Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andi Ashilah Ashshafa Farid

Nim : G011211066

Dinamika dan Tantangan Harmoni Hak dan Kewajiban


Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia

Hak warga negara merupakan suatu kewenangan yang layak dimiliki oleh
warga negara untuk melakukan sesuatu berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Bisa dibilang hak warga negara berupa suatu kekhususan yang
menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai kekhususan tersebut.

Kewajiban warga negara merupakan suatu keharusan yang patut


dilakukan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara. Kewajiban warga Negara juga diartikan sebagai suatu sikap atau
perilaku yang mesti dilakukan oleh setiap warga negara sesuai keistimewaan yang
ada pada warga lainnya.

Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tertera didalam UUD 1945. Yang
pada dasarnya , peraturan tersebut bersifat dinamis atau telah diubah beberapa kali
sesuai dengan kehidupan bernegara di indonesia. Berikut dinamika aturan dasar
dalam UUD NRI 1945 sebelum dan sesudah Amandemen tersebut.

1. Aturan Dasar mengenai Pendidikan dan Kebudayaan serta Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi

Hak dan kewajiban warga negara yang konsisten diperhatikan ialah


pendidikan. Dalam pendidikan kebudayaan sendiri di indonesia sudah
beberapa kali terjadinya perubahan. Hak warga negara dalam bidang
pendidikan diatur dalam pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945, yaitu "tiap-tiap
warga negara berhak mendapatkan pengajaran". Tetapi, dengan terjadinya
bentuk aktivitas dan korelasi masyarakat serta adanya kedaulatan rakyat
terjadilah perubahan UUD NRI 6 1945. Adapun isi pasal mengenai
pendidikan sesuai pasal yang tertera pada pasal 31 ayat 1 UUD NRI 1945
adalah "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan".

Dinamika ayat tersebut terletak pada pengubahan kata dari tiap-tiap


menjadi setiap dan kata pengajaran menjadi pendidikan yang dimana dua kata
ini mempunyai pemahaman yang sangat meluas dengan pergantiannya seperti,
kata pengajaran mempunyai arti sempit dibandingkan dengan arti sebuah
pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah proses dalam menegakkan nilai-
nilai baik dalam wujud ilmu pengetahuan dan perilaku sosial dalam
lingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat. Sebagai itu adanya
perubahan tersebut mencetuskan hak seorang warga negara dalam
mengaplikasikan pendidikan sangatlah dianggap penting di Indonesia.

Perubahan UUD NRI Tahun 1945 juga menuangkan ketentuan baru


tentang cara pemerintah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Rumusannya terdapat dalam Pasal 31 Ayat (5) UUD NRI Tahun
1945: “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.

Hal tersebut mempunyai arti sebagai warga negara Indonesia harus bisa
mengembangkan IPTEK dengan tetap berlandaskan pada kebudayaan dan
kondisi sosial agama di Indonesia. Hal ini sangat memerlukan perhatian lebih
karena perkembangan IPTEK terkadang menganut kebudayaan dari luar dapat
mengguncang kebudayaan dari masyarakat Indonesia sendiri. Budaya bangsa
Indonesia mayoritas masih mengikuti budaya etnik tradisional, sedangkan
IPTEK mayoritas dari perkembangan budaya asing/luar yang lebih maju, jadi
apabila perkembangan budaya bangsa Indonesia tidak diperhatikan akan dapat
terjadi kesenjangan budaya (cultural lag), yaitu keadaan kehidupan bangsa
Indonesia yang melibatkan hal-hal dengan budaya baru yang tidak perspektif.

Negara juga wajib memajukan kebudayaan nasional. Pada awalnya


ketentuan mengenai kebudayaan diatur dalam Pasal 32 UUD NRI 1945 tanpa
mngutip ayat apapun. Setelah perubahan UUD NRI 1945 ketentuan tersebut
masih diatur dalam Pasal 32 UUD NRI 1945 namun dengan dua ayat.

Adapu perubahan yang terjadi sebagai berikut. Rumusan naskah: Pasal 32:
“Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”. Rumusan naskah
perubahan: Pasal 32, (1) “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia
di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. (2) “Negara
menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional”.

Perubahan tersebut dilatar belakangi oleh kebutuhan untuk mencantumkan


kebudayaan nasional pada derajat yang lebih tinggi. Kebudayaan nasional
adalah identitas bangsa dan negara yang harus dilindungi, dikembangkan, dan
diberdayakan di tengah perubahan dunia.

2. Aturan Dasar mengenai Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan


Sosial

Hak dan kewajiban warga negara tentu saja tidak terlepas dari acuan
perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsanya. Sebelum
dilakukannya perubahan, ketentuan tersebut diatur dalam Bab XIV dengan
judul Kesejahteraan Sosial dan terdiri atas 2 pasal, yaitu Pasal 33 dengan 3
ayat dan Pasal 34 tanpa ayat. Setelah perubahan UUD NRI 1945, judul bab
menjadi Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, terdiri atas dua
pasal, yaitu Pasal 33 dengan 5 ayat dan Pasal 34 dengan 4 ayat.

Perubahan tersebut didasarkan pada kebutuhan meningkatkan jaminan


konstitusional yang mengatur kewajiban negara di bidang kesejahteraan sosial.
Dimana hal tersebut menjadi ketentuan mengenai kesejahteraan sosial yang
jauh lebih lengkap dibandingkan dengan sebelumnya merupakan bagian dari
upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara kesejahteraan sehingga rakyat
dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaannya.
Perihal tujuan negara disebutkan: “...melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum,...”. Maka dalam Pasal 34 UUD NRI 1945 upaya memajukan
kesejahteraan umum lebih dijabarkan lagi.

Selain itu pembahasan yang lebih ditekankan juga mengarah kepada :

1) Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat


2) Memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
3) Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak
4) Menyediakan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Dari penjabaran inilah negara harus dapat memberikan keharusan dalam


meningkatkan kualitas perekonomian nasional dan kesejahteraan
masyarakat yang menjadi hak warga negara untuk mendapatkan jaminan
dari kekhususan tersebut.

3. Aturan Dasar mengenai Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara

Dalam bab ini, usaha pertahanan negara di atur dalam pasal 30 ayat 1
UUD NRI 1945 yakni, “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai
komponen utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung”.

Adapun hasil perubahan yang dibentuk melalui pasal 27 ayat 3 dengan


perubahan yang lebih redaksional. hal tersebut lebih diartikan dalam pasal 27
ayat 3 merupakan penerapan dalam pasal sebelum perubahan. Penerapan yang
dilakukan bermaksud memberikan hak dan kewajiban kepada warga negara
dalam upaya untuk pertahanan dan keamanan Negara.

Dalam hal tersebut kedudukan rakyat merupakan kekuatan pendukung,


sedangkan TNI dan Polri berperan sebagai kekuatan utama. Hal inilah menjadi
salah satu ciri khas sistem pertahanan dan keamanan Indonesia yang bersifat
universal, yang melibatkan seluruh kemampuan rakyat warga negara, wilayah,
sumber daya nasional, secara aktif, terpadu, terarah, dan berkelanjutan.

4. Aturan Dasar mengenai Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Dalam penghormatan maupun perlakuan Hak Asasi Manusia pasca


amandemen UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang cukup signifikan.
sebelumnya, Hak Asasi Manusia diatur dalam UUD NRI 1945 pada pasal 27,
28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Namun setelah amandemen, Hak Asasi
Manusia diatur tersendiri di bawah judul Hak Asasi Manusia (HAM)
tujuannya untuk lebih memperinci dalam memberikan hak dan kewajiban
warga negara dalam mendapatkan hak mereka sesuai dengan hak dan
kewajiban asasi manusia .
DAFTAR PUSTAKA

Anindya Kn, Z. J. (2018/2019, Agustus 28). KEWARGANEGARAAN


KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG
BERSUMBU PADA KEDAULATAN RAKYAT DAN
MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT MUFAKAT. POLTEKKES
KEMENKES JAKARTA III , 1-13.

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, T. d.


(2016). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Jakarta.

Dr. Drs. Ismail, M., & Dra. Sri Hartati, M. S. (2020). PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN (Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara di Indonesia). (N. Arsalan, Ed.) CV. PENERBIT QIARA
MEDIA.

Yasin, J. (n.d.). HAK AZASI MANUSIA DAN HAK SERTA KEWAJIBAN


WARGA NEGARA DALAM HUKUM POSITIF INDONESIA. Dosen
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Negeri Gorontalo ,
1-18.

Anda mungkin juga menyukai