 butir
lainnyadiubah dan ditambah dengan ketentuan-ketentuan baru, sehingga seluruhnya
berjumlah 199 butir ketentuan. Dengan demikian terdapat 174 ketentuan baru yang
dirumuskan dalam UUD NRI 1945.

2. Aspek kesejahteraan dan keamanan

Aspek kesejahteraan terdapat pada batang tubuh UUD NRI 1945 BAB XIV.
KESEJAHTERAAN SOSIAL.

(sebelum amandemen)
 Pasal 33 Ayat 3
(3) Bumi dan air dan kekajaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”

(sesudah amandemen)
 Pasal 33 Ayat 3
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

 Pasal 34 Ayat 1 dan 2


(1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.

ANALISIS :
Di antara mereka ada yang disebut gelandangan, pengemis, pengamen, dan
anak jalanan. Mereka adalah cerminan kehidupan fakir miskin dan anak-anak
terlantar. Jumlah mereka cenderung bertambah dari waktu ke waktu.

Pemerintah kabupaten/kota yang dapat melihat dari dekat kondisi dan


keberadaan mereka tidak banyak melakukan tindakan nyata guna mengentaskan
mereka dari kehidupan nestapa tersebut. Jumlah gelandangan, pengemis, pengamen,
dan anak jalanan terus mengalami pertambahan. Dikaitkan dengan arti “dipelihara”
sebagaimana diuraikan di atas, kondisi mereka yang terus bertambah ini menjadi
bahan perbincangan tersendiri. Apabila gedung dan bangunan dipelihara agar awet
dan bertahan lama, maka fakir miskin dan anak terlantar dipelihara juga bisa
bermakna agar awet dan bertahan lama. Kondisi mereka tetap fakir, miskin, dan
terlantar. Mereka pun harus tetap eksis karena memang “dipelihara” oleh negara
seperti halnya aset atau barang milik negara yang dipelihara agar tetap ada dan
berfungsi dengan baik.

Aspek keamanan terdapat pada batang tubuh UUD NRI 1945 BAB XII.
PERTAHANAN NEGARA.

(sebelum amandemen)
 Pasal 30 Ayat 1
(1) Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
Negara
(sesudah amandemen)
 Pasal 30 Ayat 1, 2, 3, dan 4
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat,
segabai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugasmempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

ANALISIS :
Yang disebut sebagai Warga Negara tentu saja memiliki kewajiban yang harus
dijalankan. Dalam kasus ini adalah kewajiban untuk menciptakan ketertiban dan
keamanan Negara. Sayangnya, Warga Negara sudah mulai acuh dengan
lingkungannya dan tidak mau berperan untuk menciptakan ketertiban dan keamanan,
mereka hanya mementingkan hak mereka tetapi lupa akan kewajiban mereka sebagai
Warga Negara

3. Aspek moral

BAB XA**) HAK ASASI MANUSIA

 Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-maat
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang laindan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiba umum dalam suatu masyarakat demokratis
BAB XIII. PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

 Pasal 31
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung


tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.

Sedangkan pada UUD 1945 sebelum amandemen tidak mengatur dan memuat hal
demikian, pada pasal 28 hanya memuat tentang “Kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang” yang berfokus pada HAM sedangkan BAB XIII tentang
PENDIDIKAN pada pasal 31 Ayat 1 “Tiap –tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran” dan ayat (2) “Pemerintah menguasakan dan menyelenggarakan satu
sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang”.

4. Aspek politik

Aspek politik terdapat pada BAB XA. HAK ASASI MANUSIA

(sesudah amandemen)
 Pasal 28 G Ayat 2
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negara lain

ANALISIS :
Hal tersebut masih belum terealisasi dimana masih banyak masyarakat yang
saling merendahkan satu sama lain untuk mendapat pembelaan dari negara maupun
negara luar.

5. Aspek HAM

Dalam aspek HAM hanya terdapat pada UUD 1945 (amandemen) BAB XA. HAK
ASASI MANUSIA Ayat 28A – 28J.

 Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dankehidupannya.

 Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkanketurunan
melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, danberkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

 Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhankebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, senidan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

 Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dankepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapanhukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan danperlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

 Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurutagamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggaldiwilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat
.
 Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

 Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diripribadi, keluarga,kehormatan,
martabat, dan harta benda yang dibawahkekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dariancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yangmerupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuanyang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negara lain.

 Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempattinggal, dan
medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat sertaberhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapaipersamaan
dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang olehsiapa pun.

 Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaanpikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dihadapan hukum,dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surutadalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifatdiskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkanperlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selarasdengan
perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasimanusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuaidengan prinsip
negara hukum yang demokratis, makapelaksanaan hak asasi manusia dijamin,
diatur, dan dituangkandalam peraturan perundangan-undangan.

 Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang laindalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajibtunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuanserta penghormatan atas hak
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral,nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatumasyarakat demokratis.

ANALISIS :
Apakah aturan HAM sudah berjalan dengan baik? Nyatanya belum. Hal ini
terbukti dari beberapa kasus pelanggaran HAM yang sudah pernah terjadi di
Indonesia. Kasus-kasus pelanggaran tersebut antara lain adalah Peristiwa Trisakti,
Peristiwa Tajung Priok, Kasus Pembunuhan Marsinah, Kasus Pembantaian Massal
Anggota PKI, dan masih banyak lagi. Kemudian di lingkungan masyarakat maupun
sekolah pun, HAM belum sepenuhnya ditaati dan masih terjadi pelanggaran HAM
contohnya : bullying di sekolah, penganiyaan anak oleh orang tua, penganiyaan murid
oleh guru, mengolok olok, berkata kasar pada orang lain, dan lain lain.

6. Aspek Hukum
Aspek hukum terdapat pada BAB X. WARGA NEGARA UUD NRI 1945

(sebelum amandemen)
 Pasal 27 Ayat 1
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.

(sesudah amandemen)
 Pasal 27 Ayat 1
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wadjib mendjundjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.

 Pasal 24 Ayat 1
(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukumdan keadilan.

 Pasal 30 Ayat 4
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

ANALISIS: :
Hukum di Indonesia memang tidak berpandang bulu. Siapapun, dihadapan
hukum yang berlaku di negeri ini mendapat kedudukan yang sama. Itulah dasar yang
adil dalam penegakan hukum di Indonesia. Kita dapat melihat beberapa contoh kasus
penegakan hukum di Indonesia yang bisa dikatakan cukup unik.

Kasus kriminalisasi pemulung yang dihukum berat karena menjadi korban


akibat ulah oknum. Kasus menebang 1 pohon mangrove yang dihukum 2 tahun dan
denda 2 miliyar. Kasus Kebakaran Hutan di Riau yang dianggap tidak merusak
lingkungan, dan masih banyak lagi kasus-kasus ketidakadilan hukum yang terjadi di
negeri ini.

Dari beberapa kasus yang terjadi, ketegasan dalam penegakan hukum di Indonesia
merupakan suatu poin penting untuk menyelesaikan beberapa masalah. Penegak
hukum di Indonesia selayaknya tidak pandang bulu dalam menjatuhkan hukuman,
siapapun dan apapun pekerjaannya apabila dia telah melanggar hukum maka
diberikanlah hukuman tersebut dan jangan sampai hukum itu mampu dibelu dengan
materi atau yang lainnya.

7. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi terdapat pada UUD NRI 1945 BAB XIV. KESEJAHTERAAN
SOSIAL

(sebelum amandemen)
 Pasal 33 Ayat 1
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan.

(sesudah amandemen)
 Pasal 33 Ayat 1 dan 4
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.

ANALISIS :
Perekonomian di Indonesia memang sudah cukup baik, mulai dari pemerataan
wilayah, pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya masih
banyak investor asing yang kerap menguasai kekayaan Indonesia sehingga hal
tersebut menjadi sisi lemah. Kemudian laju inflasi juga menyebabkan perekonomian
Indonesia terpuruk.

8. Aspek Sosial
Aspek sosial terdapat pada UUD 1945 amandemen BAB XIV. PEREKONOMIAN
NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

 Pasal 34 Ayat 2
(1) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.

ANALISIS :
Hal tersebut sudah mulai terealisasikan karena pemerintah baru baru ini
mengeluarkan program kartu rencana seperti BPJS, KPK, KIP, dan KSM yang sedang
dalam tahap pengembangan

9. NKRI
Aspek UUD yang membicarakan tentang NKRI terdapat pada UUD NRI 1945 BAB I.
BENTUK DAN KEDAULATAN

(sebelum amandemen)
 Pasal 1 Ayat 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.

(sesudah amandemen)
 Pasal 1 Ayat 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.

 Pasal 18 Ayat 1
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah propinsi
dan daerah propinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota,yang tiap-tiap propinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang.
 Pasal 37 Ayat 5
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan.

ANALISIS :
Indonesia merupakan sebuah negara kesatuan berbentuk kepulauan yang
terdiri dari 34 provinsi yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Adapun tujuan
dari NKRI yaitu melindungi segenap, bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Hal tersebut sudah semestinya telah dijalankan oleh
masyarakat Indonesia

10. Bhineka Tunggal Ika

Terdapat pada UUD 1945 amandemen pada BAB XV. BENDERA, BAHASA DAN
LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN

 Pasal 36A
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal
Ika.

ANALISIS :
Apakah slogan bhineka tunggal ika masih relevan dengan kehidupan
masyarakat indonesia yang majemuk? Hal tersebut dapat dikatakan masih karena jika
dilihat dari segi arti Bhinneka Tunggal ika walaupun berbeda masih tetap satu jua.
Kata berbeda beda inilah yg menggambarkan kemajemukan yg dimiliki indonesia.
Selain itu, Bhineka Tunggal ika sebagai pembentuk jati diri bangsa, dimana
keberadaban dan toleransi antar budaya menjadi salah satu hal yang dapat
menguatkan persatuan di Indonesia. Sayangnya, hal tersebut belum terealisasi secara
merata dikarenakan masih banyak masyarakat yang intoleran, mengangga perbedaan
itu adalah suatu ancaman, hal hal seperti ini yang seharusnya dihindari agar Indonesia
menjadi negara yang bersih dari konflik yang terjadi didalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai