TENTANG
STUDY KASUS PERUSAHAAN “ENRON”
Disusun Oleh :
MAKALAH
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
Kasus Pelanggaran
KATA PENGANTAR
Segala Puji Bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw beserta
keluarga dan para sahabat beliau, serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
`Alhamdulillah, atas karunia dan rahmat yang diberikan kepada penulis,
sehingga makalah ini dapat disusun dan diselesaikan berdasarkan waktu yang
telah diberikan. Makalah ini tentang “STUDY KASUS PERUSAHAAN
ENRON”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Yogi Wijaya selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi
yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, penulis berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran-
saran yang membangun dan memotivasi penulis untuk lebih baik lagi dalam
membuat makalah.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun yang menulis.
Aamin yarabbal a’lamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB 2. PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Latar Belakang berdirinya perusaan Enron .................................... 3
2.2 Etika Profesi Akuntan .................................................................... 4
2.3 Kronologis Kasus Perusahaan Enron ............................................. 7
2.4 Dampak Runtuhnya Perusahaan Enron ......................................... 10
2.5 Pemecahan Kasus Perusahaan Enron ............................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan perekonomian dan dunia bisnis saat ini, membuat peran dari
profesi akuntan semakin dibutuhkan. Namun dibalik semakin dibutuhkannya
profesi akuntan, saat ini profesi akuntan mendapat sorotan tajam. Terkait dengan
adanya skandal kerjasama manipulasi akuntansi yang dilakukan oleh profesi
akuntansi itu sendiri. Setiap profesi pasti memiliki sebuah etika atau hal-hal yang
harus dipatuhi. Dengan adanya etika secara tidak langsung mampu mengontrol
diri dalam bertindak atau berbuat sehingga tidak bertindak semena-mena.
Turunnya kepercayaan publik atas profesi akuntan antara lain karena
beberapa kasus-kasus pelanggaran terhadap etika profesi. Selain itu juga karena
akuntan dipercaya sebagai palang pintu dari pasar keuangan. Hal ini karena salah
satu tugas akuntan adalah memastikan kualitas dan integritas informasi keuangan.
Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan tidak hanya sebatas
pada akuntan publik yang disebut-sebut ikut terlibat dalam beberapa kasus
manipulasi akuntansi.
Atas keadaan inilah diperlukan kode etik sebagai panduan dan aturan
terhadap seluruh anggota profesi dalam memenuhi tanggung jawab
profesionalnya. Berdasarkan studi etika dalam bisnis yang berangsur-angsur mulai
diakui penting akan keberadaannya, tinjauan mengenai pelanggaran etika oleh
profesi tertentu oleh karena itu penulis dalam makalah ini mencoba menganalisis
permasalahan tersebut dengan mengambil kasus pelanggaran etika profesi akuntan
publik terhadap laporan keuangan perusahaan Enron.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Latar Belakang Berdirinya Enron
Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “Houston
Natural Gas” dengan “InterNorth”, sebuah Perusahaan lain dalam pemipaan
minyak sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundangan
Pemerintah federal Amerika. Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan
pembangkit listrik “Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Sebelum
tahun 1997 berakhir, manajemen mengubah perusahaan tersebut menjadi “Enron
Capital and Trade Resources” yang menjadi perusahaan Amerika terbesar yang
memperjual belikan gas alam serta listrik. Pendapatan meningkat drastis dari $ 2
milyar menjadi $ 7 milyar dengan karyawan yang juga tumbuh dari 200 orang
menjadi 2.000 orang.
Pada Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah rencana besar yang amat
ambisius untuk membangun jaringan elektronik broadbrand yang berkecepatan
tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan bandwidth
untuk melakukan penjualan gas serta listrik. Enron membiayai ratusan juta dollar
Prinsip etika dalam kode etik akuntan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) No.17 Tahun 2008 sebagai berikut:
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan
publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji
keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota
untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia
penerima jasa. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja
dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan
atau peniadaan prinsip.
4. Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya
adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi
integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesi
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi
tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional
yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah
hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
Amerika Serikat. Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), demikian kronologi dari kasus
Enron:
1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non
eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur
konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi
berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam
perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak
sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out
sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala Internal Audit) semula
adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik
perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Pada awal tahun 2001 partner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap
kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien
perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek
akuntansi dan bisnis Enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap
mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek
akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan
kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP
Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat
hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut
tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan
pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil
investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada
hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan.
5. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan
triwulan ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron
telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode
sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara
berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak
menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus
(special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya
menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta.
Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban
$1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan
perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu
terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai
lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan
laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama.
7. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk
penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas
kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan).
8. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham
Enron. Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir
tidak ada nilainya.
9. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan Juni
2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh
Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada
2 Desember 2001.
10. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002
akan tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan.
Pada tanggal 4 Februari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur
perusahaan.
11. Tanggal 28 Februari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi US$ 750
Juta untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada
KAP Andersen.
BAB IV
Kesimpulan
Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang
menyebabkan kebangkrutan dan keterpurukan pada perusahaan Enron. Auditor
yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan
untuk dilanggar. Dalam kasus ini Auditor melanggar kode etik Tanggung Jawab
Profesi, karena auditor telah melakukan “kerjasama” dalam memanipulasi laporan
keuangan Enron untuk menunjukkan seolah-olah kinerja perusahaan baik guna
menarik simpati para investor. Hal ini adalah akibat dari ketidak jujuran dari
praktik bisnis yang tidak baik yang berakibat buruk pada sebuah perusahaan yang
berakibat penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan
hukum.
Saran
Kasus Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik dan
ingkar dari tanggung jawab yang seharusnya menjadi pedoman dalam
melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Pelanggaran tersebut awalnya
mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya menjatuhkan kredibilitas
bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Di dalam penyelesaian
kasus ini, penulis berpendapat cara pemecahan masalah sudah benar akan tetapi
disini penulis ingin menambahkan bahwa pelanggaran kode etik tersebut juga
dapat didasarkan pada kepribadian dari anggota profesi tersebut. Hal ini sesuai
dengan teori Fraud yang mengemukakan tiga komponen yang menyebabkan
seseorang melakukan kecurangan, komponen tersebut yaitu adanya kesempatan,
tekanan dan sikap. Dengan mengacu pada teori tersebut penulis menyarankan
untuk diadakannya pelatihan etika profesi yang lebih ketat bagi karyawan baru
atau pun yang karyawan lama, diadakannya evaluasi atas etika profesi untuk
semua profesi diperusahaan tersebut yang tidak hanya auditornya. Dengan
demikian khususnya Akuntan Publik harus mampu menjaga kualitas profesional
dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dalam memberikan informasi
mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan guna mendapatkan informasi yang
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
https://hafikahadiyanti.wordpress.com/2013/09/10/sejarah-kasus-enron/ 23 maret
2016/13:20
http://4ndr345-adi.blogspot.co.id/2012/10/perusahaan-enron_9828.html 23 Maret
2016/13:31
http://utharymaladhika.blogspot.co.id/2015/10/pelanggaran-etika-profesi-
akuntansi.html 23 Maret 2016/13:45
http://utharymaladhika.blogspot.co.id/2015/10/pelanggaran-etika-profesi-
akuntansi.html 24 Maret 2016/12:00