Anda di halaman 1dari 26

ETIKA PROFESI AKUNTANSI

“ Kasus Enron Corporation”


Anggota kelompok :
Angelica Rivera 188110865
Cindy Cantika 188110211
Merry Christany 188110831
Karen Valensia Aditya 188110326
Sylvia 188110199
Vena Mahayana 188110369
Stephanie 188110229
Rita valentine 188110814

Dosen Pengampun: Riny, SE, Ak, M.Si, CA, ACPA


AK-A (Sore) / Semester 3
Kode Mata Kuliah : AK0037

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE MIKROSKIL
MEDAN
2019
Enron Corporation

Nama Perusahaan : Enron Corporation


Tokoh terkait : 1. Kenneth Lay (Founder, Chairman, and CEO)
2. Jeffrey Skilling (Former President, COO, and CEO)
3. Andrew Fastow (Former CFO), dsb.
Tahun didirikan : 1985
Jenis Industri :Energi
Markas / Berpusat : Houston, Texas, Amerika Serikat

Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas,
Amerika Serikat (1985). Sebelum bangkrutnya pada akhir 2001, Enron memperkerjakan sekitar
21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaam terkemuka di dunia dalam bidang
listrik, gas alam, bubur kertas, kertas, dan komunikasi. Majalah Fortune menamakan Enron sebagai
“Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif”. Selama enam tahun berturut – berturut.
Profil KAP Arthur Andersen

Nama Perusahaan : Arthur Andersen


Tokoh Terkait : Arthur Edward Andersen (Founder)
Tahun didirikan : 1913
Jenis Industri : Akuntansi, jasa profesional, pajak dan konsultasi
Markas / Berpusat : Chicago, Illinois, Amerika Serikat

Arthur Andersen adalah sebuah perusahaan jasa akuntansi yang berbasis di Chicago,
lllnois, Amerika Serikat (1913). Arthur Andersen merupakan salah satu “Big Five” dalam
dunia firma audit dan setidaknya memiliki 85.000 karyawan. Arthur Andersen telah
memberikan jasa audit, pajak, dan konsultasi kepada perusahaan besar. Pada tahun 2001,
Arthur Andersen telah menjadi salah satu peusahaan multinasional terbesar di dunia.
Sejarah Berdirinya Enron Corporation
Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang
berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat (1985). Sebelum bangkrutnya pada
akhir 2001, Enron memperkerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan
salah satu perusahaam terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur
kertas dan kertas, dan komunikasi.

Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit listrik “Portland


General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Sebelum tahun 1997 berakhir, Manajemen
mengubah perusahaan tersebut menjadi “Enron Capital and Trade Resources” yang
menjadi perusahaan Amerika terbesar yang memperjualbelikan gas alam serta listrik.

Pada bulan oktober 1999 Enron membentuk “ Enron Online” Yang


merupakan unit usaha Enron yang secara online memasarkan produk energy secara
elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL berhasil melaksanakan transaksi
senilai $ 335 milyar pada tahun 2000.
Pada Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah rencana besar yang
sangat ambisius untuk membangun jaringan elektronik broadbrand yang
berkecepatan tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan
bandwidth untuk melakukan penjualan gas serta listrik. Enron membiayai ratusan
juta dollar guna melaksanakan program ini, walaupun keuntungannya belum
nampak, namun harga saham Enron di Wall Street melonjak menjadi $ 40, bahkan
meningkat menjadi $ 90,56,sehingga Enron dinyatakan sebagai “One of the Most
Admired and Innovative Companies in the World” di media.

Let’s go to the
next slide
Latar Belakang Kasus Enron Corporation
1. Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkap bahwa
kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung oleh penipuan akuntansi yang
sistematis, terlembaga dan direncanakan secara kreatif.

2. Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember 2001 dan terus menggelinding
pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang
ditandai dengan menurunnya harga saham secara drastis.

3. Enron suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan
terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energy terbesar di AS jatuh
bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $31.2milyar.

4. Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya


memanipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS
padahal perusahaan mengalami kerugian.

5. Enron masih ada sekarang dan mengoperasikan segelintir asset penting dan
membuat persiapan-persiapan untuk penjualan atau spin-off sisa-sisa bisnisnya.
6. Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang
terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca kemudian diklasifikasikan
ulang sehingga tercatat dalam neraca.

7. Hutangnya tidak hanya sebesr $13juta tetapi bertambah hingga sebesar $38 juta.
Klasifkasi dilakukan karena terdapat banyak Special Purpose Entity (SPEs) dan
kerjasama yang tidak tercatat dalam neraca yang memiliki banyak hutang. Sehingga
terjadi ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian
menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh.

Do you No, can you explain


understand ? the chronology?
Kronologis Kebangkrutan Enron Corporation

Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan
hancurnya Enron, dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegitan-kegiatan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan
dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya
bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek
akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.

2 . Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out
sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan. Mantan Chief Audit
Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner KAP Andersen yang di
tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan. Direktur keuangan Enron berasal dari
KAP Andersen. Sebagian besar Staff accounting Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan
ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat
menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron,
Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan
prospek yang sangat baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang
pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1
miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi
rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai
beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CEO Enron.

4. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron.
Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.

5. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002.
sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah
berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
6.CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan
tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4
Februari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.

7.Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri


dari jabatannya.

8. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang
bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan
melakukan hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci
dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron .

9.Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri


sebagai presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni
2002.

10.Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen


bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.
Pelanggaran yang dilakukan Enron Corporation.
Berikut ini adalah berbagai jenis pelanggaran yang dilakukan Enron :

1. Enron menyalah gunakan etika akuntansi dengan menggelembungkan nilai


Mariner Energy (anak usaha Enron) dari US$ 185 juta menjadi US$ 366 juta. Dari
penyalah gunaan akuntansi itu terciptalah pendapatan fiktif sebesar US$ 181 juta.

2. Enron menjual arus kas di masa yang akan datang (future income streams)
dengan nilai sekarang (present value) untuk menghasilkan sejumlah pendapatan
fiktif lainnya. Oleh karena itu maka timbulah masalah karena Enron yang
menjamin future income streams tersebut dan menciptakan penjualan akuntansi tanpa
disertai laba atau keuntungan yang nyata.

3.Enron meminjam dalam jumlah besar untuk dana operasional.Sebagian


pinjaman ini (sekitar US$ 8 miliar) sengaja disalah klasifikasikan sebagai
perdagangan energi berjangka (trades of energy futures). Dana pinjaman lainnya
diberi judul “arus kas dari kegiatan perdagangan” (“cash flow from trading
activities”).
4. Enron menyalahgunakan Special-Purpose Entities (SPE) di antaranya untuk
menyembunyikan kerugian besar di anak perusahaan yang dimiliki Enron dengan
menciptakan agreement tertentu untuk menutup kerugian anak perusahaannya. Karena
Enron melakukan pelanggaran ini maka berakibat sangat buruk . Akibat yang timbul
dari SPE ini adalah :

Penggunaan Special-Purpose Entities (SPE) adalah cara yang memungkinkan berbagai


korporasi untuk melakukan berbagai praktik manipulasi tersebut karena ini merupakan
salah satu sarana bagi korporasi besar untuk memenuhi kebutuhan belanja tanpa
mengharuskan untuk melaporkan utangnya (debt avoidance)

Pada tahun 1990-an , banyak korporasi di Amerika yang salah menggunakan SPE ini
karena mereka ingin menghindari munculnya utang jangka panjang di neraca korporasi.

Di antara korporasi-korporasi besar tersebut, Enron yang paling banyak menggunakan


SPE. Enron sendiri mendirikan ratusan SPE. Namun yang membedakan adalah Enron
tidak membatasi penggunaan SPE untuk tujuan pembelanjaan atau kegiatan pendanaan
bahkan Enron justru sering menggunakan SPE untuk melego aset yang memiliki kinerja
buruk. Disclosure yang dibuat Enron membuat investor tidak mengetahui berapa
sesungguhnya total kewajiban Enron.
Di tahun 2001, dibentuk sebuah komite investigasi yang dipimpin oleh William
C.Powes ( Dekan Fakultas Hukum University of Texas) ) untuk mengkaji transaksi SPE
Enron yang besar, karena sulitnya menganalisa laporan keuangan Enron, sehingga
investor menjadi sulit untuk mempercayai integritas laba yang dilaporkan enron dari
waktu ke waktu.

Setelah melakukan berbagai investigasi, akhirnya Komite tersebut menerbitkan laporan


yang cukup panjang yang membahas lika-liku transaksi SPE Enron dan laba tidak wajar
yang dihasilkannya, yang dikenal publik sebagai The Powers Report.

Dalam laporan tersebut juga diungkapkan motivasi utama Enron adalah tumbuhnya
kebutuhan akan modal yang amat besar ketika Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling
melakukan transformasi Enron dari penyuplai gas alam menjadi intermediaries yang
berbasis internet.

Faktor lain yang mendorong eksekutif Enron untuk mempercantik laporan keuangannya
adalah kebutuhan untuk mempertahankan harga saham Enron pada harga tinggi.

Banyak di antara perjanjian-perjanjian yang dilakukan Enron terkait harga saham yang
harus “dijaga” ini yang berisikan jika harga saham jatuh di bawah harga yang telah
ditentukan, ini menjadi pemicu bagi Enron untuk menambah jaminan berupa tambahan
saham.
Peranan Arthur Andersen dalam kasus
Enron Corporation
September 2001, pemerintah mulai mengamati adanya ketidakberesan dalam
laporan pembukuan Enron. Satu bulan kemudian, Enron mengumumkan kerugian
sebesar $ 600 juta dan nilai asset Enron menyusut $ 1,2 triliun. Pada laporan keuangan
yang sama diakui, bahwa selama tujuh tahun terakhir, Enron selalu melebih-lebihkan
laba bersih mereka.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah Arthur Andersen, sebagai


auditor independen yang ditunjuk untuk memeriksa kesehatan dari pembukuan Enron
mengetahui keberadaan "akuntan kreatif" yang diterapkan Enron dan pura-pura tidak
mengetahuinya? Hukum perusahaan Amerika menyatakan bahwa setiap perusahaan
terbuka Amerika, harus diperiksa pembukuannya oleh auditor independen dari Certified
Public Accounting Firm.

Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yang
dilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Arthur Andersen untuk Enron. Panik
karena menerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat
Amerika (Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan
ratusan kertas kerja (workpapers) dan e-mail yang berhubungan dengan Enron. Kertas
kerja adalah dukumen penting dalam dunia profesi akuntan yang berhubungan dengan
laporan keuangan dari klien.
Yang lebih mengejutkan dunia akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen
yang dilakukan oleh David Duncan, ketua partner dari Arthur Andersen untuk Enron.
Panik karena menerima undangan untuk diminta kesaksiannya di Dewan Perwakilan
Rakyat Amerika (Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya untuk
menghancurkan ratusan kertas kerja (workpapers) dan e-mail yang berhubungan
dengan Enron. Kertas kerja adalah dukumen penting dalam dunia profesi akuntan yang
berhubungan dengan laporan keuangan dari klien.

Secara umum, setiap kertas kerja, komunikasi dan laporan keuangan harus di
dokumentasikan dengan baik selama 6 tahun. Baru setelah 6 tahun, dokumen tersebut
bisa dihancurkan. Peristiwa penghancuran dokumen ini memberi keyakinan pada
publik dan kongres bahwa Arthur Andersen sebenarnya mengetahui bisnis buruk dari
Enron, tetapi tidak mau mengungkapkannya dalam laporan audit mereka, karena takut
kehilangan Enron sebagai klien.

Next..
Peranan Gedung Putih dalam Kasus
Enron Corporation
1. Yang menambah kompleks skandal ini adalah keterlibatan Gedung Putih dengan
Enron. Sejak tahun 1989, Enron "menyumbang dana" pada Washington sebesar $ 5,7
juta, dengan pembagian $ 4,1 juta untuk Partai Republik dan sisanya untuk golongan
yang lain.

2. Lebih lanjut, seperti yang diketahui publik sekarang ini, hubungan Presiden George
W. Bush dengan Kenneth Lay, Komisaris dan Chief Executive Officer Enron
sangatlah mesra. Ken Lay adalah kontributor terbesar selama kampanye kepresidenan
dengan menyumbang sebesar $ 625.000.

3. Selama lima tahun terakhir, walaupun memiliki laba bersih miliaran dolar, Enron
tidak membayar pajak sepeser pun. Hukum perpajakan Amerika menegaskan bahwa
stock option atau opsi kepemilikan perusahaan bisa dikategorikan sebagai "gaji/upah"
pegawai. Karena Enron selama ini memberikan bonus dan kompensasi kepada
pegawainya dalam bentuk stock option, maka walau dalam bentuk fisik hanyalah
kertas, Enron mampu mengurangi nilai laba mereka dengan nilai opsi tersebut di pasar
bebas.
4. Bila keuntungan Enron dikurangi dengan nilai opsi tersebut, maka sebagai hasil
akhir Enron tidak memiliki laba sama sekali dan perusahaan yang tidak memiliki
laba tidak membayar pajak.

5. Lebih buruk lagi, Enron memiliki lebih dari 90 perusahaan off shore atau
perusahaan yang didirikan di negara kepulauan yang bebas pajak atau berpajak
rendah yang tujuan utamanya untuk memindahkan pendapatan dari Amerika ke
negara kepulauan tersebut. Sistem ini, sebenarnya adalah legal menurut hukum
perpajakan Amerika selama peraturan-peraturan yang ada mengenai pendapatan
yang mudah dipindahkan (mobile income) ditaati.
Berikut lembaga-lembaga ikut bertanggung jawab dalam kasus ini, antara lain :
a. Auditor
Arthur Andersen adalah kantor akuntan Enron. Tugasnya alah melakukan
pemeriksaan dan memberikan kesaksian tentang terpenuhinya atau tidaknya GAAP
dalam laporan keuangan Enron. Andersen mengalami konflik pada pembiayaan
audit sebesar $5jt dan $50jt untuk biaya konsultasi.

b. Konsultan Hukum
Khususnya Vinson & Elkins disewa oleh Enron yang bertanggung jawab
dalam menyediakan opini hukum atas , struktur dan legalitas umum dari Enron.
c. Regulator
Sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi dengan
pengawasan FERC (Federal Energy Regulatory Comission), ternyata tidak
melakukan pengawasan mendalam karena aktivitasnya perdagangan listrik antara
negara.

d. Pasar Ekuitas
Enron diharuskan mengikuti peraturan dari SEC yang hanya
mengandalkan testimoni yang dibuat lembaga lain seperti auditor perusahaan
(Arthur Andersen). Sedangkan Enron mmenuhi syarat dari peraturan NYSE yang
tidak hanya melakukan verifikasi firsthand.
e. Pasar Hutang
Pentingnya sebuah nilai rating bagi Enron menyebabkan Enron membayar
Standard & Poors serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini
dibutuhkan untuk sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan
di pasar yang hanya melakukan analisis sebatas data yang diberikan kepada
operasional dan aktivitas keuangan Enron.
Dampak dari kasus Enron Corporation
Dampak dari kasus Enron Corporation adalah sebagai berikut:
a. Dampak terhadap Enron Corporation
Pada february 2001, nilai saham Enron terus melonjak menjadi US$ 90.
Tetapi Pada tanggal 2 Desember 2001, Enron sebuah perusahaan beromzet US$ 100
miliar, menyatakan dirinya bangkrut, setelah sebelumnya sempat dinobatkan
Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke ketujuh, dan tidak mampu membayar
utang-utangnya serta menanggung kerugiaan sebesar US$ 50 miliar. Dan pada hari
itu juga harga saham Enron, ikut anjlok sampai dengan 26 sen.

b. Dampak terhadap Arthur Andersen


Kebangkrutan Enron menyeret akuntan publik Arthur Andersen karena
memanipulasi labanya. Padahal Arthur Andersen berdiri sejak tahun 1913 dengan
mencetak laba pada tahun 2001 sebesar 8,4 miliar dolar AS. Akhirnya pada pada
tahun 2001 Arthur Andersen harus membayar utang 32 miliar dolar AS sehingga
perusahaan ini tidak bisa diselamatkan.
c. Dampak terhadap Publik dan Lembaga-lembaga publik
Merosotnya kepercayaan publik terhadap kejujuran, transparansi, baik dari
direksi perusahaan, Perusahaan Audit dan bahkan kredibilitas pasar modal sendiri.
Banyak lembaga keuangan internasional juga ikut menderita kerugian akibat
bangkrutnya Enron Sehingga banyak perusahaan yang sahamnya di perdagangkan di
pasar modal harus memenuhi persyaratan yang sangat ketat.

d. Dampak terhadap profesi akuntansi


Akibat dari dari kasus Enron dan Arthur Andersen, pemerintah AS
menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara
meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan
publik.

e. Dampak Terhadap Investor


Para pemegang saham (Investor) Enron melakukan gugatan class action
terhadap para biggest players di Wall Street Enron dengan tuduhan melakukan
penipuan (Fraud). Gugatan itu perlu dilakukan untuk melindungi kepentingan public.
Kolapsnya Enron juga mengguncang neraca keuangan para kreditornya yang telah
mengucurkan milyaran dolar.
f. Dampak Terhadap Karyawan
Ribuan pegawai Enron tidak hanya mereka kehilangan pekerjaan, tetapi
juga tabungan pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan Amerika, setiap
pekerja bisa menabung sebanyak-bayaknya 12,000 dolar AS setahun dan tidak akan
dikenai pajak. Baru ketika pekerja menginjak usia 60, ia berhak mengambil dana
tersebut dan membayar pajak seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada
dalam tabungan pensiunan, uang tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham
dan obligasi
Enron menanamkan seluruh tabungan pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam
bentuk saham perusahaan. Awalnya saham Enron bernilai 80 dolar AS per lembar
pada bulan Februari 2001 tetapi berharga hanya 26 sen per lembarnya saat
perusahaan itu mengumumkan kepailitannya. Sehingga tabungan dari para pegawai
yang bekerja keras selama hidupnya bernilai kosong.
Tindakan Hukum Terhadap Para Pejabat Enron
1. Dalam proses hukum kasus kebangkrutan Enron Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling,
mantan CEO Enron dinyatakan bersalah karena menipu para investor dengan
menggunakan transaksi diluar pembukuan untuk menyembunyikan neraca utang dan
menaikkan pendapatan.

2. Jeffrey Skilling dijatuhi hukuman penjara 24 tahun dan 4 bulan. Ia dituduh menjadi
otak penipuan keuangan yang menghancurkan perusahaan dan dinyatakan bersalah
dalam 19 dari 28 dakwaan yang dihadapinya.

3. Semetara itu Kenneth Lay diputuskan bersalah dalam 6 dakwaan konspirasi dan
menghadapi ancaman penjara 45 tahun. Namun sebelum menjalani masa hukuman
Kenneth Lay meninggal dunia di Aspen, Colorado, AS karena serangan jantung .

4. Selain itu, Andrew Fastow selaku Chef Financial Officer (CFO) Enron Corporation
juga harus mendekam didalam jeruji besi 6 tahun penjara sebagai salah satu tokoh
yang terlibat dalam penyalahgunaan SPE (Special Purpose Entities).
KESIMPULAN
Dari kasus Enron Corporation bisa disimpulkan juga sebagai berikut :

1. Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran


praktik bisnis yang sehat melakukan (Deception, discrimination of information, coercion,
bribery) dan keluar dari prinsip good corporate governance. Akhirnya Enron harus
menuai suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.

2. KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi


independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan
ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat diantaranya melalui
Deception, discrimination of information, coercion, bribery. Akhirnya KAP Andersen di
tutup dan harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.
DAFTAR PUSTAKA
http://akuntansimaster.blogspot.com/2016/06/analisis-kasus-enron-coorporation.html
https://uiacademica.wordpress.com/2013/02/23/sejarah-singkat-enron/
https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/
https://www.finansialku.com/enron-corporation-manipulasi-laporan-keuangan/
https://mikhaanitaria.blogspot.com/2011/01/dampak-dari-kasus-andersen-enron.html
https://tyaalora.blogspot.com/2014/11/kasus-enron-tugas-etika-profesi.html
https://diandrasavv.blogspot.com/2014/11/kasus-perusahaan-enron-pengantar-
ekonomi.html
https://prima-yulivani28211028.blogspot.com/2013/11/kasus-enron-corporation.html
https://m.merdeka.com/andrew-fastow/profil/

Anda mungkin juga menyukai