Anda di halaman 1dari 26

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL

DAN PEMBAYARAN KEMBALI

R A CH M AT D E W A NT O R O ( 1 4 -1 2 )
S I T I NU R A F I Y A H (14-02)
RURI BAITI.H (14-09)
PENDAHULUAN
2

Empat karakteristik akuisisi modal dan


pembayaran kembali
Transaksi relatif jarang tetapi jumlahnya material.
Salah saji dapat bersifat material.
Ada hubungan legal antara perusahaan dengan
pemegang saham, obligasi atau surat kepemilikan
lainnya.
Ada hubungan langsung antara akun dividen dan
bunga dengan utang dan ekuitas.
AKUN-AKUN DALAM SIKLUS
3

Akun yang terkait tergantung dari jenis usaha klien,


umumnya adalah:
Wesel Bayar Bunga Akrual
Utang Kontrak Penyisihan Saldo
Laba
Utang Hipotik Kas di Bank
Hutang Obligasi Modal Saham Biasa
Beban Bunga Modal Shm
Istimewa
AKUN-AKUN DALAM SIKLUS
4

Saham Tresuari Saldo Laba


Dividen Utang Dividen
Agio Saham Modal, Prive
Modal Donasi Modal Firma
Metodologi perancangan pengujian atas
rincian saldo akun dalam siklus ini sama
dengan akun-akun lainnya.
WESEL BAYAR
5

Wesel bayar adalah kewajiban hukum kepada kreditor,


yang mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva,
dan ada pengenaan bunga atasnya.
Umumnya wesel diterbitkan dalam jangka waktu satu
bulan s.d satu tahun.
Tujuan audit wesel bayar, adalah untuk
menentukan apakah: (1). Pengendalian internal sudah
memadai, (2). Transaksi pembayaran pokok dan bunga
sudah diotorisasi secara memadai, dan (3). Utang wesel
bayar dan beban bunga terkait, serta kewajiban
akrualnya sudah dinyatakan secara layak.
WESEL BAYAR-
PENGENDALIAN INTERNAL
6

Empat pengendalian penting dalam wesel bayar:


(1). Otorisasi yang tepat dalam penerbitan wesel
bayar baru, (2). Pengendalian yang memadai dalam
pembayaran pokok dan bunga, (3). Dokumentasi
dan catatan yang memadai, dan (4). Verifikasi
independen secara periodik.
WESEL BAYAR-PENGUJIAN AUDIT
7

Pengujian audit wesel bayar merupakan bagian dari


pengujian pengendalian dan pegujian substantif atas
transaksi penerimaan kas.
Bila diperlukan dapat dilakukan pengujian audit
tambahan atas wesel bayar.
WESEL BAYAR-
PENGUJIAN RINCIAN SALDO
8

Titik awal audit atas wesel bayar adalah


skedul/daftar wesel bayar dan bunga akrual.
Dua tujuan audit terpenting yang berkaitan dengan
rincian saldo adalah kelengkapan dan keakuratan.
WESEL BAYAR-
PENGUJIAN RINCIAN SALDO
9

Prosedur audit terkait dengan tujuan kelengkapan


untuk wesel bayar, diantaranya: (1). Memeriksa
pembayaran wesel bayar di awal tahun berikutnya,
(2). Memperoleh konfirmasi dari payee, (3).
Mereview rekonsiliasi wesel bayar.
WESEL BAYAR-
PENGUJIAN RINCIAN SALDO
10

Prosedur audit terkait dengan tujuan kelengkapan


untuk wesel bayar, diantaranya: (1). Memeriksa
salinan wesel bayar menyangkut pokok dan bunga,
(2). Mengkonfirmasi tentang wesel bayar, bunganya
dan tanggal terakhir pembayaran bunga kepada
pemegang wesel bayar, dan (3). Menghitung ulang
bunga akrual.
EKUITAS PEMILIK
11

Auditor harus memperhatikan apakah kliennya


termasuk perusahaan terbuka atau perusahaan
tertutup.
Perusahaan tertutup ditandai dengan jumlah
pemegang saham yang sedikit dan sedikitnya
transaksi yang terkait perubahan modal, sebaliknya
untuk perusahaan terbuka.
Akun-akun utama dalam ekuitas pemilik: (1). Modal
saham-biasa, (2). Agio saham, serta (3). Saldo laba
dan dividen.
EKUITAS PEMILIK
12

Tujuan audit ekuitas pemilik adalah untuk


menentukan apakah: (1). Pengendalian internal
sudah memadai, (2). Transaksi sudah dicatat dengan
benar. (3). Saldo ekuitas pemilik sudah dicatat
secara layak.
EKUITAS PEMILIK-PENGENDALIAN INTERNAL
13

Beberapa pengendalian internal untuk ekuitas


pemili adalah: (1). Otorisasi yang tepat, (2).
Penyimpanan catatan dan pemisahan tugas yang
memadai, (3). Panitera independen dan agen
transfer saham.

OTORISASI YANG TEPAT


Beberapa transaksi yang memerlukan otorisasi
khusus adalah penerbitan modal saham, pembelian
kembali modal saham dan pengumuman dividen.
EKUITAS PEMILIK-PENGENDALIAN INTERNAL
14

PENYIMPANAN CATATAN DAN PEMISAHAN


TUGAS YANG TEPAT
Pengendalian internal harus memadai untuk
memastikan bahwa: (1). Pemilik aktual saham
tercatat di perusahaan, (2). Jumlah dividen yang
benar dibayarkan pada tanggal pencatatan dividen,
serta potensi misapropriasi aktiva telah
diminimalisasi.
EKUITAS PEMILIK-PENGENDALIAN INTERNAL
15

Dokumen yang terkait dengan saham diantaranya


adalah Daftar Sertifikat Saham dan File Induk
Pemegang Saham.
Pengeluaran kas untuk dividen dikendalikan dengan
cara yang sama dengan pembayaran gaji, yang
meliputi: (1). penyiapan cek/daftar pembayaran oleh
pegawai yang bukan pemegang catatan modal
saham, (2). Verifikasi nama, jumlah dan total
dividen, (3). Menggunakan akun dividen imprest
yang terpisah.
EKUITAS PEMILIK-PENGENDALIAN INTERNAL
16

PANITERA INDEPENDEN DAN AGEN TRANSFER


SAHAM:
Bagi perusahaan yang mendaftarkan sahamnya di
bursa efek memiliki panitera independen sebagai
pengendali untuk mencegah terbitnya sertifikat
saham yang tidak sah. Kadang kala juga memiliki
agen transfer saham sebagai pencatat pemegang
saham dan perpindahan saham yang terjadi.
EKUITAS PEMILIK-AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL
DISETOR
17

TRANSAKSI MODAL SAHAM YANG ADA TELAH


DICATAT:
Auditor mengkonfirmasi kepada panitera
independen dan agen transfer saham. Auditor
mereview notulen rapat dewan komisaris serta
memeriksa catatan pemegang saham yang dimiliki
klien.
EKUITAS PEMILIK-AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL
DISETOR
18

TRANSAKSI YANG DICATAT MEMANG


TERJADI DAN AKURAT:
Diperlukan audit yang ekstensif untuk menguji
penerbitan saham baru atau merger/akuisisi
dengan perusahaan lain. Auditor juga memeriksa
notulensi rapat dewan komisaris untuk memeriksa
otorisasinya. Bila diperlukan auditor dapat
mengkonfirmasi kepada agen transfer saham dan
menelusuri penerimaan kas dari penjualan saham,
serta memeriksa keakuratan nilai saham yang
baru.
EKUITAS PEMILIK-AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL
DISETOR
19

MODAL SAHAM DICATAT SECARA AKURAT:


Auditor memverifikasi saldo akhir modal saham
dengan cara menentukan jumlah saham yang
beredar pada tanggal neraca. Auditor dapat
memperoleh data tersebut dari agen transfer
saham atau dari catatan perusahaan. Selanjutnya
auditor menentukan keakuratan nilai par dan agio
saham yang beredar. Nilai laba per saham harus
dipastikan, kadang kala menjadi lebih rumit bila
ada sekuritas konvertibel, opsi atau waran.
EKUITAS PEMILIK-AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL
DISETOR
20

MODAL SAHAM DISAJIKAN DAN DIUNGKAPKAN


SECARA LAYAK:
Dasar audit penyajian dan pengungkapan adalah
akta notaris perusahaan, notulensi dewan komisaris
(RUPS) dan analisis auditor. Setiap jenis saham
dideskripsi dengan memadai. Selain itu auditor juga
harus memverifikasi penyajian dan pengungkapan
sekuritas konvertibel, opsi dan waran.
EKUITAS PEMILIK-AUDIT DIVIDEN
21

Penekanan audit pada transaksi dividen bukan


saldonya, kecuali kalau ada utang dividen.
Umumnya dividen diperiksa secara populasi.
Tujuan terpenting audit yang terkait dengan dividen
adalah keterjadian, kelengkapan dan keakuratan.
EKUITAS PEMILIK-AUDIT DIVIDEN
22

Verifikasi keterjadian dividen dapat dilakukan


dengan memeriksa notulensi rapat komisaris yang
menentukan jumlah dividen per saham dan tanggal
dividen.
Keakuratan pengumuman dividen diperiksa dengan
penghitungan kembali jumlah dividen dan bila
diperlukan, dilakukan konfirmasi dengan agen
transfer saham.
EKUITAS PEMILIK-
AUDIT SALDO LABA
23

Transaksi yang dapat mempengaruhi saldo laba


adalah: laba bersih tahun tersebut, pengumuman
dividen, koreksi laba tahun sebelumnya, serta
penetapan atau penghapusan saldo laba yang
dicadangkan untuk keperluan tertentu.
EKUITAS PEMILIK-
AUDIT SALDO LABA
24

Auditor menganalisis perubahan saldo laba


sepanjang tahun, termasuk transaksi-transaksi
yang mempengaruhi saldo laba.
Auditor juga memeriksa jurnal-jurnal yang
mempengaruhi saldo laba, sekaligus memeriksa
kesesuaiannya dengan standar akuntansi yang
sesuai.
Bila klasifikasi transaksi yang ada telah benar,
dilanjutkan dengan memeriksa keakuratan
nilainya.
EKUITAS PEMILIK-
AUDIT SALDO LABA
25

Auditor juga harus mengevaluasi apakah ada


transaksi yang belum dicatat.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah retriksi dari
pihak debitur dan pemegang saham, apakah ada
pembatasan pembagian dividen dari pihak-pihak
tersebut dan diperlukan pengungkapan yang
memadai atas retriksi.
26

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai