Anda di halaman 1dari 14

“MINIMAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN ENRON”

Dosen Pengampu:
Krisna Damayanti S.E., M.M. ,Ak., CA

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Alfina Fadjila Soesilo (1710110471)


2. Ria Anggraini (1710110474)
3. Aditya Bagus Hermawan (1710110550)
4. Ilma Churatunnisa (1710110586)
5. Merry Dwi Sugiharti (1710110675)
6. Neny Nur Damayanti (1710110827)
7. Qori Inda Rosari (1710110874)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “MINIMAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN ENRON” dengan
baik.

Dalam penulisan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis


hadapi. Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, sehingga penulis berharap para
pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi menyempurnakan makalah ini dan penulisan makala ini di
kesempatan-kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya. Semoga materi yang disampaikan dalam makalah ini
dapat menjadi sumbangan pemikiran dan tambahan pengentahuan bagi kita
semua.

Surabaya, 20 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 KASUS
2.2 Kerja Sama KAP Arthur Andersen dan Enron
2.3 Kasus Enron dan Kap Arthur Anderson
2.4 Lembaga-lembaga Eksternal juga Ikut Bertanggung Jawab Terjadinya
Kasus Enron Auditor
2.5 Konsultan Hukum
2.6 Regulator
2.7 Pasar Ekuitas
2.8 Pasar Hutang
2.9 Munculnya Kasus
2.9.1 Manajemen Enron melakukan kecurangan
2.9.2 Kasus Terungkap
2.9.3 Dampak Keruntuhan Enron
2.10 BERAKHIRNYA KASUS ENRON
2.11 PEMBAHASAN MASALAH

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
3.1.1 KEMAHIRAN ARTHUR ANDERSEN TERHADAP ENRON
3.2 SARAN
SEJARAH KASUS ENRON

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Disclosure dapat diartikan tidak menutupi atau menyembunyikan. Apabila dikaitkan
dengan laporan keuangan, disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus
memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha.
Dengan demikian, informasi tersebut harus lengkap, jelas dan dapat menggambarkan secara
tepat kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut.
Tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan adalah pengungkapan yang
cukup (adequate), wajar (fair), dan lengkap (full). Yang paling umum digunakan dari ketiga
konsep diatas adalah pengugkapan yang cukup.
Pengungkapan ini mencakup pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar
laporan keuangan tidak menyesatkan. Wajar dan lengkap merupakan konsep yang  lebih
bersifat positif, pengungkapan yang wajar menunjukkan tujuan etis agar dapat memberikan
perlakuan yang sama dan bersifat umum bagi semua pemakai laporan keuangan.
Pengungkapan yang lengkap mensyaratkan perlunya penyajian semua informasi yang
relavan. Terlalu banyak informasi yang disajikan akan membahayakan karena penyajian
rincian yang tidak penting justru akan mangaburkan informasi yang signifikan dan membuat
laporan keuangan tersebut sulit dipahami. Oleh karena itu, pengungkapan yang tepat
mengenai informasi yang penting  bagi para investor dan pihak lainnya, hendaknya bersifat
cukup, wajar dan lengkap.
Seperti contoh kasus yang terjadi pada perusahaan Enron yang mengumumkan
kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. Kebangkrutan perusahaan tersebut menimbulkan
kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai
sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan
politisi dan pemimpin terkemuka di Amerika Serikat.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang menjadi penyebab terungkapnya kasus Enron?
2. Bagaimana dampak keruntuhan Enron?
3. Siapa saja yang terkena dampak dari keruntuhan Enron?
4. Bagaimana manajemen Enron bisa melakukan kecurangan?
5. Perubahan apa yang terjadi setelah kasus Enron berakhir?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KASUS
Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas
alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada
tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan
diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya
dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi
future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.

Tokoh Penting :

Pendiri Enron : Kenneth Lay,

CEO dan CRO Sementara : Stephen F. Cooper,

Ketua : John J. Ray, III

Wakil Komisaris : Clifford Baxter

Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus
menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global
yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan
dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki
ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan
perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir
sebesar US $ 31.2 milyar dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka.

2.2  KERJA SAMA KAP ARTHUR ANDERSON DAN ENRON


Arthur Andersen Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan Enron, juga
sebagai konsultan manajemen Enron. KAP tersebut memiliki kebijakan pemusnahan
dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal.

1.     Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)


membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan
mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses
oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak
sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2.     Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara
total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner KAP
Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3.     Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan
mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang
sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di
putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4.     Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting
perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal
tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron
menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran
tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan
pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi oleh
penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu
diperhatikan.
5.    Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam
laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik
$100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa
Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak
menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting
charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada
periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih
jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6.     Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke
pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang
perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan
ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang
sama.
7.    Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran
dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan
terhadap proses peradilan.
8.     KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara
KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat
Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
9.     Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk
menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
10.  Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP
Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.
11.  Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah
atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan
dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
12.  Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk
melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen
mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu
komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.
13.  Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak
sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan hambatan
proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP
Andersen dan Enron.
14.  Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah
melakukan hambatan terhadap proses peradilan.
Kasus Enron dan KAP Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Yang menyebabkan
kebangkrutan dan keterpurukan pada perusahaan enron adalah editor, Arthur Andersen (1
dari 5 perusahaan akuntansi terbesar) yang merupakan kantor akuntan enron keduanya telah
bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan sehingga merugikan berbagai pihak baik
pihak eksternal seperti para pemegang saham dan pihak internal yang berasal dari perusahaan
enron. Enron telah melannggar etika dalam bisnis dengan tidak melakukan manipulasi-
manipulasi guna menarik investor. Sedangkan Arthur Andersen yang bertindak sebagai
auditor telah melanggar etika profesinya sebagai seorang akuntan. Arthur Andersen telah
melakukan kerjasama dalam memanipulasi laporan keuangan Enron. Hal ini jelas Arthur
Andersen tidak bersikap independen sebagaimana yang seharusnya seorang akuntan.

2.3 Kasus Enron dan Kap Arthur Anderson

Enron dan Kap Anderson dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk
penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron
( penghambatan terhadap proses peradilan ).

Kap Anderson diberhentikan sebagai auditor Enron pada pertengahan Juni 2002,
sementara Kap Anderson menyatakan bahwa penugasan audit oleh Enron telah berakhir pada
saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001. Pemerintahan amerika
(The US General Services Administration) melarang Enron dan Kap Anderson untuk
melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika. Tanggal 28
Februari 2002 Kap Anderson menawarkan ganti rugi 700 juta US Dollar untuk
menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada Kap Anderson. Tanggal 22
Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan
revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra Kap Anderson mengusulkan
agar manajemen Kap Anderson yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang
diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.

2.4 Lembaga-lembaga Eksternal juga Ikut Bertanggung Jawab Terjadinya


Kasus Enron Auditor

Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) adalah kantor akuntan
Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian
apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP(generally accepted accounting practices).
Andersen mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar dari Enron,
$5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi.
2.5 Konsultan Hukum

Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins juga disewa oleh Enron.
Konsultan hukum ini bertanggung jawab untuk menyediakan opini hukum atas strategi,
struktur, dan legalitas umum atas semua yang dilakukan oleh Enron.

2.6 Regulator

Enron sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi oleh
Federal Energy Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan
pengawasan secara mendalam. Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya dalam
perdagangan listrik tidak di satu negara, yaitu antar negara.

2.7 Pasar Ekuitas

Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti dari SEC. Akan tetapi dalam
pengawasannya SEC, tidak melakukan investigasi secara mendalam atau melakukan
konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC hanya mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh
lembaga lain seperti auditor perusahaan (Arthur Anderson). Sedangkan NYSe mengharuskan
Enron memenuhi peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC, NYSE tidak hanya
melakukan verifikasi firsthand

2.8 Pasar Hutang

Enron menginginkan dan membutuhkan sebuah nilai rating. Sehingga Enron


membayar Standard & Poors serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini
dibutuhkan untuk sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan di perdagangkan di pasar.
Yang menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis sebatas pada
data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan aktivitas keuangan enron.

2.9 Munculnya Kasus

2.9.1 Manajemen Enron melakukan kecurangan

Window dressing ( memanipulasi akun-akun laporan keuangan agar nampak menarik


dimata investor dengan cara menyembunyikan hutang-hutang $12 billion). Teknik off –
balance sheet (mencatat dibuku besar sehingga tidak nampak dilaporan keuangan). Spesial
purpose partnership (mendirikan kurang lebih 90 perusahaan diluar enron untuk mengalihkan
hutang-hutang Enron).

2.9.2 Kasus Terungkap

Penyebabnya:

- Masalah kepentingan pemegang saham mayoritas dan manajemen transaksi dengan


pihak beberapa perusahaan afiliasi.
- Pemberian opsi saham (stock option plan) yang masif tidak hanya kepada karyawan
kunci, bahkan komite audit, karyawan biasa, serta program pensiun karyawan dengan
memperoleh opsi saham perusahaan.
- Penjualan saham dalam skala besar oleh pihak orang dalam.

2.9.3 Dampak Keruntuhan Enron

Keruntuhan perusahaan energi Enron cukup banyak berdampak bagi dunia bisnis
internasional. Akibat kebangkrutan Enron pada tahun 2001 sedikitnya 4000 karyawan
kehilangan pekerjaan. Kolabsnya Enron juga mengguncang neraca keuangan para kreditornya
yang telah mengucurkan miliaran dolar (JP Morgan Chase dan City Group adalah kedua
kreditor terbesar). Para karyawan Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan karena
simpanan hari tua mereka yang musnah. Sebagian besar dana pensiun dan tabungan 20.000
karyawan Enron terikat dalam saham yang kini tanpa nilai.

Arthur Anderson LLP (member di Amerika Serikat) yang dianggap ikut bersalah
dalam kebangkrutan Enron juga terkena imbasnya. Member Arthur Anderson di beberapa
negara seperti, Jepang dan Thailand, telah membuat kesepakatan merger dengan KPMG,
Australia dan Selandia Baru dengan Ernst dan Young, dan Spanyol dengan Deloitte Touche
Tohmatsu. Di Amerika sendiri, aktivitas seluruh member Anderson dibekukan pemerintah.
Akibatnya, menurut Asian Wallstreet Journal klien-klien Anderson LLP beralih ke berbagai
auditor. Antara lain, delote and touche (10%), KPMG (11%), PriceWaterhouse Cooper
(20%), dan Ernst dan Young (28%). Dan yang berpindah ke auditor-auditor kecil lainya atau
mengaku belum tahu berpindah kemana sebanyak 40%. Masih banyak lagi hal-hal yang
dipengaruhi oleh keruntuhan Enron, seperti munculnya trauma dalam bursa saham terhadap
efek domino skandal Enron. Hal ini membuat para investor mengurangi aktivitasnya di bursa
saham sehingga gairah bursa dunia menjadi lesu.

2.10 BERAKHIRNYA KASUS ENRON

2.10.1 PERUBAHAN YANG TERJADI SETELAH KASUS

– Disahkan UU baru, Sarbannes Oxley,Act 2002 :


– Larangan melakukan jasa konsultasi bersamaan dengan audit keungan
– Pembatasan masa partner audit (7thn)
– Keharusan Auditor untuk memberikan opini terhadap keandalan SPI

2.11 PEMBAHASAN MASALAH


Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan
kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis),
yaitu opportunity; pressure; dan rationalization, ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari
melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita
meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan
publik (public trust). Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta
berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya
investor Enron saja, tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya
dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact).
Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham
berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP
telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu
fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban
amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara
rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika
bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak
jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan sebuah
kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan
tuntutan hukum.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Yang menyebabkan
kebangkrutan dan keterpurukan pada perusahaan Enron adalah Editor, Arthur Andersen (satu
dari lima perusahaan akuntansi terbesar) yang merupakan kantor akuntan Enron. Keduanya
telah bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan sehingga merugikan berbagai
pihak baik pihak eksternal seperti para pemegang saham dan pihak internal yang berasal dari
dalam perusahaan enron. Enron telah melanggar etika dalam bisnis dengan tidak melakukan
manipulasi-manipulasi guna menarik investor. Sedangkan Arthur Andersen yang bertindak
sebagai auditor pun telah melanggar etika profesinya sebagai seorang akuntan. Arthur
Andersen telah melakukan “kerjasama” dalam memanipulasi laporan keuangan enron. Hal ini
jelas Arthur Andersen tidak bersikap independent sebagaimana yang seharusnya sebagai
seorang akuntan.

3.1.1 KEMAHIRAN ARTHUR ANDERSEN TERHADAP ENRON

Arthur Andersen merupakan KAP yang ahli dan profesional dalam bidangnya sebagai
auditor, tetapi sangat disayangkan ke profesionalisme yang dimilikinya harus salah
digunakan, karena ia tidak memiliki sikap independensi mental dan tidak memiliki sifat
tanggung jawab atas pekerjaan yang dimilikinya, ia lebih memilih untuk melakukan
kecurangan bersama dengan petinggi enron demi mendapatkan keuntungan untuk dirinya
maupun pihak enron.Jelas ini sudah sangat melanggar etika profesi dirinya sebagai seoarang
auditor atau auntan. Karena tindakannya ini maka Arthur Andersen menerima hukuman
memberikan uang $32 milyar untuk para pemegang saham enron, karena sudah melanggar
kode etik profesinya sebagai auditor dalam mengaudit dan menerima tuntutan dari para
karyawan.

3.2 SARAN
Menurut saya, dari kasus ini Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode
etik dan ingkar dari tanggung jawab yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan
tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan
keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan
Enron dan KAP Arthur Andersen. Di dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap
menjunjung tinggi independensi dan profesionalisme tidak dilakukan oleh KAP Arthur
Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya telah menuai kehancuran dimana
Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangkan KAP Arthur
Andersen sendiri kehilangan ke-independensiannya dan kepercayaan dari masyarakat
terhadap KAP tersebut dan dapat juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP
Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini.
Dimana pentingnya peran profesi Akuntan khususnya Akuntan Publik di pasar modal guna
melindungi kepentingan publik.Tantangan Akuntan Publik yakni menjaga kualitas dan
kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dalam memberikan informasi mengenai kondisi
keuangan suatu perusahaan.

SEJARAH KASUS ENRON

Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “ Houston Natural
Gas” dengan “InterNorth” (penyalur gas alam melalui pipa), sebuah Perusahaan lain dalam
pemipaan minyak sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundangan
Pemerintah federal Amerika.  Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit listrik
“Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Sebelum tahun 1997 berakhir,
manajemen mengubah perusahaan tersebut menjadi “Enron Capital and Trade Resources”
yang menjadi perusahaan Amerika terbesar yang memperjualbelikan gas alam serta listrik.
Pendapatan meningkat drastis dari $ 2 milyar menjadi $ 7 milyar dengan karyawan yang juga
tumbuh dari 200 orang menjadi 2.000 orang.
Tidak cukup dengan prestasi tersebut, Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL)
pada bulan oktober 1999. EOL merupakan unit usaha Enron yang secara online memasarkan
produk energi secara elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL berhasil melaksanakan
transaksi senilai $ 335 milyar pada tahun 2000. Pada Januari 2000, Enron mengumumkan
sebuah rencana besar yang amat ambisius untuk membangun jaringan elektronik broadbrand
yang berkecepatan tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan
brandwidth untuk melakukan penjualan gas serta listrik. Enron membiayai ratusan juta dollar
guna melaksanakan program ini, walaupun keuntungannya belum nampak, namun harga
saham Enron di Wall Street melonjak menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56,
sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune maupun media lain sebagai “one of the
most admired and innovative companies in the world” (Perusahaan Amerika yang Paling
Inovatif) selama enam tahun berturut-turut.
Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa
kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang
sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan
kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember, di AS
Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu, kasus itu merupakan
kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan
pekerjaan mereka. Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah skandal tersebut,
sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar
sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan
dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur Andersen, yang akibatnya dirasakan di kalangan
dunia bisnis yang lebih luas.
Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus
menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global
yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan
dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki
ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan
perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar
US $ 31.2 milyar.
Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya
manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal
perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan
agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam
gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
Enron masih ada sekarang dan mengoperasikan segelintir aset penting dan membuat
persiapan-persiapan untuk penjualan atau spin-off sisa-sisa bisnisnya. Enron muncul dari
kebangkrutan pada November 2004 setelah salah satu kasus kebangkrutan terbesar dan paling
rumit dalam sejarah AS. Sejak itu, Enron menjadi lambang populer dari penipuan dan korupsi
korporasi yang dilakukan secara sengaja. Jeffrey Skilling menjelaskan kebangkrutan Enron
disebabkan terganggunya proses bisnis akibat credit rating perusahaan menurun pada
November 2001. Hal ini dikarenakan sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai
investasi untuk melakukan perdagangan dengan perusahaan lain. Tidak ada nilai yang baik,
maka tidak akan ada perdagangan (Eiteman, dkk, 2007).
Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang
terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian
diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Hutangnya tidak
hanya sebesar $13 juta tetapi bertambah hingga sebesar $38 juta. Klasifikasi ulang dilakukan
karena terdapat banyak special purpose entity (SPEs) dan kerjasama yang tidak tercatat dalam
neraca yang memiliki banyak hutang.
Sehingga terjadi ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian
menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk, 2007).
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai