Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERILAKU ADMINISTRASI

"KOMUNIKASI FORMAL DAN NONFORMAL"

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
NAMA : 1.DINASTI PUTRI (2111089)
2.SITI ULLY MATUN SA'DIYAH (2111043)
KELAS : III A REG SORE
DOSEN PEMBIMBING : DIAN NOVITA., S.Sos., M. Si

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


NEGARA
STIA SATYA NEGARA PALEMBANG
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
perilaku administrasi ini yang berjugul “Komunikasi formal dan nonformal”
dengan tepat waktu.

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi


Muhammad SAW yang telah membawa agama islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita
baik di dunia maupun di akhirat kelak aamiin.

Kami bersyukur dan mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari teman-
teman sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami disini sangat
menyadari banyaknya kekurangan dalam makalah yang kami buat ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua aamiin.

KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................2

1.1. Latar Belakang......................................................................................3


1.2. Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3. Tujuan....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5

2.1. Pengertian dari komunikasi formal.......................................................5


2.2. jenis-jenis komunikasi formal...............................................................6
2.3. Contoh dari komunikasi formal.................................................................8
2.4. Pengertian dari komunikasi Non formal...................................................9
2.5. Contoh dari komunikasi Non formal...................................................10

BAB III KESIMPULAN...................................................................................11

3.1. Kesimpulan .........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Bekalang
Adapun pengertian komunikasi menurut para ahli adalah Menurut Everett M
Rogers, pengertian komunikasi adalah proses pengalihan ide dari satu sumber
ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar mengubah tingkah laku.
Menurut James AF Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada
seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan
cara menyampaikan pesan kepada orang lain.
Sejarah Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis
yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang
berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi
dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang
menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan
kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication
depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan
organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk
reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi
primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan
membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin
pada ikan.Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara,
tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif,
komunikasi transaktif transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau
komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.Melalui komunikasi, sikap dan
perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

3
1.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari komunikasi formal?
2. Jenis-jenis dari komunikasi formal?
3. Contoh dari komunikasi formal?
4. Pengertian dari komunikasi nonformal?
5. Contoh dari komunikasi nonformal?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai komunikasi formal.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi formal.
3. Untuk mengetahui contoh dari komunikasi formal.
4. Untuk mengetahui penjelasan mengenai komunikasi nonformal.
5. Untuk mengetahui contoh dari komunikasi nonformal.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dari komunikasi formal.


Komunikasi Formal adalah suatu komunikasi yang bersifat resmi dan
biasanya dilakukan oleh orang orang dalam lembaga secara struktural
organisasi menggunakan bahasa yang formal baik sesuai dengan aturan
bahasa Indonesia.
Pada umumnya komunikasi formal dilakukan oleh orang orang yang berbeda
posisi dalam struktural organiasasi (atasan dan bawahan) dengan garis
perintah/instruksi.Komunikasi formal disetujui dan berorientasi pada
organisasi. Isinya berupa cara kerja organisasi, produktivitas, berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan, memo, kebijakan, pernyataan, serta surat
resmi.
komunikasi formal umumnya terjadi karena adanya inisiatif pimpinan yang
berperan sebagai atasan.
Apabila ada penolakan dari bawahan, akan menimbulkan sanksi institusional.
Karena tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Komunikasi formal bisa dilakukan lewat lisan maupun tulisan. Lewat lisan
berarti komunikasi formal dilakukan secara tatap muka antara dua orang atau
lebih. Sementara, lewat tulisan artinya komunikasi berlangsung lewat pesan
tertulis.

2.2. Jenis-jenis Komunikasi formal.


Menurut Gibson et al. (1997) terdapat tiga jenis komunikasi formal dalam
organisasi, yaitu : komunikasi horizontal, komunikasi diagonal, dan
komunikasi vertikal.
1. Komunikasi horizontal (komunikasi lateral/menyamping)
Komunikasi horizontal merupakan bentuk komunikasi secara mendatar
dimana terjadi pertukaran pesan secara menyamping dan dilakukan oleh dua
pihak yang mempunyai kedudukan sama, posisi sama, jabatan se-level,
maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi. Menurut Daft (2003),
komunikasi bentuk ini selain berguna untuk menginformasikan juga untuk
meminta dukungan dan mengkoordinasikan aktivitas. Komunikasi horizontal
diperlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi sehingga
mempercepat tindakan (Robbins, 2001). Kemudahan koordinasi ini menurut
Liaw (2006) disebabkan adanya tingkat, latar belakang pengetahuan dan
pengalaman yang relatif sama antara pihak-pihak yang berkomunikasi, serta
adanya struktur formal yang tidak ketat.
2. Komunikasi diagonal (komunikasi silang)

Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu


pihak kepada pihak lain dalam posisi yang berbeda, dimana kedua pihak tidak
berada pada jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal digunakan oleh
dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang
langsung kepada pihak lain. Koontz et al. (1989) mengatakan bahwa
komunikasi silang ini tidak mengikuti hirarki organisasi tetapi memotong
garis komando. Komunikasi ini merupakan saluran komunikasi yang jarang
digunakan dalam organisasi, namun penting dalam situasi dimana anggota
tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui saluran lain. Penggunaan
komunikasi ini selain untuk menanggapi kebutuhan dinamika lingkungan
organisasi yang rumit, juga mempersingkat waktu dan memperkecil upaya
yang dilakukan organisasi (Gibson et al., 1997).

3. Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan


bawahan dalam organisasi. Robbins (2001) menjelaskan bahwa komunikasi
vertikal adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu
organisasi/kelompok ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih
rendah secara timbal balik. Dalam lingkungan organisasi atau kelompok kerja,
komunikasi antara atasan dan bawahan menjadi kunci penting kelangsungan
hidup suatu organisasi. Bahkan menurut Stoner dan Freeman (1994), dua per
tiga dari komunikasi yang dilakukan dalam organisasi antara atasan dan
bawahan berlangsung secara vertikal, sehingga peran komunikasi vertikal
sangat urgen dalam organisasi.
7

2.3. Contoh dari Komunikasi formal.


 Komunikasi pada pertemuan formal
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap
lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini
merupakan salah satu cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik
pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang
sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara anda tak merasa diabaikan.
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah
mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang.
Sebagai contoh sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih
sayang, mengangkat alis mata menunjukkan ekspresi heran,
mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan.
 Meeting perusahaan
sebuah kegiatan sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna
melaksanakan urusan perusahaan. Dalam dunia perusahaan, meeting
adalah hal yang sering dilakukan. Meeting dilakukan untuk membahas
suatu proyek yang akan dikerjakan oleh perusahaan.
Tidak hanya itu saja, meeting juga dilakukan untuk memastikan agar
seluruh departemen yang ada di perusahaan sudah melakukan tugasnya
dengan baik, menjadi sebuah evaluasi para pekerja. Bila dalam sebuah
perusahaan tidak ada meeting, maka sebuah perusahaan tidak memiliki
komunikasi, dan akan sulit untuk berjalan dengan baik. Oleh karena itu,
meeting perlu dilakukan secara rutin untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan
 Komunikasi direktur dengan bawahan nya terkait arahan kerja
Arahan yang di berikan oleh direktur kepada bawahan selalu
menggunakan bahasa yang benar tidak seperti mereka berkomunikasi
dengan teman-teman. Karena ini menyangkut profesi yang diambil. Dan
sebaliknya juga bawahan Asti menggunakan bahasa yang sopan ketika
berkomunikasi dengan atasan.

2.4. Pengertian dari komunikasi Nonformal.

Komunikasi Informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu
organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam
struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara
hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi
yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip , atau rumor . Tentang
komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang
masih belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi yang dapat
dipercaya , selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran
yang positif .

Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai


kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada
seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke
berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut
menjadi tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan
untuk memenuhi kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan
mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku
dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu
9

2.5. Contoh dari komunikasi Nonformal.

 Komunikasi antara staff/Karyawan


Komunikasi karyawan harus efektif, artinya kedua pihak yang
berkomunikasi harus memiliki arti yang sama atas informasi yang
disampaikan. Membuat proses pertukaran pesan menghasilkan masukan
yang jelas.
Bagi perusahaan, komunikasi karyawan harus diperhatikan. Sebagai
departemen sumber daya manusia, Anda bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan ini. Mengapa? Karena menjalin komunikasi karyawan
yang baik merupakan salah satu tanggung jawab tim HRD. Mengingat
komunikasi karyawan sangat bermanfaat bagi perusahaan.
 Komunikasi diluar organisasi
komunikasi yang dilakukan setelah kita ada pertemuan di dalam suatu
organisasi tersebut. Dan kita bisa menjadi lebih akrab berkomunikasi
ketika diluar organisasi.

 Komunikasi kerabat kerja yang sudah akrab


sangat penting kita memiliki kerabat kerja yang dekat karena dengan
adanya mereka kita mersa berkomunikasi akan semakin intens. Apapun
bisa kita komunikasi kan tanpa adanya ketakutan dalam berbahasa yang
baik dan benar.
10

BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Komunikasi merupakan suatu proses dimana terjadi kegiatan tukar
menukarsuatu informasi, pesan atau berita oleh dua orang atau lebih yang
dapat mempengaruhi satu sama lainnya. Komunikasi sangatlahpenting bagi
suatu perusahaan, tanpaadanya komunikasi perusahaan tidak akan berjalan
dan akan menghambat per-kembangan perusahaan. Dalam suatu perusahaan
kita harus memperhatikan komunikasi formal dan komunikasi informal yang
terjadi diperusahaan. Komunikasi formal dan informal merupakan dua hal
yang tidak bisadi pisahkan. Dalam suatu kantor jika hanyamenggunakan
komunikasi formal saja perusahaan tidak akan berkembang dan itu akan
membaut pegawai merasa tidak nyaman. Dengan adanya komunikasi
informal akan melengkapi fungsi darikomunikasi formal tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/441010/apa-sih-yang-dimaksud-dengan-
komunikasi

https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/13/100000869/komunikasi-formal-
dan-informal-dalam-organisasi?page=all

https://lamarankerjas.blogspot.com/2016/03/3-jenis-komunikasi-formal-
dalam.html?m=1

http://adityajanata-softskill.blogspot.com/2012/12/pengertian-komunikasi-
komunikasi.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai