Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERANAN MAHASISWA DALAM MEMASYARAKATKAN


NILAI NILAI PANCASILA DALAM MASYARAKAT

MATA KULIAH : PANCASILA

DOSEN : Wilhelmuus Ngete,Drs,MM

OLEH

NAMA : CLARA AFLIDIA PUAY


KELAS : B

NIM : 32120055

PROGRAM STUDY MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIDYA MANDIRA KUPANG

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan
Sila Keadilan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat” ini dengan baik meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya. Dan pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kami kepada semua pihak yang telah membimbing, membantu, dan mendorong dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca, khususnya bagi penulis
sendiri dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan serta menumbuhkan rasa peduli akan
keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih
sangat dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan
usulan yang bersifat membangun demi perbaikan makalah yang akan dibuat di masa yang akan
datang nantinya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.

Penyusun,

Vitrail Gloria Nancy Mairi 3


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 4


A. Keadilan Sosial ............................................................................................. 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9


A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... iii


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuathidup
serta membimbingdalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik di dalam
masyarakat.Diterimanya Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara membawa
konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia memiliki nilai-nilai luhur. Nilai- nilai pancasila menjadi sumber segala aturan baik
aturan yang bersifat fomal maupun informal. Pendidikan nasional merupakan aspek pokok harus
berlandasakn pancasila. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan strategi dan
usaha serta dukungan dari segala aspek baik secara materi maupun fisikal. Pelaksanaan nilai-nilai
pancasila semakin mengalami kemerosotan. Kemerosotan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila
semakin terasa ketika tidak berlakunya lagi TAP MPR No. II/MPR/1978 dengan dikeluarkannya
TAP MPR No. XVIII/MPR/1998. TAP MPR No. II/MPR/1978 berisikan pedoman tentang
bagaimana mengamalkan nilai-nilai pancasila yang lebih umum dikenal sebagai P4 (Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasil terhadap suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu
tingkah laku manusia, karena suatu itu berguna, keyakinan, memuaskan, menarik,
menguntungkan dan menyenangkan (Winarno, 2007:3).
Pancasila terutama dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menggaris bawahi
dengan jelas bahwa Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan yang menjunjung tinggi
keadilan sosial bagi seluruh warga negaranya tanpa terkecuali. Namun dalam kenyataanya
penerapan sila keadian sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia masih sangat jauh dari cita-
cita luhur pancasila. Di saat negara membutuhkan soliditas dan persatuan hingga sikap gotong
royong, sebagian kecil masyarakat terutama yang ada di perkotaan justru lebih mengutamakan
kelompoknya, golongannya bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya. Untuk itu
sebaiknya setiap komponen masyarakat saling berinterospeksi diri untuk dikemudian bersatu
bahu membahu membawa bangsa ini dari keterpurukan dan krisis multidimensi.Seperti yang
telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagaimacam suku bangsa, adat istiadat hingga
berbagai macam agama dan aliran kepercayaan
Pancasila sebagai ideology dasar bagi negara Indonesia juga harus diketahui dan diterapkan oleh
seluruh warga negara Indonesia. Dengan demikian warga negara Indonesia mengerti dan
meyakini Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa dan mengamalkan Pancasila tersebut dalam
setiap langkah mereka. Masih banyak masyarakat yang belum memahami betul makna yang
terkandung dari Sila pertama sampai ke lima. Banyak masyarakat hanya memahami bacaan dari
sila-sila Pancasila namun belum memahami butir-butirnya sehingga banyak penyelewengan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penerapan nilai-nilai Pancasila (nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, nilai keadilan) seharusnya timbul dan tumbuh di
kalangan masyarakat tanpa adanya rekayasa.Penerapan nilai-nilai Pancasila harus disertai dengan
kesadaran masyarakat itu sendiri dalam menjalani kehidupanya serta tidak dipaksakan.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran serta Pancasila dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia?
2. Bagaimana masyarakat memahami peran Pancasila tersebut?
3. Apakah dalam kenyataannya Pancasila dengan Masyarakat Indonesia telah sejalan?
4. Bagaimana penerapan Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat?
5. Sudah terwujudkah keadilan di bangsa Indonesia ini?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memahami peranan Pancasila dalam mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia.
2. Mengetahui pemahaman masyarakat mengenai peran Pancasila.
3. Menganalisis perkembangan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
4. Mengetahui penerapan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
5. Menganalisis apakah keadilan sudah terwujud di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keadilan Sosial

Menurut Noor Ms Bakry Istilah keadilan berasal dari pokok kata adil, yang berarti
memperlakukan dan memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah menjadi haknya, baik
terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan. Adil dalam sila Keadilan sosial
ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama yang dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri
serta adil terhadap Tuhan. Keadilan dalam sila kelima ini diartikan sifat-sifat dan keadaan yang
sesuai dengan hakikat adil untuk mengakui hak sesama (1997:124)
Menurut Noor Ms Bakry sosial berasal dari kata “socius” (bahasa latin) yang berarti kawan atau
teman. Dalam bahasa latin ada suatu istilah “homo homini socius”, yang artinya manusia satu
adalah teman manusia yang lain, manusia memandang manusia lain sebagai teman (1997:126-
127)
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan baik
materil maupun spiritual Hal ini berarti keadilan itu tidak hanya berlaku bagi orang yang kaya
saja, tetapi berlaku pula bagi orang miskin, bukan hanya untuk para pejabat, tetapi untuk rakayta
biasa pula Seluruh Rakyat Indonesia ; Seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang yang
menjadi rakyat Indonesia baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun
warga Negara Indonesia yang berada di Negara lain. Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang
membuat para filsuf terkagum- kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus karena
ia menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik,
Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik:
kebijakan keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan Penambahan kata sosial adalah
untuk membedakan keadilan sosial dengan konsep keadilan dalam hukum Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila 45
butir pengamalan Pancasila seperti yang tertuang dalam P4 (Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila) pada Tap MPR No. II/MPR/1978. Pancasila dibuat untuk mengatur
Masyarakat sesuai dengan sila-sila dan norma-norma di dalam berkehidupan sosial. Pancasila
disini berfungsi untuk mengatur dan menyelaraskan kehidupan bermasyarakat, agar kehidupan
bermasyarakat di Indonesia dapat rukun, memiliki semangat gotong royong, dan kebersamaan
yang kuat, Pancasila mempunyai tujuan untuk menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari
banyak suku, agama, budaya, bahasa dalam satu wadah kerukunan dan perdamaian. Sila keadilan
sosial ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang.
Contohnya seperti : Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong. Peduli
terhadap penderitaan yang dialami orang lain. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang
merugikan pihak umum. Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan
keadilan sosial. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekluargaan dan kegotongroyongan
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bahwa sesunguhnya keadilan adalah hak semua
masyarakat. Tetapi di balik hak itu masyarakat juga harus tahu kewajiban masyarakat untuk
negaranya sendiri khusunya Negara Republik Indonesia. Keadilan tidak dapat terlaksana jika
masyarakan, pemimpin negeri, dan pemerintah tidak saling bersosialisasi dan bermusyawarah
dengan bijak serta saling menghargai pendapat yang tercipta di antara masyarakat, pemimpin
negeri serta pemerintah negeri. Seperti yang diketahui bahwa ketimpang tindihan keadilan di
negri ini masih banyak terjadi. Pemerintah seakan mengabaikan peraturan yang telah diatrunya
sendiri, kini perlahan UU dan Pancasila mulai diabaikan dan lebih mementingkan kepentingan
partai ataupun koalisi partai. Melimpahnya sumber daya manusia dan alam tidak menjamin negri
ini untuk memakmurkan semua rakyatnya, yang mendapatkan hasilnya hanya segelintir rakyat
yang berkuasa saja. Untuk itu pemimpin dan pemerintah negeri ini harus memberikan apa yang
jadi hak masyarakatnya, memikirkan masyarakatnya agar tercipta kesejahteraan dan berlaku adil
untuk seluruh rakyatnya di Indonesia tanpa menyampingkan budaya yang sudah terlahir lebih
lama dari pemerintahan Negara Republik Indonesia. Sebaliknya untuk seluruh rakyat juga harus
mematuhi semua aturan yang dibuat oleh Negara ini. Jika rakyat tidak dapat menerima aturan-
aturan yang dibuat Negara ini, rakyat dapat bersosialisasikan dengan damai tanpa ada
pertumpahan darah antar manusia. Pemerintah dan masyarakat harus sadar sedalam-dalamnya
bahwa Pancasila adalah pandangan hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia serta
merasakan bahwa Pancasila adalah sumber kejiwaaan masyarakat dan Negara Republik
Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama
dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai
dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara yang secara meluas akan
berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah. Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan
hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia akan mempunyai arti nyata bagi manusia
Indonesia dalam hubungannya dengan kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Untuk itu
perlu usaha yang sungguh-sungguh dan terus-menerus serta terpadu demi terlaksananya
penghayatan dan pengamalan Pancasila
B. Saran

1. Pemerintah pusat, daerah dan pihak yang ikut dalam pembuatan kebijakan seharusnya
mengkaji semua kebujakan-kebijakannya, sehingga semua rakyat menikmati hasil dari
pembangunan di negri ini.
2. Profesionalisme seharusnya lebih dikedepankan, tidak malah mementingkan kelompok/
golongannya untuk ramai-ramai korupsi berjamaah.
3. Pelayanan layanan masyarakat harus lebih ditingkatkan dan diawasi pelayanan terhadap warga
miskin. Pemerintah harus lebih memperhatikan pelayanan warga miskin karena selama ini terlihat
ada ketimpangan pelayanan antara warga miskin dan warga kaya.
DAFTAR PUSTAKA
Ms Bakry,Noor(1997), Orientasi Filsafat Pancasila ,Liberty ,Yogyakarta.
Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila.
Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.
Sujatmiko, I. G. (2006). Keadilan Sosial dalam Masyarakat Indonesia. Dalam Irfan Nasution dan
Ronny Agustinus (Eds.), Restorasi Pancasila. Bogor: Brighten Press.
Suryawasita, A. (1989). Asas Keadilan Sosial. Yogyakarta: Kanisius.
Siregar, Christian. 2014. Pancasila, Keadialan Sosial, dan Persatuan Indonesia. BINUS
University. Jakarta
Sudibyo,Tahajudin Drs. 2011. Pengamalan Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Timpang Tindihnya Keadilan Di Negeri Kepulauan. Sekolah Tinggi Teknik Informatika dan
Komputer Amikom. Yogyakarta.
Melano, Mario Olyvius Ora. 2011. Penerapan Sila Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sekolah Tinggi Teknik Informatika dan Komputer Amikom. Yogyakarta.
Anisa, Farida Nurul. 2011. Penerapan Sila Keadilan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat.
STMIK. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai