Anda di halaman 1dari 2

EKUITAS PEMILIK

Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan perseroan
tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya biasanya hanya sedikit,
transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali terjadi. Transaksi yang
mempengaruhi ekuitas pemilik hanya berupa perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba atau
rugi tahunan dan pembagian dividen (kalau ada). Perseroan tertutup jarang membayar dividen, dan
auditor hanya membutuhkan waktu sedikit untuk memeriksa ekuitas pemilik, walaupun auditor
tetap harus menguji catatan perusahaan. Sebaliknya dalam perusahaan perseroan publik, verifikasi
ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan
sering terjadi perubahan individu yang memegang saham. Pembahasan selanjutnya pada bab ini
berkaitan dengan Pengujian akun-akun ekuitas pemilik dalam perseroan publik, termasuk:

 Modal saham biasa


 Agio saham
 Laba ditahan dan dividen yang bersangkutan.

Gambar 193 melukiskan akun-akun spesifik dalam ekuitas pemilik dibahas lebih lanjut dengan tujuan
untuk menentukan

 Pengendalian Internal atas modal saham dan dividen yang bersangkutan memadai,
 Transaksi-transaksi ekuitas pemilik dicatat dengan benar sebagaimana Dirumuskan dalam enam
tujuan audit transaksi.
 Saldo-saldo ekuitas pemilik dicatat dengan benar, sebagaimana, dirumuskan dalam delapan
tujuan audit saldo, dan telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat, sebagaimana dirumuskan
dalam empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan untuk ekuitas pemilik.

PENGENDALIAN IINTERNA

Otorisasi Transaksi Secara Tepat Karena hampir setiap transaksi ekuitas Pemilik material, banyak
transaksi semacam ini harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris. Berikut adalah sejumlah
transaksi yang biasanya memerlukan otorisasi khusus:

 Penerbitan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan (apakah
saham preferen atau saham biasa jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai pari saham,
preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal penerbitan.
 Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham preferen,
saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk Saham-saham tersebut harus
mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
 Pengumuman Dividen. Dewan Komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen (apakah
dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan tanggal
pencatatan dan tanggal pembayaran dividen.

Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang tepat

Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa;

 Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.


 Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham perusahaan
pada tanggal pencatatan dividen.
 Potensi terjadinya kecurangan aset diminimalkan.
Penugasan personel yang tepat, prosedur pembukuan yang memadai, dan verifikasi informasi dalam
catatan internal secara independen adalah pengendalian penting untuk tujuan ini. Klien juga harus
memiliki kebijakan yang dirumuskan secara baik untuk penyiapan sertifikat saham dan pencatatan
transaksi modal saham.

Pada waktu menerbitkan dan mencatat modal saham, klien harus menaati peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta ketentuan-ketentuan dalam dasar perusahaan. Nilai pari saham,
jumlah saham yang diotorisasi untuk diterbitkan perusahaan, seta pajak yang harus dibayarkan
berkenaan dengan penerbitan saham semua berpengaruh terhadap penerbitan dan pencatatan.

sebagai cara untuk mengawasi modal saham, banyak perusahaan menyelenggarakan buku sertifikat
Saham dan master file modal saham pemegang saham. Catatan Sertifikat saham mencatat saham
yang diterbitkan dan saham yang dibeli kembali sepanjang perjalanan perusahaan. Catatan transaksi
modal saham mencakup nomor sertifikat jumlah saham yang diterbitkan, nama pemegang saham,
dan tanggal penerbitan.

Anda mungkin juga menyukai