Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL


DAN PENGEMBALIANNYA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Sri Rahayu, S.E., MSA., Ak.

DISUSUN OLEH :

M. FORMANSYAH MAHENDRA (C1C018046)

NAURAH RILA ANINDYA (C1C018193)

REVINA ZAHARA (C1C018185)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Audit 2
tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Pengauditan Siklus Perolehan Modal dan


Pengembaliannya” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap
makalah ini dapat menjadi referensi bagi pihak yang tertarik. Selain itu, kami juga
berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada


bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah yang kami kerjakan
ini dapat bermanfaat.

Jambi, 19 November 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik
sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaan akan memberikan pendapat
mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan laporan arus kas
perusahaan (klien).

Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi merupakan suatu komunikasi dari
seorang expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas dari pernyataan seseorang. Bukti
audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan
pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit.

Tujuan keseluruhan audit siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yaitu untuk
mengevaluasi apakah akun yang dipengaruhi oleh modal dan pengendaliannya untuk
perolehan secara wajar yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.

Auditor seringkali mempelajari transaksi-transaksi yang berkaitan dengan perolehan modal


pada saat ia mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien, yang
dilaksanakan sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko. Selain itu,apabila perusahaan
publik menerbitkan tambahan utang atau sekuritas ekuitas pada suatu tahun tertentu.
Ketetntuan bapepam mengharuskan adanya pertimbangan auditoratas informasi keuangan
yang dimasukkan ke dalam prospektus penawaran sekuritas baru oleh klien. Dalam
melaksanakan hal tersebut, auditor biasanya mengidentifikasi risiko bisnis untuk aktivitas
perolehan modal yang harus dipertimbangkan dalam perancangan prosedur audit untuk
transaksi, saldo akun dan pengungkapan dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran
kembali.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya?

2. Apa saja akun-akun yang terdapat dalam siklus?

3. Apa yang dimaksud dengan utang wesel?


4. Apa yang dimaksud dengan ekuitas pemilik?

C. Tujuan

1. Memahami karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya

2. Memahami akun-akun yang terdapat dalam siklus

3. Memahami utang wesel

4. Memahami ekuitas pemilik


BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik
Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan sumber-sumber
modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas pemegang saham serta pengembalian
modal.siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan dividen.
Empat karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi akun-akun
tersebut:

1. Hanya relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun,tetapi setiap transaksi
seringkali sangat material.

2. Kesalahan penyajian atau penghilangan satu transaksi saja bisa material.akibatnya


tekanaan utama auditor dalam pengauditor akun-akun tersebut seringkali diletakkan pada
tujuan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan ketelitian.

3. Terdapat hubungan hukum antara entitas klien dengan pemegang saham,obligasi,atau


dokumen lain serupa itu.dalam pengauditan transaksi-transaksi dalam siklus ini,auditor harus
sangat cermat untuk memastikan bahwa persyaratan yang mempengaruhi laporan keuangan
telah terpenuhi dan disajikan dan diungkapakan dengan dengan memadai.

4. Terdapat hubungan langsung antara akunbunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas
dalam mengaudit kewajiban berbunga,auditor harus secara simultan memeriksa pula beban
bunga dan utang bunga.

B. Akun-akun dalam Siklus


Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembliannya tergantung pada tipe operasi
bisnis perusahaan dan bagaiman operasi tersebut didanai semua perseroan memiliki modal
saham dan laba ditahan, tetapi hanya sedikit yang memiliki modal saham dan laba ditahan,
tetapi hanya sedikit yang memiliki saham preferen, agio saham, dan saham dibeli
kembali(treasury stock). Seperti halnya siklus yang lain, kas merupakan akun yang penting
dalam siklus ini karena baik dalam perolehan modal maupun dalam pengembaliannya selalu
melibatkan akun kas. Karakteristik yang unik dari siklus perolehan modal dan
pengembaliannya mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun dalam siklus ini.
Berikut adalah akun – akun yang seringkali ditemukan di dalam siklus itu :
• Wesal bayar

• Kontrak yang masih harus dibayar

• Hutang hipotik

• Hutang obligasi

• Beban bunga

• Bunga yang masih harus dibayar

• Kas bank

• Modal saham – saham biasa

• Modal saham – saham preferen

• Kelebihan modal disetor atas nilai pari

• Modal yang disumbangkan

• Laba ditahan

• Pencadangan laba ditahan

• Saham tresuri

• Dividen yang diumumkan

• Dividen terhutang

• Akun modal – perusahaan perorangan

• Akun modal – perusahaan persekutuan

C. Utang Wesel
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya.yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.biasanya wasel
diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun,tapi ada juga
yang jangka waktunya lebih panjang. Wesel diterbitkan untuk berbagai macam tujuan,dan
properti atau aset lain dijadikan sebagai jaminan pinjaman , seperti misalnya sekuritas,
piutang usaha, persediaan, dan aset tetap.
 Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan :

a. Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.

b. Transaksi yang menyangkut poko pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi dengan
benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.

c. Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo

d, Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkkait memenuhi
keempat tujuan audit penyajian.

Pengendalian Internal

Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :

1. Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu.kewenangan pemberian


persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau manajemen tingkat tinggi.

2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman maupun


bunganya. Pembayaran bunga periodik dan pembayaran angsuran pokok pinjaman harus
diawasi melalui siklus pembelian dan pembayaran.

3. Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan catatan
pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh pejabat yang
ditunjuk.

4. Veritifikasi independen secara periodik. Secara periodik catatan detil wesel harus
direkonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan catatan yang diselenggarakan
oleh pemegang wesel oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
catatan detil.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi

Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran kembali
pokok pinjaman dan bunganya.

Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta bunganya harus dititik beratkan pada
pengujian atas empat pengendalian seperti telah diuraikan diatas. Selain itu, auditor juga
harus memeriksa ketelitian catatan penerimaan dari pencarian pinjaman serta pembayaran
kembali pokok pinjaman dan bunganya.
Prosedur analitis

Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban bunga
dan utang bunga seringkali dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan..

Prediksi independen auditor atas beban bunga, dengan menggunakan saldo utang berjalan dan
tingkat bunga,akan membantu auditor dalam menilai kewajaran beban bunga dan juga
menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak dicatat.

Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :

1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan ( kelengkapan)

2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat ( ketelitian )

Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun yang
salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel.

Apabila pengendalian internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus memperluas
prosedur untuk menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak di catat.

D. Ekuitas Pemilik
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan  tertutup yang pemegang sahamnya biasanya
hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali
terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa perubahan ekuitas
pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian deviden ( kalau ada ). Perseroan
Tertutup jarang membayar deviden, dan auditor hanya membutuhkan waktu sedikit untuk
memeriksa ekuitas pemilik,  walaupun auditor tetap harus menguji catatan perusahaan.

Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih
kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi
perubahan individu yang memegang saham.

Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan
dibahas :
a. Otorisasi Transaksi Secara Tepat
~ Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan (apakah
saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai per saham,
preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal penerbitan.
~ Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham preferen,
saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham tersebut harus
mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
~ Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen (apakah
dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan tanggal pencatatan
dan tanggal pembayaran dividen.

b. Pembukuan Dan Pemisahan Tugas Yang Tepat


Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
~ Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
~ Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham perusahaan
pada tanggal pencatatan dividen.
~ Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.

Pengendalian internal yang mempengaruhi pembayaran dividen meliputi :


~ Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasarkan catatan sertifikat
saham oleh seseorang yang tidak bertangung jawab atas catatan modal saham.
~ Setelah Check disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi independen tentang nama
pemegang saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada check serta rekonsialiasi jumlah total
check untuk pembayaran dividen dengan total dividen yang diotorisasi dalam notulen rapat.
~ Sebaiknya diselanggarkan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah pembayarn
dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotorisasi.

Empat Hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan agio
saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat
     
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tujuan dari pemerikasaan auditor atas wesel bayar adalah untuk menentukan apakah Struktur
pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai. Transaksi-transaksi berkenaan
dengan pinjaman yang melibatkan pokok serta bunga wesel telah diotorisasi secara memadai
dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah
ditetapkan. Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus
dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan kedelapan dari
Sembilan tujuan spesifik audit atas rincian saldo. (nilai yang dapat direalisasikan tidak dapat
diterapkan pada wesel bayar).
DAFTAR PUSTAKA

Alvin A. Arens and James K. Loebbecke ., 1999, di adaptasi oleh Amir Abadi Jusuf,
"Auditing, Pendekatan Terpadu", Buku Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia., 2001, "Standar Profesional Akuntan Publik.", Yogyakarta :


Bagian Penerbitan STIE YKPN

Anda mungkin juga menyukai