Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi
Organisasi Publik yang diampu oleh Dra. Dyah Hariani, MM.
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui
komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam
kehidupan sehari-hari di rumah ditempat kerja, pasar, masyarakat, atau
dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak ada terlibat
dalam komunikasi. Komunikasi begitu sangat penting dalam kehidupan
manusia,karena harus diakui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa
komunikasi karena manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan satu sama lain, dengan berkomunikasi secara efektif maka,
kegitan-kegitan yang sering dilakukan manusia bisa berjalan dengan baik.
Tanpa adanya komunikasi dengan baik mengakibatkan ketidak teraturan
dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik itu di rumah maupun dalam
suatu organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada. Namun
terlepas dari itu, peran motivasi juga tidak dapat dikesampingkan.
Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan
sesuatu hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja,
entah itu dari diri kita sendiri atu pun dari hal atau orang lain. Dorongan
yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam
kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita
inginkan.
PEMBAHASAN
1. Proses Komunikasi
a) Pengirim (Sender). Proses komunikasi di awali oleh pengirim sebagai
sumber pesan. Pengirim, dalam kerangka keorganisasian dapat berupa
karyawan biasa, manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan,
maksud, informasi, dan bertujuan mengadakan komunikasi.
b) Penyandian (ecoding). Proses selanjutnya, setelah sender memiliki
informasi atau pesan yang akan disampaikan adalah membuat sandi
(penyandian). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat
dikirimkan dari seorang kepada orang lain lewat perwakilan atau sandi.
Bentuk utama dari sandi adalah bahasa. Misalnya, informasi keuangan,
laporan penjualan, dan data computer diterjemahkan ke dalam sebuah
pesan.
c) Saluran Komunikasi (communication chanef). Pesan yang telah dibuat
melalui sandi-sandi kemudian dikirim kepada penerima (receiver).
Fungsi saluran komunikasi disini adalah sebagai alat menyampaikan
pesan. Untuk menyampaikan atau mengirimkan pesan yangdimaksud,
organisasi seseorang dapat menggunakan berbagai macam cara, yaitu
tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, computer, memo,
pernyataan kebijakan, system imbalan, jadwal produksi, dan ramalan
penjualan.
d) Pengartian Sandi (decoding). Pesan yang diterima kemudian
diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang
mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan dua cara, pertama
penerima harus menerima, kemudian mengartikannya.
e) Penerima (receiver). Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka
komunikasi itu belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus
diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu, pesan yang
dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan.
f) Umpan Balik (feedback). Sebuah rangkaian umpan balik mmemberi
saluran bagi tanggapan penerima yang memungkinkan sender untuk
menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan
yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin
datang dari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan
balik bisa terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi.
g) Kegaduhan (noise). Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau
kendala-kendala dalam berkomunikasi selalu ada. Gangguan dapat
timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara
dan kertas. Gangguan juga dapat terjadi secara internal (kurang
pengertian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain).
2. Bentuk-bentuk Komunikasi
I. Komunikasi Lisan dan Tertulis
Berdasarkan bentuk pesan yang disampaikan, komunikasi dapat
berbentuk lisan atau tertulis. Jenis yang paling banyak dipraktekan sehari-
hari, khususunya dalam komunikasi antar pribadi. Pemilihan bentuk
komunikasi lisan atau tertulis dipengaruhi oleh faktor-faktor waktu,
kecepatan, biaya, preferensi pribadi, keterampilan individu dalam
berkomunikasi, fasilitas yang tersedia untuk berkomunikasi.
II. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Komunikasi verbal, yaitu komunikasi melalui kata-kata baik lisan atau
tertulis. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan
bahasa badan atau tubuh, seperti gerakan tangan, jari, mata, kepala, dan
lain-lain.
3. Komunikasi dalam Organisasi
Ada tiga hal penting dalam mempelajari komunikasi yang terjadi dalam
suatu organisasi, yakni :
Informasi yang menjadi sumber komunikasi
Bagaimana proses komunikasi tersebut.
Komunikasi antar orang dalam organisasi.
Jika ketiga hal tersebut tidak banyak mengalami hambatan, maka
komunikasi dalam organisasi akan berjalan lebih berhasil sehingga
pelaksaan pencapaian tujuan menjadi lebih baik.
i. Komunikasi Ke Bawah
A. Konsep Motivasi
Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna
mencapai sasaran organisasi, yang dikondisikan oleh individu. Meskipun
secara umum, motivasi merujuk ke upaya yang dilakukan guna mencapai
setiap sasaran, di sini kita merujuk ke sasaran organisasi karena fokus kita
adalah perilaku yang berkaitan dengan sasaran organisasi yang berkaitan degan
kerja. Ada tiga unsur kunci dalam definisi itu: upaya, sasaran organiasi, dan
kebutuhan.
Unsur upaya merupakan ukuran intensitas atau dorongan.Seseorang
yang termotivasi, untuk dia berusaha keras.Tetapi tingkat upaya yang tinggi
tidak selalu menghasilkan kinerja yang mengutungkan organisasi.Kebutuhan,
mengacu ke keadaan batin yang membuat hasil-hasil tertentu tanpak
menarik.Kebutuhan yang tidak terpuaskan menciptakan ketegangan yang
merangsang dorongan di dalam diri seseorang. Dorongan itu menimbulkan
perilaku pencarian untuk menemukan sasaran tertentu yang, jika tercapai, akan
memuaskan kebutuhan itu dan menurunkan ketegangan tadi.
Kita dapat mengatakan bahwa karyawan-karyawan yang termotivasi itu
berada dalam keadaan tegang.Semakin besar ketegangan itu, semakin tinggi
tingkat usahanya.Jika usaha itu menghasilkan pemuasan kebutuhan, maka
usaha itu menurunkan ketegangan.Karena kita berminat pada perilaku kerja,
usaha yang menurunkan ketegangan ini harus pula diarahkan ke sasaran
perusahaan.Oleh karena itu, yang melekat pada definisi kita mengenai motivasi
ialah persyartan bahwa kebutuhan individu tadi cocok dan konsisten dengan
sasaran organisasi tersebut.
a) Teori – Teori Motivasi
1. Teori Defisiensi Motivasi
Teori-teori tentang motivasi lazimnya merujuk pada kebutuhan
sebagai kekuatan pendorong perilaku manusia. Kebutuhan adalah sesuatu
yang penting dan tidak terhindarkan untuk memenuhi suatu kondisi. Istilah
ini juga pada kekurangan seseorang terhadap sesuatu dan harus dipenuhi.
Kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi? Beberapa pakar motivasi
menjelaskan sebagai berikut :
A. Motivasi Eksternal
B. Motivasi Internal
Komunikasi yang terjadi di dalam salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Perusahaan Listrik Negara (PLN) distribusi Provinsi Jawa Tengah
berjalan baik, hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kesenjangan hubungan antar
pegawai maupun pegawai dengan atasan. Beberapa cara yang diterapkan di PLN
untuk membangun komunikasi yang baik salah satunya dengan cara saling
percaya dan saling menghormati. Dan komunikasi tersebut tidak dimulai dari
atasan terlebih dahulu, melainkan dimulai dari semua pihak, sehingga dalam
komunikasi tersebut dibutuhkan peran aktif bawahan yang tidak hanya menunggu
instruksi dari atasan saja.
Komunikasi internal yang diatur di dalam PLN tidak diatur secara tertulis
melalui suatu regulasi, melainkan mereka mempunyai cara tersendiri untuk
membangun komunikasi yang baikantar pegawai, yaitu dengan diadakannya In
House Training. In House Training tersebut dilakukan secara periodic tiap 6
(enam) bulan sekali oleh PLN tingkat pusat. Nsmun penyelenggaraannya
dilakukan di tiap daerah distribusi masing-masing. In House Training ini sangat
efektif dilakukan karena terbukti dapat meningkatan keakraban dan rasa memiliki
antar pegawai, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik dan
memperlancar pekerjaan yang ada. Selain itu, In House Training juga kegiatannya
meliputi pelatihan guna meningkatkan kemampuan pegawai, misalnya dalam
bidang IT yang saat itu segala sesuatunya mengikuti perkembangan teknologi dan
perusahaan dituntut untuk dapat mengikutinya sehingga memudahkan dalam
memberikan pelayanan publik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa komunikasi organisasi yang baik dan
benar pada karyawan disuatu perusahaan mengindikasikan bahwa terjadi
efektivitas kinerja karyawannya. Suatu komunikasi dibutuhkan juga dalam
organisasi dimana dengan adanya komunikasi organisasi yang efektif dapat
tercipta suatu efektivitas kerja dalam lingkungan suatu organisasi.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Narasumber : untuk membangun komunikasi yang baik kami harus satu saling
percaya, saling menghormat, sehingga komunikasi itu menjadi baik kalau kami
sudah berkomunikasi dengan lancar maka pekerjaan kami akan menjadi lancar
dan baik.
Narasumber : tidak harus, jadi dari semua pihak bisa dari atasan, bawahan, atau
teman selevel
Penanya : training itu dilakukan berkala dalam jangka waktu berapa lama?
Narasumber : kami melakukan training itu setiap satu semester (6 bulan) sekali
jadi setiap 6 bulan sekali setiap karyawan mendapatkan training yang
diselengarakan oleh perusahaan untuk semua bidang (keuangan, niaga,
perencanaan, distribusi, dan sumber daya manusia) semua karyawan wajib
mengikuti in first training setiap satu semester satu kali
Penanya : apakah pelaksanaan in house training itu sangat efektif untuk
perusahaan itu?
Narasumber : kalo PLN sendiri itu terpusat semua yang mengurus dari pusat
tetapi di setiap kota ada tempat untuk melakukan training itu sendiri tetapi tetap
yang mengatur jalannya training itu dari pusat untuk traning apa dan tempatnya
dimana.
Penanya : bagaimana dari PLN itu sendiri menjalin komunikasi yang baik
dengan ekternal?
Narasumber : ada, untuk beasiswa kami PLN memiliki sekolah dan panti
asuhan yang diberi nama Nurul Barqi kalau di jawa tengah ada di Gunung Pati
jadi kami punya sekolah yang disitu semua dibiayai oleh PLN jadi masing-masing
pegawai PLN itu di potong gajinya sebesar 2,5% untuk disalurkan ke sekolah
tersebut, kadang kami juga ada kegiatan seperti khitanan massal untuk masyarakat
yang tidak mampu, saat idul adha kami juga ada penyembelihan hewan qurban,
kalau di bidang CSR itu contohnya kemarin di Gunung Pati kami membantu
membangun jamban untuk masyarakat jadi kami salurkan lewat CSR kalau di
daerah magelang ada Balkondes itu PLN juga membantu dalam pembangunannya
itu, apabila mahasiswa akan mengadakan sesuatu juga bisa mengajukan proposal
lewat CSR untuk kami bantu, apabila ada banjir dimana air bersih minim kami
juga membantu lewat LAZIS untuk membantu masyarakat yang terkena musibah
tersebut.
Narasumber : biasanya hal seperti itu kami tau karena mendapat laporan dari
masyarakat atau kami dapat laporan dari surat kabar atau mana, nanti kami
sampaikan kepada masyarakat bisa melaui radio, telvisi, surat kabar bahwa PLN
tidak melakukan misalnya penjualan box, dipasang alat sehingga listriknya
menjadi murah kami sampaikan ke masyarakat bahwa PLN tidak ada program
seperti itu bahwa itu adalah penipuan. Di Facebook kami share juga kan ada PLN
kami, TV-ku kami siarkan disitu.
Narasumber : yang pertama, bekerja itu adalah ibadah, yang kedua untuk
keluarga karena saya sudah memiliki anak, memiliki kebutuhan yang banyak
maka saya harus bekerja lebih seperti itu dan apabila manusia hidup tidak
memiliki harapan pasti hidup akan terasa hampa, jadi saya memiliki harapan
untuk jadi yang lebih baik sehingga otomatis kalau saya bekerja lebih baik pasti
akan dihargai oleh perusahaan, dan pasti orang kerja kaitannya dengan uang untuk
memenuhi kebutuhan itu sendiri
Penanya : bagaimana motivasi yang ada diluar diri ibu sendiri misalnya dari
atasan itu sendiri
Narasumber : selama ini tidak, selaras saja karena semuanya sudah jelas baik
hak maupun kewajiban kami sebagai pegawai PLN. Misalnya waktu kerja, gaji,
kesehatan, dan lain-lainnya sudah jelas diatur oleh perusahaan.
https://aliyahnuraini.wordpress.com/2009/03/24/arah-komunikasi-dalam-
organisasi-horizontal-diagonal-upward-downward/comment-page-2/
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/1637/1308
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-diagonal
https://senyummu13.wordpress.com/2012/05/17/motivasi-dan-organisasi