Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN KE-2

KOMUNIKASI DALAM BISNIS

KELOMPOK 3 :

1. Luh Putu Ratih Suandewi (1707342081 / 09)


2. Sri Agung Ayu Widiyanti (1707342092 / 19)
3. Ni Made Ria Emypramandari (1707342093 / 20)

Program Diploma III Perpajakan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2018
2.1. Pengertian Organisasi
Pengertian Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk tujuan
bersama. Sedangkan secara terperinci pengertian organisasi adalah sebagai tempat atau
wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya baik uang, metode, material,
dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan secara efisen
dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi
 Pengertian Organisasi Menurut Definisi Para Ahli
1. Stoner, Menurutnya pengertian organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
2. Stephen P. Robbins, Menurut definisinya, pengertian organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
3. James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
4. Chester I. Bernard, Menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
5. Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan, menurutnya pengertian organisasi adalah sebagai
proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
6. Max Weber, Menurut pendapatnya pengertian organisasi adalah suatu kerangka
hubungan terstruktur yang didalmnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta
pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.

 Tujuan Oranisasi
1. Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena melakukan secara
bersama-sama
2. Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja
3. Tempat mencari keuntungan bersama-sama
4. Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama-sama
5. Sebagai tempat mendapatkan penghargaan
6. Sebagai tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan
7. Sebagai tempat menambat pergaulan dan memanfaatkan waktu luang

2.2 Saluran Komunikasi Dalam Organisasi


Secara garis besar, saluran komunikasi dalam organisasi terbagi menjadi saluran formal
dan saluran informal, yang mana di dalamnya terdapat beberapa jenis saluran yang terjadi.

 Saluran Komunikasi Organisasi Formal


Saluran komunikasi organisasi formal yaitu komunikasi yang terjadi dengan
persetujuan resmi organisasi atau peraturan organisasi tersebut dan berisi hal-hal yang
berhubngan dengan kinerja dan produktivitas organisasi. Saluran formal memiliki tujuan
atau fokus pada kepentingan dalam organsiasi dan untuk mencapai tujuan organisasi,
serta biasanya dilakukan dengan cukup resmi. Misalnya saja dengan proses komunikasi
tertulis melalui memo, surat, atau pernyataan melalui jumpa pers yang mana prosesnya
sudah diatur dalam prosedur tertentu.

 Saluran Komunikasi Organisasi Informal


Saluran yang kedua adalah saluran informal, dimana praktek komunikasi ini terjadi
karena dasar interaksi sosial yang biasa terjadi dalam masyarakat. Jika dalam saluran
formal orientasinya adalah keapda organsiasi, saluran informal ini lebih berorientasi
kepada hubungan antar pribadi. Karenanya, hal-hal yang dibahas pun bukan yang terkait
kepada pekerjaan secara formal namun lebih kepada hal yang bersifat pribadi sebagai
individu dalam organisasi.
Saluran komunikasi informal memang cenderung lebih santai dan tidak sebaku
saluran formal, dimana tidak perlu ada prosedur atau peraturan resmi yang dibuat oleh
organisasi untuk mengaturnya. Komunikasi informal ini biasanya dilakukan pada jam-
jam santai seperti jam istirahat kantor atau saat dimana tidak perlu serius dalam
membahas pekerjaan. Biasanya pihak yang melakukan komunikasi informal ini
membahas hal yang umum terjadi dalam masyarakat seperti berita terkini atau keadaan
keluarga individu yang sedang berkomunikasi. Saluran komunikasi organisasi informal
terbagi lagi ke dalam tiga jenis arus komunikasi, yaitu:

a) Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara pihak yang memiliki
posisi dan peranan yang berbeda dalam organisasi, dimana yang satunya memiliki
posisi lebih tinggi dibanding yang satunya lagi. Komunikasi vertikal bisa terjadi dari
arah bawah ke atas (upward), atau berarti dari pihak yang memiliki kedudukan lebih
rendah kepada pihak yang lebih tinggi. Atau komunikasi vertikal bisa juga terjadi dari
arah atas ke bawah (downward), yang berarti komunikasi dilakukan dari pihak yang
berkedudukan lebih tinggi kepada pihak yang memiliki kedudukan lebih rendah
darinya, dan komunikasi vertikal ini yang lebih banyak terjadi.
Namun bukan berarti komunikasi dari bawah ke atas (upward) ini sama sekali
tidak pernah terjadi dalam organisasi, karena ada kalanya komunikasi dari tingkat
yang lebih bawah harus dilakukan kepada tingkat yang lebih tinggi. Hanya saja dalam
prakteknya, komunikasi vertikal (upward) ini tidak dapat dilakukan se-leluasa
komunikasi vertikal (downward) dimana terdapat berbagai prosedur dan aturan yang
membatasi pihak yang kedudukan lebih rendah untuk berkomunikasi dengan pihak
yang lebih tinggi. Selain itu, pihak yang berkedudukan lebih rendah biasanya
memiliki keengganan dan kesungkanan untuk berkomunikasi dengan pihak yang lebih
tinggi jika tidak begitu diperlukan.

b) Komunikasi Horizontal
Selanjutnya adalah komunikasi organisasi horizontal atau komunikasi lurus,
dimana komunikasi ini terjadi antara pihak yang memiliki posisi, kedudukan, atau
peran yang sama dalam organisasi. Komunikasi horizontal bisa dilakukan oleh pihak
yang berstatus sesama anggota dalam sebuah tim, atau bahkan sesama pimpinan tim.
Misalnya saja komunikasi organisasi yang dilakukan oleh anggota divisi keuangan
dengan divisi produksi, atau komunikasi yang dilakukan oleh manajer HRD dengan
manajer keuangan.
Komunikasi organisasi horizontal adalah jenis komunikasi yang cukup penting
dilakukan dalam sebuah organisasi, terlebih lagi jika dalam organisasi tersebut
terdapat ketergantungan yang besar antar divisi atau bagian di organisasi itu.
Komunikasi horizontal cenderung bersifat koordinatif, dan memiliki beberapa tujuan
seperti melakukan tindakan persuasi, mempengaruhi pihak tertentu, atau memberikan
informasi kepada pihak yang terkait.

c) Komunikasi Diagonal
Jenis yang terakhir adalah komunikasi diagonal, yang merupakan komunikasi
yang terjadi secara menyilang baik dari segi posisi, stuktur organisasi, maupun
tingkatan yang ada dalam organisasi itu sendiri. Komunikasi diagonal ini terkadang
dibilang sebagai bentuk komunikasi yang menyimpang karena berbeda dengan bentuk
sebelumnya yaitu vertikal dan horizontal, komunikasi ini mendobrak sistem
tradisional dan memutus alur yang seharusnya ditetapkan dalam organisasi tersebut.
Misalnya saja, komunikasi dengan pimpinan divisi lain perlu melalui prosedur
tertentu, namun karena adanya situasi mendadak sehingga komunikasi itu dilakukan
tanpa melalui prosedur yang berlaku. Komunikasi diagonal memang tidak mengikuti
aturan baku yang ada dalam organisasi, namun tidak bisa juga dibilang sebagai bentuk
komunikasi yang buruk. Karena dalam organisasi itu sering sekali terjadi perubahan
yang sangat dinamis, dan terkadang jenis komunikasi diagonal ini perlu untuk
dilakukan pada saat-saat tertentu.

2.3 Komunikasi Dalam Bisnis


Pentingnya komunikasi merupakan kegiatan bisnis tidak akan berhasil jika tidak ada
komunikasi. Komunikasi bisnis dapat dilakukan di dalam perusahaan dan di luar perusahaan.
Di dalam perusahaan komunikasi perlu dibina secara baik dengan para karyawan agar mereka
lebih yakin dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam komunikasi bisnis
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Komuikasi Internal : Komunikasi Internal ini sangat penting untuk menjaga kelancaran
jalannya organisasi perusahaan sehingga tidak akan timbul miskomunikasi antar bagian-
bagian, seksi-seksi dalam perusahaan

2. Komunikasi Eksternal : Komunikasi eksternal dilakukan perusahaan dalam hubungan


dengan masyarakat, pemerintah pada umummnya dan pada khhususnya terhadap para
konsumen atau langganan.

2.4 Etika Komunikasi Bisnis

 Pengertian Etika Komunikasi Bisnis


Etika komunikasi bisnis bisa diartikan sebagai etika berkomunikasi di dalam bisnis.
Point utamanya adalah etika. Sedangkan definisi dari etika ini berdasarkan pendapat para
ahli cukup banyak. Diantara banyaknya pendapat, kami coba ambil pengertian etika
menurut Drs. O.P. Simorangkir. Beliau adalah salah satu penulis buku tentang etika
bisnis. Menurut Drs. O.P . Simorangkir etika adalah pandangan manusia terhadap baik
dan buruknya perilaku manusia.
Jika ini diterapkan pada komunikasi dan bisnis maka secara umum pengertian dari
etika komunikasi bisnis adalah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku
manusia dalam menjalin komunikasi ke satu orang atau lebih dalam lingkup bisnis.
Sehingga demikian kata kuncinya dalam etika komunikasi bisnis ini adalah perilaku baik
dan buruk dalam berkomunikasi.

 Pentingnya Etika Komunikasi Bisnis


Tidak jarang ada banyak kasus negatif dalam bisnis yang penyebabnya adalah tidak
mengutamakan etika dalam berkomunikasi. Contok kecil dari pelanggaran etika
komunikasi bisnis ini adalah tindakan spamming. Spam adalah pelanggaran etika dalam
berinternet yaitu dengan cara membanjiri banyak pesan secara berulang-ulang, dalam
upaya untuk memaksanya. Sebagian besar spam adalah iklan komersial, seringkali
berupa produk-produk yang cukup meragukan, jaminan cepat kaya, atau layanan lain
yang dianggap legal.

 Ranah Etika Komunikasi Bisnis


Adapun ranah-ranah tersebut meliput :

1. Etika komunikasi bisnis melalui telepon

2. Etika komunikasi bisnis melalui email

3. Etika komunikasi bisnis melalui instant messaging (aplikasi chat)

4. Etika komunikasi bisnis melalui skype atau video call

Sebenarnya masih ada banyak sekali ranah-ranah yang lain. Ranah di atas kami pilih
karena masih dalam satu ranah yang sama yaitu digital sehingga pembahasannya tidak
terlalu jauh antara ranah yang satu dengan yang lainnya.

a) Etika Komunikasi Bisnis Melalui Telepon


Inilah beberapa contoh praktik etika komunikasi dalam bisnis melalui telepon :
 Perhatikan volume suara Anda ketika berbicara melalui telepon. Jangan terlalu lirih
sehingga tidak terdengar lawan bicara Anda, jangan juga terlalu keras sehingga
mengganggu orang-orang di sekitar Anda saat.
 Ketika Anda sedang rapat, pastikan telepon Anda dalam posisi off atau silent dan
jangan menjawab telepon yang masuk saat rapat berlangsung. Kalau ternyata
telepon yang masuk itu dari orang yang penting, angkat teleponnya dan fokus pada
rapat Anda. Ketika mendengar percakapan Anda sedang rapat maka orang yang
menelpon Anda akan menyadarinya dan segera menutup teleponnya.
 Jangan letakkan smartphone atau handphone Anda di atas meja ketika sedang
rapat. Hal ini dikarenakan bisa mengganggu konsentrasi ketika rapat berlangsung.
Ini yang seringkali terlewatkan di jaman sosial media seperti ini. Kalau Anda bisa
melakukannya, segera ubah kebiasaan Anda ini.
 Ucapkan “Maaf” daripada “Apa?” ketika Anda tidak mendengar secara jelas suara
dari lawan bicara Anda di telepon.
 Ketika orang lain yang menelpon Anda, ketika sudah selesai percakapannya jangan
Anda yang menutup teleponnya. Biarkan lawan bicara Anda yang menutup.
Kecuali jika lebih dari 10-15 detik lawan bicara Anda tidak segera menutupnya,
barulah Anda boleh tutup teleponnya.
 Ketika Anda dengan mengunyah makanan dan terpaksa harus menerima telepon,
maka habiskan dulu makanan Anda dan jangan sampai Anda terdengar mengunyah
sambil berbicara lewat telepon.

b) Etika Komunikasi Bisnis Melalui Email


Inilah beberapa contoh praktik etika komunikasi dalam bisnis melalui email :
 Gunakan alamat email yang profesional dengan menggunakan domain sendiri.
Untuk bisnis alamat email gratisan seperti @gmail.com atau @yahoo.com atau
@live.com sebaiknya Anda hindari untuk menjaga kesan profesional. Selain itu
gunakan nama Anda sebagai alamat email, ditulis dengan normal dan tidak seperti
tulisan alay.
 Balas email yang membutuhkan respon atau balasan secepat mungkin. Jangan
biarkan pengirim email Anda menunggu terlalu lama balasan email dari Anda.
 Hati-hati dengan tanda baca terutama tanda seru (!). Gunakan tanda seru hanya
untuk mengungkapkan ekspresi kegembiraan dan junlahnya hanya cukup saja,
tidak lebih.
 Hindari menulis kata atau kalimat dengan huruf besar semua.
 Tulis subjek email yang jelas dan mudah dipahami.
 Selalu awali email bisnis Anda dengan sapaan seperti Hi, Hello, Yang terhormat,
atau Dear.
 Hindari kesalahan typo atau tata bahasa dalam email bisnis Anda. Untuk itu selalu
lakukan cek, cek dan cek sebelum klik tombol kirim.
 Hindari penggunaan emoji atau emoticon terlalu banyak, bila perlu tidak usah
pakai emoji dalam email bisnis Anda.
 Gunakan jenis font standar dan mudah untuk dibaca.
 Bila Anda tahu siapa nama penerima email Anda, sebut namanya dalam email
Anda. Bila tidak cukup sebelum Bapak atau Ibu atau Anda.
 Bila mengirimkan attachment pada email Anda, berikan judul yang sesuai dengan
file yang Anda kirimkan. Selain itu hindari mengompress attachment dalam bentuk
zip atau rar. Tujuannya supaya penerima email bisa langsung membaca attchments
tanpa harus mengekstrak terlebih dahulu.

c) Etika Komunikasi Bisnis Melalui Instant Messaging (Aplikasi Chat)


Inilah beberapa contoh praktik etika komunikasi dalam bisnis melalui instant
messaging :
 Jika Anda belum pernah bertemu dengan lawan chatting Anda, perkenalkan dengan
sopan dan santun siapa Anda dan ada keperluan apa.
 Awali dengan sapaan singkat seperti salam, hi, hello dan lain sebagainya.
 Untuk bisnis, jaga percakapan agar tetap pendek. Jika ingin memperpanjang
percakapan Anda bisa menggunakan channel yang lainnya.
 Jangan pernah mengirimkan kabar buruk melalui instant messaging.
 Jangan pernah menghubungi orang yang status instant messagingnya sedang
“away” atau “busy.” Hargai waktu dan privasi mereka.
 Akhiri percakapan di instant messaging dengan ucapan terima kasih.

d) Etika komunikasi bisnis melalui Skype atau video call


Inilah beberapa contoh praktik etika komunikasi dalam bisnis melalui skype atau
video call :
 Fokus pada monitor dan kamera Anda. Dengan fokus pada monitor dan kamera itu
seperti melakukan kontak mata dengan lawat video call Anda. Sehingga biarpun
terpisah jarak dan waktu seolah-olah berbicara salang bertatap muka.
 Jangan terlalu banyak gerak. Ini bertujuan untuk menghindari gambar yang tidak
jelas terlebih ketika koneksi tidak lancar.
DAFTAR PUSTAKA

http://itshesti.blogspot.com/2017/11/etika-komunikasi-bisnis.html

https://pakarkomunikasi.com/saluran-komunikasi-dalam-organisasi

http://kikipujianti05.blogspot.com/2015/06/komunikasi-dalam-bisnis.html

http://intan5957.blogspot.com/2017/10/etika-komunikasi-dalam-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai