DISUSUN OLEH :
PRODI AKUNTANSI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Audit 2
tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah yang kami kerjakan
ini dapat bermanfaat.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik
sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaan akan memberikan pendapat
mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan laporan arus kas
perusahaan (klien).
Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi merupakan suatu komunikasi dari
seorang expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas dari pernyataan seseorang. Bukti
audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan
pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.
Tujuan keseluruhan audit siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yaitu untuk
mengevaluasi apakah akun yang dipengaruhi oleh modal dan pengendaliannya untuk
perolehan secara wajar yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Karakteristik
Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan sumber-sumber
modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas pemegang saham serta pengembalian
modal.siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan dividen.
Empat karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi akun-akun
tersebut:
1. Hanya relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun,tetapi setiap transaksi
seringkali sangat material.
4. Terdapat hubungan langsung antara akunbunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas
dalam mengaudit kewajiban berbunga,auditor harus secara simultan memeriksa pula beban
bunga dan utang bunga.
• Hutang hipotik
• Hutang obligasi
• Beban bunga
• Kas bank
• Laba ditahan
• Saham tresuri
• Dividen terhutang
C. Utang Wesel
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya.yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.biasanya wasel
diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun,tapi ada juga
yang jangka waktunya lebih panjang. Wesel diterbitkan untuk berbagai macam tujuan,dan
properti atau aset lain dijadikan sebagai jaminan pinjaman , seperti misalnya sekuritas,
piutang usaha, persediaan, dan aset tetap.
Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan :
b. Transaksi yang menyangkut poko pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi dengan
benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
c. Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo
d, Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkkait memenuhi
keempat tujuan audit penyajian.
Pengendalian Internal
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan catatan
pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh pejabat yang
ditunjuk.
4. Veritifikasi independen secara periodik. Secara periodik catatan detil wesel harus
direkonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan catatan yang diselenggarakan
oleh pemegang wesel oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
catatan detil.
Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran kembali
pokok pinjaman dan bunganya.
Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta bunganya harus dititik beratkan pada
pengujian atas empat pengendalian seperti telah diuraikan diatas. Selain itu, auditor juga
harus memeriksa ketelitian catatan penerimaan dari pencarian pinjaman serta pembayaran
kembali pokok pinjaman dan bunganya.
Prosedur analitis
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban bunga
dan utang bunga seringkali dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan..
Prediksi independen auditor atas beban bunga, dengan menggunakan saldo utang berjalan dan
tingkat bunga,akan membantu auditor dalam menilai kewajaran beban bunga dan juga
menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak dicatat.
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :
2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat ( ketelitian )
Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun yang
salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel.
Apabila pengendalian internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus memperluas
prosedur untuk menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak di catat.
D. Ekuitas Pemilik
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya biasanya
hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali
terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa perubahan ekuitas
pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian deviden ( kalau ada ). Perseroan
Tertutup jarang membayar deviden, dan auditor hanya membutuhkan waktu sedikit untuk
memeriksa ekuitas pemilik, walaupun auditor tetap harus menguji catatan perusahaan.
Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi
perubahan individu yang memegang saham.
Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan
dibahas :
a. Otorisasi Transaksi Secara Tepat
~ Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan (apakah
saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai per saham,
preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal penerbitan.
~ Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham preferen,
saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham tersebut harus
mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
~ Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen (apakah
dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan tanggal pencatatan
dan tanggal pembayaran dividen.
Empat Hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan agio
saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan dari pemerikasaan auditor atas wesel bayar adalah untuk menentukan apakah Struktur
pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai. Transaksi-transaksi berkenaan
dengan pinjaman yang melibatkan pokok serta bunga wesel telah diotorisasi secara memadai
dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah
ditetapkan. Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus
dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan kedelapan dari
Sembilan tujuan spesifik audit atas rincian saldo. (nilai yang dapat direalisasikan tidak dapat
diterapkan pada wesel bayar).
DAFTAR PUSTAKA
Alvin A. Arens and James K. Loebbecke ., 1999, di adaptasi oleh Amir Abadi Jusuf,
"Auditing, Pendekatan Terpadu", Buku Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.