Anda di halaman 1dari 17

FILTERING COMUNICATION

OLEH KELOMPOK : 2
B A G A S D E S WA N G G A N D A R A
D I K D I K I S K A N D A R D W I YA N T O
DIK DIK PERMANA
IKKA SAFITRI
IRSAD IBRAHIM
M O C H A M M A D M I F TA H
RIKA MEIDARAHMAN
R AT N A N U R U L K O M A R I A H
 Latar Belakang
Hakekatnya, manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri. Oleh karenanya, interaksi sosial menjadi suatu keharusan.
Manusia hidup bermasyarakat, masyarakat memiliki tatanan sosial,
setiap tatanan sosial diperoleh melalui sebuah musyawarah mufakat.
Musyawarah sebagai salah satu media dalam berinteraksi, dimana
komunikasi yang terjadi tidak hanya secara interpersonal saja melainkan
dalam lingkup yang lebih luas. Komunikasi sendiri merupakan bentuk
hubungan antar dua individu atau lebih dalam menyampaikan pesan dan
hasil dari komunikasi itu sendiri adalah sebuah feedback, dimana
feedback dapat berupa penyampaian makna pesan dari komunikan atas
pesan yang diterimanya.
 Batasan masalah
Agar penulisaan makalah ini tidak menyimpang dan mengambang dari
tujuan yang direncanakan, kami memberikan batasan masalah hanya
pada pembahasan tentang makalah Filtering Comunication
 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, rumusan masalah
dalam penelitian rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
 Apa itu Komunikasi?
 Bagaimana Filtering Comunication?
 Tujuan
Berdasarkan latar belakang, batasan masalah, dan rumusan masalah, maka tujuan dalam
pembuatan makalah sebagai berikut.
 Menjelaskan tentang komunikasi
 Menjelaskan Filtering Comunication

 Manfaat
 Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Manfaat untuk ilmu pengetahuan adalah memberikan informasi tentang Filtering
Comunication
 Manfaat bagi pelayanan kesehatan
Manfaat untuk pelayanan kesehatan adalah meningkatkan pemahaman tentang Filtering
Comunication
 Manfaat bagi masyarakat
Manfaat untuk masyarakat adalah memberikan pengetahuan tentang Filtering
Comunication
 Metode Penyusunan
 Studi literatur
 Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi
literatur dengan media elektronik sebagai sumbernya
A. Definisi Komunikasi
 Menurut Lasswell (Mulyana, 2005:60), komunikasi memiliki batasan tersendiri
yakni "Who says what, in which channel, to whom, and with what effect".
Hovland (Mulyana, 2005:62) memiliki definisinya tersendiri dimana yang
dimaksud dengan komunikasi adalah proses komunikator menyampaikan
rangsangan atau stimulus untuk mengubah perilaku komunikan.
 Komunikasi non-verbal merupakan penyampaian pesan dengan t tidak
menggunakan kata-kata, diidentifikasikan melalui ekspresi tubuh saat
berkomunikasi. Berupa ekspresi wajah, kontak mata, nada suara, gerakan
tangan, dan sebagainya dengan tidak menggunakan kata-kata.
 Komunikasi on-verbal dapat memperkuat atau justru menyangkal pesan verbal.
Terdapat dua jaringan komunikasi didalam komunikasi organisasi, yakni
komunikasi formal dan komunikasi informal. Bentuk komunikasi yang
ditentukan sesuai dengan fungsi pekerjaan dalam organisasi merupakan bentuk
komunikasi formal.
 Didalamnya terdapat arus pesan yang dibagi menjadi tiga, antara lain:
 Downward communication, komunikasi kepada bawahan Berkaitan
dengan tugas-tugas dan pemeliharaan, mengenai pengarahan, tujuan,
disiplin, perintah, pertanyaan, dan kebijaksanaan umum.
 Upward communication, komunikasi kepada atasan
Tujuan yang dicapai berupa balikan, memberikan saran, dan mengajukan
pertanyaan.
 Horizontal communication, komunikasi horisontal
Pelakunya adalah orang-orang yang memiliki tingkat otoritas yang sama
dalam organisasi. Berkaitan dengan koordinasi, pemecahan masalah,
penyelesaian konflik, dan saling memberikan informasi.
b. Penyaringan
 Stephen P. Robbins (2006), Penyaringan merupakan suatu proses
komunikasi dimana tidak semua informasi disampaikan. Hanya
informasi yang dirasa perlua dan menguntungkan saja yang
disampaikan. Tetapi sekiranya informasi itu akan mendatangkan
kerugian maka onformasi tersebut tidak seutuhnya atau bahkan tidak
sama sekali disampaikan.
 Hambatan dalam Komunikasi
Robbin dan Judge (2009) menunjukkan beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam komunikasi,
yaitu:
Filtering, manipulasi informasi untuk terlihat lebih menarik.
Selective perception, komunikan menerima pesan sesuai dengan apa yang dibutuhkan, pengalaman, latar
belakang, dan karakteristik personal lainnya.
Information overload, jumlah yang melebihi kapasitas individu dalam mengolah data.
Emotions, cenderung mengesampingkan rasionalitas dan proses pemikiran objektiv dan
mensubtitusinya dengan pertimbangan emosional.
Language, usia dan konteks merupakan faktor yang paling berpengaruh.
Silence, ketiadaan informasi.
Communication apprehension, rasa khawatir yang muncul pada saat berkomunikasi, individu
mengalami ketegangan dan kegelisahan.
Gender differences, pria berkomunikasi untuk menekankan status, sedang wanita untuk menciptakan
hubungan.
Politically correct communication, dimana kebebasan komunikasi dihalangi.
Personal barriers, hambatan yang muncul pada atribut individual untuk berkomunikasi.
Physical barriers, hambatan fisik seperti waktu, tempat, suara, jarak, dan sebagainya.
Semantic barriers, pelafalan kata yang terdengar masih ambigu atau kurang jelas.
 McShane dan Glinow (2007) mengemukakan 3 strategi komunikasi
yang dapat digunakan:
 Workspace design, ketersediaan ruang kerja yang lebih luas dan
terbuka maupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan sifat
organisasinya.
 Web-based organizational communication, komunikasi organisasional
beralih pada penggunaan website perusahaan namun memunculkan
kecenderungan seseorang untuk bersikap skeptis.
 Direct communication with Top Management, praktik komunikasi
tatap muka oleh eksekutif untuk belajar memahami organisasi dari
orang lain.
 Unsur Filter Komunikasi
Berikut ini merupakan unsur filter dalam komunikasi massa
 Fisik
Kondisi fisik merupakan unsur filter yang pertama dan menjadi utama
dalam proses komunikasi massa. Komunikasi massa yang melibatkan
sejumlah manusia ini bergantung pada kesehatan fisik karena manusia
merupakan makhluk hidup yang tidak sempurna seperti tunarungu,
tunadaksa, tunawicara, dan lain sebagainya.
Psikologis
 Informasi yang disampaikan oleh media massa bersifat satu arah, sehingga
khalayak dituntut untuk menyaring informasi tersebut dengan pintar.
Budaya
 Budaya merupakan faktor utama yang sangat penting dalam filter komunikasi
massa. Pasalnya budaya menjadi tatanan kehidupan manusia sehari-hari. Budaya
dapat mempengaruhi persepsi manusia saat memperoleh informasi. Menurut
Edward T. Hall, budaya mempengaruhi cara manusia menyampaikan dan
menerima pesan.
Informasional
 Informasional merupakan bagian dari unsur filter komunikasi massa.
Informasional adalah faktor yang berhubungan dengan pengetahuan
khalayak terhadap penerimaan pesan yang terdiri atas simbol-simbol.
Apabila komunikan tidak memahami bahasa simbol yang disampaikan
komunikator, maka proses komunikasi menjadi cacat.
 Fungsi Filter dalam Komunikasi
Berikut merupakan fungsi filter dalam komunikasi massa:
 Menyaring informasi
Komunikasi yang dilakukan dalam media massa harus memiliki filter atau
penyaringan informasi. Informasi yang berlebihan berdampak buruk bagi khalayak
luas.
 Memilih informasi
Komunikasi massa yang terjadi di dalam media massa sering kali memberikan
informasi-informasi yang bohong atau dikenal dengan berita hoax. Untuk itu filter
dalam komunikasi massa berfungsi untuk memilih informasi-informasi yang sesuai
dengan sumber terpercaya.
 Membatasi informasi
Informasi yang diterbitkan oleh media membutuhkan batasan. Peran filter berfungsi
untuk membatasi informasi yang disebarluaskan oleh media. Tujuannya untuk
memberikan informasi yang berkualitas dan khalayak dapat memahami isi informasi
tersebut.
 Mengawasi informasi
Filter dalam suatu media berfungsi untuk mengawasi informasi yang akan
disebarluaskan. Pengawasan dilakukan sebagai penilaian informasi yang layak
untuk diterbitkan maka akan disebarkan tanpa mengubah isi pesan tersebut.
 Menyederhanakan informasi
Filter berfungsi untuk menyederhanakan informasi. Informasi yang
disampaikan akan disederhanakan dengan tujuan khalayak dapat memahami isi
informasi dengan mudah tanpa menyalahgunakan makna dari isi informasi
tersebut. 
 Menghilangkan informasi
Informasi yang disampaikan oleh media tidak selamanya dapat dikonsumsi
langsung oleh khalayak tanpa melalui proses atau tahapan. Fungsi filter dalam
acara televisi yang sdang on air biasanya ada beberapa adegan dan ucapan yang
tidak dapat dikontrol, sehingga peranan filter untuk menghilangkan informasi
yang tidak sesuai dengan aturan menjadi hal yang terpenting.
 Mengatur informasi
Fungsi filter yang terakhir adalah mengatur informasi yang masuk ke
media massa. Mengatur berarti menyesuaikan sesuai aturan yang
berlaku.
 Kesimpulan
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar
sebagai berikut : pengirim pesan, penerima pesan dan pesan. Semua
fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi
dimulai dengan adanya pengirim pesan yang mempunyai ide untuk
disampaikan kepada seseorang agar dapat dipahami sesuai apa yang ia
sampaikan. Kemudian pesan (informasi) tersebut disampaikan melalui
isyarat (simbol), baik verbal (kata-kata) maupun non verbal (bahasa
tubuh) melalui media komunikasi langsung (tatap muka), TV, Radio,
internet, dll. Setelah pesan diterima melalui indera, maka si penerima
mengartikan, atau menterjemahkan agar dapat dipahami olehnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai