PRODI D3 FARMASI
JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK BAUBAU
2022
KATA PENGANTAR
Baubau, 05,12,2022
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................................1
Kata Pengantar...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4
1. LATAR BELAKANG...........................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4
3. TUJUAN................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................6
1. Keadilan.................................................................................................................6
2. Keadilan Sosial......................................................................................................6
3. Nilai dari Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.........................7
4. Realita dari sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”....................10
5. Dampak dari sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”..................12
6. Solusi dari masalah yang ditimbulkan sila “Keadilan Sosial bagi ............Seluruh
Rakyat Indonesia” 13
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................14
1. Kesimpulan..........................................................................................................14
2. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
4
Bagaimana Solusi dari masalah yang ditimbulkan sila “Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
3. TUJUAN
5
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Keadilan
2. Keadilan Sosial
6
Keadilan social adalah keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan, baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti keadilan
itu tidak hanya berlaku bagi orang kaya saja, tetap diberlaku pula bagi
orang miskin, bukan hanya untuk para pejabat, tetapi untuk rakyat biasa
pula, dengan kata lain seluruh rakyat Indonesia baik yang berada di
wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun bagi Warga Negara
Indonesia yang berada di negara lain
Sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung
sebelasmakna, yaitu:
2. Bersikap adil.
7
Menurut Darmodihardjo (1979), ‘Keadilan Sosial’ berarti keadilan
yang berlaku dalam masyarakat di bidang kehidupan, baik materiil
maupun spiritual, sedangkan ‘seluruh rakyat Indonesia’ berarti setiap
orang yang menjadi rakyat Indonesia, baik yang berdiam di wilayah
kekuasaan Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia yang
berada di luar negeri. Jadi, ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’
berarti bahwa setiap orang Indonesia berhak mendapat perlakuan adil
dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Sila
Keadilan Sosial ini merupakan tujuan dari empat sila yang mendahuluinya
dan merupakan tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara, yang
perwujudannya ialah tata masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila (Darmodihardjo 1979).
8
Dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai- nilai yang merupakan
tujuan Negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka dalam sila ke –
5 tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan
bersama ( kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh
hakikat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan
dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain , manusia dengan
masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan
Tuhannya
1) Keadilan Distributif
3) Keadilan Komulatif
9
Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang
lainnya secara timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan
ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian
dalam masyarakat.
10
Salah satu contoh konkret adalah kasus ketidakadilan yang terjadi
di bumi Papua. Berdasarkan hasil studi dan penelitian yang dilakukan LIPI
pada 2008, wacana pembangunan dalam perspektif rakyat Papua dimaknai
sebagai upaya negara dalam melakukan marjinalisasi rakyat Papua dan
mengenalkan sistem kapitalisme yang bermuara pada eksploitasi sumber
alam di Tanah Papua. Selain itu, mereka yang relatif lebih diuntungkan
dari pembangunan di Tanah Papua adalah warga pendatang (Widjojo,
dkk., 2009).
11
Realitas ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi di
Papua juga ternyata mendapat menimbulkan konflik kekerasan dan
mendorong munculnya kelompok identitas lokal, baik dalam bentuk kelas
atau kelompok bersenjata maupun kelompok ideologi (Widjojo, dkk.,
2009). Salah satu contoh kelompok identitas lokal tersebut adalah
Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sering kali bersikap
antipemerintah dan menyuarakan keinginan sebagian masyarakat Papua
untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika
keadaan ketidakadilan ini terus berlanjut, dapat diprediksi dalam beberapa
tahun ke depan Indonesia akan kehilangan Papua— sebagaimana telah
terjadi dengan Timor Leste—sebagai salah satu bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
12
Ancaman terhadap integrasi bangsa seperti ini tidak boleh
dibiarkan terus berlanjut. Berangkat dari Suryawasita (1989), bahwa fokus
utama dari asas keadilan sosial adalah perhatian pada nasib anggota
masyarakat yang terbelakang, maka terhadap anggota masyarakat yang
terbelakang inilah fokus perhatian perlu lebih diberikan, sehingga mereka
juga tetap dapat merasakan keadilan social sebagai bagian dari bangsa
Indonesia (Suryawasita, 1989). Keadilan dan persatuan di Indonesia
haruslah mengacu pada sikap peduli yang berimbang, bukan hanya
terfokus pada salah satu bagian Pancasila, Keadilan Sosial atau wilayah
saja. Redistribusi sumber daya kesejahteraan yang merata oleh negara
sebagai agensi publik perlu diperhatikan dan diimplementasikan dengan
lebih sempurna (Bagir, dkk., 2011).
Dampak Positif :
13
2. Menghilangkan politik dinasti (kekuasaan turun menurun; dari orang
tua ke anaknya)
3. Kamakmuran masyarakat yang berkeadilan, meratakan keadilan tanpa
memandang status dan kepentingan
4. Keseimbangan yang adil dalam antara kehidpan pribadi dan
masyarakat
5. Keseimbangan yang adil antara kebutuhan jasmani dan rohani, materi
dan spiritual
Dampak Negatif
1. Membedakan fasilitas umum antara pejabat dan rakyat biasa.
2. Keadilan hanya untuk golongan tertentu, dalam artian menindak suatu
permasalahan selalu tebang pilih dan menguntungkan pihak yang
seharusnya salah
3. Membeda-bedakan perhatian antar suku
14
9. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
10. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
15
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17