Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 4

PAJAK PENGHASILAN
PASAL 25
Anggota kelompok

1 Vita Nurhasanah (C1C017021)

2 Nirmala Monita (C1C017025)

3 Wenny Listiany (C1C017037)

4 Wina Sugianto (C1C017045)

5 Muhammad Zulfikar(C1C017103)
Pajak Penghasilan
Pasal 25?

Adalah angsuran PPh yang harus


dibayar sendiri oleh wajib pajak
untuk setiap bulan dalam tahun
pajak berjalan untuk meringankan
beban wajib pajak dalam membayar
pajak terutang.
A. MENGHITUNG ANGSURAN

E4
BULANAN
ID
SL

Adalah sebesar pajak penghasilan yang terutang


menurut Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan tahun
pajak yang lalu dikurangi dengan :
2

1 Pajak Penghasilan 3

Pajak Penghailan yang dipungut


yang dipotong sebagaimana dalam Pajak Penghasilan
sebagaimana Pasal 22 ; dan yang dibaya atau
dimaksudkan dalam terutang di lua
Pasal 21 da Pasal negeri yang boleh
23 ; serta. dikreditkan
sebagaimana

e
ow
dimaksud dalam

fP
Pasal 24

ro
we
Kemudian dibagi 12 atau banyaknya bulan

Po
dalam bagian tahun pajak.

e
Th
1. Penghitungan Angsuran PPh Pasal 25
bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
PPh menurut SPT Tahunan PPh tahun lalu Rp xxx
Pengurangan/Kredt pajak tahun lalu :
PPh Pasal 21 Rp xxx
PPh Pasal 22 Rp xxx
PPh Pasal 23 Rp xxx
PPh Pasal 24 Rp xxx
Total kredit pajak Rp xxx (-)
Dasar penghitungan angsuran tahun ini Rp xxx

Angsuran PPh Pasl 25 tahun ini = Dasar penghitungan


angsuran : 12 atau banyakknya bulan dalam bagian tahun pajak
tahun lalu.
2. Penghitungan Angsuran PPh Pasal 25
bagi Wajib Pajak Badan

PPh Menurut SPT Tahunan PPh tahun lalu Rp xxx


Pengurangan /Kredit pajak tahun lalu ;
PPh Pasal 22 Rp xxx
PPh Pasal 23 Rp xxx
PPh Pasal 24 Rp xxx
Total kredit pajak Rp xxx (-)
Dasar penghitungan angsuran tahun ini Rp xxx

Angsuran PPh Pasl 25 tahun ini = Dasar penghitungan


angsuran : 12 atau banyaknya dalam bagian tahun pajak tahun
lalu.
3. Penyetoran dan Pelaporan
Dibayar/disetor
sendiri oleh wajib
pajak paling Dilakukab paling
lambat tanggal 15 lambat 20 hari
bulan takwim setelah masa pajak
berikutnya. berakhir.
B. MENGHITUNG ANGSURAN PPh UNTUK BULAN-BULAN
SEBELUM BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT
TAHUNAN PPh

2.
Besarnya sama dengan besarnya
1. angsuran pajak untuk bulan
Dapat dihitung sesuai dengan terakhir tahun pajak yang
ketentuan di atas (PPh Pasal lalu.
25).

erP
P ow
of
er
P ow
The
Contoh
Apabila Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan pada
contoh 2 disampaikan oleh wajib pajak badan
(Perdana) pada akhir bulan April 2017,
yaitu batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh wajib
pajak badan, besarnya angsuran pajak yang harus
dibayar oleh PT Perdanapada bulan Januari, Febuari,
dan Maret 2017 adalah sebesar angsuran pajak bulan
desember 2016.

Misalnya, besaran angsuran pajak bulan Desember


2016 adalah Rp5.500.000 sehingga angsuran PPh untuk
bulan januari sampai dengan Mret 2017 masing-masing
adalah Rp5.500.000.
C. MENGHITUNG ANGSURAN PPh PSAL 25 APABILA
DALAM TAHUN BERJALAN DITERBITKAN SURAT
KETETAPAN PAJAK UNTUK TAHUN PAJAK YANG LALU.

Contoh
Besarnya angsuan pajak Berdasarkan Surat Pemberitahuan
dihitungg kembali Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak
berdasarkan surat 2016 yang disampaikan wajib pajak
ketetapan tersebut. dalam bulan Februaru 2017, pehitungan
Berlaku mulai bulan besaran angsuran pajak yang harus
berikutnya setelah bulan dibayar adalah Rp1.250.000. dalam
diterbitkannya surat bulan juni 2018, telah diterbtkan
ketetapan pajak. surat ketetapan pajak tahun pajak 2016
yang menghasilkan besarannya ansuran
pajak setiap bulan sebesar
Rp2.000.000.

erP
Angsuran pajak mulai bulan Juli 2017 adalah sebesa

P ow
Rp2.000.000. penetapan besarannya angsuran pajak

of
berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut bisa sama,
lebih besa, atau lebih kecil dri angsuran pajak

er
P ow
sebelumnya berdasarkan Surat Pemberithuan Tahunan.

The
D. PPh PASAL 25 DALAM HAL-HAL TERTENTU

Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian


1

Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur

SPT Tahunan tahun yang lalu disampaikan setelah


lewat batas waktu yang ditentukan
WP diberikan perpanjang jangka waktu penyampaian SPT
Tahunan Pajak Penghasilan

WP membetulkan sendiri SPT Pajak Penghasilan

erP
Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan WaP

P ow
of
er
P ow
The
1. Wajib Pajak Berhak atas
Kompensasi Kerugian

Besarnya angsuran PPh pasal 25


sama dengan PPh yang dihitung
atas dasar penghitungan PPh
dikurangi dengan PPh yang
dipotong/dipungut atau terutang
diluar negeri yang boleh
dikreditkan sesuai ketentuan
Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23,
Pasal 24 UU PPh, kemudian dibagi
12 atau banyaknya bulan dalam
bagian tahun pajak.
2. Wajib Pajak Memperoleh
Penghasilan Tidak Teratur

Sama
Sama dengan
dengan PPh
PPh yang
yang dihitung
dihitung
dengan
dengan dasar
dasar penghitungan
penghitungan PPhPPh
dikurangi
dikurangi dengan
dengan PPh
PPh yang
yang
dipotong/dipungut
dipotong/dipungut atauatau
dibayar/terutang
dibayar/terutang di di luar
luar
negeri
negeri yang
yang boleh
boleh dikreditkan
dikreditkan
sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan Pasal
Pasal 21,
21,
Pasal
Pasal 22,22, Pasal
Pasal 23,
23, dan
dan Pasal
Pasal
24
24 UUUU PPh,
PPh, kemudian
kemudian dibagi
dibagi 1212
atau
atau banyaknya
banyaknya bulan
bulan dalam
dalam
bagian
bagian tahun
tahun pajak.
pajak.
3. SPT Tahunan PPh Tahun yang Lalu Disampaikan
setelah Lewat Batas Waktu yang Ditentukan

Selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir tahun pajak untuk Wajib Pajak


orang pribadi dan 4 bulan setelah akhir tahun pajak untuk Wajib Pajak
badan, besarnya PPh Pasal 25 dihitung sebagai berikut: :

a) Untuk bulan-bulan mulai batas waktu penyampaian SPT sampai dengan


bulan sebelum disampaikannya SPT tersebut, besarnya angsuran PPh
Pasal 25 sama dengan besarnya angsuran PPh Pasal 25 bulan terakhir
tahun pajak yang lalu dan bersifat sementara.

b) Untuk bulan-bulan setelah Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan PPh,


besarnya angsuran PPh Pasal 25 dihitung kembali berdasarkan
ketentuan yang telah dibahas sebelumnya dan berlaku surut.
Contoh
PT.Putra Jaya menyampaikan SPT Tahunan PPh tahun pajak 2016 pada tanggal 26
Mei 2017,dengan data sebagai berikut.
PPh yang terutang Rp 150.000.000
PPh Pasal 22,Pasal 23,dan 24 Tahun Pajak 2016 yang Rp 42.500.000
Dapat dikreditkan
PPh Pasal 25 bulan Desember 2016 Rp 8.000.000
 
Besarnya angsuran PPh Pasal 25 dalam tahun 2017 adalah:
Angsuran PPh Pasal 25 bulan januari sampai dengan Maret2017 masing-masing sebesar Rp
8.000.000(sama dengan angsuran PPh Pasal 25 bulan Desember 2016).
Angsuran PPh pasal 25 bulan April sampai dengan Mei 2017 sama dengan Rp8.000.000.
Angsuran PPh Pasal 25 April sampai dengan Desember 2017 dihitung kembali berdasarkan
SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2016,yaitu:
PPh yang terutang Rp 150.000.000
Kredit Pajak diperbolehkan(Pasal 22,Pasal 23,dan Pasal24) Rp 42.500.000 (-)
Dasar perhitungan angsuran Rp 107.500.000
 
Angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan April sampai dengan Desember 2017:
Rp 107.500.000 ÷ 12 Rp 8.958.333
PPh Pasal 25 bulan April sampai dengan Mei 2017 yang telah disetor sebesar Rp
8.000.000 sebulan,padahal yang seharusnya sebesar Rp 8.958.333 sehingga terdapat
kekurangan sebesar Rp 958.333 setiap bulan untuk bulan April sampai dengan Mei
2017.Jumlah tersebut harus disetor dan terutang bunga sebagai berikut.

Untuk masa April 2017,terutang bunga 2%(dua persen) per bulan dihitung sejak 16 Mei
2017 sampai dengan tanggal penyetoran.
Untuk masa Mei 2017,terutang bunga 2%(dua persen) per bulan dihitung sejak 16 Juni
2017 sampai dengan tanggal penyetoran.

Jika penghitungan kembali PPh Pasal 25 untuk bulan April sampai dengan Desember 2017
menghasilkan jumlah yang lebih kecil dari pada jumlah PPh Pasal 25 untuk bulan April
dan Mei 2017 maka kelebihan setoran bulan April dan Mei tersebut dapat diperhitungkan
dengan setoran bulan Mei 2017,dan seterusnya.
 
4. Wajib Pajak Diberikan perpanjangan Jangka Waktu
Penyampaian SPT.

dihitung sebagai berikut

Bulan mulai batas waktu Bulan setelah wajib pajak


penyampaian SPT Tahunan menyampaikan SPT Tahunan
sampai dengan bulan sebelum PPh, besarnya angsuran PPh
disampaikannya SPT Tahunan Pasal 25 dihitung kembali
tersebut,besarnya angsuran berdasarkan SPT Tahunan
PPh Pasal 25 sama dengan tersebut(sama dengan
besarnya PPh Pasal 25 yang ketentuan huruf b “SPT
dihitung berdasarkan SPT Tahunan PPh tahun yang lalu
Tahunan sementara yang disampaikan setelah lewat
disampaikan wajib pajak pada batas waktu yang
saat mengajukan permohonan ditentukan”) dan berlaku
izin perpanjangan. surut mulai bulan batas
waktu penyampaian SPT
Tahunan.
5. Wajib Pajak Membetulkan Sendiri Spt Tahunan PPh yang
Mengakibatkan Angsuran Bulanan Lebih Besar daripada
Angsuran Bulanan Sebelum Pembetulan

Dihitung ulang

Jika lebih besar dari PPh Jika lebih kecil dari PPh
Pasal 25 sebelum dilakukan Pasal 25 sebelum dilakukan
pembetulan pembetulan
6) Terjadi Perubahan Usaha atau Kegiatan Wajib Pajak

Apabila sesudah 3(tiga)bulan atau lebih berjalan


nya suatu tahun pajak,wajib pajak mengalami
penurunan usaha,dan dapat nenunjukanbahwa pph
yang akan terutang untuk tahun pajak tersebut
kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari
pph yang terutang yang menjadi dasar perhitungan
besarnya pph pasal 25.
E. PPH PASAL 25 BAGI WAJIB PAJAK BARU

PPh pasal 25 bagi Wajib Pajak Bank


wajib pajak baru dan Sewa Guna
Usaha dengan Hak
Opsi

Wajib Pajak Masuk


Bursa dan Wajib
Pajak Lainnya yang PPh Pasal 25
Berdasarkan Bagi Wajib
Ketentuan Peraturan Pajak Bumn
Perundang - dan Bumd
Undangan Harus
Membuat Laporan
Keuangan Berkala

5 PPh Pasal 25 Bagi Wajib Pajak


Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
F. DAN PELAPORAN PPH PASAL 25

1. Pph pasal 25 harus dibayar/disetorkan selambat-


lambatnya pada tanggal 15 bulan takwin berikutnya
setelah masa pajak berakhir.
2. Wajib pajak diwajibkan untuk menyampaikan SPT masa
selambat-lambatnya 20 setengah masa pajak berakhir
3. Bagi wajib pajak pengusaha tertentu berlaku :

Jika wajib pajak Wajib pajak yang SPT tahuan PPh


memiliki beberapa memiliki beberapa harus disampaikan
tempat usaha dalam tempat usaha di di kantor
satu wilayah kerja lebih dari 1 pelayanan pajak

erP
kantor pelayanan wilayah kantor tempat domisili

P ow
pajak pelayanan pajak wajib pajak

of
terdaftar

er
P ow
The
G. PPh PASAL 25 BAGI WAJIB PAJAK ORANG
PRIBADI YANG BEPERGIAN KELUAR NEGERI

Wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki NPWP
dan telsh berusia 21 tahun yang bertolak keluar negeri wajib
membayar pajak. Besarnya fiskal luar negeri :

Menggunakan pesawat Menggunakan angkutan


udara Rp. 2.500.000 laut Rp. 1.000.000
1. Pengecualian Pembayaran Pajak Penghasilan Bagi Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang Akan bertolak
ke Luar Negeri

a) Orang asing yang tidak bertempat tinggal di Indonesia yang


berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka
12 bulan dengan menunjukan visakunjungan / visa singgah
b) Penjabat-penjabat perwakilan diplomatik dan konsultan atau
penjabat dari negara asing
c) Penjabat-penjabat dari perwakilan organisasi internasional
yang tidak masuk subjek pajak penghasilan berdasarkan
keputusan mentri keuangan
d) Warga negara indonesia yang bertempat tinggal tetap diluar
negeri yang memiliki dokumen resmi sebagai penduduk negeri
tersebut
e) Jemaah haji yang penyelenggaraannya dilakukan oleh instansi
yang berwenang
1. Pengecualian Pembayaran Pajak Penghasilan Bagi Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang Akan bertolak
ke Luar Negeri

f) Orang pribadi yang melakukan pejalanan lintas batas wilayah


Republik Indonesia melalui darat
g) Para pekerja warga negara indonesia yang akan bekerjadiluar
negeridalam rangka program pengiriman Tenaga Kerja Indonesia
(TKI)
h) Mahasiswa dari negara asing yang berada di Indonesia dalam
rangka belajar dengan rekomendasi dari perguruan tinggi
tempat mereka belajar dan tidak menerima penghasilan dari
Indonesia
i) Orang sing yang berada di Indonesia dan tidak menerima atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia.
j) Tenaga kerja warna negara asing, pendatang, yang bekerja di
pulau batam, pulau bintan dan pulau karimun. Sepanjan mereka
telah dipotong pajak oenghasilan oleh pemberi kerja
1. Pengecualian Pembayaran Pajak Penghasilan Bagi Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang Akan bertolak
ke Luar Negeri

k) Penyandang cacat atau orang sakit yang akan berobat keluar


negeri atas biaya organisasi sosial termasuk 1 orang
pendamping
l) Anggota misi kesenian, misi kebudayaan, misi olah raga, atau
misi keagamaan mewakili pemerintah Republik Indonesia ke
luar negeri
m) Mahasiswa atau pelajar yang telah berusia 21 thaun yang akan
belajar di luar negeri dalam rangka program resmi pertukaran
mahasiswa atau pelajar yang di selenggarakan pemerintah atau
badan asing dengan persetujuan menteri.
2. Tata Cara Pengecualian Pembayaran Pajak Fiskal Luar
Negeri Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
yang Akan Bertolak Ke Luar Negeri
 
 Untuk wajib pajak orang pribadi dalam
negeri yang memiliki NPWP dan telah
berusia 21 tahun diberikan melalui
pengecekan validasi NPWP oleh UPFLN
Direktorat Jendal Pajak
 Untuk wajib pajak yang tidak memiliki NPWP
sendiri diberikan melalui pengecekan
validasi NPWP wajib pajak yang memberikan
tanggungan sepenuhnya oleh unit pembayaran
fiskal luar negeri (UPFLN)
 Untuk pengecualian angka 1 s.d. 7 diberikan secara
langsung oleh UPFLN Direktorat Jendral Pajak yang
bertugas di bandar udara atau pelabuhan laut
keberangkatan ke luar negeri termasuk wajib pajak
orang pribadi dalam negeri yang berusia kurang
dari 21 tahun
 Untuk pengecualian angka 7 s.d. 13 diberikan melalui
penerbitan SKBFLN oleh UPFLN Direktorat Jendral Pajak di
bandar udara atau pelabuhan laut keberangkatan ke luar negeri
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai