KOMUNIKASI ORGANISASIONAL
B. Pola Komunikasi
Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai
pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai antara
satu organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi
perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaian
informasi dapat dilakukan secara langsung kepada para karyawannya tersebut. Lain halnya
dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian
informasi kepada mereka merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit. Secara umum,
pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi formal (formal
communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications
channel)
1. Komunikasi Formal
Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada
bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola transformasi informasinya dapat
berbentuk komunikasi dari atas ke bawah (top down atau downward
communications), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up communications),
komunikasi horizontal (horizontal communications), dan komunikasi diagonal
(diagonal communications).
a. Komunikasi ke bawah
Menurut Katz dan Kahn (1978), komunikasi dari atas ke bawah
atau downward communication terjadi manakala pihak atasan mengirimkan
pesan kepada bawahan. Adapun bentuk komunikasi dari atas ke bawah pada
umumnya berupa :
b. Komunikasi ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas atau upward communication terjadi
manakala pihak bawahan mengirimkan pesan kepada atasan. Ada 4 (empat)
tipe pesan yang dikirimkan, yaitu :
c. Komunikasi Sejajar
Komunikasi horisontal terdiri dari berbagai pesan antar anggota dalam
sebuah organisasi dengan kekuasaan yang sama atau seimbang. Komunikasi
horisontal disebut juga dengan komunikasi lateral dan memiliki beberapa
tujuan, yaitu :
Alat Ukur Pola Roda Pola Rantai Pola Lingkaran Pola Bintang
- Coaching Style
Pimpinan berasumsi bahwa para pekerja merupakan anggota tim yang bersedia
untuk mengerjakan tugas-tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi
- Supportive Style
Pimpinan berasumsi bahwa para pekerja mempunyai kemampuan dan motivasi
kerja yang tinggi meskioun manajeme yang menetapkan sasaran dan tujuan
- Delegating Style
Pimpinan memberikan kebebasan kepada pegawai untuk mengambil keputusan
dan menjalankan pekerjaan masing-masing
J. Teori Komunikasi
- Teori Sistem
Dikemukakan oleh Harlod Kootz yang dipahami sebagai sistem terbuka yang
memahami interaksi sosial sebagai fenomena sosial yang mempengaruhi diri kita baik
langsung ataupun tidak langsung
- Teori Public Relations
Merupakan keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan. Upaya ini dilakukan dalam rangka menciptakan dan memelihara
niat baik serta saling pengertian diantara organisasi.
- Teori Kepemimpinan
Dalam teori ini, pemimpin adalah sosok yang membantu anggota untuk
memenuhi kebutuhannya serta tujuan kelompok secara bersama-sama. Empat tugas
seorang pemimpin:
Telling : Pemimpin harus mampu memberi informasi secara lugas.
Selling : Pemimpin harus mampu memberikan petunjuk.
Participating: Pemimpin harus mampu menjalin kerjasama yang baik.
Delegating : Pemimpin harus mampu mengambil keputusan.
- Teori Klasik
Teori ini bisa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.
Dikatakan teori mesin, karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah
onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta ganti sesuai kehendak
pemimpinnya.
DAFTAR PUSTAKA