OLEH
KELOMPOK 1 :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prosedur
Dan Penatausahaan Pendapatan SKPD” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
halaman
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Dasar Hukum apa saja untuk Proses dan Penatausahaan
Pendapatan SKPD
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan untuk menjelaskan tata cara pelaksanaan
penerimaan daerah yang di kelola oleh bendahara penerimaan diatur dalam
Permendagri No. 13 tahun 2006 pasal 187-189 dan Permendagri No. 55 tahun
2008 pasal 2 serta lampiran 1.
Pasal 188
Dalam hal daerah yang karena kondisi geografisnya sulit dijangkau dengan
komunikasi dan transportasi sehingga melebihi batas waktu penyetoran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 187 ayat (2) ditetapkan dalam peraturan
kepala daerah.
4
(10) Format buku kas umum, buku pembantu per rincian objek penerimaan dan
buku rekapitulasi penerimaan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran D.I peraturan menteri ini.
(11) Format surat ketetapan pajak daerah, surat ketetapan retribusi, surat tanda
setoran, dan surat tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tercantum dalam Lampiran D.II peraturan menteri ini.
(12) Format laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) tercantum dalam Lampiran D.III
peraturan menteri ini.
5
(5) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan
secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya
dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada
PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
(6) Laporan pertanggungjawaban penerimaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dan ayat (5) dilampiri dengan:
a) buku kas umum;
b) dihapus;
c) buku rekapitulasi penerimaan bulanan; dan
d) bukti penerimaan lainnya yang sah.
(7) PPKD selaku BUD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas
laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan pada SKPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (5).
(8) Verifikasi, evaluasi dan analisis sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
dilakukan dalam rangka rekonsiliasi penerimaan.
(9) Mekanisme dan tata cara verifikasi, evaluasi dan analisis sebagaimana
dimaksud pada ayat (8) diatur dalam peraturan kepala daerah.
(10) Format buku kas umum, buku pembantu per rincian objek penerimaan dan
buku rekapitulasi penerimaan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran D.I peraturan menteri.
(11) Format surat ketetapan pajak daerah, surat ketetapan retribusi, surat tanda
setoran, dan surat tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tercantum dalam Lampiran D.ll peraturan menteri ini.
(12) Format laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) tercantum dalam Lampiran.
6
c) menyetorkan penerimaan yang diterima yang diterima dari pihak
ketiga ke rekeningkas umumdaerah paling lambat 1 hari kerja;
d) mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan yang diterima melalui
Bank.
(3) Dalam hal obyek pendapatan daerah tersebar secara geografis sehingga wajib
pajak dan/atau wajib retribusi mengalami kesulitan dalam membayar
kewajibannya, dapat ditunjuk satu atau lebih bendahara penerimaan pembantu
SKPD untuk melaksanakan tugas dan wewenang bendahara penerimaan
SKPD.
(4) Tata cara penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban
bendahara penerimaan SKPD dan bendahara penerimaan pembantu SKPD
serta penyampaiannya tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.
8
Wajib pajak/wajib retribusi dapat melakukan pembayaran melalui
rekening bendahara penerimaan. Dalam kondisi tersebut, pencatatan dilakukan
saat bendahara penerimaan menerima informasi dari bank mengenai adanya
penerimaan pendapatan pada rekening bendahara penerimaan hingga
penyetoran nya.
Pencatatan dilakukan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran
Bendahara Penerimaan pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran.
Langkah-langkah dalam membukukan penerimaan yang diterima di rekening
bank bendahara penerimaan adalah sebagai berikut:
o Bendahara penerimaan menerima pemberitahuan dari bank
(pemberitahuan tergantung dari mekanisme yang digunakan) mengenai
adanya penerimaan di rekening bendahara penerimaan.
o Berdasarkan info tersebut dan info pembayaran dari wajib pajak/retribusi
(bisa berupa slip setoran atau bukti lain yang sah), bendahara penerimaan
melakukan verifikasi dan rekonsiliasi atas penerimaan tersebut.
o Setelah melakukan verifikasi dan mengetahui asal penerimaan, bendahara
penerimaan mencatat penerimaan di Buku Penerimaan dan Penyetoran
pada bagian penerimaan kolom no. Bukti, kolom tanggal dan kolom cara
pembayaran.. Pada kolom cara pembayaran diisi dengan pembayaran
melalui rekening bendahara penerimaan.
o Kemudian bendahara penerimaan mengisi kolom kode rekening sesuai
dengan jenis pendapatan yang diterima. Setelah itu bendahara mengisi
kolom jumlah sesuai dengan jumlah penerimaan yang didapat.
Langkah-langkah dalam membukukan penyetoran ke rekening kas
umum daerah atas penerimaan pendapatan melalui rekening bank bendahara
penerimaan adalah sebagai berikut:
o Bendahara penerimaan membuat STS dan melakukan penyetoran
pendapatan yang diterimanya dengan cara transfer melalui rekening bank
bendahara penerimaan ke rekening kas umum daerah.
o Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke kas umum daerah pada
buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan pada bagian
penyetoran pada kolom Tanggal, No. STS dan Jumlah Penyetoran.
Selain pembukuan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara
Penerimaan, bendahara penerimaan mengisi register STS.
c. Pembukuan atas Pendapatan Melalui Rekening Kas Umum Daerah
Wajib pajak/wajib retribusi dapat melakukan pembayaran secara
langsung melalui rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan saat
9
bendahara penerimaan menerima informasi BUD mengenai adanya
penerimaan pendapatan pada rekening kas umum daerah.
Pencatatan dilakukan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran
Bendahara Penerimaan. Langkah-langkah dalam membukukan penerimaan
yang diterima langsung di rekening bank Kas Umum Daerah adalah sebagai
berikut:
o Bendahara penerimaan menerima slip setoran/bukti lain yang sah dari
wajib pajak/retribusi atas pembayaran yang mereka lakukan ke kas umum
daerah.
o Berdasarkan slip setoran/bukti lainnya, bendahara penerimaan mencatat
penerimaan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian
penerimaan.
o Lalu berdasarkan slip setoran/bukti lainnya, bendahara penerimaan juga
mencatat penyetoran pada Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian
penyetoran.
10
o Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban. yang dibuat oleh
bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya.
o Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis
kebenaran pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara
penerimaan pembantu.
o Bendahara penerimaan menggunakan data pertanggung jawaban
bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam
pertanggungjawaban proses pembuatan laporan bendahara penerimaan
yang merupakan gabungan dengan laporan pertanggung jawaban
bendahara pembantu.
o Bendahara penerimaan memberikan Laporan Pertanggungjawaban kepada
PA/KPA melalui PPK SKPD.
o Atas Pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara penerimaan,
maka PPK SKPD akan melakukan verifikasi kebenaran terhadap Laporan
Pertanggungjawaban tersebut.
o Apabila disetujui, maka Pengguna Anggaran akan menandatangani
Laporan Pertanggungjawaban (administratif) sebagai bentuk pengesahan.
Pertanggungjawaban administratif pada bulan terakhir tahun. anggaran
disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut.
2. Pertanggungjawaban Fungsional
Bendahara penerimaan SKPD juga menyampaikan pertanggung jawaban
secara fungsional kepada PPKD paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya
menggunakan format LPJ yang sama dengan pertanggungjawaban administratif.
LPJ fungsional ini dilampiri dengan:
o Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan
berkenaan
o Register STS
o Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu
Langkah-langkah penyusunan dan penyampaian pertanggung jawaban
bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai berikut:
o Bendahara penerimaan menerima pertanggung-jawaban yang dibuat oleh
bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya.
11
o Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis
kebenaran pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara
penerimaan pembantu.
o Bendahara penerimaan menggunakan data pertanggung jawaban
bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam proses
pembuatan laporan pertanggung jawaban bendahara penerimaan yang
merupakan gabungan dengan laporan pertanggungjawaban bendahara
pembantu.
o Bendahara dapat menyempurnakan laporannya apabila terdapat masukan
dari PPK-SKPD ketika melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban
administratif.
o Bendahara penerimaan menyerahkan 1 (satu) lembar laporan
pertanggungjawaban kepada PPKD sebagai bentuk pertanggungjawaban
fungsional paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
o PPKD kemudian melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis dalam rangka
rekonsiliasi pendapatan.
o Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun anggaran
disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut.
D. CONTOH DOKUMEN
1. Tanggal 2 Januari 200B, bendahara penerimaan menyetorkan ke kas daerah
pendapatan yang ditangguhkan dari retribusi pasar grosir sebesar Rp
30.000.000 pada neraca awal (uang tersebut diterima pada tanggal 31
Desember 200A dengan Tanda Bukti Pembayaran Nomor 00101).
Penyelesaiannya:
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA A
SURAT TANDA SETOR (STS)
STS No. : STSXXX1 Bank : Pembangunan Daerah
No. Rekening : XXX231
Harap diterima uang sebesar Rp 30.000.000
(Dengan huruf: tiga puluh juta rupiah)
Dengan perincian penerimaan sebagai beriku:
No. Kode Rekening Uraian Jumlah (Rp)
1 4.1.2.02.02 Retribusi pasar grosir 30.000.000
2
Jumlah 30.000.000
Uang tersebut diterima pada tanggal 5 Januari 2008
TTD TTD
12
2. Tanggal 15 Januari 2008, bendahara penerimaan menerima SKR Daerah
sebesar Rp 50.000.000 dari pengguna anggaran.
Penyelesaiannya:
13
3. Pada tanggal 20 Januari, SKR tersebut dibayar oleh wajib retribusi kepada
bendahara penerimaan.
Penyelesaiannya:
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA A
TANDA BUKTI PEMBAYARAN
NOMOR BUKTI : BP0001
a. Bendahara penerimaan/Bendahara penerimaan pembantu
Telah menerima uang sebesar Rp50.000.000
(Dengan huruf: lima puluh juta rupiah)
b. Dari nama : XXX
Alamat : XXX
c. Sebagai pembayaran : Retribusi pasar grosir
Retribusi tempat pelelangan
Kode Rekening Jumlah (Rp)
4.1.2.02.02 20.000.000
4.1.2.02.03 30.000.000
TTD TTD
4. Pada tanggal 21 Januari, kas dari retribusi tersebut disetor oleh bendahara
penerimaan ke kas daerah.
Penyelesaiannya:
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA A
SURAT TANDA SETOR (STS)
STS No. : STSXXX2 Bank : Pembangunan Daerah
No. Rekening : XXX231
Harap diterima uang sebesar Rp 50.000.000
(Dengan huruf: lima puluh juta rupiah)
Dengan perincian penerimaan sebagai beriku:
No. Kode Rekening Uraian Jumlah (Rp)
1 4.1.2.02.02 Retribusi pasar grosir 20.000.000
2 4.1.2.02.0 Retribusi tempat pelelangan 30.000.000
3
Jumlah 50.000.000
Uang tersebut diterima pada tanggal 21 Januari 2008
TTD TTD
TTD TTD
TTD TTD
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 Tentang: Tata Cara
Penatausahaan Dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Serta Penyampaiannya.
17