Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

DISUSUN OLEH : SISKA YANTI TASIJAWA


TIARA
JUMARNI NURLATUN
YULI CHANDATI BELATU
NAHDIA TERNATE
NILAM SARI WALLY
M. SYADIQ GAILEA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS IQRA BURU
TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik guna memenuhi tugas dari mata kuliah PEND. PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN dengan nama dosen LA ODE ALIMIN, S,IP.M.H

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Namlea , 18 Oktober  2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER……………………………………………………………………......1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...……..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...........3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….. .....4
1.2. Rumusan
Masalah……………………………………………………………...7
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………......7
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Lambang sila kelima pancasila…………………………………………………8
2.2 Makna keadilan sosial……………………………………………………..........8
2.3 Nilai yang terkandung dalam sila kelima……………………………………….9
2.4 Nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama…………...9
2.5 Pengalaman sila ke lima pancasila…………………………………………......10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….13
3.2 Saran…………………………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diterima
secara luas dan telah bersifat final. Hal ini kembali ditegaskan dalam Ketetapan MPR No
XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara
Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002. Selain itu Pancasila sebagai
dasar negara merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering
disebut sebagai sebuah “Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki
sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak
terkecuali negara Indonesia. Pancasila dalam sila ke 5 memiliki arti yang mendalam serta
meliputi makna-makna dalam sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pentingnya pengamalan
isi setiap sila dalam pancasila dalam hal ini sila kelima dan juga memahami makna dari setiap
sila tersebut adalah sebuah keharusan bagi siapapun itu sebagai rakyat Indonesia. Sebagai
Negara yang besar dan dengan sumber daya alamnya yang melimpah pada dasarnya Indonesia
memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu Bangsa yang maju, bermartabat dan lebih
baik dari saat ini, dan itu semua dapat terwujud apabila masyarakat Indonesia dapat
mengamalkan semua isi dari pancasila. Hal tersebut tidak dapat terwujud apabila masyarakat
tidak mengerti makna apa yang terkandung dalam pancasila itu sendiri.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia
harus menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
masyarakat. Keadilan sosial memiliki unsur pemerataan, persamaan dan kebebasan yang bersifat
komunal. Nilai keadilan sosial mengamanatkan bahwa semua warga negara mempunyai hak
yang sama dihadapan hukum. Kedudukan hak yang sama dimata hukum ini semata- mata
sebagai bentuk keadilan dengan tidak membedakan manusia dari berbagai segi. Sila keadilan
sosial ini merupakan rangkuman dari cita-cita bangsa untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.

Implementasi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia haruslah berdasarkan ketentuan
yang terdapat dalam pembukaan Undang-Udang Dasar Tahun 1945 alinie kedua:

4
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Rumusan pembukaan alinea kedua dalam Undang- Undang Dasar Negara Indonesia adalah
tuntunan semangat dari sila kelima dalam Pancasila yang maknanya harus dijabarkan lebih lanjut
dalam bentuk peratuan-peraturan.

Berdasarkan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 bahwa Negara Indonesia
adalah negara hukum. Ketentuan pasal tersebut merupakan landasan konstitusional bahwa
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum , hukum ditempatkan sebagai satu -
satunya aturan main dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (supremacy of
law ). Indonesia menerima hukum sebagai ideologi untuk menciptakan ketertiban, keamanan,
keadilan serta kesejahteraan bagi warga negaranya. Konsekuensinya adalah bahwa hukum
mengikat setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia. Hukum bisa dilihat
sebagai perlengkapan masyarakat untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam
kehidupan masyarakat.

R. Djokosutomo, berpendapat : Negara Hukum menurut Undang-Undang Dasar 1945 adalah


berdasarkan pada kedaulatan hukum. Hukumlah yang berdaulat. Negara adalah merupakan
subjek hukum, dalam arti rechtstaat (badan hukum republik). Karena negara itu dipandang
sebagai subjek hukum, maka jika ia bersalah dapat dituntut didepan pengadilan karena perbuatan
melanggar hukum .

Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa setiap individu tidak
mungkin menggambarkan hidupnya sebagai manusia, tanpa atau diluar masyarakat. Maka,
masyarakat dan hukum merupakan pengertian yang tidak bisa dipisahkan. Untuk mencapai
ketertiban dalam masyarakat, diperlukan adanya kepastian didalam pergaulan antar manusia
dalam masyarakat.

L.J. Van Apeldorn menyatakan : “Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup secara
damai. Jadi hukum menghendaki perdamaian dalam masyarakat. Keadaan damai dalam
masyarakat dapat terwujud apabila keseimbangan kepentingan masing-masing anggota
masyarakat dijamin oleh hukum, sehingga terciptanya masyarakat yang damai dan adil yang
merupakan perwujudan tercapainya tujuan hukum”.

Dalam perkembangannya hukum tidak hanya mengatur perbuatan yang dilarang dilakukan
oleh manusia guna mencapai ketertiban. akan tetapi lebih jauh mengatur tentang hubungan
antara subjek hukum dalam melakukan kegitan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain
hukum ini mengatur segala seuatu yang bersifat privat atau keperdataan. Artinya Negara
mengatur agar hubungan keperdataan yang dilakukan oleh masyarakat terlindungi dan terjamin
5
akan hak-haknya sehingga tercapai kesejahtraan sebagai tujuan hukum lainnya. Hukum ini bisa
disebut juga dengan hukum keperdataan atau hukum perdata.

Hukum keperdataan adalah sistem aturan yang mengatur tentang berbagai hubungan
manusia konteks kedudukannya sebagai individu terhadap individu yang lain. Paul Scholten
menyatakan4 : “hukum keperdataan sebagai sistem aturan yang mengatur hak dan kewajiban dari
perorangan yang satu terhadap yang lain dalam pergaulan masyarakat dan dalam hubungan
keluarga serta bagaimana cara menegakkan, dan mempertahankannya apabila terjadi sengketa di
Pengadilan”.

Istilah hukum perdata lainnya adalah Hukum Sipil atau Hukum Privat. hukum keperdataan
ini mengatur beberapa aspek dalam masyarakat yang menyangkut kelangsungan hidupnya
sebagai manusia. Berbagai macam yang termasuk dalam hukum perdata yaitu hukum
perorangan,hukum kekayaan, hukum waris hukum dagang dan hukum keluarga.

Berbicara tentang hukum perdata yang terdapat dalam masyarakat, sebagai hukum yang
mengatur antara sesama individu, hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari hukum keluarga yang
juga merupakan bagian dari hukum perdata. Hukum kekeluargaan ini mengatur masyarakat yang
melakukan perbuatan hukum guna membentuk sebuah keluarga dalam ikatan perkawinan.
Perkawinan yaitu perikatan antara seorang laki-laki dan seorang wanita sebagai subjek hukum
guna membentuk sebuah keluarga.

Di Indonesia sendiri,pengaturan hukum perdata tentang masalah kekeluargaan khususnya


perkawinan tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan5 :

“perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri
dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”.

1 Prof. Padmo Wahjono, S.H. Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum. Ghalia Indonesia.2011 hlm 29
2 Azhary. Negara Hukum Indonesia. UIP,2004. Hlm 3
3 L.J. Van Alperdorn, Pengantar Ilmu Hukum, Cetakan ke 29, Pradnya Paramita, Jakarta, 2008, hlm. 34.
4 Bachsan Mustofa, Hukum Perdata. 1992.hlm51
5 Pasal 1 Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan

1.2 Rumusan Masalah

6
1.2.1. Apa saja kandungan dari sila ke lima?
1.2.2. Bagaimana pengamalan sila kelima dalam kehidupan sehari-hari?
1.2.3. Apa saja nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui makna yang terkandung dalam sila kelima
1.3.1 Implementasi sila kelima dalam kehidupan sehari-hari

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lambang sila kelima pancasila

Hal yang patut dicatat sepanjang perumusan dasar negara pancasila adalah nilai-nilai
religius yang selalu ada pada setiap usulan setiap filsafat negara Indonesia merdeka. Nilai-nilai
transenden inilah kemudian menjadi spirit yang menyinari semua sila-sila yang terdapat pada
pancasila. Kelima sila pancasila saling berkaitan satu dengan yang lainnya dengan nilai
ketuhanan sebagai soko guru bagi nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan
yang dicita-citakan para pendiri bangsa. 1 Pancasila sila kelima berbunyi “keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” berlambangkan padi dan kapas. Padi melambangkan pangan dan
kapas melambangkan sandang yang merupakan kebutuhan pokok semua rakyat Indonesia tanpa
melihat status atau kedudukan.

Dengan lambang ini diharapkan semua rakyat Indonesia dapat menikmati kemakmuran,
kesejahteraan, cukup pangan, cukup sandang. Oleh karena itu, sila kelima ini sekaligus
memberikan semangat dan motivasi para pimpinan dan semua unsur masyarakat untuk
mengusahakan kemakmuran dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Inilah
prinsip keadilan sosial yang perlu diwujudkan sesuai dengan amanat sila kelima pancasila. Nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya antara lain: keadilan, gotong royong dan saling tolong
menolong, tanggung jawab, kerja keras dan kemandirian.

A. Ubaidillah & Abdul Rozak, “Pancasila Demokrasi,Ham dan Masyarakat Madani”(Jakarta: ICCE UIN
Syarif Hidayatullah), hlm. 41-42. 1

2.2 Makna keadilan sosial

Keadilan sosial mengandung arti tercapainya keseimbangan antara kehidupan pribadi


dan kehidupan masyarakat. Kehidupan manusia itu meliputi kehidupan jasmani dan rohani,
maka keadilan itu pun meliputi keadilan dalam memenuhi tuntutan kehidupan jasmani, serta
keadilan memenuhi tuntunan kehidupan rohani secara seimbang (keadilan material dan spiritual).
Hakikat keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia dinyatakan dalam alinea kedua Pembukaan
UUD 1945 yang berbunyi, “dan perjuangan kemerdekaan kebangsaan Indonesia….negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”.2 Keadilan sosial adalah sifat
masyarakat adil, makmur, dan bahagia untuk semua orang, bahagia material dan bahagia
spiritual, lahir dan batin. Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberikan kepada
orang lain apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya
kepada orang lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi
mengutamakan kepentingan umum, tidak individiualistik dan egoistic.

8
Sebenarnya istilah gotong royong yang berarti bekerja sama dan membagi hasil karya
bersama tepat sekali untuk menerangkan apa arti Keadilan Sosial. Manusia terdiri atas jasmani
dan rohani dan demikian pula terdiri atas sifatnya sebagai individu dan makhluk sosial. Pada
hakikatnya manusia menginginkan agar unsur-unsur tersebut dapat mendapat perlakuan yang
baik, agar ia dapat berfungsi sebagai makhluk manusia. Adalah tidak mungkin jika orang hanya
mementingkan diri pribadi tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat sama sekali.
Sebaliknya karena orang hidup di dalam masyarakat juga tidak dapat melupakan kepentingan
sendiri. Bangsa Indonesia dalam menunaikan tugas hidupnya terkenal lebih bersifat sosial dan
berlaku adil terhadap sesama.

Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012).hlm. 43. 2

2.3 Nilai yang terkandung dalam sila kelima

Dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak
dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. Nilai
yang terkandung dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia didasari oleh sila
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, serta
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan
dalam hidup bersama. Maka di dalam sila kelima tersebut terkandung nilai keadilan yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama.

 Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan
dalam hubungan manusia dalam dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan
masyarakat, bangsa dan negaranya, serta manusia dengan Tuhannya.

Di akses dari http://www.academia.edu, pada tanggal 28 Maret 2017 pukul 19.15 3

2.4 Nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama

Negara pancasila adalah negara kebangsaan yang berkeadilan sosial, yang berarti bahwa
negara sebagai penjelmaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, sifat kodrat
individu dan makhluk sosial bertujuan untuk mewujudkan suatu keadilan dalam hidup
bersama. Keadilan sosial tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia sebagai
makhluk yang beradab (sila II). Manusia pada dasarnya adalah adil dan beradab, yang berarti

9
manusia harus adil terhadap diri sendiri, Tuhannya, orang lain dan masyarakat serta adil terhadap
lingkungan alamnya.

1. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap


warganya, dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk
keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi, serta kewajiban.
2. Keadilan Legal, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara
dan dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk
mentaati peraturan perundang-undangan yang telah berlaku dalam bentuk mentaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara.
3. Keadilan Komutatif, yaitu hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnya
secara timbal balik. Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang
diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan dalam hidup
bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu mewujudkan
kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh warganya.

Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hlm. 36. 5
Kaelan.2004.Pendidikan Pancasila. (Yogyakarta: Paradigma) hlm. 141. 4

2.5 Pengalaman sila ke lima pancasila

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalimat tersebut memiliki makna yang
sangat luas. Sila ke lima Pancasila diliputi, didasari, dijiwai oleh sila 1,2,3,4. Dengan demikian
makna yang terkandung dalam sila ke lima Pancasila merupakan gambaran terlengkap dari
makna keseluruhan Pancasila. Dalam kehidupan sehari-hari, pengamalan sila ke lima Pancasila
terkadang tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan berakibat
pada berubahnya sikap masyarakat Indonesia. Jika masyarakat Indonesia bersikap tidak sesuai
suatu bangsa kehilangan jati diri bangsa, mudah bangsa lain untuk menjajah bangsa Indonesia.
Perilaku yang di pedomankan, sebagai pengamalan Pancasila beserta pengamalan di masyarakat
Indonesia diantaranya ;

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan


dan kegotong – royong. Kita hidup dilingkungan yang masih berada di wilayah Indonesia. Sudah
menjadi kodrat manusia sebagai makhluk sosial sebaiknya memiliki sikap tolong menolong antar
sesama, gotong - royong, tenggang rasa sesama manusia tanpa membedakan ras, suku, jenis
kelamin dan agama. Namun, dimasa sekarang nampaknya sikap tersebut sudah meluntur. Banyak
orang yang bekerja sehari suntuk hingga ia tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya.
Hingga timbul sikap acuh tak acuh dan individualis, sikap yang bertentangan dengan nilai
Pancasila. Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia yang memiliki pandangan hidup Pancasila
lebih mementingkan kepentingan sosial diatas kepentingan pribadi.
 
10
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Penjabaran makna adil yang
sesungguhnya terkadang memberikan pro dan kontra antar manusia. Adil dalam hukum yakni
semua rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Adil terhadap sesama
yaitu, memperlakukan manusia sama dengan yang lain tanpa membedakan suku, ras, agama,
jenis kelamin.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Rakyat Indonesia memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk membela negaranya. Rakyat Indonesia juga memiliki jaminan hak
asasi manusia yang tertuang dalam UUD 1945. Hak asasi manusia tersebut mencakup hak atas
kedudukan yang sama dalam hukum, hak atas penghidupan yang layak, hak atas kehidupan
berserikat dan, berkumpul, hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat, hak atas kemerdekaan
memeluk agama, hak untuk mendapatkan pengajaran, Dengan dirumuskannya hak asasi dalam
UUD 1945, mengandung pengertian bahwa UUD mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur yang bersifat
universal serta memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

4.Menghormati hak orang lain. Setiap manusia memiliki hak. Hak yang telah diperoleh
dan di bawahnya sejak lahir yaitu hak asasi manusia. Hak asasi manusia berlaku sejak ia lahir
dibumi tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin. Dengan HAM, manusia
memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya.

5. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Untuk
mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia harus bekerjasama dengan manusia lain dalam
masyarakat. Manusia mustahil dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Kenyataan ini
menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh
manusia pada dasarnya adalah berkat bantuan dan kerjasama orang lain di masyarakat.

6. Tidak menggunakan hak-hak milik untuk hal-hal yang bertentangan dengan atau
kepentingan umum. Sering kita mendengar kasus-kasus koruptor yang menjamur di Indonesia.
Korupsi dapat jadi karena koruptor melaksanakan hak- hak asasi manusia cenderung untuk
berlebih-lebihan, sehingga merugikan negara dan masyarakat. Seharusnya, manusia lebih
memprioritaskan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Dan kepentingan tersebut
hendaknya tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

7. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama. Banyak karya anak negeri Indonesia ini yang berprestasi dan berkarya.
Hasil karya anak Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hendaknya kita hargai dan kita
dukung hasil karya mereka sebagai hasil karya anak bangsa Indonesia yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama serta memberikan motivasi kepada anak negeri Indonesia
lainnya untuk tetap terus berkarya.

11
8. Suka bekerja keras. Kerja keras kita butuhkan untuk mengupayakan apa yang kita
inginkan menjadi terwujud. Perwujudan itu hendaknya di lakukan dengan langkah yang benar,
sesuai dengan hukum. Namun, banyak orang yang mengupayakan perwujudan keinginannya
tersebut dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran nilai Pancasila. Semisal menyuap.
Hendaknya kita sebagai bangsa Indonesia yang berpedoman Pancasila mengupayakan perwujuan
sesuatu yang ia inginkan dengan kerja keras. Bukan mencari jalan pintas guna keinginannya
terwujud.

9. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merat dan
berkeadilan sosial. Pemerataan perekonomian di Indonesia masih perlu dilaksanakan. Hal ini
perlu dikarenakan pertumbuhan ekonomi antar daerah masih berbeda. Jika pertumbuhan
peerekonomian Indonesia tidak merata, ini menyebabkan ketertinggalan suatu daerah dengan
daerah lain. Pemerintah dalam mengatasi hal ini menggalakan pemerataan penduduk, pemerataan
perekonomian dengan program pinjaman modal dll. Langkah pemerintah tersebut berguna untuk
mewujudkan pemerintahan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

hlm. 37. MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kenegaraan (Yogyakarta: Liberty, 1997), hlm. 4-10

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat. Nilai-nilai keadilan dalam sila ke-5
mempunyai Konsekuensi nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama
antara lain keadilan distributif, keadilan legal, keadilan komulatif. Keadilan terletak pada
keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dalam kata lain, keadilan adalah
keadaan jiwa setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh
bagian yang sama dari kekayaan bersama. Di dalam sila kelima intinya bahwa adanya persamaan
manusia di dalam kehidupan bermasyarakat, tidak ada perbedaan kedudukan ataupun strata di
dalamnya, semua masyarakat mendapatkan hak-hak yang seharusnya diperoleh dengan adil.
Seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam bidang hukum, politik,
ekonomi, kebudayaan, maupun kebutuhan spiritual dan rohani sehingga tercipta masyarakat
yang adil dan makmur dalam pelaksanaan kehidupan bernegara.

3.2. Saran

Menurut pendapat kami sebagai pembuat makalah ini pada era globalisasi ini bangsa
Indonesia perlu melakukan berbagai perbaikan di segala bidang. Adapun bidang dasar yang
cukup penting seperti sosial dan budaya, politik, hukum serta bidang ekonomi. Hal ini perlu
dilakukan agar perubahan yang terjadi nantinya menjadi lebih baik lagi.

Kita juga perlu menanamkan penerapan nilai-nilai UUD 1945 dan Pancasila agar bangsa
Indonesia tetap maju dan ciri khas dari bangsa tersebut tetap terjaga meskipun pengaruh era
globalisasi tidak dapat dihindarkan. Saya yakin bahwa bangsa ini akan memiliki kehidupan yang
lebih baik jika berpegang teguh pada pedoman yang sudah ada, walaupun jaman dan teknologi
semakin canggih.

DAFTAR PUSTAKA
13
Ubaidillah & Abdul Rozak.Pancasila Demokrasi,Ham dan Masyarakat MadanI.Jakarta: ICCE
UIN Syarif Hidayatullah

Syarbani Syahrial.2012.Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyati Rohima.Nilai-nilai Dasar Sila Ke-5. di akses dari http://www.academia.edu, pada


tanggal 28 Maret 2017 pukul 19.15

Sri Rahayu Ani.2014.PendidikanPancasila & Kewarganegaraan.Jakarta: PT Bumi Aksara

MS Bakry, Noor.1997.Pancasila Yuridis Kenegaraan.Yogyakarta: Liberty

Kaelani.2004.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma

https://zdocs.tips/doc/1754255-kelompok-padi-kapas-01rkl5o32m6g

1 Prof. Padmo Wahjono, S.H. Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum. Ghalia
Indonesia.2011 hlm 29
2 Azhary. Negara Hukum Indonesia. UIP,2004. Hlm 3
3 L.J. Van Alperdorn, Pengantar Ilmu Hukum, Cetakan ke 29, Pradnya Paramita, Jakarta, 2008,
hlm. 34.
4 Bachsan Mustofa, Hukum Perdata. 1992.hlm51
5 Pasal 1 Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan

https://www-jojonomic-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.jojonomic.com/blog/saran-dalam-
makalah/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16346055628076%referrfe=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.jojonomic.com%2Fblog%2Fsaran-dalam-
makalah%2F

14

Anda mungkin juga menyukai