Disusun oleh:
Kelompok 3
Muh. Al Fathir Z Rauf (B1C119130)
LM. Abdillah (B1C119120)
Hardiman (B1C119105)
Intan Rahmafita (B1C119113)
Nur Isma (B1C119145)
A. FUNGSI PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA DAN
BEBAN SKPD
Berikut fungsi-fungsi yang terkait dengan prosedur akuntansi belanja
dan beban SKPD menurut Permendagri No. 64 Tahun 2013.
Berikut fungsi yang terkait dengan prosedur akuntansi pengeluaran kas untuk penyediaan
Uang Persediaan (UP).
a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
b. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran.
c. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD.
d. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
e. Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah.
Berikut dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas untuk penyediaan
Uang Persediaan (UP).
Fungsi akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal: Fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal:
Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas untuk penggantian UP
sedikit berbeda dengan dokumen untuk prosedur akuntansi pengeluaran kas untuk UP dan TU.
Berikut merupakan dokumen pergantian UP.
Khusus untuk pengadaan barang dan jasa berupa Fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal:
belanja bahan habis pakai,belanja bahan/material,
fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal:
c. Belanja modal dan pembelian asset tetap
Penerimaan SP2D GU
Pada tanggal 2 Januari 2013, dinas pendidikan menerima SP2D uang persediaan sebesar
Rp15.000.000. Dari SPJ dan lampirannya tersebut dapat diketahui bahwa dinas pendidikan
melakukan transaksi belanja dengan menggunakan uang persediaan sebagai berikut.
1. Pada tanggal 5 Januari 2013, bendahara pengeluaran membayar bahan habis pakai berupa alat
tulis kantor senilai Rp4.460.000. Nilai ini termasuk PPN 10% dan PPh Pasal 22 Bendaharawan
sebesar 1,5%.
2. Pada tanggal 10 Januari 2013 bendahara pengeluaran membayar beban telepon sebesar
Rp1.500.000, beban air sebesar Rp250.000, dan beban listrik sebesar Rp750.000.
3. Pada tanggal 15 Januari 2013, bendahara pengeluaran membayar jasa servis kendaraan yang
menjadi inventaris kantor senilai Rp300.000.
4. Pada tanggal 20 Januari 2013, bendahara pengeluaran membayar beban perjalanan dinas ke
luar daerah sebesar Rp2.000.000.
1. Jurnal atas transaksi penerimaan uang persediaan.
5 Bukti transfer
a. Belanja dan Beban Pegawai
Berdasarkan Permendagri No. 64 Tahun 2013, pengakuan beban pegawai yang menggunakan
mekanisme LS dilakukan berdasarkan SP2D-LS. SP2D-IS ini menjadi dasar bagi SKPD untuk
mencatat dengan jurnal:
Contoh :
Pada tanggal 30 Mei 2012, bendahara SKPD menerima
SP2D-LS gaji (lihat SP2D-LS gaji pada halaman
berikutnya) atas pengajuan SPM-LS gaji sebesar
Rp143.570.000, dan langsung mencairkannya di BPD.
Selanjutnya, uang yang telah diterimanya, dibayarkan
langsung kepada pegawai.
Berikut jurnal pada saat penerbitan SP2D di Berikut jurnal pada saat
PPKD. penerimaan SP2D di SKPD.
Berikut jurnal pada saat bendahara pengeluaran melakukan
pembayaran gaji pegawai di SKPD
Pada tanggal 20 Oktober 2012, bendahara SKPD menerima SP2D-LS gaji pengajuan SPM-LS gaji
sebesar Rp143.570.000 dan langsung dipindahbukukan ke rekening bank masing-masing pegawai,
maka jurnalnya adalah: Berikut jurnal pada saat penerimaan SP2D di SKPD.
.
b. Belanja dan Beban Barang dan Jasa
Menurut Permendagri No. 64 Tahun 2013, pengakuan beban barang yang menggunakan mekanisme
LS dilakukan berdasarkan berita acara serah terima barang. Berita acara serah terima barang tersebut
menjadi dasar bagi PPK-SKPD untuk mencatat dengan jurnal
Selanjutnya, dilaksanakan proses penatausahaan untuk pembayaran beban barang tersebut. Berdasarkan
SP2D pelunasan utang beban tersebut, PPK-SKPD mencatat dengan jurnal:
Contoh :
Pada tanggal 25 April 2012, bendahara pengeluaran menerima SP2D-LS senilai Rp12.000.000
untuk pembayaran kepada CV. Bhayangkara atas pembelian 3 unit laptop.
Fungsi-fungsi yang terkait dengan prosedur akuntansi belanja dan beban SKPD menurut Permendagri No. 64 Tahun 2013
yaitu: (1) Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD), (2) Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK-SKPD), (3) Pengguna
Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran. Dalam prosedur pembayaran, belanja dikelompokkan menjadi dua yaitu: Belanja
Uang Persediaan (UP)/Pergantian Uang (GU)/Tambahan Uang (TU) dan Belanja Langsung.
Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas untuk penyediaan Uang Persediaan yakni surat
penyediaan dana, surat permintaan pembayaran uang persediaan, surat permintaan pembayaran tambahan uang persediaan,
surat perintah membayar tambahan uang persediaan, surat perintah pencairan dana, bukti transfer, nota debit bank, buku
jurnal pengeluaran kas, buku besar dan buku besar pembantu.
Belanja daerah yang dapat dibiayai dengan pembayaran langsung dapat berupa belanja pegawai, belanja modal, dan belanja
barang. Namun, berdasarkan kebijakan dari sejumlah pemerintah daerah, ketiga jenis belanja tersebut dapat menggunakan
UP/GU/TU, jika nilai pembayarannya di bawah batas nilai tertentu yang telah dituangkan dalam kebijakan akuntansi
pemerintah daerah yang bersangkutan.
TERIMA KASIH