Dosen Pengampu:
Dr. Djudiyah
Disusun Oleh:
Zidan Naufal Januarta (202110230311306)
Fahmi Firza Syafril C.(202110230311357)
Nathascha Putri A (202110230311338)
Farrah Rahma H. (202110230311343)
SAMPUL 1
DAFTAR ISI 2
PEMBAHASAN 3
a. Definisi dan model komunikasi 3
b. Alur komunikasi dalam organisasi kerja 5
c. Komunikasi Organisasi dan Hasil Kerja 6
DAFTAR PUSTAKA 7
PEMBAHASAN
1. Definisi
Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari Bahasa Latin, yaitu
communication. Istilah tersebut bersumber dari perkataan “communis” yang artinya
“bersama”. Komunikator atau pengirim pesan, berusaha mencari “kebersamaan”
dengan si penerima pesan. Sementara itu, Usman (2013) menyatakan bahwa
“Communicate”, juga berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar-menukar,
membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang,
bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan dan berteman.
2. Model komunikasi
● Komunikasi Ke Atas
Komunikasi ke atas dapat diartikan sebagai aliran informasi dari tingkat
yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (atasan) dalam suatu
organisasi kerja. Komunikasi ini penting untuk dilakukan dalam suatu
organisasi kerja karena dengan adanya aliran informasi dari bawahan ke atasan
memberikan informasi berharga yang dapat mempengaruhi pembuatan suatu
keputusan. Selain itu, komunikasi ke atas juga dapat mendorong penyelesaian
atas apa yang sedang terjadi di tingkat yang lebih rendah (bawahan). Dengan
adanya komunikasi ke atas ini, tentunya dapat meningkatkan keterlibatan
mereka dalam organisasi dan juga meningkatnya loyalitas mereka terhadap
organisasi tersebut.
● Komunikasi Ke Bawah
Komunikasi ke bawah dapat diartikan sebagai aliran informasi dari
tingkat yang lebih tinggi (atasan) ke tingkat yang lebih rendah (bawahan) dalam
suatu organisasi kerja. Komunikasi ke bawah biasa dilakukan dengan instruksi
atau tugas yang sama halnya dengan harapan dan apa yang harus menjadi tugas
bawahan. Selain itu, komunikasi ke bawah dapat berupa rasional pekerjaan,
seperti menjelaskan terkait tujuan aktivitas dan bagaimana kaitan aktivitas itu
dengan aktivitas lain dalam sebuah organisasi. Komunikasi ke bawah juga dapat
berupa umpan balik atau balikan yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai kinerja bawahan dalam melakukan pekerjaannya.
● Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang sejajar diantara
orang yang memiliki tingkatan otoritas sama dalam sebuah organisasi untuk
pertukaran informasi. Komunikasi ini bertujuan untuk menyelesaikan konflik
antar anggota yang dalam posisi sama. Selain itu, komunikasi horizontal dapat
juga memberikan dukungan interpersonal antar anggota dalam sebuah
organisasi kerja. Oleh karena itu, adanya komunikasi horizontal ini berdampak
pada kuatnya hubungan antar sesama anggota organisasi sehingga
menghasilkan kekompakan diantara mereka.
● Komunikasi Ke Luar
Komunikasi ke luar merupakan komunikasi yang dilakukan oleh
pengurus maupun anggota organisasi dengan orang-orang yang berada di luar
organisasi tersebut. Komunikasi ini diperlukan dalam sebuah organisasi karena
untuk mengetahui seberapa pentingnya organisasi tersebut terhadap lingkungan
sekitar. Dengan adanya komunikasi horizontal ini, organisasi tersebut bisa
mendapatkan penilaian dari orang luar sehingga dapat dijadikan sebagai
evaluasi atas kinerja organisasi tersebut berdasarkan penilaian yang diperoleh
tersebut
C. Komunikasi Organisasi dan Hasil Kerja
Dengan adanya komunikasi organisasi kinerja akan lebih menghemat biaya. Kepuasan
yang didapatkan oleh karyawan dengan jumlah dan kualitas komunikasi dan berelasi
banyak adalah pekerja yang produktif. Dalam hasil uji lab menemukan bahwa kinerja
kelompok pada tugas web memiliki dampak positif dalam produktivitas pekerja.
meskipun pekerja membuang waktu mereka untuk berkomunikasi melalui sosial media.
Selain itu juga akan menciptakan kepuasan organisasi dan memiliki komitmen
dibanding organisasi yang kurang komunikasi.
Komunikasi yang efektif juga berdampak pada hubungan ini bahwa komunikasi
mendukung membantu mempertahankan pekerjaan nya yang penting untuk
mengurangi rasa stress kerja dan mempertahankan kepuasan kerja secara efektif. Hal
ini juga bisa untuk menurunkan tingkat ketidakhadiran dan pergantian organisasi.
DAFTAR PUSTAKA