Dalam kehidupan berorganisasi proses komunikasi memegang peran penting bagi kelancaran
kegiatan organisasi (Barnard, 1938 dalam Hall 1996), sebagai “Brain” dalam sebuah organisasi
(Morgan, 1986), dalam Hall 1996). Hal ini erat kaitannya dengan fungsi komunikasi dalam
organisasi atau kelompok, yaitu pengendalian , memotivasi, mengekspresikan perasaan dan
informasi. Tanpa komunikasi, perusahaan tidak akan beroperasi dengan baik.
Dalam suatu organisasi , komunikasi yang efektif merupakan prasyarat terbinanya kerja sama
yang baik untuk mencapai tujuan organisasi. Halangan besar untuk mencapai komunikasi dalam
organisasi adalah jika terjadi aneka macam persepsi sehingga organisasi harus menyediakan
informasi yang akurat untuk semua anggota yang membutuhkan isininformasi tersebut (Hall,
1996).
Komunikasi merupakan persoalan penting bagi manager untuk meyakinkan bahwa perintah-
perintah dari atasan telah dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Komunikasi dalam
organisasi juga digunakan untuk menangkap sikap, tanggapan dan berbagai bentuk aspirasi
bawahan oleh atasan guna mengembangkan berbagai pekerjaan yang lebih sesuai dengan
tingkah laku bawahan.
Pada contoh kasus komunikasi non verbal bisa terjadi pada Saat operator jahit
memproduksi pakaian lalu membutuhkan benang jahit, maka operator mengangkat tangan
untuk dibawakan benang jahit tambahan. Agar kegiatan produksi berjalan baik. Kasus lainnya
juga bisa di gimik muka atau ekspresi, ketika kita memasang ekspresi tidak senyum maka orang
yang kita temui akan menganggap bahwa kita tidak menyukai orang tersebut yang di temui.
Memasang muka senyum terhadap orang yang ditemui termasuk komunikasi non verbal yang
baik karena seseorang yang ditemui akan menganggap bahwa anda adalah orang yang ramah
atau murah senyum, dengan begitu pertemuaannya akan terjalin baik.
Pada setiap perusahaan pasti akan adanya sebuah dokumen - dokumen tertulis karena
jika tidak adanya dokumen maka akan terjadinya kesalah pahaman dan juga kalau tidak adanya
dokumen yang tersedia maka tidak ada bukti jika adanya kesalahan. Seperti kasus di sebuah
bengkel mobil yang besar, tidak adanya dokumen atau data - data perincian ataupun bukti -
bukti tertulis. Jadi perusahaan tersebut sering terjadi korupsi dengan karyawannya karena tidak
adanya data tertulis secara rinci atas uang masuk dan Untuk bukti membeli suatu barang
seperti bon - bon pembelian tidak ada, maka mudah terjadinya kebohongan Dan akan
membuat kesalahpahaman karena bisa saja karyawan yang dituduh korupsi belum tentu dia
pelakunya karna tidak ada bukti - bukti yang tadi sebutkan.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
- Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah pihak dapat
bertatap muka. Contohnya dialog dua orang
- Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi lewat
telepon.
Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.
Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang
tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan
yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang
mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar
burung , desasdesus, dan sebagainya.
Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal
dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau
perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.
Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan
perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya
jarak.
Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak
ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.
a. Berpidato
b. Memberi Ceramah
c. Wawancara
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian pula
kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya
a. Komunikasi Internal
Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada
anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan
diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara
orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur vertikal.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada
diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk
memperoleh pengertian , kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
Konperensi pers.
Bakti sosial.
Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara perseorangan atau
individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan yang bersifat pribadi juga.
Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai persoalan -
persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi
perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi
perseorangan.
Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi secara nonformal
maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu
yang lain.
Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini terjadi karena
individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini individu
berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan
yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
Didalam suatu organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem
yang ditetapkan dalam jaringan kerja. Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat
dibedakan menjadi :
Komunikasi jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi
dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi
yang berbentuk seperti pola lingkaran.
Komunikasi jaringan bintang , yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang
dilewati lebih pendek.
Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways communication).
Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.
Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap bawahan.
Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang mempunyai
kedudukan sejajar.
GAYA KOMUNIKASI
Pertama, Komunikasi Pasif, seseorang dengan komunikasi pasif ini tidak pernah membela diri
sendiri, jika seorang komuniktor pasif, mereka akan mengindari untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan dan opininya. Ketika seseorang mengekspresikan perasaan sendiri dengan cara
meminta maaf yang terkadang diabaikan oleh orang lain. Bahkan sebagai komunikator pasif,
seseorang akan mengizinkan orang lain untuk mengambil keuntungan dengan melanggar hak-
hak diri sendiri. Akibatnya, seseorang dengan tipe seperti ini akan merasa cemas, terjebak dan
putus asa karena dirinya berada diluar kendali hidup. Perilaku seseorang dengan tipe ini
membiarkan orang lain untuk mendominasi. Komunikator pasif ini dapat menjadi komunikator
yang lebih kuat dengan menegaskan dirinya sendiri.
Kedua, Agresif, seseorang dengan tipe ini akan tetap mempertahankan diri sendiri secara
langsung namun terkadang berperilaku tidak pantas. Komunikasi verbalnya terkesan
melecehkan dan melanggar hak orang lain. Pribadi agresif juga berasal dari rassa rendah diri
yang dilampiaskan dalam bentuk dominasi kekuaaan. Sebagai komunikator agresif, seseorang
mencoba untuk mendominasi dan mengancam, sering mengkritik dan menyalahkan lemahnya
orang lain untuk mendapat kekuasaan. Bahasa tubuhnya terlihat sombong dan cepat marah
kalau tidak sesuai dengan keinginan. Sebagai hasilnya, si Agresif ini akan dijauhi orang lain dan
merasa lepas kendali. Komunikasi agresif melibatkan manipulasi, mereka akan membuat orang
lain melakukan apa yang mereka inginkan dengan menginduksi rasa bersalah atau
menggunakan intimidasi. Untuk menjadi komunikator yang lebih efektif, haruslah
mengekspresikan diri secara langsung, jujur dan harus menghormati orang lain.
Ketiga, Pasif-Agresif, tipe ini tidak berhubungan langsung dengan masalah. Mereka tampaknya
tidak memiliki masalah dengan orang lain, sedangkan secara tidak langsung mengekspresikan
kemarahan Anda dan frustasi. Sebagai komunikator Pasif-Agresif, seseorang ini menggunakan
sarkasme, penolakan dan bahassa tubuh yang membingungkan. Komunikator ini, menghindari
konfrontasi langsung, namun berupaya untuk mendapatkan bahkan melalui manipulasi.
Mereka sering merasa tidak berdaya dan kesal. Mereka sering mengatakan “ya” ketika mereka
benar-benar ingin mengatakan “tidak”. Pasif-Agresif komunikator sering sarkatis dan berbicara
tidak baik tentang orang-orang dibelakang punggung mereka.
Keempat, Tegas. Seorang komunikator dikatakan kuat jika memiliki tipe ini. Jika seorang
komunikator tegas, maka mereka akan efektif menyatakan pikiran dan perasaan secara jelas
dan hormat. Mereka menangani masalah tanpa melanggar atau mengasingkan orang lain.
Mereka cenderung memiliki sehat harga diri yang tinggi. Sebagai komunikator tegas, bahasa
tubuhnya pun tenang, kontrol diri dan mendengarkan aktif (Cangara, 2008:1).
Berita baiknya, ada 4 tahapan yang dapat Anda lakukan untuk menyampaikan pesan kepada
audiens Anda dengan cara yang runtut, sehingga audiens Anda dapat menangkap pesan yang
Anda sampaikan.
Tahapan # 1: Maksud
Sampaikan apa yang menjadi maksud dari pembicaraan Anda. Apakah Anda ingin
menyampaikan informasi, bertanya atau meminta persetujuan. Pada tahapan ini, Anda juga
perlu menyampaikan konteks dari pembicaraan Anda. Konteks adalah kondisi atau situasi yang
berhubungan dengan suatu kejadian.
Tahapan # 2: Pesan
Sampaikan apa yang menjadi pesan utama dari pembicaraan yang ingin Anda sampaikan. Disini,
Anda dapat menyampaikan isu atau permasalahan pembicaraan.
Tahapan # 3: Penjelasan
Berikan penjelasan dari pesan utama yang Anda sampaikan pada tahapan # 3. Pada bagian, ini
Anda bisa memberikan data dukung yang berupa alasan, contoh, elaborasi, dan lain-lain.
Tahapan # 4: Penutup
Sampaikan penutup pembicaraan Anda dengan menyampaikan kembali apa yang menjadi
maksud Anda.