Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGELOLAAN KAS
Guru Pengampu : Dyenny Teurizka, S. Tr.Ak

Disusun Oleh :
1. Fahri Ramadhan
2. M. Rizki ardanda
3. Nurul Lailatul. A
4. Eko Kurniawan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK PELANGI NUSANTARA
TAHUN AJARAN 2022/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pengolahan Kas ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu, pada mata Pelajaran Pengolahan Kas. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengertian, jenis serta segala hal
yang berkaitan dengan Kas Bank.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dyenny, selaku guru


pembimbing mata pelajaran pengolahan kas yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 20 Maret 2024


DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan Masalah.............................................................................. 1
BAB 2 LAPORAN KAS BANK

A. Pengertian penerimaan pengeluaran kas bank................................ 2


B. Penting nya pelaporan kas Bank..................................................... 2
C. Komponen Pelaporan kas Bank...................................................... 2
D. Analisis Pelaporan kas Bank.......................................................... 2
E. Kesimpulan..................................................................................... 2
BAB 3 TRANSAKSI DAN LAPORAN KLIRING

A. Pengertian Transaksi dan Laporan Kliring..................................... 3


B. Proses Laporan Kliring................................................................... 3
C. Manfaat Analisis Kliring................................................................ 3
D. Keseimpulan................................................................................... 3
BAB 4 REKONSILIASI BANK

A. Pengertian Rekonsiliasi Bank......................................................... 4


B. Pentingnya Rekonsiliasi Bank........................................................ 4
C. Langkah-langkah dalam Rekonsiliasi Bank.................................... 4
D. Kesimpulan..................................................................................... 4
BAB 5 TRANSAKSI PENGELOLAAN KAS
A. Pngertian Transaksi Pengelolahan Kas Bank Secara Lengkap
Dan Terperinci................................................................................ 5
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Latar belakang masalah memuat penjelasan mengenai alasan-alasan


masalah yang dikemukakan dalam penelitian yang dianggap menarik,
penting dan perlu diteliti. Kedudukan masalah yang diteliti diuraikan
juga dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. Keaslian penelitian
dikemukakan dengan menunjukkan secara tepat bahwa masalah yang
dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau
dinyatakan dengan tegas perbedaan antara penelitian yang dilakukan
penulis dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti
terdahulu.

1.2.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah memuat masalah yang akan


diteliti
dan dinyatakan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah mengandung
parameter-parameter yang akan dipakai dalam penelitian serta variable
variabel yang akan digunakan.

1.3.Tujuan Masalah

Tujuan penelitian menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin


dicapai sesuai rumusan masalah yang ditetapkan. Tujuan penelitian
ditulis dalama kalimat pernyataan.
BAB 2
LAPORAN KAS BANK

A. Pengertian pnerimaan dan pengeluaran kas bank


Penerimaan dan pengeluaran kas bank adalah aspek penting dalam
manajemen keuangan suatu entitas. Penerimaan kas bank merujuk pada seluruh
uang yang masuk ke rekening bank suatu entitas, sedangkan pengeluaran kas
bank mencakup semua uang yang dikeluarkan dari rekening bank tersebut.
Proses ini membutuhkan pemantauan yang cermat dan pengelolaan yang efektif
untuk menjaga likuiditas dan kesehatan keuangan perusahaan.

Penerimaan kas bank dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti penjualan
produk atau jasa, penerimaan pinjaman, penerimaan dividen, dan lainnya.
Setiap transaksi harus dicatat dengan teliti dan akurat dalam buku kas atau
sistem akuntansi yang digunakan perusahaan. Pencatatan yang baik
memungkinkan perusahaan untuk melacak sumber dan penggunaan dana
dengan tepat.

Di sisi lain, pengeluaran kas bank melibatkan pembayaran tagihan, gaji


karyawan, pembelian inventaris, pembayaran pinjaman, dan berbagai biaya
operasional lainnya. Penting bagi perusahaan untuk memiliki kontrol internal
yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan atau kehilangan dana. Proses
otorisasi yang jelas, pemisahan tugas, dan pemantauan yang ketat dapat
membantu mengurangi risiko kecurangan atau kekeliruan.

Manajemen kas yang efektif melibatkan perencanaan yang matang,


pemantauan aktif terhadap arus kas, dan pengelolaan risiko dengan bijaksana.
Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk
memenuhi kewajiban finansial mereka dan untuk menjaga kelancaran
operasional. Analisis reguler terhadap aliran kas dan proyeksi keuangan dapat
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi tren, mengambil keputusan yang
tepat, dan merencanakan strategi keuangan yang sesuai.

Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan kebijakan pengeluaran kas


bank, termasuk batasan wajar untuk pengeluaran, prosedur persetujuan yang
jelas, dan kontrol terhadap pengeluaran yang tidak terduga. Dengan menjaga
disiplin dalam manajemen kas bank, perusahaan dapat menghindari masalah
likuiditas dan mempertahankan kesehatan keuangan jangka panjang.

Dalam era digital saat ini, teknologi keuangan seperti perangkat lunak
akuntansi dan perbankan online dapat membantu perusahaan untuk mengelola
kas bank dengan lebih efisien. Automatisasi proses, analisis data real-time, dan
pelaporan yang cepat dapat meningkatkan transparansi, akurasi, dan efektivitas
dalam manajemen kas bank.

Dengan demikian, penerimaan dan pengeluaran kas bank merupakan bagian


integral dari aktivitas keuangan perusahaan. Dengan pengelolaan yang baik,
perusahaan dapat menjaga kelancaran operasional, mengoptimalkan
penggunaan dana, dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan sukses.

B. Pentingnya Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bank


Laporan penerimaan dan pengeluaran kas bank menunjukkan transaksi
keuangan yang terjadi selama periode tertentu. Dengan menganalisis laporan
ini, manajemen dapat memantau arus kas perusahaan, mengidentifikasi tren atau
pola transaksi, serta melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik.
Informasi yang diperoleh dari laporan ini dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang strategis, seperti pengendalian biaya, manajemen likuiditas, dan
perencanaan investasi.

C. Komponen Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bank


Laporan penerimaan dan pengeluaran kas bank umumnya terdiri dari dua
bagian utama, yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas. Penerimaan kas
mencakup segala sumber penerimaan uang tunai yang masuk ke bank, seperti
penjualan produk atau jasa, penerimaan pinjaman, dan lain sebagainya.
Sementara itu, pengeluaran kas mencakup segala pengeluaran uang tunai yang
keluar dari bank, seperti pembayaran hutang, biaya operasional, investasi, dan
lain sebagainya.

D. Analisis Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bank


Untuk melakukan analisis laporan penerimaan dan pengeluaran kas bank,
manajemen perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, perlu
membandingkan penerimaan kas dengan pengeluaran kas untuk mengetahui
apakah perusahaan memiliki arus kas positif atau negatif. Arus kas positif
menandakan kesehatan keuangan yang baik, sementara arus kas negatif
menandakan potensi masalah keuangan.

Selain itu, manajemen juga perlu menganalisis komposisi penerimaan dan


pengeluaran kas untuk mengidentifikasi pola transaksi yang dominan. Misalnya,
apakah pengeluaran kas terutama untuk pembayaran hutang atau investasi.
Informasi ini dapat membantu manajemen dalam merencanakan strategi
keuangan yang lebih efektif.

E.Kesimpulan
Laporan penerimaan dan pengeluaran kas bank merupakan instrumen yang
penting dalam mengelola keuangan perusahaan. Dengan melakukan analisis
yang tepat terhadap laporan ini, manajemen dapat memperoleh informasi yang
berharga untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu,
penting bagi setiap perusahaan untuk memahami dan menganalisis laporan
penerimaan dan pengeluaran kas bank secara berkala guna mendukung
kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.
BAB 3
TRANSAKSI DAN LAPORAN KLIRING

A. Pengertian Transaksi dan Laporan Kliring


Transaksi dan laporan kliring adalah dua konsep penting dalam dunia
keuangan yang berperan dalam mengatur dan merekam arus keuangan
perusahaan, lembaga keuangan, dan individu.
Transaksi merujuk pada pertukaran barang, jasa, atau uang antara dua pihak.
Transaksi terjadi ketika ada pertukaran nilai antara dua entitas, bisa berupa
pembelian, penjualan, atau pertukaran lainnya. Transaksi terjadi dalam berbagai
bentuk, mulai dari pembayaran fisik menggunakan uang tunai hingga transaksi
digital yang dilakukan melalui internet atau aplikasi perbankan.
Laporan kliring adalah dokumen yang mencatat semua transaksi yang telah
dijalankan dan disetujui oleh pihak terkait. Kliring adalah proses di mana
transaksi-transaksi diproses dan disetujui oleh pihak ketiga, seperti bank atau
lembaga keuangan, untuk memastikan bahwa transaksi tersebut valid dan sah.

B. Proses Laporan Kliring


Kliring merupakan proses yang digunakan oleh bank untuk menyelesaikan
transaksi antarbank. Misalnya, ketika seorang nasabah bank A mentransfer dana
ke rekening nasabah bank B, maka perlu dilakukan proses kliring agar dana
tersebut dapat tiba di rekening bank B. Proses kliring ini melibatkan pertukaran
informasi antarbank untuk menyelesaikan transaksi secara efisien dan akurat.

Setelah proses kliring selesai, bank akan menyusun laporan kliring yang
mencatat semua transaksi yang berhasil diselesaikan. Laporan kliring ini berisi
informasi detail tentang transaksi, seperti jumlah dana yang ditransfer, waktu
transaksi, nomor rekening pengirim dan penerima, serta informasi lain yang
diperlukan. Laporan kliring menjadi penting bagi bank untuk memantau dan
mengelola transaksi keuangan dengan baik.

C. Manfaat Analisis Kliring


Dengan menganalisis transaksi keuangan dan laporan kliring, bank dapat
memantau aktivitas keuangan secara real-time, mendeteksi potensi kecurangan
atau aktivitas mencurigakan, serta mengoptimalkan proses kliring untuk
meningkatkan efisiensi. Analisis transaksi dan laporan kliring juga membantu
bank dalam memahami pola transaksi nasabah, mengidentifikasi tren pasar,
serta merencanakan strategi keuangan yang lebih baik.

D. Kesimpulan
Transaksi keuangan dan proses laporan kliring merupakan bagian integral
dari sistem perbankan modern. Dengan memahami dan menganalisis transaksi
serta laporan kliring dengan baik, bank dapat meningkatkan efisiensi
operasional, mengelola risiko keuangan, serta memberikan layanan yang lebih
baik kepada nasabah. Oleh karena itu, pengelolaan transaksi dan laporan kliring
yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi kesuksesan sebuah lembaga
keuangan.
Transaksi dan laporan kliring adalah dua aspek utama dalam mengelola arus
keuangan dan memastikan ketaatan terhadap aturan keuangan. Dengan
pemahaman yang baik tentang proses transaksi dan pentingnya laporan kliring
yang akurat.
BAB 4
REKONSILIASI BANK

A. Pengertian Rekonsiliasi Bank


Rekonsiliasi bank adalah proses yang sangat penting dalam dunia keuangan
dan akuntansi. Ini merupakan langkah kritis yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memastikan bahwa catatan keuangan mereka sejalan dengan catatan yang
disimpan oleh bank. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam
tentang konsep rekonsiliasi bank, pentingnya proses ini, langkah-langkah yang
terlibat, dan beberapa tips untuk melakukan rekonsiliasi bank yang efektif.
Rekonsiliasi bank adalah proses perbandingan dan penyesuaian antara
catatan keuangan perusahaan dengan laporan yang dikeluarkan oleh bank.
Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa saldo kas yang tercatat dalam buku
bank perusahaan sama dengan saldo yang dilaporkan oleh bank itu sendiri.

B. Pentingnya Rekonsiliasi Bank


1. Ketepatan:
- Memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan akurat dan tepat.
- Mencegah kesalahan pencatatan dan mengidentifikasi potensi kecurangan
atau aktivitas tidak sah.
2. Pelaporan Keuangan:
- Menyusun laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.
- Membantu manajemen, investor, dan pihak terkait dalam membuat
keputusan berdasarkan informasi keuangan yang tepat.
3. Transparansi:
- Menyediakan visibilitas yang jelas terhadap arus kas perusahaan.
- Menunjukkan kepatuhan perusahaan terhadap standar akuntansi dan regulasi
keuangan
C. Langkah-langkah dalam Rekonsiliasi Bank
1. Perbandingan Saldo:
- Bandingkan saldo kas yang tercatat dalam buku bank perusahaan dengan
saldo yang dilaporkan oleh bank.

2. Identifikasi Perbedaan:
- Teliti perbedaan antara saldo buku bank dan saldo bank riil.
- Identifikasi transaksi yang belum dicatat oleh bank atau perusahaan.
3. Penyelidikan Perbedaan:
- Selidiki dan cocokkan transaksi satu per satu untuk menemukan penyebab
perbedaan.
- Periksa perbedaan waktu pencatatan, biaya bank yang belum tercatat, cek
yang belum dicairkan, atau kesalahan pencatatan lainnya.
4. Koreksi dan Penyesuaian:
- Lakukan koreksi atau penyesuaian yang diperlukan untuk menyelaraskan
catatan keuangan perusahaan dengan laporan bank.
- Pastikan catatan keuangan perusahaan mencerminkan dengan tepat kondisi
keuangan perusahaan.

D. Kesimpulan
Rekonsiliasi bank merupakan langkah penting dalam menjaga keakuratan
dan keandalan informasi keuangan perusahaan. Dengan melakukan proses ini
secara teratur dan teliti, perusahaan dapat memastikan bahwa catatan keuangan
mereka sejalan dengan catatan bank, serta mencegah kesalahan pencatatan dan
kecurangan. Dengan demikian, rekonsiliasi bank membantu dalam
menyediakan informasi keuangan yang akurat dan dapat dipercaya bagi
manajemen, investor, dan pihak terkait lainnya.
BAB 5
TRANSAKSI PENGELOLAHAN KAS

A. Pengertian Pengelolahan Kas


Transaksi pengelolaan kas merupakan bagian penting dari aktivitas keuangan
perusahaan yang melibatkan pengelolaan arus kas masuk dan keluar
perusahaan. Hal ini mencakup berbagai kegiatan seperti penerimaan uang tunai
dari penjualan, pembayaran biaya operasional, investasi kas, serta pembiayaan
kegiatan perusahaan.
Pengelolaan kas melibatkan perencanaan yang matang untuk memastikan
perusahaan memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi kewajiban keuangan
yang ada. Dalam hal ini, manajemen kas harus memperhitungkan berbagai
faktor seperti proyeksi arus kas masa depan, kebutuhan dana untuk operasional
sehari-hari, pembayaran utang, dan investasi jangka pendek maupun jangka
panjang.
Selain itu, transaksi pengelolaan kas juga mencakup pengendalian yang ketat
terhadap penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan untuk mencegah
penyalahgunaan dana atau kehilangan kas yang tidak terduga. Hal ini
melibatkan implementasi kebijakan dan prosedur internal yang jelas, pemisahan
tugas yang tepat, serta audit internal secara berkala untuk memastikan
kepatuhan terhadap standar dan regulasi keuangan yang berlaku.
Dalam konteks transaksi pengelolaan kas, perusahaan juga perlu
mempertimbangkan manajemen risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar
mata uang, suku bunga, dan perubahan kondisi pasar lainnya yang dapat
memengaruhi likuiditas dan nilai kas perusahaan. Manajemen risiko ini dapat
melibatkan penggunaan instrumen keuangan derivatif, diversifikasi investasi,
serta kebijakan lindung nilai untuk mengurangi eksposur perusahaan terhadap
risiko tertentu.
Selain itu, transaksi pengelolaan kas juga dapat melibatkan kegiatan investasi
kas perusahaan dalam instrumen keuangan seperti deposito berjangka, obligasi,
saham, dan instrumen pasar uang lainnya untuk mengoptimalkan pengembalian
investasi dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang sesuai dengan profil
risiko perusahaan.
Dalam konteks pengelolaan kas, penting untuk memastikan bahwa perusahaan
memiliki kebijakan yang jelas dan terdokumentasi mengenai pengelolaan kas,
termasuk prosedur untuk pengelolaan kas kecil, otorisasi pembayaran,
penerimaan uang tunai, serta pelaporan dan audit kas. Hal ini membantu dalam
memastikan transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan dalam pengelolaan kas
perusahaan.

Selain itu, dalam era digitalisasi dan teknologi informasi yang terus
berkembang, transaksi pengelolaan kas juga semakin terautomatisasi melalui
penggunaan sistem informasi keuangan dan perangkat lunak manajemen kas
yang memungkinkan perusahaan untuk melacak, mengelola, dan melaporkan
transaksi kas secara lebih efisien dan akurat.
Dalam kesimpulan, transaksi pengelolaan kas merupakan aspek krusial dalam
aktivitas keuangan perusahaan yang melibatkan perencanaan, pengendalian,
manajemen risiko, investasi, dan kepatuhan terhadap regulasi keuangan.
Dengan pengelolaan kas yang efektif, perusahaan dapat memastikan likuiditas
yang cukup, meminimalkan risiko keuangan, dan mencapai tujuan keuangan
jangka panjangnya.

Anda mungkin juga menyukai