Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Etika Bisnis Dan Profesi


Tentang
Reformasi Etika Profesi Pembahasan Peranan Arthur Andersen Dalam
Kasus Endron

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
1. Lili novita sari (1916040005)
2. Lizanirahmasafitri (1916040008)
3. Anggrainiputriningsih ( 1916040010)
4. Hanna fadhilahputri (1916040019)
5. Irfanawilliyawati (1916040028)

DOSEN PENGAMPU:
FajriHidayat, S.S.T.,M.Si

AKUNTANSI SYARIAH A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN IMAM BONJOL PADANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Yang telahmemberikanrahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapakFajriHidayat, S.S.T.,M.Si selaku
dosenmata kuliah EtikaBisnis Dan Profesi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauhdari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangunkan kami terima demi kesempurnaan makalah ini

Padang, 10juni 2022

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I..................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................................

BAB II.....................................................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................................................

BAB III...............................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. Tujuan

BAB II
4
PEMBAHASAN

Perusahaan Enron dan WorldCom


merupakanduaskandalkasusmanipulasilaporankeuangan yang sempatmengguncang AS .
Padaakhirtahun 2001 Enron
menjadisorotanmasyarakatluasketikaterungkapbahwakondisikeunganan yang di
laporkandidukungterutamaolehpenipuanakuntansi yang sistematis, terlembagadandi
rencanakansecarakreatif.
Kejatuhan Enron bermulaketika di bukanya partnership-partnership bernama "special
purpose partnership" yang bertujuanuntukmenambahkeuntunganpada Enron
danmemilikikarakteristik yang istimewa. Enron mendirikankongsidenganseorang partner dagang,
partner dagangtersebuthanyamenyumbangsebesar 3% darimodalnyasedangkan Enron
menyumbang 97% darimodalnya.
Enron tidakpernahmengungkapkanoperasi partnership-partnership
tersebutdalamlaporankeuangan yang di tujukankepadapemegangsahamdan Security Exchange
Commision (SEC) yaitubadantertinggipengawasanperusahaanpublik di Amerika. Bahkan Enron
memindahkanutang-utangsebesar 690 jutadolar yang di timbulkanindukperusahaanke partnership
tersebut.
Dalamkasus Enron diketahuiterjadinyaperilaku moral hazard
diantaranyamanipulasilaporankeuangandenganmencatatkeuntunganpadahalperusahaanmengalam
ikerugian.Manipulasikeuntungandisebabkankeinginanperusahaan agar sahamtetapdiminati
investor.

Indikasipelanggarankodeetikprofesidanbisnispadakasusenron :

1. Board of Director (dewandirektur, direktureksekutifdandirektur non eksekutif)


membiarkankegitan-
kegitanbisnistertentumengandungunsurkonflikkepentingandanmengijinkanterjadinyatrans
aksi-transaksiberdasarkaninformasi yang hanyabisa di aksesolehPihakdalamperusahaan
(insider trading),
termasukpraktekakuntansidanbisnistidaksehatsebelumhaltersebutterungkapkepadapublik.
2. Enron merupakansalahsatuperusahaanbesarpertama yang melakukan out sourcing secara
total atasfungsi internal audit perusahaan.
3. Padaawaltahun 2001 patner KAP Andersen
melakukanevaluasiterhadapkemungkinanmempertahankanataumelepaskan Enron
sebagaiklienperusahaan, mengingatresiko yang
sangattinggiberkaitandenganpraktekakuntansidanbisnisenron. Dari hasilevaluasi di
putuskanuntuktetapmempertahankan Enron sebagaiklien KAP Andersen.
4. Enron dan KAP Andersen
dituduhtelahmelakukankriminaldalambentukpenghancurandokumen yang
berkaitandenganinvestigasiataskebangkrutan Enron.
5
SekilaskasusWorldcom

DalamlaporannyaWorldcomditemukanbahwaperusahanmengklasifikasikanlebihda
ri $ 3,8 milyaruntukbebanoperasionaldibukukansebagaipengeluaran modal.
Denganmemindahkanakunbebankepadaakun modal,
Worldcommampumenaikkanpendapatanataulaba.
Worldcomjugamenggunakanakuncadangansecaratidakbenar. Perusahaan
membuatakuniniuntukmengantisipasikejadiankejadianluarbiasa yang
tidakdapatdiprediksi. Sepertiutangpajaktahundepan.
Seharusnyaakuninitidakbolehdimanipulasiuntukmemperolehpendapatan.
Penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh internal
auditor Cynthia Cooper, Berdasarkan dokumen-dokumen internal dan email Worldcom
mengindikasikan bahwa sebenarnya pihak eksekutif sudah mengetahui salah saji tersebut
sejak awal. Satu pertanyaan kepada Internal Auditor Worldcom adalah kenapa butuh
waktu lama (1 tahun) untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai
kapitalisasi yang begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan total
aktiva harusnya bisa diungkap lebih cepat. Pertanyaan yang lebih berat dilayangkan
kepada KAP Arthur Anderson, beberapa pengamat menyatakan bahwa Arthur Anderson
tahu mengenai salah saji yang dilakukan pihak Worldcom. Karena seharusnya Arthur
Anderson bertugas untuk mengaudit kesalahan semacam itu, apalagi kesalahan ini sangat
material. Beberapa pengamat juga menyatakan bahwa Arthur Anderson seharusnya lebih
peka terhadap kondisi keuangan.

Kasus worldcom terjadi di tengah kemarahan yang disebabkan antara lain:

1. Kebangkrutan enron tanggal 2 Desember 2001


2. Depresi dari pasar saham
3. Permintaan oleh para pemimpin bisnis & Presiden Bush untuk pemulihan
kredibilitas dan kepercayaan terhadap tata kelola perusahaan, pelaporan dan
pasar keuangan
4. Pengenalan responsif dari pedoman

Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan
kecurangan, manipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu opportunity,
pressure, dan rationalization. ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari melalui
meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini

6
bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik
(public trust).
Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi negat
bagi banyak pihak Pihak yang dirugikan dan kasus ini tidak hanya investor Enron saja
tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham
perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact Milyaran dolar
kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncumya harga saham berbagai
perusahaaan di bursa efek.
Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan
dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairmess information
mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari
principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron maupun worldcom telah bertindak
secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan
norma dan etika bisnis yang sehat.
Arthur Andersen seharusnya bertindak independen dan profesional menjaga kepentingan
pemegang saham Enron dan perwakilan mereka. Namun demikian mereka tidak
melakukannya, karena mereka melewatkan atau mengabaikan manipulasi yang besar dan
kemudian tertangkap ketika memusnahkan dokumen audit Enron, secara signifikan
menambah kemarahan yang dirasakan oleh invenstor, pensiunan, media dan politisi.
Arthur Andersen dan personelnya dihadapkan pada beberapa konflik kepentingan, yang
telah dilanggar sehingga melemahkan tekad mereka untuk bertindak dalam hubungan
fidusia mereka sebagai auditor, diantaranya:
1. Mengaudit kerja mereka sendiri sebagai konsultan SPE,sehingga kurang obyektif
2. Kepentingan diri sendiri berperang melawan kepentingan umum, yang mengarah
kepada kepentingan klien supaya mereka tidak kecewa dengan demikian:
 Kehilangan honor audit yang sangat besar dan bergengsi
 Mitra yang tidak disukai oleh enron telah
 Ketidakpatuhan dengan kebijakan dengan kebijakan perusahaan dan kode etik
tidak dibawa kepada perhatian dewan
 Perdebatan internal AA atas praktik akuntansi Enron yang dipertanyakan dan
risiko bisnis tidak disampaikan kepada komite audit

Terlepas dari apapun, Arthur Andersen telah gagal memenuhi harapan masarakat, dewan
pemegang saham saat ini, profesi akuntansi dan regulator. Pada akhirnya AA didakwa
dan dihukum tahun 2002 atas obstruksi keadilan karena karyawan di beberapa kota
memusnahkan laporan keuangan

Lalu apa yang dituai oleh EnronWorldcom dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran,
kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis? Hutang dan sebuah kehancuran yang
menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.

7
DAMPAK KASUS ENRON DAN WORLDCOM

Kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik
bisnis di Amerika Serikat antara lain:

1. Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-OxleyAct (SOX) untuk melindungi para investor


dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan
publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company AccountingOversightBoard) yang
bertugas:
 Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan publik
 Menetapkan atau mengadopsi standar audit, pengendalian mutu, etika, independensi dan
standar lain yang berkaitan dengan audit perusahaan publik
 Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinaryhearings, dan mengenakan
sanksi jika perlu
 Melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk meningkatkan standar professional
di KAP Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar
professional, peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik.

2. Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam Sarbanes-OxleyAct

• Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang memberikan jasa non audit kepada
perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang dilarang :
1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.
2. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.
3. Jasa appraisal dan valuation
4. Opini fairness
5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen
6. Broker, dealer, dan penasihat investasi

• Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan audit. Setiap
perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka
seluruh dewan komisarís menjadi audit committee.

• Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit
tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
• KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan kebijakan
akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai
standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan
preferensi auditor.

8
• KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chiefaccountingofficer, controller klien
sebelumnya bekerja di KAP.
3. SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi investigasi
pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan CFO harus
membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan
peraturan SEC dan semua informasi yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan
material. Sebagai tambahan, menjadi semakin banyak ancaman pidana bagi mereka yang
melakukan pelanggaran ini.
4. International FederationAccountants (IFAC), pada akhir tahun 2001 merevisi kode etik bagi
para akuntan yang bekerja agar menjadi whitstleblower sebagai berikut " para profesional
dituntut bukan hanya bersikap profesional dalam kaidah-kaidah aturan profesi saja tetapi
profesional juga dalam menyatakan kebenaran pada saat masyarakat akan dirugikan atau ada
tindakan-tindakan perusahaan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku".
5. AICPA dan The Big Five KAP di Amerika mendukung inisiatif Reform yang melarang KAP
untuk menawarkan jasa internal audit dan jasa konsultasi lainnya kepada perusahaan yang
menjadi klien audit KAP yang bersangkutan.
6. Jhon Whitehead dan Ira Millstein, ketua bersama BlueRibbonCommitteSEC,mengeluarkan
rekomendasi tentang perlunya kongres menyusun Undang-Undang yang mengharuskan
perusahaan Go Public melaksanakan dan melaporkan ketaatanyan terhadap pedoman
corporategovernance.
7. Securities Exchange Commission (SEC) dan New YorkStock Exchange (NYSE), menyerukan
bahwa auditor internal harus lebih mempertajam peran dalam pemeriksaan ketaatan, mengelola
resiko, dan mengembangkan operasi bisnis, dan setiap perusahaan diwajibkan untuk memiliki
fungsi audit intern
Peran auditor sangatlah penting dalam pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai pendeteksi
kecurangan. Auditor seharusnya bisa bersikap independen, menjunjung tinggi independensi,
profesionalisme dan tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari
tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat. Namun jika auditor yang seharusnya
bertindak sebagai pendeteksi kecurangan malah bersekongkol dengan manajemen perusahaan
untuk melancarkan praktik bisnis tidak sehat maka fenomena seperti Enron dan WorldComlah
yang akan terjadi, yaitu kehancuran di depan mata.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
9
Dari kasus tersebut bisa disimpulkan bahwa Enron, Worldcom dan KAP Arthur Andersen sudah
melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan
bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan
bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron,
worldcom dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap
independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen.
Karena perbuatan mereka inilah, mereka menuai kehancuran dimanaEnron&worldcom bangkrut
dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangkan KAP Arthur Andersen sendiri
kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut, juga
berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersendimana mereka menjadi sulit
untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus-kasus ini.

B. SARAN

Demikian makalah ini kami buat, mungkin makalah ini bisa dibilang jauh dari kata sempurna
karena kekurangan pemahaman dari materi dan juga keterbatasan sumber. Oleh karena itu,
penulis mohon kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat mudah dipahami dan bisa
dikatakan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

BrooksandDunk, Etika bisnis dan profesi, Ed 5 ,buku Penerbit Salemba empat, 2011

10
www.computesa.com/blog/2012/05/worldcom-kebangkrutan-besar-yang-penuh-skandal/

id.m.wikipedia.org/wiki/Enron

11

Anda mungkin juga menyukai