Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Argiris (1994) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang,


kelompok, atau organisasi (sender) mengirimkan informasi (massage) pada orang lain,
kelompok, atau organisasi (receiver). Proses komunikasi umumnya mengikuti beberapa
tahapan. Pengirim pesan mengirimkan informasi pada penerima informasi melalui satu atau
beberapa sarana komunikasi. Proses berlanjut dimana penerima mengirimkan feedback atau
umpan balik pada pengirim pesan awal. Dalam proses tersebut terdapat distorsi-distorsi yang
mengganggu aliran informasi yang dikenal dengan noise.

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Dalam kehidupan berorganisasi proses komunikasi memegang peran penting bagi kelancaran
kegiatan organisasi (Barnard, 1938 dalam Hall 1996), sebagai “Brain” dalam sebuah organisasi
(Morgan, 1986), dalam Hall 1996). Hal ini erat kaitannya dengan fungsi komunikasi dalam
organisasi atau kelompok, yaitu pengendalian , memotivasi, mengekspresikan perasaan dan
informasi. Tanpa komunikasi, perusahaan tidak akan beroperasi dengan baik.

Dalam suatu organisasi , komunikasi yang efektif merupakan prasyarat terbinanya kerja sama
yang baik untuk mencapai tujuan organisasi. Halangan besar untuk mencapai komunikasi dalam
organisasi adalah jika terjadi aneka macam persepsi sehingga organisasi harus menyediakan
informasi yang akurat untuk semua anggota yang membutuhkan isininformasi tersebut (Hall,
1996).

Komunikasi merupakan persoalan penting bagi manager untuk meyakinkan bahwa perintah-
perintah dari atasan telah dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Komunikasi dalam
organisasi juga digunakan untuk menangkap sikap, tanggapan dan berbagai bentuk aspirasi
bawahan oleh atasan guna mengembangkan berbagai pekerjaan yang lebih sesuai dengan
tingkah laku bawahan.

MASALAH YANG TERJADI KETIKA BERKOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

- Komunikasi Lisan terhadap Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi nonverbal memiliki kedudukan yang penting. Banyak sekali ditemukan
komunikasi verbal yang tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan
komunikasi nonverbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi nonverbal,
orang bisa mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa
senang, benci, sayang, rindu dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia
bisnis, komunikasi nonverbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang
disampaikan dan juga memahami reaksi komunikan saat menerima pesan. (Kusumawati, 2016).

Pada contoh kasus komunikasi non verbal bisa terjadi pada Saat operator jahit
memproduksi pakaian lalu membutuhkan benang jahit, maka operator mengangkat tangan
untuk dibawakan benang jahit tambahan. Agar kegiatan produksi berjalan baik. Kasus lainnya
juga bisa di gimik muka atau ekspresi, ketika kita memasang ekspresi tidak senyum maka orang
yang kita temui akan menganggap bahwa kita tidak menyukai orang tersebut yang di temui.
Memasang muka senyum terhadap orang yang ditemui termasuk komunikasi non verbal yang
baik karena seseorang yang ditemui akan menganggap bahwa anda adalah orang yang ramah
atau murah senyum, dengan begitu pertemuaannya akan terjalin baik.

- Komunikasi Tertulis terhadap Komunikasi dalam Organisasi

Pada setiap perusahaan pasti akan adanya sebuah dokumen - dokumen tertulis karena
jika tidak adanya dokumen maka akan terjadinya kesalah pahaman dan juga kalau tidak adanya
dokumen yang tersedia maka tidak ada bukti jika adanya kesalahan. Seperti kasus di sebuah
bengkel mobil yang besar, tidak adanya dokumen atau data - data perincian ataupun bukti -
bukti tertulis. Jadi perusahaan tersebut sering terjadi korupsi dengan karyawannya karena tidak
adanya data tertulis secara rinci atas uang masuk dan Untuk bukti membeli suatu barang
seperti bon - bon pembelian tidak ada, maka mudah terjadinya kebohongan Dan akan
membuat kesalahpahaman karena bisa saja karyawan yang dituduh korupsi belum tentu dia
pelakunya karna tidak ada bukti - bukti yang tadi sebutkan.

JENIS-JENIS KOMUNIKASI

1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian


Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya
makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil berkomunikasi, oleh
sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi. Berdasarkan cara
penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu :

a) Komunikasi verbal ( Lisan )

- Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah pihak dapat
bertatap muka. Contohnya dialog dua orang

- Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi lewat
telepon.

b) Komunikasi nonverbal ( Tertulis )

 Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.

 Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.

2. Komunikasi berdasarkan Prilaku

Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :

 Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang
tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.

 Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan
yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang
mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar
burung , desasdesus, dan sebagainya.

 Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal
dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau
perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.

3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya

Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :

 Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan
perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya
jarak.

 Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak
ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.

4. Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi

Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Berpidato

b. Memberi Ceramah

c. Wawancara

d. Memberi Perintah alias Tugas

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian pula
kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya

5. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Komunikasi Internal

Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :

 Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada
anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
 Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan
diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .

 Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara
orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur vertikal.

b. Komunikasi Eksternal

Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada
diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk
memperoleh pengertian , kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :

Eksposisi , pameran , promosi, dan sebagainya.

 Konperensi pers.

 Siaran televisi , radio dan sebagainya.

Bakti sosial.

6. Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi

Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi :

 Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara perseorangan atau
individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan yang bersifat pribadi juga.

 Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai persoalan -
persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi
perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi
perseorangan.

7. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu


Dalam komunikasi ini , peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses
komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan individu,
diantaranya :

 Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi secara nonformal
maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu
yang lain.

 Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini terjadi karena
individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas.

 Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini individu
berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan
yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

8. Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja

Didalam suatu organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem
yang ditetapkan dalam jaringan kerja. Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat
dibedakan menjadi :

 Komunikasi jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi
dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.

 Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi
yang berbentuk seperti pola lingkaran.

 Komunikasi jaringan bintang , yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang
dilewati lebih pendek.

9. Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi

Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :


 Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way
Communication).

 Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways communication).

 Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.

 Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap bawahan.

 Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang mempunyai
kedudukan sejajar.

GAYA KOMUNIKASI

Gaya komunikasi sendiri didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang


terspesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu. Masing-masing gaya komunikasi terdiri
dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respons atau tanggapan
tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari 1 gaya komunikasi yang digunakan
bergantung pada maksud dari sender dan harapan dari receiver (Suranto, 2011:51). Ada empat
tipe dasar yang digunakan untuk menggambarkan gaya komunikasi seseorang.

Pertama, Komunikasi Pasif, seseorang dengan komunikasi pasif ini tidak pernah membela diri
sendiri, jika seorang komuniktor pasif, mereka akan mengindari untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan dan opininya. Ketika seseorang mengekspresikan perasaan sendiri dengan cara
meminta maaf yang terkadang diabaikan oleh orang lain. Bahkan sebagai komunikator pasif,
seseorang akan mengizinkan orang lain untuk mengambil keuntungan dengan melanggar hak-
hak diri sendiri. Akibatnya, seseorang dengan tipe seperti ini akan merasa cemas, terjebak dan
putus asa karena dirinya berada diluar kendali hidup. Perilaku seseorang dengan tipe ini
membiarkan orang lain untuk mendominasi. Komunikator pasif ini dapat menjadi komunikator
yang lebih kuat dengan menegaskan dirinya sendiri.

Kedua, Agresif, seseorang dengan tipe ini akan tetap mempertahankan diri sendiri secara
langsung namun terkadang berperilaku tidak pantas. Komunikasi verbalnya terkesan
melecehkan dan melanggar hak orang lain. Pribadi agresif juga berasal dari rassa rendah diri
yang dilampiaskan dalam bentuk dominasi kekuaaan. Sebagai komunikator agresif, seseorang
mencoba untuk mendominasi dan mengancam, sering mengkritik dan menyalahkan lemahnya
orang lain untuk mendapat kekuasaan. Bahasa tubuhnya terlihat sombong dan cepat marah
kalau tidak sesuai dengan keinginan. Sebagai hasilnya, si Agresif ini akan dijauhi orang lain dan
merasa lepas kendali. Komunikasi agresif melibatkan manipulasi, mereka akan membuat orang
lain melakukan apa yang mereka inginkan dengan menginduksi rasa bersalah atau
menggunakan intimidasi. Untuk menjadi komunikator yang lebih efektif, haruslah
mengekspresikan diri secara langsung, jujur dan harus menghormati orang lain.

Ketiga, Pasif-Agresif, tipe ini tidak berhubungan langsung dengan masalah. Mereka tampaknya
tidak memiliki masalah dengan orang lain, sedangkan secara tidak langsung mengekspresikan
kemarahan Anda dan frustasi. Sebagai komunikator Pasif-Agresif, seseorang ini menggunakan
sarkasme, penolakan dan bahassa tubuh yang membingungkan. Komunikator ini, menghindari
konfrontasi langsung, namun berupaya untuk mendapatkan bahkan melalui manipulasi.
Mereka sering merasa tidak berdaya dan kesal. Mereka sering mengatakan “ya” ketika mereka
benar-benar ingin mengatakan “tidak”. Pasif-Agresif komunikator sering sarkatis dan berbicara
tidak baik tentang orang-orang dibelakang punggung mereka.

Keempat, Tegas. Seorang komunikator dikatakan kuat jika memiliki tipe ini. Jika seorang
komunikator tegas, maka mereka akan efektif menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas
dan hormat. Mereka menangani masalah tanpa melanggar atau mengasingkan orang lain.
Mereka cenderung memiliki sehat harga diri yang tinggi. Sebagai komunikator tegas, bahasa
tubuhnya pun tenang, kontrol diri dan mendengarkan aktif (Cangara, 2008:1).

MENJADI PENDENGAR YANG BAIK

Mendengarkan bukan sekedar merupakan perkara fisik “mendengarkan”.


Mendengarkan merupakan proses intelektual dan emosional. Dengan proses itu orang
mengumpulkan dan mengintegrasi antara input, fisik, emosional dan intelektual dari orang lain
dan berusaha menangkap pesan serta maknanya. Tujuan mendengarkan menurut Soli
Abimanyu (1996 :89) adalah mengumpulkan informasi yang ada hubungannya dengan masalah
yang dihadapi dan tujuan yang dikemukakan oleh seseorang.
Agar dapat menjadi pendengar yang baik, kita harus berusaha menjadi objektif.
Meskipun objektivitas penuh itu jarang ada, mendengarkan menuntut usaha yang secara sadar
mencoba untuk mengerti orang yang berbicara dengan kita, tanpa membiarkan pendapat
pribadi mempengaruhi arti dan maksud kata-katanya. Kita harus berusaha untuk mengerti apa
yang hendak disampaikan kepada kita oleh orang yang berbicara dengan kita dan bukan apa
yang ingin kita mengerti. Hal ini membantu kita untuk melihat dan merasakan apa yang dilihat
dan dirasakan oleh orang yang berbicara dengan kita. Dengan demikian kita, jasanya,dapat
menembus lambang-lambang komunikasi dan lebih dekat dengan kenyataan yang
bersangkutan dalam pembicaraan.
Cara mendengarkan yang baik :
         Memelihara perhatian penuh dan terpusat pada perhatian
         Mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan oleh klien
         Mendengarkan keseluruhan pribadi klien (kata-katanya, perasaan dan perilakunya).
Memahami seluruh pesannya.
         Mengarahkan apa yang anda katakan terhadap apa yang telah dikatakan oleh klien.

TAHAPAN KOMUNIKASI RUNTUT

Berita baiknya, ada 4 tahapan yang dapat Anda lakukan untuk menyampaikan pesan kepada
audiens Anda dengan cara yang runtut, sehingga audiens Anda dapat menangkap pesan yang
Anda sampaikan.

Mari kita bahas satu per satu.

Tahapan # 1: Maksud

Sampaikan apa yang menjadi maksud dari pembicaraan Anda. Apakah Anda ingin
menyampaikan informasi, bertanya atau meminta persetujuan. Pada tahapan ini, Anda juga
perlu menyampaikan konteks dari pembicaraan Anda. Konteks adalah kondisi atau situasi yang
berhubungan dengan suatu kejadian.
Tahapan # 2: Pesan

Sampaikan apa yang menjadi pesan utama dari pembicaraan yang ingin Anda sampaikan. Disini,
Anda dapat menyampaikan isu atau permasalahan pembicaraan.

Tahapan # 3: Penjelasan

Berikan penjelasan dari pesan utama yang Anda sampaikan pada tahapan # 3. Pada bagian, ini
Anda bisa memberikan data dukung yang berupa alasan, contoh, elaborasi, dan lain-lain.

Tahapan # 4: Penutup

Sampaikan penutup pembicaraan Anda dengan menyampaikan kembali apa yang menjadi
maksud Anda.

Anda mungkin juga menyukai