Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terimakasih juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pengerjaan makalah ini. Kepada kedua orang tua yang telah mendukung kami dan kepada
guru bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan kami, Ibu Anastasia R yang telah
memberikan tugas makalah ini sehingga kami dapat membuat makalah sekaligus belajar.
Terimakasih kepada sumber-sumber yang telah menyediakan banyak informasi
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mohon maaf jika terdapat kesalahan
pengejaan kata atau kalimat. Kami telah berusaha mengerjakannya sebaik mungkin.
A Kesimpulan.........................................................................................................................................
B Saran dan Krink…………………………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………
8
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………………………………….
A.Pertanyaan……………………………………………………………………………………………………………………………..
B. Jawaban……………………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
sesti dengan sifat masyarakat Indonem, pokok pikiran kedaulatan rakyat yang
berdasarkan kedaulatan rakyat dan berdasar asas pemusyawaratan perwakilan. Aliran ini
sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia, pokok pikiran kedaulatan rakyat yang menyatakan
kedaulatan di tangan rakyn dilakukan sepenuhnya oleh Majelis 21 Permusyawaratan Rakyat.
Namun, hasil amandemen UUD 1945yang tercantum dalam Pasal 6A 'Presiden dan Wakil
Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Hal ini membuktikan
bahwa ada perubahan kedaulatan rakyat yang tadinya dilakukan sepenuhnya olch MPR,
khusus untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dilakukan sendiri oleh seluruh rakyat
Indonesia.
Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusia yang adil dan
beradab
Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi mewajibkan pemerintah dan
penyelenggara negara yang lain untuk memlihara budi pekerti kemanusia yang luhur. Hal ini
menegaskan pokok pikiran "Ketuhanan Yang Maha Esa menurut Dasar Kemanusiaan yan
Adil dan Beradab", ini membuktikan bahwa pokok pikiran im merupakan dasar falsafat
negara Pancasila
BIII
KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 merupakan inti atau kristalisasi dan pikiran para pendiri Negara (The
Founding Fathers ). Pembukaan UUD juga meripakan hasil perjuangan dari pendiri Negara
dalam upaya memberikan landasan yang kokoh bagi Negara Republik Indonesia agar mampu
bertahan lama, tidak hanya untuk puluhan tahun melainkan untuk jangka ratusan tahun.
Pembukaan Konstitusi, baik yang secara resmi disebut dengan nama Pembukaan maupun
tidak, memuat Norma norma dasar kehidupan bernegara (kaidah fundamental hidup
bernegara). Isi pembukaan konstitusi bukan rumusan pasal-pasal hukum tata negara. Namun
demikian, karena berupa norma-norma dasar, isi pembukaan itu mempertinggi kekuatan
mengikat pasal-pasal dalam Konstitusi. Demikian juga dengan UUD 1945 yang mengandung
pokok-pokok pikiran yang merupakan cita-cita hukum yang melandasi lahirnya hukum
negara, baik hukum tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia. Dengan demikian,
Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber tertib hukum Indonesia Di dalam Pembukaan
UUD 1945 terkandung pokok-pokok kaidah negara yang fundamental Secara konkret pokok-
pokok kaidah negara yang fundamental itu adalah dasar negara Pancasila Kedudukan
Pembukaan CUD 1945 lebih tinggi dari Batang Tubuh UUD 1945
1. Alinea Pertama
UUD 1945
Dari pembukaan UUD 1945, yang berbunyi: "Bahwa kemerdekaan ialah hal segala bangsa,
oleh schab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan" Kalimat tersebut menunjukkan keteguhan dan
kuatnya motivasi bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan dan merdeka, dengan
demikian segala bentuk penjajahan haram hukumnya dan segera harus dienyahkan dari
muka bumi ini karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusian dan keadilan.
2. Alinea Kedua
Nilai-nilai yang tercermin dalam kalimat di atas adalah negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat adil dan makmur hal ini perlu diwujudkan.
3. Alinca Ketiga
Yang berbunyi: "atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang hebas maka rakyat Indonesia
dengan ini menyatakan kemerdekaannya".
Pernyataan ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan materil
bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi keyakinan
menjadi spritualnya, bahwa maksud dan tujuannya menyatakan kemerdekaannya atas
berkah Allah Yang Maha Esa.
Dengan demikian bangsa 5 Inesia mendambakan kehidupan yang berkesinambungan
kehidupan materiil dan spritual, keseimbangan dunia dan akhirat.
4. Alinea Keempat
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, Pembukaan UUD 1945 diciptakan sebagai bentuk pernyataan kemerdekaan dan ide-ide
serta tujuan para pahlawan memutuskan untuk menyatakan kedaulatan dan kemerdekaan
Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 merupakan
pertukaran pikiran dari para pahlawan untuk mengembangkan Indonesia menjadi negara
yang lebih maju dan berkembang baik secara fisik maupun psikis yang paling utama.
Berdasarkan Pembukaan UUD 1945, dikatakan bahwa pancasila merupakan fondasi
terbentuknya negara yang utuh. Demikianlah Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan
dari segala sumber hukum.
http://www.diwarta.com/makna-setup-alina-dalam-pembukaan-und-1945/1829/
http://jenemeks.blogspot.com/2012/04 kedudukan-pembukaan-und-1945-negara.html
http://labanutsongo.blogspot.com/2011/02/kedudukan-pembukan-und-1945 html
LAMPIRAN
A. Pertanyaan