Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PANCASILA
Realisasi Nilai Keadilan dalam Kehidupan Bermasyarakat dan
Bernegara

Disusun oleh :

Lailatur Rohmah (24030117120014)

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
DAFTAR ISI

MAKALAH ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................ 1

1. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................... 1

2. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 1

3. TUJUAN PENULISAN ...................................................................... 1

BAB II ............................................................................................................... 3

1. NILAI YANG TERCERMIN DALAM SILA KE-5 .......................... 3

2. REALISASI NILAI KEADILAN DALAM KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA ............................................................ 4

3. PERMASALAHAN NILAI KEADILAN ........................................... 8

BAB III ............................................................................................................. 3

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 3

3.2 Saran .................................................................................................... 3

BAB IV ............................................................................................................. 4

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang realisasi nilai keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang realisasi nilai
keadilan bermasyarakat dan bernegara dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Semarang, 01 Desember 2017

Lailatur Rohmah

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia yang merupakan


perwujudan dari jiwa bangsa dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal
perbuatan. Pancasila sebagai filsafat hidup, dan juga sebagai ideologi dan moral
bangsa yang harus dikembangkan sesuai kodrat manusia. Perbuatan yang
menyimpang dari pancasila berarti juga menyimpang dari kehidupan tatanan
bangsa Indonesia yang luhur. Pada kenyataanya penerapan pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia masih jauh dari harapan pancasila itu sendiri. Masih
banyak masyarakat yang belum memahami betul makna yang terkandung dari sila
pertama sampai ke lima. Banyak masyarakat hanya memahami bacaan dari sila-
sila pancasila namun belum memahami butir-butirnya sehingga banyak
penyelewengan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan yang masih
banyak penyelewengan adalah timpang tindihnya keadilan di bangsa ini, antara
Pemerintah dengan rakyatnya dan potret kehidupan bangsa ini yang kaya akan
semakin berkuasa dan yang miskin akan semakin sengsara.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja nilai-nilai yang tercermin dalam keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia?
2. Bagaimana realisasi nilai keadilan di masyarakat dan negara?
3. Bagaimana persoalan nilai keadilan di Indonesia?

3. TUJUAN PENULISAN

Agar para pembaca dapat mengerti dan menyadari arti penting pancasila
khususnya sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena
dalam situasi seperti sekarang ini masyarakat semakin tidak menyadari makna
pancasila, mereka sudah mulai memudarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila yang telah disepakati bersama.

1
2

Dalam kehidupan sehari- hari, pengamalan sila kelima Pancasila terkadang


tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan
berakibat pada berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika masyarakat Indonesia
bersikap tidak sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa dikatakan bangsa
tersebut kehilangan jati diri bangsa. Jika suatu bangsa kehilangan jati diri bangsa,
mudah bangsa lain untuk menjajah bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

1. NILAI YANG TERCERMIN DALAM SILA KE-5

Keadilan merupakan salah satu tujuan negara Indonesia selaku negara


hukum. Penegakan keadilan akan membuat kehidupan warga Indonesia, baik
secara pribadi, selaku anggota masyarakat, maupun selaku warga negara menjadi
aman, tentram, dan sejahtera. Upaya untuk mencapai arah tersebut memerlukan
nilai keselarasan,keserasian, dan keseimbangan yang menyangkut hak dan
kewajiban yang dimiliki oleh seluruh warga Indonesia tanpa membedakan adama,
suku, bahasa, dan status sosial ekonominya. Setiap warga negara Indonesia harus
diperlakukan adil sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Adapun nilai-nilai yang tercermin dalam sila kelima, antara lain ;

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaandan kegotong-royong
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak – hak milik untuk hal-hal yang bertentangan
dengan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras

3
4

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.

Dalam kehidupan sehari- hari, pengamalan sila kelima Pancasila terkadang


tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan
berakibat pada berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika masyarakat Indonesia
bersikap tidak sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa dikatakan bangsa
tersebut kehilangan jati diri bangsa.

Jika suatu bangsa kehilangan jati diri bangsa, mudah bangsa lain untuk
menjajah bangsa Indonesia. Perilaku yang dipedomankan sebagai pengamalan
Pancasila beserta pengamalan di masyarakat.

2. REALISASI NILAI KEADILAN DALAM KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA
Perilaku yang dipedomankan sebagai pengamalan Pancasila beserta
pengamalan di masyarakat Indonesia diantaranya ;

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

Kita hidup dilingkungan yang masih berada di wilayah Indonesia. Sudah


menjadi kodrat manusia sebagai mahluk sosial sebaiknya memiliki sikap tolong
menolong antar sesama, gotong- royong, tenggang rasa sesama manusia tanpa
membedakan ras, suku, jenis kelamin dan agama. Namun, dimasa sekarang
nampaknya sikap tersebut sudah meluntur. Banyak orang yang bekerja sehari
5

suntuk hingga ia tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Hingga timbul


sikap acuh tak acuh dan individualis, sikap yang bertentangan dengan nilai
Pancasila.

Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia yang memiliki pandangan hidup


Pancasila lebih mementingkan kepentingan sosial diatas kepentingan pribadi.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

Penjabaran makna adil yang sesungguhnya terkadang memberikan pro dan


kontra antar manusia. Adil dalam hukum yakni semua rakyat Indonesia memiliki
kedudukan yang sama dimata hukum. Adil terhadap sesama yaitu,
memperlakukan manusia sama dengan yang lain tanpa membedakan suku, ras,
agama,jenis kelamin.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk membela
negaranya. Rakyat indonesia juga memiliki jaminan hak asasi manusia yang
tertuang dalam UUD 1945. Hak asasi manusia tersebut mencakup hak atas
kwdudukan yang sama dalam hukum, hak atas penghidupan yang layak, hak atas
kehidupan berserikat dan , berkumpul, hak atas kebebasan mengeluarkan
pendapat, hak atas kemerdekaan memeluk agama, hak untuk mendapatkan
pengajaran, dsb. Dengan dirumuskannya hak asasi dalam UUD 1945,
mengandung pengertian bahwa UUD mewajibkan pemerintah dan lain – lain
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur
yang bersifat universal serta memegang teguh cita- cita moral rakyat yang luhur.

4. Menghormati hak orang lain.

Setiap manusia memiliki hak. Hak yang telah diperoleh dan dibawanya
sejak lahir yaitu hak asasi manusia. Hak asasi manusia berlaku sejak ia lahir
dibumi tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin. Dengan HAM,
manusia memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan
cita-citanya.
6

5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri


sendiri.

Untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia harus bekerjasama


dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia mustahil dapat hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala
yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya adalah
berkat bantuan dan kerjasama orang lain di masyarakat.

6. Tidak menggunakan hak milik usaha-usaha yang bersifat pemerasan


terhadap orang lain.

Masih sering kita jumpai kasus- kasus suap, pungli, sogokan marak
disegala bidang. Bukan hanya badan usaha milik pererintah, badan usaha milik
swasta juga dapat kita jumpai pungli, suap, sogokan. Hal tersebut sangat
merugikan masyarakat dan negara. Masyarakat dirugikan karena melakukan
pengorbanan yang lebih banyak dari pada peratuan yang telah ditetapkan dan
tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dikarenakan
pungli, sogokan dan suap. Sedangkan negara menderita kerugian dikarenakan
sesuatu yang seharusnya benar kelak menjadi salah. Semisal penerimaan pegawai
negri, pemerintah dirugikan oleh karena calon yang diterima berdasar pada
banyaknya suap bukan karena standar penerimaan yang telah ditetapkan. Jika
penyelewengan penggunaan hak milik usaha untuk pemerasan ini tidak dibenahi,
boleh jadi hukum kelak bisa di beli.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal – hal yang bersifat


pemborosan dan gaya hidup mewah.

Indonesia memiliki hasil bumi yang sangat melimpah. Dari sektor


pertambangan, perkebunan, pertanian, kelautan, dll. Semua hasil bumi tersebut
menjadikan Indonesia kaya akan hasil bumi.walaupun demikian banyak kekayaan
Indonesia, kita sebagai rakyat Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan
kekayaan negara tersebut dengan berlebihan dan gaya hidup mewah.
7

Karena diantara sumber daya alam tersebut ada sebagian yang tidak dapat
diperbaharui dan masih banyak saudara kita yang memiliki kehidupan yang tak
layak. Sedangkan Indonesia memiliki berjuta kekayaan yang seharusnya turut di
nikmati seluruh rakyat Indonesia.

8. Tidak menggunakan hak – hak milik untuk hal – hal yang bertentangan
dengan atau kepentingan umum.

Sering kita mendengar kasus – kasus koruptor yang menjamur di


Indonesia. Korupsi dapat jadi karena koruptor melaksanakan hak – hak asasi
manusia cenderung untuk berlebih- lebihan, sehingga merugikan negara dan
masyarakat. Seharusnya, manusia lebih memprioritaskan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi. Dan kepentingan tersebut hendaknya tidak
bertentangan dengan kepentingan umum.

9. Suka bekerja keras.

Kerja keras kita butuhkan untuk mengupayakan apa yang kita inginkan
menjadi terwujud. Perwujudan itu hendaknya di lakukan dengan langkah yang
benar, sesuai dengan hukum. Namun, banyak orang yang mengupayakan
perwujudan keinginannya tersebut dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran
nilai Pancasila. Semisal menyuap. Hendaknya kita sebagai bangsa Indonesia yang
berpedoman Pancasila mengupayakan perwujuan sesuatu yang ia inginkan dengan
kerja keras. Bukan mencari jalan pintas guna keinginannya terwujud.

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Banyak karya anak negeri Indonesia ini yang berprestasi dan berkarya.
Hasil karya anak Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hendaknya kita hargai
dan kita dukung hasil karya mereka sebagai hasil karya anak bangsa Indonesia
yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama serta memberikan
motivasi kepada anak negri Indonesia lainnya untuk tetap terus berkarya.
8

11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang


merata dan berkeadilan sosial.

Pemerataan perekonomian di Indonesia masih perlu dilaksanakan. Hal ini


perlu dikarenakan pertumbuhan ekonomi antar daerah masih berbeda. Jika
pertumbuhan peerekonomian Indonesia tidak merata, ini menyebabkan
ketertinggalan suatu daerah dengan daerah lain. Pemerintah dalam mengatasi hal
ini menggalakan pemerataan penduduk, pemerataan perekonomian dengan
program pinjaman modal dll. Langkah pemerintah tersebut berguna untuk
mewujudkan pemerintahan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Pancasila sebagai


kepribadian bangsa mengandung nilai yang menuntun rakyat Indonesia untuk
berperilaku selaras dengan ajaran Pancasila yang begitu banyak dan memiliki
kemanfaatan bagi negara Indonesia guna mewujudkan cita- cita bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan perdamaian dunia.

3. PERMASALAHAN NILAI KEADILAN


Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara banyak sekali terjadi
penyimpangan nilai keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,
diantaranya :

1. Pelanggaran Hak Cipta

Hak cipta adalahhak ekslusif atau hak yang hanya di miliki oleh si
pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengatur penggunaan hasil karya atau
hasil oleh gagasan atau informasi tertentu. Definisi yang di berikan oleh pasal 1
Ayat 1 UU Nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta menyebutkan sebagai berikut
“ Hak cipta merupakan hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu
9

dengan tidak mengurangi pembatasan- pembatasan menurut peraturan perundang-


undangan yang berlaku”. Hak cipta bersifat deklaratif yakni pencipta atau
penerima hak mendapatkan perlindungan hukum seketika setelah suatu ciptaan di
lahirkan, dengan hal ini hak cipta tidak perlu di daftarkan ke Direktorat Jendral
Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), namun ciptaan dapat di daftarkan dan di
catat dalam daftar umum ciptaan di Ditjen HKI guna memperkuat status
hukumnya. Dalam memahami hak cipta dan Haki terdapat perbedaan karena
dalam hak cipta memang terbatas dalam kegiatan penggandaan suatu karya agar
dapat di nikmati lebih banyak orang. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak
kekaayaan intelektual, namun hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya
mencakup ciptaan yang merupakan perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak
mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin
terwujud atau terwakili dalam suatu ciptaan tersebut. Menurut UU Nomor 19
Tahun 2002 tentang hak cipta, ciptaan yang di lindungi adalah ciptaan dalam
bidang ilmu pengetahuan, seni dan juga sastra berupa buku- buku, program
komputer, pamflet, tata letak karya tulis yang di terbitkan dan semua hasil karya
tulis lain seperti ceramah, kuliah, pidato, dan lain sebagainya. Secara hukum hak
ciptamengandung beberapa elemen hak. Hak – hak yang di miliki oleh pemilik
atau hak cipta adalah hak untuk :

 Membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual hasil salinan


tersebut
 Mengimpor dan mengekspor ciptaan
 Ciptaan karya turunan atau derivatif atas ciptaan
 Menampilkan atau memamerkan ciptaan di depan umum, menjual
atau mengalihkan hak ekslusif tersebut kepada orang lain atau
pihak lain.

Hal yang di maksud dengan Hak ekslusif adalah bahwa hanya pemegang
tau pemilik hak ciptaan yang bebas melaksankan pemanfaatan hak cipta tersebut
sementara orang atau pihak lain di larang melaksanakan pemanfaatan hak cipta
tersebut tanpa izin pemegang hak cipta. Di indonesia, hak ekslusif si pegangang
10

hak cipta termasuk kegiatan- kegiatan menerjamahkan, mengadopsi,


mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual, menyewa, meminjamkan,
mengekspo, serta mengkomunikasikan suatu ciptaan kepada publik melalui sarana
apapun. Hak hak ekslusif yang tercakup dalam hak cipta dapat dialih kan misalnya
dengan pewarisan atau perjanjian tertulis (UU nomor 19 TAHUN 2002 pasal 3
dan 4).pemilik hak cipta dapat pula mengijinkan pihak lain melakukan hak
ekslusif nya tersebut dengan lisensi,dengan persyaratan tertentu (UU nomor 19
TAHUN 2002 BAB V ).Ini terkait dengan hak ekonomi yaitu hak untuk
mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan.Berikutnya adalah hak moral yang
dimiliki hak cipta suatu karya.Secara umum hak moral mencakup hak agar ciptaan
tidak diubah atau dirusak tanpa persetujuan,dan hak untuk di akui sebagai
pencipta ciptaan tersebut.hak itu tidak dapat dihilangkan dengan alasan apapun
walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan.Tentang penggunaan literatur
dalam mencantumkan sumber yang ditentukan atau kewajiban pemegang hak
cipta yang bersangkutan untuk memberi ijin kepada pihak lain untuk
menerjemahkanatau memperbanyak ciptaan tersebut atau dapat juga menunjukan
pihak lain untuk melakukan penerjemahan ciptaan tersebut.Berdasarkan
sifatnya,hak cipta dianggap sebagai benda bergerak,oleh karena itu hak cipta
dapat beralih atau dialihkan,baik seluruhnya maupun sebagian melalui
pewarisan,waris,hibah,jual beli dan perjanjian tertulis.Hak cipta tidak dapat disita
kecuali jika hak itu diperoleh dengan melawan hukum. Hal- hal yang tidak
termasuk hak cipta adalah catatanatu hasil- hasil rapat atau persidangan tersebut
lembaga- lembaga negara, peraturan perundang- undangan, pidato kenegaraan
atau pidato pejabat pemerintah serta keputusan benda- benda sejenis lainnya.
Menurut pasal 15 UU nomor 19 Tahun 2002, segala hal tertulis yang sumbernya
di sebutkan atau di cantumkan secara jelas tidak di anggap sebagai pelanggaran
hak cipta. Hal – hal yang tidak dapat di daftarkan sebagai ciptaan adalah:

 Ciptaan di luar bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra


 Ciptaan yang tidak orisinil
 Ciptaan yang bersifat abstrak
11

 Ciptaan yang sudah merupakan milik umum


 Ciptaan yang tidak sesuai dengan ketentuan padsa Undang-
Undang hak cipta

Dikenal juga istilah “perkecualian hak cipta” yang berarti tidak berlakunya
hak ekslusaif yang di atur dalam hukum tentang hak cipta. Berdasarkan UU
nomor 19 tahun 2002, ada beberapa hal yang di nyatakan tidak melanggar hak
cipta (pasal 14- 18). Pemanfaatan suatu karya atau ciptaan tidak melanggar hak
cipta jika sumbernya di sebut atau di cantumkan dnegan jelas dan hak itu untuk
kegiatan yang bersifat non komersial, seperti kegiatan sosial, kegiatan dalam
lingkung pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Masa berlaku hak cipta berdasarkan objek

No Objek Hak Cipta Masa Berlaku Hak Cipta

 Buku pamflet dan karya tulis lain


 Drama, atau drama musik, tarian, koreografi
 Aneka senirupa, seni lukis, pahat dan patung
 lagu atau musik tanpa teks
 Arsitektur
 Ceramah, Kuliah, Pidato
 Alat- alat peraga Seumur hidup pencipta di
 Peta tambah 50 tahun(setelah si
1  Terjemahan, tafsir, saduran pencipta wafat)

Program computer
 Sinematografi
 Fotografi
 Database 50 tahun sejak pertama kali
2  Pengalihwujudan di umumkan

50 tahun sejak pertama kali


3 Perwajahan (lay out) karya tulis yang di terbitkan di umumkan

50 tahun sejak pertma kali di


4 Ciptaan yang di pegang badan hokum umumkan

Folklot
 cerita rakyat atau puisi rakyat
 lagu- lagu rakyat atau instrumen tradisional
 tari –tarian rakyat, permainan tradisional
5  hasil seni berupa, kerajinan tangan, pahatan, selama- lamanya
12

ukiran, perhiasan maupun mosaic

50 tahun sejak pertama kali di


6 Pementasan (hak untuk aktor atau pemusiknya) pertunjukkan

50 tahun sejak pertama kali di


7 Produk rekaman suara rekam

20 tahun sejak pertama kali di


8 Materi siaran siarkan

UU Nomor 19 tahun 2002 secara khusus mengatur hak cipta atas foto
dalam pasal 19 – 23, selain itu UU ini juga mengatuer hak pemerintah indonesia
untuk memanfaatkan atau mewajibkan pihak tertentu memperbanyak karya yang
memiliki hak ciota demi kepentingan umum atau kepentingan nasional (pasal 16
dan 18) atau sebaliknya melarang penyebatan ciptaan yang apabila di umumkan
dapat merendahkan nilai- nilai keagamaan atau menimbulkan masalah kesukuan
atau ras, keamanan negara, bertentangan dengan norma kesusilaan umum yang
berlaku dalam masyarakat dan ketertiban umum (pasal 17).

Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta

Barang-barang yang diproduksi palsu dan dijual ke pasar, selain


merugikan bagi penerimaan royalti para pencipta juga mengurangi pendapatan
pajak negara dan penurunan kualitas barang yang dapat dinikmati oleh masyarakat
konsumen. Kerugian ini jelas harus ditanggulangi dengan melakukan penegakan
hukum atas pelanggaran hak cipta tersebut sehingga dapat tercipta perlindungan
yang diharapkan oleh semua pihak, terutama para pencipta/pemegang izin. Daya
kreatif dan inovatif para pencipta akan mengalami penurunan, jika pelanggaran
hak cipta terus berlangsung tanpa ada penegakan hukum yang memadai dengan
menindak para pelakunya. Negara melalui aparat penegak hukum, baik secara
langsung maupun tidak langsung harus bertanggung jawab dengan adanya
peristiwa ini dengan berupaya keras melakukan penang-gulangan merebaknya
13

pelanggaran hak cipta. Apabila tidak ada penegakan hukum yang konsisten
terhadap para pelanggar, maka akan sulit terwujudnya suatu perlindungan hukum
terhadap hak cipta yang baik. Masalah ini telah menjadi tuntutan masyarakat
internasional terhadap bangsa dan negara Indonesia yang dinilai masih rendah
untuk menghargai HAKI. Pengaturan standar minimum perlindungan hukum atas
ciptaan-ciptaan, hak-hak pencipta dan jangka waktu perlindungan dalam Konvensi
Bern adalah sebagai berikut. Pertama, ciptaan yang dilindungi adalah semua
ciptaan di bidang sastra, ilmu pengetahuan dan seni dalam bentuk apa pun
perwujudannya. Kedua, kecuali jika ditentukan dengan cara reservasi, pembatasan
atau pengecualian yang tergolong sebagai hak-hak ekslusif seperti (a) hak untuk
menerjemahkan, (b) hak mempertun-jukkan di muka umum ciptaan drama musik
dan ciptaan musik, (c) hak mendeklamasikan di muka umum suatu ciptaan sastra,
(d) hak penyiaran, (e) hak membuat reproduksi dengan cara dan bentuk
perwujudan apa pun, (f) hak menggunakan ciptaannya sebagai bahan untuk
ciptaan, dan (g) hak membuat aransemen dan adapsi dari suatu ciptaan. Selain
hak-hak ekslusif di atas, Konvensi Bern juga mengatur sekumpulan hak
yang dinamakan dengan hak-hak moral (moral rights). Hak moral adalah hak
pencipta untuk mengklaim sebagai pencipta atas suatu hasil ciptaan dan hak
pencipta untuk mengajukan keberatan-keberatan terhadap setiap perbuatan yang
bermaksud untuk mengubah, mengurangi atau menambah keaslian ciptaan, yang
akan dapat meragukan kehormatan dan reputasi pencipta pertama. Hak moral
seorang pencipta menurut pendapat A. Komen dan D.WS Verkade mengandung
empat makna. Pertama, hak untuk melakukan atau tidak melakukan pengumuman
ciptaannya. Kedua, hak untuk melakukan perubahan-perubahan yang dianggap
perlu atas ciptaannya, dan hak untuk menarik dari peredaran ciptaan yang telah
diumumkan kepada publik. Ketiga, hak untuk tidak menyetujui dilakukannya
perubahan-perubahan atas ciptaannya oleh pihak lain. Keempat, hak untuk
mencantum-kan nama pencipta, hak untuk tidak menyetujui setiap perubahan atas
nama pencipta yang akan dicantumkan, dan hak untuk mengumumkan sebagai
pihak pencipta setiap waktu yang diinginkan. Hak ini mempunyai kedudukan
sejajar dengan hak ekonomi yang dapat dimiliki seorang pencipta atas suatu hasil
14

ciptaannya.. UU No. 19 Tahun 2002 mengatur jenis-jenis perbuatan pelanggaran


dan ancaman hukumannya, baik secara perdata maupun pidana. UU ini memuat
sistem deklaratif (first to use system), yaitu perlindungan hukum hanya diberikan
kepada pemegang/pemakai pertama atas hak cipta. Apabila ada pihak lain yang
mengaku sebagai pihak yang berhak atas hak cipta, maka pemegang/pemakai
pertama harus membuktikan bahwa dia sebagai pemegang pemakai pertama yang
berhak atas hasil ciptaan tersebut. Sistem deklaratif ini tidak mengharus-kan
pendaftaran hak cipta, namun pendaftaran pada pihak yang berwenang (cq Ditjen
Hak Kekayaan Intelektual Depkeh RI) merupakan bentuk perlindungan yang
dapat memberikan kepastian hukum atas suatu hak cipta. Perlindungan hukum
terhadap hak cipta merupakan suatu sistem hukum yang terdiri dari unsur-unsur
sistem berikut. Pertama, subyek perlindungan. Subyek yang dimaksud adalah
pihak pemilik atau pemegang hak cipta, aparat penegak hukum, pejabat
pendaftaran dan pelanggar hukum. Kedua, obyek perlindungan. Obyek yang
dimaksud adalah semua jenis hak cipta yang diatur dalam undang-undang. Ketiga,
pendaftaran perlindungan. Hak cipta yang dilindungi hanya yang sudah terdaftar
dan dibuktikan pula dengan adanya sertifikat pendaftaran, kecuali apabila undang-
undang mengatur lain. Keempat, jangka waktu. Jangka waktu adalah adanya hak
cipta dilindungi oleh undang-undang hak cipta, yakni selama hidup ditambah 50
tahun setelah pencipta meninggal dunia. Kelima, tindakan hukum perlindungan.
Apabila terbukti terjadi pelanggaran hak cipta, maka pelanggar harus dihukum,
baik secara perdata maupun pidana. Adanya perubahan ini sebagai upaya
pemerintah mengajak masyarakat untuk menghargai dan menghormati HKI
mengingat masalah pelanggaran hak cipta telah menjadi bisnis ilegal yang
merugikan para pencipta dan pemasukan pajak/devisa negara di samping
masyarakat internasional menuding Indonesia sebagai “surga” bagi para
pembajak. Aparat penyidik dalam pelanggaran hak cipta ditentukan berdasarkan
UU No. 8 Tahun 1981 dan peraturan perundang-undangan lain. Dalam Pasal 1
butir 1 UU No. 8 Tahun 1981 tercantum dua penyidik yakni pejabat polisi negara
Republik Indonesia dan atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu. Mereka
bertugas bersama aparat negara tertentu yang diberi kewenangan oleh undang-
15

undang. Untuk menyelidiki apakah sudah terjadi suatu pelanggaran hak cipta,
maka Pasal 71 UU No. 19 Tahun 2002 mengatur tentang penyidik yang dapat
melakukan penegakan hukum. Menurut ketentuan pasal tersebut, pejabat pegawai
negeri sipil tertentu di lingkungan Departemen Kehakiman Republik Indonesia
dapat diberikan wewenang khusus sebagai penyidik seperti dimaksudkan dalam
Pasal 6 ayat 1 b UU No. 8 Tahun 1981, yakni “pejabat pegawai negeri sipil
tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk bertugas
melakukan penyidikan tindak pidana di bidang hak cipta. Mereka ini dapat
bertugas sebagai pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan wewenang
tertentu.

A. Pelanggaran hak cipta musik

Di Indonesia terjadi cukup sering dan membuat publik jadi geram.


Entah karena disengaja atau tidak, kasus seperti ini cukup mencederai
dunia musik Indonesia yang pasang surut seiring dengan
berkembangnya waktu.
Dari berbagai pelanggaran hak cipta musik di Indonesia,
beberapa fenomena di bawah ini kerap terjadi di masyarakat.
1. Kasus Penciptaan Lagu

Beberapa tahun silam, lagu Butiran Debu cukup populer di


Indonesia hingga beberapa kali dinyanyikan oleh artis papan atas.
Di tengah melambungnya lagu ini ada pihak yang saling klaim
sebagai penciptanya. Pertama adalah Rija Abbas yang merupakan
pentolan grup band Rumors. Orang kedua yang melakukan klaim
adalah Farhat Abbas. Kasus yang akhirnya memanas ini akhirnya
digulirkan ke Polres Jakarta Selatan.

Dalam dunia musik, pencantuman nama dari pencipta adalah


hak yang harus didapatkan. tidak mencantumkan nama pencipta
sama halnya melanggar hak cipta dan bisa dibawa ke jalur hukum.
16

2. Kasus CD/VCD Bajakan

Tidak bisa dimungkiri lagi kalau sebagian besar CD/VCD yang


dijual di pinggir jalan adalah bajakan. Semua data yang
dimasukkan baik dalam bentuk data audio maupun video diambil
dari sumber tidak resmi dan digandakan begitu saja. Padahal,
mekanisme penggandaan CD/DVD hanya bisa dilakukan oleh
label.

Penjualan lagu dari media inilah yang nantinya melahirkan


royalti. Kalau masyarakat hanya membeli yang bajakan, royalti
untuk pencipta lagu atau penyanyi tidak bisa diberikan karena
tidak ada alat untuk mengukurnya. Selama ini penjualan CD.DVD
resmilah yang dijadikan acuan pembayaran royalti.

Fenomena penggandaan CD/DVD sangat meresahkan dunia


kreatif di Indonesia. Namun, segala tindakan yang dilakukan tidak
menghasilkan apa-apa. Mengubah cara pikir masyarakat terkait
dengan pelanggaran hak cipta adalah sesuatu yang penting agar
musisi tetap berkarya dan mendapatkan hak dari kerja kerasnya.

3. Kasus Penggunaan Lagu Tanpa Izin

Kesadaran masyarakat Indonesia tentang hak cipta yang rendah


juga membuat banyak lagu digunakan tanpa izin. Misal dalam
pembuatan video pendek atau mungkin film yang diposting di
media sosial. Masyarakat banyak yang asal comot lagu yang
cocok dan kadang digunakan untuk keperluan komersial.

Lagu yang ada di internet baik utuh atau sebagian tetap


memiliki hak cipta. Sebelum menggunakannya, masyarakat harus
meminta izin pencipta atau label yang menaungi penyanyi dari
lagu itu. Menggunakan lagu tanpa izin bisa dikategorikan tindakan
melanggar hak cipta dan bisa dibawa ke jalur hukum.
17

2. Permasalahan Raskin (Beras Miskin)

Salah satu kebijakan Pemerintah yang konsep awal nya hanya


sekedar "emergency", namun dalam perkembangan nya menjadi program yang
sifat nya permanen adalah Program Beras untuk masyarakat miskin atau Raskin.
Setelah sekitar 13 tahun berlangsung, kecintaan masyarakat miskin terhadap
Program Raskin, terekam makin bertambah. Raskin benar-benar sebuah kebijakan
yang ditunggu-tunggu setiap bulan nya oleh masyarakat miskin. Itu sebab nya,
mengapa kalau kita tanyakan kepada masyarakat miskin tentang apakah program
Raskin ini perlu dihentikan, maka dijamin halal 100 %, tidak akan ada satu orang
pun yang beraspirasi untuk mengusulkan agar program raskin dihentikan. Di mata
masyarakat miskin, program raskin adalah program harapan yang menolong nya
dari berbagai kesulitan hidup.

Selain itu, fakta juga membuktikan, bagi rumah tangga miskin, program
Raskin sekurang-kurang nya memberi empat manfaat. Pertama, memenuhi pangan
dan gizi. Kedua, memberi rasa aman bagi keluarga karena bagi keluarga miskin,
ketiadaan pangan dapat menjadikan masalah yang dihadapi semakin berat, yang
dapat mendorong mereka untuk mengorbankan banyak hal hanya untuk
mendapatkan kebutuhan pangan sehari-hari. Ketiga, mengurangi beban
pengeluarah rumah tangga. Dan keempat, membantu stabilisasi bahan pokok
khusus nya beras. Penegasan semacam ini ada baik nya kita cermati. Sebab, kalau
saja program raskin yang tujuan pokok nya mengurangi beban pengeluaran rakyat
miskin melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk
beras, dapat diwujudkan, maka paling tidak kita sudah memberi kepedulian
terhadap nasib dan kehidupan mereka.

Sayang, dalam pelaksanaan di lapangan, kita sering kali mendengar


informasi yang mengenaskan terkait dengan program raskin ini. Sebut saja, soal
jumlah beras yang diterima oleh Rumah Tangga Sasaran (RTS). Dalam aturan nya
setiap RTS harus menerima 15 kg per bulan, ternyata pada kenyataan nya, mereka
rata-rata menerima hanya 5 kg per bulan, dengan alasan utama nya demi
18

pemerataan. Satu pertimbangan yang membuat mereka menerapkan


kebijakan "rasta", karena data jumlah orang miskin yang diumumkan BPS,
ternyata tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Akibat nya tidak terlalu
mengherankan jika di beberapa tempat kita masih sering mendengar istilah "rasta"
alias "beras pemerataan"guna menghindari gejolak yang tidak diinginkan.

Selama 13 tahun berlangsung, program raskin sudah mengalami banyak


pergeseran. Harga yang harus ditebus masyarakat, dimana awal nya 50 % dari
harga beras yang terjadi di pasar (harga beras di pasar Rp. 2000,-/kg dan harga
tebus raskin Rp. 1000,-/kg), kini sudah berubah menjadi 25 % dari harga pasar
(harga beras di pasar sekitar Rp. 6500,-/kg dan harga tebus beras raskin Rp. 1600,-
/kg). Jumlah beras per kilogram nya juga kerap kali berubah-ubah. Mula nya 20
kilogram, kemudian berubah menjadi 10 kilogram dan kini berubah lagi menjadi
15 kilogram. Padahal, penetapan angka 20 kilogram per bulan itu, sudah dihitung
berdasarkan kebutuhan minimal sebuah rumah tangga petani yang terdiri dari satu
orang suami, istri dan dua orang anak. Oleh karena itu, kalau sekarang menjadi 15
kilogram, maka sesungguh nya sudah keluar dari semangat awal program raskin
diluncurkan oleh Pemerintah.

Secara lebih jauh, banyak kalangan yang berpandangan bahwa program


raskin pada hakekat nya juga merupakan program perlindungan sosial. Raskin
memang bukan program untuk menghapuskan kemiskinan. Raskin dirancang
hanya untuk membantu pengeluaran ekonomi rakyat miskin, yang ketika itu
terganggu karena ada nya krisis multi dimensi yang melanda bangsa-bangsa di
dunia. Oleh karena itu, betapa salah kaprah nya jika ada pihak yang merasa
bangga dengan semakin banyak nya penduduk yang memperoleh jatah raskin.
Bila hal ini terjadi, berarti jumlah orang miskin menjadi semakin meningkat, dan
Pemerintah gagal menghapuskan kemiskinan. Yang lebih baik adalah jatah beras
untuk program raskin menjadi semakin berkurang. Arti nya Pemerintah berhasil
mengurani kemiskinan sebagaimana yang diinginkan selama ini.
19

Sebagai program yang sifat nya perlindungan sosial, raskin memang


memiliki nilai kemanusiaan dan rasa keadilan yang cukup tinggi. Kita ingin agar
kebutuhan pokok rakyat miskin tetap terjaga dan terpelihara. Selaku bangsa, kita
tidak akan rela bila melihat ada nya warga bangsa yang tidak mampu membeli
beras karena daya beli nya yang lemah. Kita juga akan sangat malu jika para
produsen beras (baca : petani) ternyata tidak mampu mengkonsumsi hasil yang
diproduksi nya sendiri. Lebih ironis lagi jika kita kaitkan dengan kenyataan di
lapangan bahwa sekitar 60 % penerima program raskin adalah para petani dan
nelayan. Dengan kata lain dapat juga dikatakan program raskin benar-benar
mengandung makna kepedulian sekaligus juga keadilan bagi masyarakat miskin,
yang oleh sementara kalangan sering divonis sebagai "korban pembangunan"
BAB III

3.1 Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara
Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber
kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka
warga Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu,pengamalannya harus
dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan
dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
Keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang
seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada
keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau
dalam kata lain, keadilan adalah keadaan jiwa setiap orang
memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang
memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

3.2 Saran
Setelah kita mengetahui apa itu keadilan kita bisa menjadi
manusia yang lebih baik lagi, peka terhadap lingkungan sekitar.
Jika kita sudah tahu arti keadilan kita harus bias berlaku adil
terhadap orang lain. Sikap adil itu harus kita mulai dari diri kita
dulu. Jika kita adalah orang tinggi di negara, kita harus berlaku
adil pada rakyat kita.

20
4

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://fellayonanda95.blogspot.co.id/2014/10/makalah-pancasila-keadilan-
sosial-bagi.html

http://mathsowhat.blogspot.co.id/2010/04/pengamalan-pancasila-sila-ke-
5.html

http://zhyazhy.blogspot.co.id

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130430010918AAOH
nOj

http://brainly.co.id/tugas/3331448

http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/perlindungan-hukum-
terhadap-pelanggaran-hak-cipta

Sumandar, Haris. , & Sitanggang, Sally. 2008 . Mengenal Hak Kekayaan


Intelektual . Esensi : Jakarta.

http://banjarmasin.tribunnews.com/2017/06/07/keadilan-bagi-si-miskin

21

Anda mungkin juga menyukai