Anda di halaman 1dari 15

2.

KOMUNIKASI ORGANISASIONAL

A. Pengertian Komunikasi Organisasi


Komunikasi Organisasi merupakan suatu aktivitas yang dilakukan sekelompok
orang / organisasi dalam pertukaran informasi seperti penerimaan atau pengiriman pesan
dengan melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan. Beberapa pengertian Komunikasi
Organisasi menurut para ahli :

1. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Pace & Faules


Pace dan Faules adalah salah satu ilmuwan yang merumuskan tentang definisi
komunikasi organisasi. Mereka menyebutkan bahwa komunikasi organisasi merupakan
sebuah perilaku pengorganisasian yang terjadi (di dalam suatu organisasi) dan
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu melakukan transaksi dan memberi
makna atas apa yang telah terjadi.

2. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Arnold & Feldman


Arnold dan Feldman mengungkapkan definisi komunikasi organisasi yang lebih
sederhana. Mereka menjelaskan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu proses
pertukaran informasi di antara orang-orang yang ada di dalam sebuah dalam organisasi,
yang melalui proses atau tahapan secara umum.

3. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Ron Ludlow


Ludlow mengungkapkan bahwa komunikasi organisasi ialah suatu program
komunikasi dalam kajian bidang Public Relations (PR) termasuk di dalamnya
mengenai hubungan internal, hubungan pemerintah dan hubungan investor dalam suatu
organisasi.

4. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Frank Jefkins


Frank Jefkins juga mendefinisikan komunikasi organisasi. Menurutnya,
komunikasi organisasi adalah suatu bentuk komunikasi yang direncanakan antara
sebuah organisasi dengan publiknya atau masyarakat luas tempat ia berada untuk
mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian ini, maka yang dianggap sebagai sebuah
pelaku komunikasi organisasi adalah organisasi sebagai sebuah institusi, yang berarti
dianggap sebagai satu kesatuan pihak yang sedang berhadapan dengan sasaran
komunikasi tertentu yang berada di luar dirinya. Interaksi atau komunikasi antar
anggota organisasi, interaksi antar anggota dengan pemimpin, dapat disimpulkan bukan
merupakan suatu komunikasi organisasi.

5. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Devito


Devito menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah usaha
pengiriman dan penerimaan pesan baik dalam kelompok formal ataupun informal
organisasi. Dapat kita simpulkan bahwa subjek pelaku komunikasi organisasi, dapat
berupa kelompok yang bersifat formal, atau kelompok yang bersifat informal di dalam
suatu organisasi tertentu..

6. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Wiryanto


Menurut Wiryanto, komunikasi organisasi merupakan sebuah proses
penyampaian dan penerimaan pesan dalam sebuah organisasi tertentu. Pengertian ini
agaknya senada dengan pengertian dari Devito bahwa komunikasi organisasi terjadi di
dalam sebuah organisasi itu sendiri.

7. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Zelko dan Dance


Bagi Zelko dan Dance, komunikasi organisasi adalah sebuah sistem yang saling
berkaitan. Komunikasi organisasi terdiri dari komunikasi eksternal dan internal
organisasi, yang berarti sasaran atau komunikan dari komunikasi ini tidak harus datang
berasal dari internal organisasi tersebut.

8. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Greenbaunmn


Greenbaunm menjelaskan bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah bentuk
komunikasi yang mencakup komunikasi formal dan informal organisasi. Greesbaunm
menjelaskan lebih lanjut bahwa bahwa peranan komunikasi organisasi ialah sebagai
sarana untuk mengoordinasi unit-unit organisasi guna mencapai tujuan organisasi.

9. Pengertian Komunikasi Organisasi menurut Goldhaber


Menurut Goldhaber, komunikasi organisasi adalah sebuah proses tukar
menukar pesan dalam sebuah jaringan hubungan yang saling berkaitan satu sama lain
(yang ada di dalam suatu organisasi).
10. Pengertian Komunikasi menurut Katz dan Kahn
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi organisasi adalah sebuah pengiriman arti
dan pertukaran informasi di dalam sebuah organisasi yang membentuk suatu arus
informasi.

B. Pola Komunikasi
Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai
pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai antara
satu organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi
perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaian
informasi dapat dilakukan secara langsung kepada para karyawannya tersebut. Lain halnya
dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian
informasi kepada mereka merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit. Secara umum,
pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi formal (formal
communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications
channel)
1. Komunikasi Formal
Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada
bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola transformasi informasinya dapat
berbentuk komunikasi dari atas ke bawah (top down atau downward
communications), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up communications),
komunikasi horizontal (horizontal communications), dan komunikasi diagonal
(diagonal communications).

a. Komunikasi ke bawah
Menurut Katz dan Kahn (1978), komunikasi dari atas ke bawah
atau downward communication terjadi manakala pihak atasan mengirimkan
pesan kepada bawahan. Adapun bentuk komunikasi dari atas ke bawah pada
umumnya berupa :

- Job instructions (instruksi pekerjaan), merupakan perintah mengenai


apa yang harus dilakukan atau bagaimana melakukannya.
- Job rationate (rasio pekerjaan), merupakan penjelasan atau penjabaran
bagaimana satu tugas berkaitan dengan tugas lainnya.
- Procedures and practices (prosedur dan praktis), merupakan
sekumpulan informasi mengenai peraturan, regulasi, kebijakan, dan
keuntungan.
- Feedback (umpan balik), merupakan informasi mengenai seberapa
efektif kinerja seseorang
- Indoctrination (indoktrinasi), merupakan informasi yang bertujuan
untuk memotivasi para karyawan dengan memberikan kesan tentang
misi organisasi dan secara khusus bagaimana mereka terhubung dengan
misi organisasi

b. Komunikasi ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas atau upward communication terjadi
manakala pihak bawahan mengirimkan pesan kepada atasan. Ada 4 (empat)
tipe pesan yang dikirimkan, yaitu :

- What subordinates are doing – apa yang dilakukan oleh karyawan.


- Unsolved work problems – masalah-masalah pekerjaan yang tidak
terselesaikan.
- Suggestions for improvement – harapan-harapan untuk perbaikan.
- How subordinates feel about each other and the job – apa yang
karyawan rasakan tentang rekan dan pekerjaan.

c. Komunikasi Sejajar
Komunikasi horisontal terdiri dari berbagai pesan antar anggota dalam
sebuah organisasi dengan kekuasaan yang sama atau seimbang. Komunikasi
horisontal disebut juga dengan komunikasi lateral dan memiliki beberapa
tujuan, yaitu :

- Task coordination – koordinasi tugas.


- Problem solving – pemecahan masalah.
- Sharing information – berbagi informasi.
- Conflict resolution – resolusi konflik.
- Building rapport – membangun kebersamaan atau hubungan.
2. Komunikasi Informal
Selain memiliki jaringan komunikasi formal, setiap organisasi juga memiliki
jaringan komunikasi informal. Komunikasi informal adalah pola interaksi yang
didasarkan pada pertemanan, kedekatan antar karyawan, dan saling berbagi dalam hal
minat karir dan masalah pribadi. Komunikasi informal dalam sebuah organisasi
memiliki beberapa fungsi, yaitu conforming, expanding, expediting, contradicting,
circumventing, dan supplementing.
- Conforming – Mengkonfirmasi, beberapa komunikasi informal
mengkorfirmasi beberapa pesan formal.
- Expanding – Komunikasi informal dapat menjembatani kesenjangan yang
terjadi akibat pesan-pesan formal yang tidak jelas.
- Expediting – Melancarkan, komunikasi informal seringkali dapat
mengirimkan pesan lebih cepat daripada saluran formal.
- Contradicting – Kontradiksi, terkadang komunikasi informal berlawanan
dengan pesan-pesan yang bersifat resmi.
- Circumventing – Pemangkasan, beberapa kontak informal terkadang dapat
membantu memotong jalur resmi yang tidak perlu dan menghabiskan
banyak waktu.
- Supplementing – Komunikasi informal dapat membuat sebuah pekerjaan
dapat dikerjakan secara lebih baik dibandingkan dengan komunikasi
formal.
C. Kegiatan Pertukaran Informasi
Pencapaian tujuan suatu organisasi memerlukan proses komunikasi. Proses
komunikasi memungkinkan anggota organisasi bertukar informasi dengan menggunakan
suatu bahasa atau simbol-simbol yang biasa (umum) digunakan. Di samping itu, melalui
proses komunikasi tersebut akan diperoleh Secara umum, komunikasi mempunyai dua
fungsi penting dalam organisasi:
1. Komunikasi memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar informasi
2. Komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam
organisasi yang terpisah dari anggota lainnya.
Pada umumnya, organisasi sangat bergantung pada komunikasi untuk mencapai
tujuannya. Sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Sproul menunjukkan bahwa,
orang-orang dalam organisasi menggunakan 69% dari hari-hari kerja mereka dengan
menggunakan komunikasi verbal, baik itu berbicara, mendengarkan, menulis ataupun
membaca. Namun, itu tidak berarti bahwa bentuk komunikasi yang lain yaitu komunikasi
nonverbal, tidak penting bagi suatu organisasi. Berikut ini adalah beberapa kegiatan
organisasi yang berkaitan dengan pertukaran suatu hasil yang sangat berarti. Informasi :
a. Menetapkan Tujuan
Kebanyakan organisasi mempunyai berbagai macam tujuan, baik yang
bersifat formal maupun informal. Untuk menetapkan suatu tujuan, mereka yang
terlibat dalam organisasi baik staf manajemen puncak, manajemen menengah,
manajemen bawah, maupun karyawan, perlu melakukan berbagai pembahasan yang
serius. Tujuan organisasi dapat didefinisikan dalam arti keuangan (finansial), suatu
produk, penguasaan pasar, kepuasan karyawan, atau memberikan pelayanan bagi
pelanggan. Dalam menetapkan berbagai macam tujuan organisasi tersebut sangat
diperlukan pertukaran informasi atau komunikasi antara unit-unit yang ada dalam
organisasi tersebut.

b. Membuat dan Melaksanakan Keputusan


Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang
orang dalam organisasi tersebut membuat berbagai keputusan yang mendukung
terlaksananya tujuan, serta membuat keputusan-keputusan yang mendukung tujuan
organisasi, mereka harus mengumpulkan fakta-fakta agar dapat melakukan penilaian
pilihan/alternatif yang ada. Ini memerlukan lebih banyak komunikasi dan mematuhi
keputusan yang telah disepakati.
c. Mengukur Prestasi Kerja
Saat keputusan telah dilaksanakan, manajemen perlu melakukan pengukuran
untuk mengetahui apakah hasil yang diharapkan telah tercapai. Pengukuran prestasi
kerja mencakup beberapa faktor, yaitu biaya, penjualan, pangsa pasar, produktivitas,
tingkat perputaran karyawan, dan tingkat pada perusahaan berskala besar, semua dan
hal ini dapat mempercepat perolehan hasil laporan. Pada perusahaan yang berskala
kecil, pengolahan data dilakukan secara manual, sehingga waktu yang diperlukan
lebih lama. Oleh karena itu, untuk mengukur prestasi kerja organisasi secara sangat
diperlukan terjalinnya komunikasi organisasi tersebut persediaan yang ada data
tersebut diproses dengan komputer menyeluruh yang baik antar unit yang ada dalam
organisasi tersebut
d. Merekrut dan Mengembangkan Staf
Jika ingin merekrut seseorang, suatu perusahaan harus mengumumkan secara
terbuka, meneliti resume, dan melakukan wawancara dengan pelamar sehingga dapat
ditentukan orang yang benar-benar cocok untuk menduduki jabatan yang tersedia.
Selanjutnya, karyawan baru perlu diperkenalkan dengan staf organisasi sebagai orang
baru dalam suatu onganisasi, dia juga perlu diberi umpan balik (feedback) atas prestasi
yang telah dia capai, baik dalam bentuk penghargaan, pengakuan, maupun tanggong
jawab yang lebih tinggi.
e. Pelayanan Pelanggan
Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer atau pelanggan
(internal maupun ekstemal) dengan menggunakan komunikasi, bnik dalam bentuk
formal maupun informal. Harga yang tertera pada suatu produk, nama kelompok
produk yang tertulis dalam rak-rak, dan berbagai macam bentuk simbol seperti
dilarang merokok, arah panah, dan sejenisnya juga merupakan bentuk komunikasi
yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam berhubungan dengan pelanggan
atau konsumennya.
Penggunaan nota penjualan, brosur, iklan, telepon bebas pulsa, dan berbagai
bentuk promosi lainnya adalah bentuk komunikasi yang digunakan oleh organisast
secapa sarana untuk merangsang keinginan para pelanggan agar menggunakan
produknya. Dalam kaitannya dengan pelayanan pelanggan (customer service),
komunikasi juga mempunyai peranan penting misalnya pada baginn pengecekan
kredit, tagihan- tagihan, menjawab telepon dari konsumen, maupun penanganan
masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaduan dari konsumen. Kegiatan-
kegiatan tersebut dengan sendirinya menggunakan banyak komunikasi.
f. Negosiasi dengan Pemasok
Untuk mendapatkan harga produk yang baik, manajemen dalam suatu
perusahaan perlu mengadakan negosiasi baik dengan pemasok maupun dengan
pemberi pinjaman. Setelah mendapatkan bantuan dana yang diperlukan, mereka harus
secara rutin memberikan laporan perkembangan perusahaannya kepada pihak-pihak
yang terkait. Melakukan negosiasi dengan berbagai pihak dan menyampaikan
perkembangan suatu perusahaan kepada pihak lain yang berkepentingan tentu saja,
memerlukan komunikasi yang dapat memuaskan kedua belah pihak yang sedang
bernegosiasi.
g. Memproduksi Produk
Untuk menuangkan ide atau gagasan mengenai produk baru, kemudian
menempatkannya dalam proses produksi, sampai akhirnya menjadi yang siap
dipasarkan, diperlukan komunikasi. Seorang perancang mendesain rencana produk,
pemasar melakukan penelitian pasar, dan manajer penjualan melakukan kampanye
penjualan. Kegiatan-kegiatan di atas memerlukan banyak komunikasi baik
komunikasi antara manajer dengan karyawan, antara karyawan yang satu dengan yang
lain, atau antara bagian pemasaran dengan para pelanggan. Dengan kata lain, proses
produksi erat kaitannya dengan komunikasi.
h. Berinteraksi dengan Peraturan yang Ada
Komunikasi bukan saja terjadi dalam tubuh perusahaan, tetapi juga antara
perusahaan dengan pemerintah. Sebagai wakil masyarakat, pemerintah sudah
seharusnva melindungi kepentingan masyarakat. Untuk itulah, pemerintah menyusun
peraturan yang bertujuan untuk memberi perlindungan bagi masyarakat luas dari
tindakan sewenang-wenang perusahaan, misalnya peraturan yang berkaitan dengan
perlindungan keselamatan kerja, jaminan hari tua, penentuan upah minimum regional
(UMR), penentuan waktu (lamanya) jam kerja, pencemaran lingkungan, dan
penentuan lokasi usaha. Kegiatan-kegiatan tersebut juga memerlukan komunikasi.

D. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi


Komunikasi yang baik sangat dibutuhkan ketika kita berada di suatu organisasi,
beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi organisasi adalah :
a. Membaca
b. Mendengarkan
c. Membuat percakapan menarik
d. Melakukan wawancara
e. Berdiskusi dengan kelompok kecil
f. Berpidato dan presentasi
g. Menulis surat, memo, dan laporan
E. Pengelolaan Komunikasi dalam Organisasi
Penanganan Pesan-pesan Rutin Dalam organisasi besar, pada umumnya volume
pesan-pesan (tertulis) lebih banyak daripada dalam organisasi berskala kecil, tetapi semua
perusahaan memusatkan perhatiannya pada bagaimana memaksimumkan manfaat
(benefit) dari kegiatan komunikasi dengan biaya (cost) tertentu. Untuk dapat
memaksimumkan manfaat dan meminimkan biaya tersebut, seorang manajer perlu
memperhatikan berbagai hal berikut:
a. Mengurangi Jumlah Pesan
Arus pesan dalam suatu organisasi-yang disampaikan perlu dikelola dengan
baik. Dalam hal ini, seorang manajer suatu organisasi perlu menentukan skala prioritas
pesan. Untuk membuat satu halaman surat waktu dan sumber-sumber (uang/bahan,
waktu, tenaga). Organisasi juga perlu menghitung berapa rata-rata biaya yang
diperlukan untuk mencatat, mengetik, mengedit, dan mengirimkan surat serta
diselesaikan. Oleh karena itu, jika suatu pesan perlu diberikan secara tertulis, sepucuk
surat hanya akan menambah beban informasi yang akan disampaikan, mungkin lebih
baik pesan disampaikan dengan secara lisan maupun tertulis- diperlukan berapa lama
sebuah surat bisnis dapat surat merupakan investasi yang baik dan berharga. Namun,
jika sebuah cara lain, seperti lewat telepon atau tatap muka.
b. Instruksi yang Jelas
Kesalahan yang menyebabkan macetnya komunikasi, mungkin dapat
dibebankan kepada setiap orang yang ada dalam organisasi. Namun dalam hal ini
seorang manajer mempunyai tanggung jawab khusus untuk membuat setiap orang
dalam organisasi tahu apa yang harus dilakukan. Orang-orang yang bertugas
melakukan komunikasi (komunikator) sudah seharusnya memahami kebutuhan dan
tujuan organisasi secara keseluruhan, sehingga ia dapat menghindarkan dirinya dari
kesalahan memberi instruksi. Manajer yang sekaligus sebagai komunikator juga perlu
selalu mencari kejelasan suatu pesan, karena kebutuhan perusahaan yang terus
berkembang secara dinamis mempengaruhi arti setiap pesan. Di samping itu, manajer
juga seharusnya tetap berkomunikasi dengan stafnya secara keseluruhan, untuk
menjaga hubungan dengan anggota staf, dan untuk memberikan umpan balik
(feedback) terhadap perkembangan suatu pesan.
c. Mendelegasikan Tanggung Jawab
Dalam suatu organisasi, tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai bila
manajer mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan
yang dibebankan kepada mereka. Hal ini penting karena seorang manajer harus
mendelegasikan beberapa pekerjaan komunikasi kepada orang lain. Seorang manajer
yang bersikeras untuk mengerjakan ulang setiap pesan dengan gayanya sendiri tentu
akan merepotkan semua pihak dalam suatu organisasi.
d. Melatih Petugas
Seseorang yang memegang pensil tidak otomatis menjadi penulis yang baik;
seseorang yang memiliki suara yang menarik juga tidak otomatis dapat menjelaskan
sesuatu dengan jelas kepada khalayak (audience). Namun, penulis maupun pembicara
yang tidak memiliki bakat alami dapat menjadi penulis dan pembicara yang baik
melalui latihan-latihan yang teratur dan terencana dengan baik. Oleh karena itu, suatu
organisasi dianjurkan untuk menyelenggarakan pelatihan keterampilan berkomunikasi
bagi orang-orang yang pekerjaan/tugasnya berhubungan erat dengan masalah
komunikasi. Pelatihan ini mencakup paling tidak preferensi gaya organisasi dan
falsafah-falsafah komunikasi.

F. Pola Komunikasi Organisasional

Pengelompokan Komunikasi Organisasional Berdasarkan Polanya, terdiri dari:


1. Pola Roda (Wheel Network)
Seseorang bertindak sbg titik pusat semua proses komunikasi sedangkan anggota
kelompok lain berfungsi menerima dan menyampaikan semua pesan.

2. Pola Rantai (Chain Network)


Pola rantai merupakan pola yg terpusat, anggota lain dalam pola ini berfungsi sebagai
alat untuk menyalurkan informasi antara titik pusat dgn orang yang di ujung
organisasi.

3. Pola Lingkaran (Circle Network)


Semua anggota grup mempunyai kesempatan yg sama utk melakukan komunikasi
sehingga setiap individu membuat keputusan berdasarkan informasi yang tersebar
merata.
4. Pola Bintang (Star Network)
Setiap anggota mempunyai kesempatan utk berbicara dengan semua anggota lainnya.
Pola ini merupakan pola yang sangat terbuka dalam proses pengambilan keputusan.

Alat Ukur Pola Roda Pola Rantai Pola Lingkaran Pola Bintang

Kecepatan Sangat cepat Cepat Lambat Lambat/ cepat

Akurasi Baik Baik Jelek Bagus/ jelek

Stabilitas Sangat stabil Stabil Tidak stabil Tidak stabil

Kreativitas Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi

Kemampuan Rendah Rendah Tinggi Tinggi


Adatasi

Perbandingan 4 Pola Komunikasi

G. Gaya Manajemen di dalam Organisasi


- Directive Style
Pimpinan berasumsi bahwa para bawahan tidak bisa dipercaya atau tidak
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan

- Coaching Style
Pimpinan berasumsi bahwa para pekerja merupakan anggota tim yang bersedia
untuk mengerjakan tugas-tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi
- Supportive Style
Pimpinan berasumsi bahwa para pekerja mempunyai kemampuan dan motivasi
kerja yang tinggi meskioun manajeme yang menetapkan sasaran dan tujuan

- Delegating Style
Pimpinan memberikan kebebasan kepada pegawai untuk mengambil keputusan
dan menjalankan pekerjaan masing-masing

H. Bentuk Komunikasi dalam Organisasi


a. Komunikasi Langsung
Komunikasi langsung merupakan proses komunikasi yang dilakukan secara
langsung atau tatap muka. Seperti halnya ketika kita berbicara dengan orang lain
tanpa adanya perantara atau media komunikasi sebagai penghantar pesan atau
informasi, itulah yang disebut sebagai komunikasi langsung. Dengan kata lain,
komunikasi langsung ini dilakukan langsung bertatap muka tanpa adanya alat
bantuan komunikasi yang fungsinya sebagai media komunikasi
b. Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi tidak langsung merupakan proses dari suatu komunikasi yang
dilakukan secara tidak langsung alias memerlukan bantuan alat komunikasi yang
fungsinya sebagai media komunikasi. Komunikasi tidak langsung ini umumnya
menggunakan media perantara sebagai penghantar pesan atau informasi agar
sampai ke komunikan atau penerima pesan. Dengan demikian, komunikasi tidak
langsung ini tidak berlangsung begitu saja alias dengan tatap muka secara langsung,
melainkan perlu adanya alat media komunikasi dalam berkomunikasi. Sehingga,
komunikasi tidak langsung ini umumnya digunakan dalam berkomunikasi jarak
jauh.

I. Etika Komunikasi Organisasi


Etika dalam organisasi adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan
seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma yang berlaku dalam suatu
organisasi.
Hal itu terwujud dalam bentuk bagaimana seseorang melaksanakan tugas dan
wewenang sesuai ketentuan yang berlaku, menjaga informasi perusahaan dengan baik,
membangun etos kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, bersikap hormat,
jujur dan tanggung jawab.

J. Teori Komunikasi
- Teori Sistem
Dikemukakan oleh Harlod Kootz yang dipahami sebagai sistem terbuka yang
memahami interaksi sosial sebagai fenomena sosial yang mempengaruhi diri kita baik
langsung ataupun tidak langsung
- Teori Public Relations
Merupakan keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan. Upaya ini dilakukan dalam rangka menciptakan dan memelihara
niat baik serta saling pengertian diantara organisasi.
- Teori Kepemimpinan
Dalam teori ini, pemimpin adalah sosok yang membantu anggota untuk
memenuhi kebutuhannya serta tujuan kelompok secara bersama-sama. Empat tugas
seorang pemimpin:
Telling : Pemimpin harus mampu memberi informasi secara lugas.
Selling : Pemimpin harus mampu memberikan petunjuk.
Participating: Pemimpin harus mampu menjalin kerjasama yang baik.
Delegating : Pemimpin harus mampu mengambil keputusan.
- Teori Klasik
Teori ini bisa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.
Dikatakan teori mesin, karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah
onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta ganti sesuai kehendak
pemimpinnya.

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Djoko. (2010). Komunikasi Bisnis Surakarta: Erlangga.


Pratminingsih, Sri Astuti. (2006). Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-langsung-dan-tidak-langsung
https://pakarkomunikasi.com/pola-komunikasi-organisasi

Anda mungkin juga menyukai