Ekuitas adalah tuntutan pemilik terhadap aktiva perusahaan. Dalam p
e r u s a h a a n perorangan atau persekutuan, ekuitas pemilik seringkali dipecah menjadi akun
yang berbedauntuk mencatat nilai sisa ekuitas pemilik (owner's capital balance)
dan pengambilan pribadi(the owner's withdrawals).Ada perbedaan penting antara
pengauditan ekuitas pemilik pada perseorangan publik dengan perseorangan tertutup.Pada
perusahaan perseorangan tertutup yang pemegang sahamnya biasanya hanya sedikit transaksi
yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali terjadi .Transaksi yang
mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba
atau rugi tahunan dan pembagian dividen (jika ada).Perseroan tertutup jarang membayar
dividen,dan auditor hanya membutuhkan waktu sedikit untuk memeriksa ekuitas pemilik,
walaupun auditor tetap harus menguji catatan perusahaan.
Sebaliknya dalam perusahaan perseroan publik ,verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi
perubahan individu yang memegang saham
Gambar diatas melukiskan akun-akun spesifik dalam ekuitas pemilik dengan tujuan untuk
menentukan :
1. Pengendalian internal atas modal saham dan dividen yang bersangkutan memadai.
2. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik dicatat dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam
enam tujuan audit transaksi
3. Saldo-saldo ekuitas pemilik dicatat dengan benar ,sebagaimana dirumuskan dalam
delapan tujuan audit saldo, dan telah disajikan dan diungkapkan dengan
tepat ,sebagaimana dirumuskan dalam empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan
untuk ekuitas pemilik.
A. PENGENDALIAN INTERNAL
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik diantaranya yaitu:
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat dengan
tepat (tujuan audit transaksi keterjadian dan ketelitian)
Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut
penerbitan modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru secara tunai, merger
dengan perusahaan lain lewat pertukaran saham ,saham donasi, dan pembelian
kembali saham .Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang
dilakukan secara tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan
menelusuri jumlah transaksi yang tercatat di pembuktian ke penerimaan kas.Selain itu
auditor harus memeriksa apakah jumlah yang benar telah dikreditkan ke modal saham
dan aigo saham dengan mengacu ke anggaran dasar perusahaan untuk menentukan
nilai pari atau nilai ditetapkan modal saham. Bagaimana pun pengendaliannya,
biasanya auditor akan memeriksa seluruh transaksi modal saham karena
materialitasnya dan bersifat permanen dalam pembukuan. Tujuan transaksi
keberadaan biasanya dapat diuji dengan memeriksa otorisasi sebagaimana tercantum
dalam notulen rapat dewan komisaris. Pengauditan transaksi modal saham seperti
dividen saham, pemerolehan property dalam transaksi modal saham,merger atau
transaksi non-tunai lainnya tidaklah mudah karena dibutuhkan keahlian teknis
tertentu dan seringkali dibutuhkan pertimbagan untuk menentukan penialian yang
tepat.
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
Setelah auditor puas bahwa jumlah saham yang beredar telah ditentukan dengan
benar, nilai pari terbukukan dalam akun modal saham dapat diperiksa dengan
mengalihkan jumlah lembar saham dengan nilai pari saham.Saldo akhir dalam akun
agio saham adalah jumlah residual.Ini bisa diaudit dengan memeriksa jumlah
transaksi selama tahun yang diperiksa dan menambahkan atau mengurangkannya dari
saldo awal akun.
Pertimbangan penting ketika mengaudit tujuan audit salso tentang ketelitian untuk
modal saham adalah memeriksa kebenaran jumlah saham yang digunakan dalam
perhitungan laba per lembar saham .Tidak sulit untuk menentukan jumlah saham
yang benar untuk digunakan salam perhitungan, apabila perusahaan hanya memiliki
satu golongan saham dengan jumlah transaksi yang tidak banyak.Masalah akan
menjadi kompleks apabila terdapat sekuritas yang dapat dikonversi,opsi saham, atau
waran saham yang beredar .Auditor harus memiliki pemahaman tentang standar
akuntansi yang relevn sebelum memeriksa jumlah saham untuk menetapkan dasar dan
laba per lembar saham.
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan degan tepat (keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan)
Sumber informasi terpenting untuk menentukan apakah keempat tujuan penyajian
dan pengukuran untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran dasar
perusahaan ,notulen rapat dewan komisaris ,dan analisis auditor tentang transaksi
modal saham.Auditor harus memastikan bahwa setiap golongan saham telah
dideskripsikan dengan tepat termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan semua hak
yang melekat pada setiap golongan saham.Auditor juga harus memeriksa ketepatan
penyajian dan pengungkapan opsi saham, waran saham, dam sekuritas bisa dikonversi
dengan memeriksa dokumen-dokumen atau bukti-bukti lain yang memuat
kesepakatan yang bersangkutan.
C. PENGAUDITAN DIVIDEN
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen ,bukan pada salso
akhir ,kecuali apablika terdapat utang dividen .Tujian audit transaksi untuk transaksi-transaksi
relevan untuk dividen.Namun demikian, dividen biasanya diaudit 100% .Tujuan
terpenting ,termasuk yang berkaitan dengan utang dividen adalah:
1. Dividen terbukukan sungguh-sungguh terjadi (keterjadian)
2. Dividen yang ada telah tercatat(kelengkapan)
3. Dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
4. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada atau yang berhak (keterjadian)
5. Utang dividen telah tercatat(kelengkapan)
6. Utang dividen telah dicatat dengan akutan (ketelitian)
Auditor bisa memeriksa keterjadian dividen yang telah dibukukan dengan pengawasan
otorisasi pada notulen rapat dewan komisaris tentang dividen per lembar saham dan tanggal
pembayaran dividen.Dalam melakukan hal tersebut, haruslah waspada terhadap kemungkinan
tidak ada namanya dividen yang telah diumumkan ,terutama beberaoa waktu menjelang akhir
tahun .Prosedut audit yang sayang berkaitan adalah mereview arsip audit permanen untuk
menentukan apakah terdapat hak pembayaran dividen dalam perjanjian obligasi atau provisi
saham preferen .Ketelitian pengumuman dividen dapat diaudit dengan melakukan rekalkulasi
jumlah berdasarkan dividen per lembar saham dikalikan dengan jumlah saham yang diukur.
Apabila klien menggunakan agen transfer untuk membayar dividen, total dividen dapat ditelusuri
ke jurnal pengeluaran ke agen tersebut dan juga di konfirmasi ,pengujian untuk utang dividen
haru dilakukan bersamaan dengan pengumuman utang dividen .Semua dividen yang belum
dibayar harus sebagai kewajiban.