Anda di halaman 1dari 11

HAM

Lahirnya ketetapan MPR NO. XVII/MPR/1998 dimaksudkan untuk memperkuat dan


memantapkan komitmen bangsa akan pentingnya perlindungan HAM yg telah diatur
dalam Pembukaan dan UUD 1945, Oleh karena itu TAP tersebut menegaskan
bahwa:
1. Menugaskan lembaga-lembaga tinggi Negara dan seluruh aparatur pemerintah
untuk menghormati, menegakkan, dan menyebarluaskan pemahaman HAM
kepada seluruh masyarakat
2. Menugaskabn presiden republik Indonesia dan DPR RI untuk meratifikasi
berbagai instrumen PBBB tentang HAM
3. Penghormatan, penegakkan, dan penyebarluasan HAM oleh masyarakat
dilaksanakan melalui gerakan masyarakat
4. Pelaksanaan penyuluhan, pengkajian, pemantauan, penelitian, dan mediasi
tentang HAM, dilakukan oleh komisi nasional HAM
SEJARAH, PENDEKATAN DAN
SUBSTANSI
SEJARAH
a. Kebangkitan nasional 20 Mei 1908, lahirnya berbagai pergerakan menunjukkan kebangkitan bangsa Indonesia bebas
dari penjajahan bangsa lain
b. Sumpah pemuda 28 oktober 1928, membuktikan bangsa Indonesia menyadari haknya
c. Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan puncak kemerdekaan republik Indonesia
d. Rumusan HAM dalamsejarah ketatanegaraan Indonesia secara eksplisit dicantumkan dalam UUD RIS dan UUDS 1950
e. Ketetapan MPR RIS XIV/MPRS/1966 tentang pembentukan panitia Ad hoc untuk menyiapkan dokumen rancangan
piagam dan hak-hak serta kewajiban Negara
f. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993
g. Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1998 telah tercantum dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara secara lebih rinci
2. PENDEKATAN DAN SUBSTANSI
Perumusan substansi HAM menggunakan pendekatan normatif, empirik, deskriptif, dan analitik sbb:
a. HAM adalah hak dasar yg melekat pada diri manusia bersifat kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa
b. Masyarakat Indonesia yg berkembang sejak masih sangat sederhana sampai modern, pada dasarnya
merupakan masyarakat kekeluargaan
c. Bangsa Indonesia menyadari mengakui setiap individu adalah bagian dari masyarakat dan sebaliknya
masyarakat terdiri dari individu-individu yang mempunyai hak asasi
Pemahaman HAM bagi bangsa Indonesia
1. Hak asasi merupakan hak dasar umat manusia tanpa ada perbedaan
2. Setiap manusia diakui dan dihormati mempunyai hak asasi yang
sama tanpa membeda-bedakan
3. Bangsa Indonesia menyadari hak asasi bersifat historis dan dinamis
Pertahanan dan keamanan Negara
Pasal 30 UUD 1945 menegaskan:
“Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara” .
Usaha dan pertahanan keamanan Negara dilaksanakan oleh TNI dan
kepolisian Negara republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Pendidikan nasional
Tujuan Negara dalam pembukaan pemerintah Indonesia berkewajiban
mencerdaskan kehidupan bangsa yg diatur dalam pasal 31 UUD 1945
yg menegaskan bahwa:
Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.
Negara wajib memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk penyelenggaraan
pendidikan nasional
Pasal 28I
Pasal 32
ayat 3
Kebudayaan
nasional
Indonesia
Perekonomian nasional dan kesejahteraan
sosial
• Pasal 33 mengatur tentang perekonomian nasional yg menyatakan:
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan
mengenai fakir miskin dan anak yg terlantar diatur pasal 34 UUD.
Negara mengembangkan system jaminan nasional bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yg lemah dan tidak mampu sesuai
martabat manusia.
Lambang-lambang persatuan Indonesia
dalam UUD 1945
• Lambang atau atribut bangsa Indonesia berfungsi sebagai bendera Negara dan
bahasa Negara.
• Pasal 35 menetapkan bendera Negara RI yaitu sang merah putih sedangkan pasal
36 menetapkan bangsa Negara, ialah bangsa Indonesia
• MPR mensosialisasikan berbagai kegiatan untuk penguatan kehidupan berbangsa
yg Bhinneka Tunggal Ika dalam satu persatuan-kesatuan bangsa dan Negara
Indonesia yg kokoh melalui 4 persatuan bangsa yaitu:
1) Pancasila
2) UUD 1945
3) NKRI
4) Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Amandemen UUD
Amandemen
1
ST MPR RI
TAHUN 1999

Amandemen
2 UUD Amandemen
3
ST MPR RI
TAHUN 2000 1945 ST MPR RI
TAHUN 2001

Amandemen
4
ST MPR RI
TAHUN 2002
Aturan peralihan dan aturan tambahan
• Amandemen terhadap UUD 1945 yg terakhir, menetapkan 3 pasal peraturan peralihan:
 Pasal 1 segala peraturan perundang-undangan yg ada masih tetap berlaku selama belum diadakan
yg baru menurut UU
 Pasal 2 semua lembaga Negara yg ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan UUD dan belum diadakan yg baru menurut UU
 Pasal 3 MK dibentukj selambat-lambatnya 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala
kewenangannya dilakukan oleh MA
• sedangkan aturan tambahan ada 2 pasal:
-Pasal 1 -> MPR ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum dan ketetapan
MPRS dan ketetapan MPR untuk diambil keputusan pada siding MPR tahun 2003
-Pasal III AT UUD Negara RI tahun 1945 terdiri dari pembukaan dan pasal-pasal

Anda mungkin juga menyukai