Anda di halaman 1dari 4

1] Bentuk bentuk komunikasi :

 Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan merupakan metode komunikasi yang dilakukan secara langsung tanpa adanya batas
dari jarak atau dilakukan secara bertatap muka. Komunikasi lisan ini pun dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
 Komunikasi Verbal yang disampaikan menggunakan kata-kata atau dengan bahasa.
 Komunikasi non verbal yang disampaikan menggunakan tanda-tanda, simbol, bahasa tubuh,
wajah, nada bicara, hingga penekanan kalimat.

 Komunikasi Tertulis
Secara singkat, komunikasi tertulis ini dilakukan dengan metode tulisan. Umumnya, komunikasi tertulis
ini contohnya seperti surat, naskah, blangko, dan lain sebagainya yang tujuannya adalah menyampaikan
pesan atau informasi. Dalam komunikasi bisnis, komunikasi tertulis ini sering digunakan ketika mereka
mengadakan perjanjian, mengirim surat permintaan barang, dan lain sebagainya.

2]
1] Perbedaan antara komunikasi formal dan informal dilihat dari :

 Pengertian
Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari pengertian komunikasi formal dan komunikasi informal
dalam organisasi itu sendiri. Komunikasi formal dan komunikasi informal menjadi salah satu hal yang
menentukan juga dalam berlangsungnya proses komunikasi dalam organisasi menjadi komunikasi efektif
atau tidak.
Komunikasi formal sendiri merupakan suatu komunikasi yang didasarkan pada sistem atau hierarki dari
organisasi, dimana biasanya akan menunjukkan posisi seseorang dalam organisasi tersebut.
Sedangkan komunikasi informal merupakan suatu proses komunikasi yang berjalan tanpa
memperdulikan sistem atau hierarki suatu organisasi, oleh sebab itu komunikasi informal juga tidak
memperdulikan posisi seseorang dalam organisasi.
 Sifat
Perbedaan kedua dapat di lihat dari sifat kedua komunikasi tersebut, dimana hal ini juga masih
berkaitan dengan pengertian yang telah disebutkan sebelumnya. Komunikasi formal yang berdasar pada
sistem organisasi, menjadikan komunikasi formal menjadi bersifat struktural.
Artinya bahwa pola komunikasi formal dalam organisasi harus berjalan sesuai dengan strukturnya, dan
harus dijalankan atau dijaga dengan baik. Seperti orang yang memiliki posisi tinggi didalam organisasi
harus di hormati atau diperlakukan secara formal, oleh sebab itu setiap komunikasi yang berlangsung
juga harus dengan komunikasi formal.
Hal tersebut berbeda dengan komunikasi informal. Dimana komunikasi informal sendiri tidak
memperdulikan sistem atau hierarki dari organisasi, oleh sebab itu komunikasi informal lebih bersifat
tidak struktural.
Artinya bahwa komunikasi informal bisa berjalan kapan saja dan bagaimana saja sesuai dengan kondisi
yang ada tanpa memperdulikan struktur yang berlaku dalam organisasi, maupun posisi seseorang dalam
organisasi tersebut.
 Situasi
Selain dari pengertian dan sifatnya, perbedaan komunikasi formal dan informal dalam organisasi juga
dapat dilihat dari situasi dimana komunikasi tersebut berlangsung.
Komunikasi formal sendiri akan banyak dijalankan atau berlangsung dalam situasi formal atau resmi
saja, sebagai contoh seperti dalam pertemuan-pertemuan resmi, meeting perusahaan atau organisasi,
dan lain sebagainya. Dimana dalam situasi resmi tersebut komunikasi yang berlangsung harus secara
resmi, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Sedangkan untuk komunikasi informasi dapat berlangsung dalam situasi yang tidak resmi seperti
komunikasi yang berjalan pada kehidupan biasa sehari-hari. Selain itu, bahasa yang digunakan juga tidak
perlu formal dan hanya menggunakan bahasa sehari-hari saja.
Kondisi ini biasanya lebih mengarahkan pada hubungan baik antara para anggota organisasi, bukan
untuk kepentingan organisasi dalam strukturnya.
 Contoh
Untuk lebih memahami perbedaan antara komunikasi formal dan komunikasi informasi dalam organisasi
berikut beberapa contoh dari masing-masing komunikasi:
Komunikasi formal :
1. Komunikasi yang berlangsung antara staff atau bawahan dengan atasan maupun bos didalam
organisasi atau perusahaan.
2. Komunikasi non verbal seperti email, dari satu organisasi kepada organisasi lain juga harus
menggunakan komunikasi formal dan bahasa yang formal.
3. Komunikasi yang digunakan saat pertemuan resmi dan meeting berlangsung.
Komunikasi informal :
1. Komunikasi yang berlangsung antara para staff
2. Komunikasi yang berlangsung di luar aktivitas resmi organisasi
3. Komunikasi yang berlangsung antara anggota organisasi yang memiliki hubungan dekat

2] Komunikasi horizontal dan contohnya :


Komunikasi horizontal (setara ) merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi
pertukaran pesan secara menyamping dan dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan sama,
posisi sama, jabatan se-level, maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi.

Contohnya :
 Komunikasi Antar Staff Akuntan
Komunikasi antar staff akuntan merupakan salah satu contoh komunikasi horizontal dalam organisasi.
Staff akuntan biasanya menggunakan komunikasi horizontal untuk membahas masalah seputar
pekerjaannya dan mencari solusi untuk menyelesaikannya.
 Komunikasi Antar Manajer
Seorang manajer memiliki tugas penting dalam menyusun strategi perencanaan kerja. Tujuannya agar
kegiatan dalam perusahaan berjalan dengan lancar dan mencapai kesuksesan bersama. Tugas manajer
adalah membuat perencanaan kerja, penentuan kebijakan, pengawasan kerja, dan lainnya.
 Komunikasi Antara Direktur dengan Kolega
Komunikasi horizontal tidak hanya dilakukan di dalam perusahaan tetapi komunikasi tersebut dapat
dilakukan di luar perusahaan seperti komunikasi antara direktur dan kolega. Komunikasi ini biasanya
membahas tentang perencanaan untuk kerjasama dalam suatu perusahaan.
 Komunikasi Antara Sekretaris dengan Internal Audit
Sebuah perusahaan memiliki susunan atau struktur organisasi yang berfungsi sebagai strategi
perencanaan dalam komunikasi agar berjalan secara teratur. Sekretaris dan internal audit memiliki
kedudukan yang sejajar atau sama dalam sebuah perusahaan. Diskusi yang dilakukan oleh sekretaris
dengan internal audit bersifat horizontal. Komunikasi horizontal ini bersifat non formal.
 Komunikasi Antar Kepala Departemen
Komunikasi horizontal ini merupakan diskusi anara kepala departemen. Kepala departemen bertugas
sebagai pengkoordinasi, penyebar informasi, dan penyelesaian masalah. Beberapa kepala departemen
berdiskusi untuk membahas konflik-konflik yang sedang terjadi di perusahaan tersebut dan memberi
solusi agar konflik dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu, diskusi juga dilakukan untuk membahas
kontribusi tiap departemen terhadap suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan.
 Komunikasi Antar Admin Gudang dengan Purchasing
Admin gudang dan purchasing memiliki posisi yang sama, yaitu sebagai staff. Keduanya memiliki tugas
yang berbeda. Admin gudang bertugas mendata barang di gudang untuk dilaporkan ke
bagian purchasing sedangkan purchasing bertugas menerima laporan dari gudang, kemudian membeli
barang atau mencari vendor barang tersebut. Komunikasi horizontal menjadi penting untuk kelancaran
tugas masing-masing.
 Komunikasi Antar Direktur
Komunikasi antar direktur merupakan sebuah diskusi yang membahas tentang prosedur dalam kegiatan
di perusahaan. Tugas direktur adalah menetapkan dan menentukan peraturan dalam perusahaan yang
akan disebarkan ke bawahan seperti manajer. Oleh karena itu, komunikasi horizontal menjadi penting
untuk direktur perusahaan.
 Komunikasi Antar Divisi
Divisi merupakan bagian di bawah departemen tergantung dari sebuah perusahaan. Divisi memiliki
banyak bidang seperti divisi facilities management, human capital, dan lainnya. Hal ini membutuhkan
komunikasi yang efektif seperti komunikasi horizontal yang bersifat fleksibel, sehingga komunikasi ini
mudah dipahami untuk mencapai kesepakatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai