Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi merupakan tulang punggung manajemen. Karena tanpa organisasi yang efisien, tak ada
manajemen yang dapat menjalankan fungsinya dengan lancar. Pada dasarnya, organisasi dibentuk
sebagai wadah atau tempat untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis.

Pada umumnya, manusia akan mengikuti atau masuk sebagai anggota suntu organisasi tertentu, seperti
organisasi bisnis, organisasi nirlaba, organisasi politik, organisasi pekerja, organisasi keagamaan, dan lain
sebagainya. Organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, yang terdiri dari
dua orang atau lebih, yang didirikan untuk jangka waktu lama (Haryani, 2001:36)..

Organisasi (bahasa Yunani: ὄργανον, organon - alat) merupakan wadah atau tempat berkumpulnya
orang dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala
sumber daya baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain
sebagainya dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi.

Ciri-ciri Organisasi

Secara umum, organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab

Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab Pembagian tugas dan tanggungjawab dimaksudkan untuk
mempermudah pencapaian tujuan. Organisasi dibagi atas beberapa divisi, departemen, atau bagian
yang masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab.

2. Adanya pusat kekuasaan

Pimpinan atau atasan merupakan pusat kekuasaan dalam suatu organisasi. Sebagian kekuasaan akan
dibagikan kepada bawahan. Sebagai pusat kekuasaan, pimpinan akan menentukan pengawasan dan
kepemimpinan.

3. Adanya substitusi sumber daya manusia

Dalam organisasi sering terjadi substitusi (pergantian) sumber daya manusia. Substitusi bisa terjadi
karena mutasi, promosi, atau keluarnya anggota organisasi akibat pensiun, meninggal dunia, atau
berhenti menjadi anggota organisasi tersebut.

4. Adanya ketergantungan antar anggota

Sebagai suatu sistem, organisasi terbagi atas berbagai subsistem yang saling berhubungan. Aktivitas
seseorang atau suatu bagian dalam organisasi tidak bisa lepas dari seseorang atau bagian lain dalam
organisasi tersebut.

5. Adanya koordinasi antar komponen

Antarkomponen dalam organisasi selalu melakukan koordinasi, baik secara lisan maupun tertulis.
6. Adanya interaksi yang berulang-ulang

Organisasi melakukan kegiatan yang berulang-ulang (kontinu) dan permanen. Oleh karena itu, interaksi
juga terjadi berulang-ulang dan hanya akan berhenti apabila organisasi tersebut bubar.

Tipe Organisasi

Jika dilihat dari orientasi terhadap laba, organisasi dibagi atas dua tipe, yakni:

1. Oganisasi yang berorientasi laba (profit oriented organization) Organisasi tipe ini bertujuan
memperoleh laba. Laba dipergunakan untuk membiayai operasi dan pengembangan organisasi.
Organisasi tipe ini sering juga disebut organisasi bisnis atau perusahaan. Dalam organisasi bisnis, pemilik
menerima keuntungan ekonomi terbesar. Contohnya, hotel, restoran, bank, perusahaan asuransi, toko,
dan lain sebagainya.

2. Organisasi nirlaba (non-porif oriented organization). Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang
tidak berorientasi pada laba atau kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata untuk memperoleh laba.
Dalam organisasi ini, pelanggan atau klien menerima keuntunan terbesar. Contohnya, rumah sakit,
lembaga pendidikan, panti asuban, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan lain sebagainya.

FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Apapun bentuk organisasinya, komunikasi akan berfungsi:

1. Informatif

Pimpinan dan anggota organisasi membutuhkan banyak sekali informasi untuk menyelesaikan tugas-
tugas mereka. Informasi tersebut berkaitan dengan upaya organisasi untuk mencapai tujuannya,

2. Pengendalian (Regulatory) Komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan pengendali organisasi.


Komunikasi dalam hal ini berupa peraturan, prosedur, perintah, dan la soran.

3. Persuasif

Komunikasi berfungsi mengajak orang lain mengikuti atau menjalankan ide/gagasan atau tugas.

4. Integratif

Dengan adanya komunikasi, organisasi yang terbagi menjadi beberapa bagian atau departemen akan
tetap merupakan satu kesatuan yang utuh dan terpadu.

SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Orang-orang di dalam organisasi akan saling melakukan komunikasi. Komunikasi yang terjadi antara
orang-orang di dalam organisasi disebut komunikasi internal. Di samping itu, organisasi juga perlu
melakukan komunikasi dengan pihak luar, seperti pemasok, pelanggan, kreditur, dan lain sebagainya.
Komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan pihak luar disebut komunikasi eksternal. Masing-
masing organisasi akan memilih caranya sendiri untuk menyampaikan informasi. Pemilihan cara ber
komunikasi akan berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi.

Jika ditinjau dari sudut formalitas, saluran komunikasi terdiri atas saluran formal dan informal.

Saluran Komunikasi Formal

Saluran formal incrupakan saluran komunikasi resmi yang mengikuti rantai komando dalam struktur
organisasi. Saluran itu pada umumnya bisa diketahui dari struktur organisasi suatu
perusahaan.Komunikasi formal bisa terjadi secara vertikal maupun horisontal,

Komunikasi vertikal merupakan komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan. Komunikasi
yang mengalir dari atasan kepada bawahan biasanya berbentuk perintah, pengarahan, dan pelatihan.
Sementara itu, kommunikasi dari bawahan kepada atasan bisa berupa laporan, pengaduan, dan usulan.

Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi di antara rekan sekerja dengan tingkat
hierarki yang sama. Komunikasi tersebut mampu meningkatkan koordinasi antarbagian, meningkatkan
kekompakan, dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Komunikasi horisontal juga
sering disebut komunikasi lateral.

Peluang terjadinya kesalahan pada setiap mata rantai komunikasi cukuplah besar. Tingkat paling bawah
mungkin hanya menerima sebagian informasi atau bahkan menerima informasi yang salah. Apabila
perusahaan bergantung pada informasi formal saja, maka kemungkinan besar akan terjadi salah
pengertian (distorsl). Di samping itu, komunikasi formal dapat menyebabkan organisasi atau perusahaan
terkotak-kotak dan selanjutnya menghambat kelancaran komunikasi lintas bagian dalam perusahaan.

Saluran Komunikasi Informal


Bagan informasi formal menunjukkan bagaimana seharusnya informasi mengalir dalam organisasi atau
perusahaan. Namun pada kenyataannya, sebagian besar organisasi juga memiliki saluran komunikasi
informal di samping komunikasi formal. Komunikasi informal mengabaikan hierarki organisasi .
Komunikasi informal itu sering disebut desas-desus, rumor, atau selentingan.

Percakapan antarindividu dalam organisasi tidak bisa dihindari. Percakapan tersebut biasanya
menyangkut masalah pribadi, misalnya keadaan keluarga, kegemaran, keluhan, kekhawatiran, dan lain
sebagainya. Namun demikian, dari hasil survei diperoleh bahwa 80% dari informasi informal yang
mengalir adalah informasi yang menyangkut masalah bisnis (Bovee dan Thill, 2003:11). Misalnya,
perubahan-perubahan dalam kebijaksanaan perusahaan, potensi dipromosikan, pemutusan hubungan
kerja (PHK), kompensasi, dan lain sebagainya. Desas-desus biasanya berkembang aktif selama periode-
periode perubahan atau ketika orang-orang mengalami ketakutan.

Seperti halnya komunikasi formal, komunikasi informal juga bisa mengalir ke atas, ke bawah, dan ke
samping. Para eksekutif biasanya waspada terhadap saluran komunikasi informal karena hal itu bisa
meng ancam kekuatan inereka saat mengendalikan informasi. Akan tetapi, ada pula yang justru
memanfaatkan saluran komunikasi informal untuk menyebarkan dan menerima pesan informal. Oleh
karena itu, saluran komunikasi informal atau desas-desus atau rumor bisa berdampak negatif dan bisa
juga positif.

KOMUNIKASI DALAM BISNIS

Perusahaan sebagai organisasi bisnis juga melakukan komunikasi. Komunikasi yang terjadi dalam
perusahaan disebut komunikasi bisnis. Jika dibandingkan dengan komunikasi individu, komunikasi bisnis
lebih rumit dan kompleks. Komunikasi yang terjadi dalam bisnis bisa berupa komunikasi intemal,
komunikasi ekstemal, bersifat formal maupun informal, dan dapat berbentuk verbal maupun nonverbal.

Dalam organisasi bisnis, komunikasi pada umumnya bersifat resni. Oleh karena itu, komunikasi bisnis
ditekankan pada komunikasi verbal, yaitu berbicara, mendengarkan, menulis, dan membaca.

Dalam bisnis, komunikasi dilakukan oleh tenaga penjual, teknisi, operator telepon, atau dengan surat-
surat resmi. Keterampilan pimpinan dan pegawai untuk berkomunikasi dalam berbagai bentuk akan
menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis. Komunikasi yang buruk dalam
perusahaan bisa merusak hubungan perusahaan dengan ber bagai pihak, baik internal maupun
eksternal. Rusaknya hubungan dengan berbagai pihak akan merugikan perusahaan. Misalnya, para
pegawai sering melakukan kesalaha pemasok tidak bersedia memberikan keringanan biaya, pelanggan
enggan melakukan pembelian ulang, kreditur tidak bersedia meningkatkan plafon kredit, dan lain
sebagainya. Sebaliknya, komunikasi yang efektif akan meningkatkan hubungan baik dengan berbagai
pihak yang pada akhimya akan mendatangkan laba bagi perusahaan. Misalnya, peningkatan hubungan
baik dengan pelanggan akan memberikan

kemungkinan yang lebih besar bagi pelanggan untuk melakukan apa yang diinginkan dan disarankan
oleh perusahaan. Semakin banyak pelanggan yang loyal, semakin tinggi laba yang dapat dicapai oleh
perusahaan.

Komunikasi bisnis, baik secara lisan maupun tertulis, memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Pesan disusun untuk para audiens yang membutuhkan informasi. Oleh karena itu, pemahaman
terhadap auidens sangatlah penting

2. Pesan bisnis disusun dengan mempertimbangkan waktu dan biaya. Pesan bisnis disampaikan
berdasarkan tingkat kepentingannya. Informasi yang sangat penting biasanya memerlukan waktu yang
singkat dan biaya yang mahal. Demikian sebaliknya, pesan yang kurang penting disampaikan dalam
waktu yang lebih lama dan biaya yang relatif lebih murah.

3. Pesan bisnis disusun untuk lebih dari satu tujuan.

4. Walaupun terjadi hal-hal yang mengecewakan, pesan bisnis tetap disusun dengan baik untuk menjaga
hubungan kerja sama dengan semua pihak, terutama para pelanggan.

5. Pesan bisnis memperhatikan nada dan pengaruhnya terhadap audiens. Pilihan kata dan nada dalam
pesan bisnis diperhatikan sedemikian rupa untuk menghindari adanya pengaruh negatif terhadap
audiens yang pada akhirnya merugikan perusahaan.

Dalam kehidupan bisnis dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, informasi mengalir dari
dalam dan ke luar perusahaan melampaui batas-batas wilayah berbagai negara dan budaya. Perusahaan
nasional (national company) telah berkembang menjadi perusahaan multinasional (multinational
company). Perusahaan keluarga (private company) telah banyak berkembang menja perusahaan publik
(public company). Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat juga memaksa perusahaan
untuk selalu bersikap adaptif dan responsif. Perusahaan tidak dapat memilih untuk tidak menggunakan
teknologi tinggi. Perusahaan dituntut mampu menyediakan dan mengomunikasikan informasi yang
relevan, tepat waktu. dan akurat yang diperlukan oleh berbagai pihak dalam pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi pimpinan dan pegawai perusahaan untuk selalu meningkatkan
keterampilannya dalam berkomunikasi.
ETIKA KOMUNIKASI BISNIS

Konsep etika berasal dari kata Yunani, yang dalam bentuk tunggal adalah ethos, dan dalam bentuk
jamak ta etha. Ethos dapat diartikan sebagai kebiasaan, akhlak, moral, karakter, atau watak yang
mengacu pada nilai-nilai atau perilaku kelompok atau individu. Sementara ta etha berarti adat-istiadat,
yaitu norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan, atau masyarakat tertentu mengenai
perbuatan baik dan buruk (Berrens dalam Ketut Rindjin, 2004:4). Organisasi biasanya memiliki kode etik
untuk mengatur dan menjaga hubungan antaranggotanya. Misalnya, kode etik akuntan, dokter,
pengacara, asosiasi dagang, dan lain-lain.

Etika bisnis mencakup semua informasi yang relevan, benar menurut semua sense, dan informasi yang
tidak memperdaya (Bovee dan Thill, 2003:24). Etika bisnis adalah kiat dan disiplin untuk menerapkan
prinsip prinsip etika dalam mengkaji dan mengatasi masalah-masalah yang rumit dalam dunia bisnis
(Rindjin, 2004:5). Kegiatan bisnis tidak selalu bersih dari unsur kejahatan. Situasi persaingan yang
semakin ketat atau dalam keadaan tertekan mampu memicu munculnya perilaku tidak etis. Perilaku
tidak etis bisa terjadi pada individu atau perusahaan.

Contoh masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku etis yang sering muncui dalam kegiatan bisnis
adalah:

*Menerima atau menawarkan komisi

*Mencuri dari perusahaan

*Memberhentikan karyawan tanpa pemberitahuan

*Membocorkan informasi atau rahasia perusahaan

*Memakai barang-barang perusahaan untuk kepentingan pribadi Membangun perusahaan dalam


perusahaan

*Melakukan penipuan dan pemalsuan

*Memperdagangkan barang haram

Etika bisnis membantu perusahaan untuk menyelesaikan masalah bisnis dengan sentuhan moral. Jadi,
tujuan etika bisnis adalah menggugalm kesadaran pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis dengan baik
dem menjaga reputasi perusahaan.

Etika memainkan peranan penting dalam komunikasi bisnis. Bahasa terdiri atas kata-kata yang
mengandung nilai. Dalam berkomunikasi hendaknya dihindari bahasa yang manipulatif, diskriminatif,
atau berlebihan. Mengatakan sesuatu dengan cara tertentu memungkinkan seseorang untuk
memengaruhi atau mengubah perilaku orang lain.
Etika komunikasi bisnis mengacu pada prinsip-prinsip yang dianut oleh perusahaan mengenai
komunikasi mana yang baik dan mana yang tidak baik (Haryani, 2004:50). Secara umum, etika
komunikasi yang berlaku dalam perusahaan berhubungan dengan dapat dipercaya, fair, tidak memihak,
menghargai hak orang lain, dan mempertimbangkan pengaruh suatu ucapan atau tindakan terhadap
orang lain. Sementara itu, tindakan yang tidak etis menyangkut mementingkan diri sendiri, penipuan
kepada konsumen, iklan yang menyesatkan, dan mencapai sesuatu dengan meng halalkan segala cara.

Daftar pustaka

https://m.merdeka.com/trending/fungsi-organisasi-pengertian-dan-tujuan-hingga-jenisnya-yang-wajib-
diketahui-kln.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi

Anda mungkin juga menyukai