Anda di halaman 1dari 13

Kontruksi teori

akuntansi

Jaiyanti C1C020061
Cara yang dapat digunakan untuk
mempelajari dan menilai teori akuntansi
adalah dengan mengklasifikasikannya
menurut asumsi yang mereka andalkan,
bagaimana teori itu dirumuskan, dan
pendekatan mereka untuk menjelaskan
dan memprediksi peristiwa aktual.
Beberapa klasifikasi yang terbukti
paling bermanfaat adalah

paragmastis sintaksis sematik

normatif positif
01
paragmatis

Pendekatan pragmatis deskriptif untuk konstruksi teori akuntansi adalah


pendekatan induktif yang didasarkan pada pengamatan berkelanjutan
terhadap perilaku akuntan untuk menyalin prosedur dan prinsip akuntansi
mereka. Oleh karena itu, sebuah teori dapat dikembangkan dari
pengamatan tentang bagaimana akuntan bertindak dalam situasi tertentu.
Pendekatan pragmatis deskriptif mungkin merupakan metode konstruksi
teori akuntansi tertua dan paling universal digunakan.
Kritik terhadap pendekatan
paragmatis

Pendekatan deskriptif Pendekatan ini tidak Pendekatan pragmatis


pragmatis tidak menyediakan teknik deskriptif memusatkan
mencakup penilaian akuntansi untuk perhatian pada perilaku
analitis atas kualitas ditantang, oleh karena akuntan bukan pada
tindakan akuntan itu tidak memungkinkan pengukuran atribut
adanya perubahan perusahaan
Paragmatis psikologis

Berbeda dengan pendekatan pragmatis


deskriptif di mana ahli teori mengamati
perilaku akuntan, pendekatan pragmatis
psikologis mengharuskan ahli teori untuk
mengamati tanggapan pengguna
terhadap keluaran akuntan (seperti
laporan keuangan). Reaksi pengguna
diambil sebagai bukti bahwa laporan
keuangan berguna dan mengandung
informasi yang relevan
02
sintaktik

Salah satu interpretasi teoretis dari akuntansi biaya historis tradisional


adalah bahwa sebagian besar merupakan teori sintaksis. Interpretasi ini
dapat dijelaskan sebagai berikut: input semantik dari sistem adalah transaksi
dan pertukaran yang dicatat dalam voucher, jurnal, dan buku besar bisnis. Ini
kemudian dimanipulasi (dipartisi dan dijumlahkan) berdasarkan premis dan
asumsi akuntansi biaya historis
03
Teori semantik

yakni teori akuntansi yang berfokus pada masalah-masalah


penyimbolan, pengukuran dan penyajian kegiatan operasi dan objek
fisis perusahaan dalam bentuk laporan keuangan.
04
normatif

Teori normatif didasarkan atas upaya


pembenaran tentang apa yang seharusnya Penciptaan laba
dipraktekkan. Teori normatif disebut juga sesungguhnya
Teori Apriori (bersifat deduktif) karena bukan
hasil dari penelitian empiris. Hal ini disebabkan
oleh pengalaman praktek langsung yang telah
dilakukan misalnya pernyataan tentang  Pengambilan
laporan keuangan yang seharusnya didasarkan keputusan
pada metode pengukuran tertentu atau
dihasilkan melalui kegiatan 
05
Teori positif

Teori akuntansi positif adalah teori akuntansi yang berupaya


menjelaskan suatu proses dengan menggunakan kemampuan
pemahaman serta pengetahuan akuntansi saat menentukan
kebijakan akuntansi yang sesuai dalam menghadapi kondisi di
masa yang akan datang.

Prinsip dari teori akuntansi positif beranggapan bahwa


tujuan dari teori akuntansi bermaksud untuk memprediksi
dan menjelaskan praktik akuntansi.
Terdapat tiga
hipotesis oleh Watts dan Zimmerman, 1990 yang
menjadi asumsi pada teori akuntansi positif 

Hipotesis Hipotesis Hipotesis cost


rencana bonus hutang/ekuitas politik
Masalah audit kontruksi teori

Secara umum, konstruksi teori audit mengikuti


perkembangan teori akuntansi. Literatur awal audit
difokuskan pada isu-isu yang timbul dalam pelaksanaan
audit, seperti penekanan pada deteksi penipuan, penemuan
kesalahan prinsip dan sifat verifikasi akun.

Cotton Mill mendefinisikan tanggung jawab auditor


sehubungan dengan pendeteksian kecurangan
sebagai hak untuk mempercayai perwakilan
perusahaan, asalkan perawatan yang wajar
dilakukan.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai