Ilmu ekonomi dan ilmu sosiologi merupakan cabang ilmu yang sama-sama masuk
kedalam ilmu sosial. Namun, dalam pendekatannya sering dianggap berbeda. Jika membahas
terkait masalah pembangunan, ilmu ekonomi baik klasik maupun neoklasik menganggap bahwa
kelembagaan dalam struktur sosial tidak memiliki pengaruh terhadap kegiatan ekoomi seperti
investasi, distribusi, konsumsi, dll). Sedangkan ilmu sosiologi menentang asumsi rasionalitas
yang diangkat ilmu ekonomi. Namun sejak tahun 1980-an kesenjangan yang berbeda antara ilmu
ekonomi dan ilmu sosiologi mulai dapat dikurangi yang dipicu oleh teori/konsep modal sosial.
Modal sosial muncul dipicu oleh tulisan karya Pierre Bourdieu akhir tahun 1970-an yang
berjudul “La Capital Social : Notes Provisoires” tulisan ini berbahasa Perancis yang kemudian
pada tahun 1993 Coleman mempublikasikan topik yang sama menggunakan Bahasa Inggris
sehingga dianggap bahwa Coleman merupakan ilmuwan pertama yang memperkenalkan konsep
modal sosial. Modal sosial ini dapat dikatakan sebagai konsep yang sangat dekat jika
digabungkan oleh seluruh disiplin ilmu. Menurut definisi modal sosial yang dijelaskan Coleman,
bahwa modal sosial bukanlan entitas tunggal tetapi entititas majemuk yang memiliki dua elemen:
modal sosial mencangkup beberapa aspek dari struktur sosial dan modal sosial memfasilitasi
Tindakan tertentu dari pelaku baik individu ataupun perusahaan.
Definisi Modal sosial selanjutnya juga disampaikan oleh Bourdieu, bahwa modal sosial
sebagai agregat sumber daya ajtuak ataupun potensial yang diikat untuk mewujudkan jaringan
yang awet sehingga menginstitusionalisasikan hubungan persahabatan yang saling
menguntungkan. Definisi menurut Baker, bahwa modal sosial sebagai sumber daya yang diraih
oleh pelakunya melalui struktur sosial yang spesifik dan kemudian digunakan untuk memburu
kepentingannya. Menurut Putnam bahwa modal sosial sebagai gambaran organisasi sosial yang
memfasilitasi koordinasi dan kerja sama yang saling menguntungkan. Masih banyak lagi
ilmuwan yang menjelaskan modal sosial menurut versinya masing-masing namun tetap berujung
dalam satu pokok pembahasan bahwa modal sosial akan teras ajika terjadi interaksi dengan
orang lain yang dipimpin oleh struktur sosial.
Melihat dari definisi modal sosial terdaot sebuah aporisme terkenal yang menyatakan
bahwa ‘modal sosial bukanlah masalah apa yang anda ketahui, tetapi siapa yang anda kenal’.
Dengan begitu modal sosial merujuk kepada norma atau jaringan yang memungkinkan orang
untu melakukan Tindakan kolektif. Coleman mengatakan bahwa ada tiga bentuk dari modal
sosial. Pertama, struktur kewajiban (obligations), ekspektasi (expectation), dan kepercayaan
(trushwothiness). Dalam konteks ini, bentuk modal sosial tergantung dari dua elemen yakni
kepercayaan dari lingkungan sosial dan perluasan actual dari kewajiban yang sudah dipenuhi.
Kedua, jaingan informasi, informasi merupakan basis yang penting dalam menggapai Tindakan.
Penggunaan informasi ini tidak murah, sehingga jika seseorang memiliki relasi yg lebih maka
dapat dikatakan modal sosialnya tinggi. Ketiga, norma dan sanksi yang efektif. Norma dalam
suatu komunitas digunakan untuk meraih suatu prestasi tentu saja dapat digolongkan sebagai
modal sosial yang tinggi. Dari ketiga bentuk modal sosial dapat diartikan bahwa modal sosial
selalu berkaitan dengan struktur sosial di masyarakat.
Menurut Lina dan Von Bern, modal sosial dapat menjadi asset bagi organisasi melalui
pencapaian nilai maupun bagi anggota organisasi melalui peningkatan keterampilan pekerja.
Secara spesifik modal sosial, antara lain :
Sumber daya yang melekat dalam jaringan sosial dapat memeperkuat pencapaian sebuah
Tindakan. Pernyataan ini didukung oleh empat argumentasi yang juga dapat menjelaskan yang
representative. Pertama, aliran informasi. Dalam pasar tidak sempurna ikatan sosial yang
strategis dapat menyediakan individu dengan informasi yang berguna tentang kesempatan dalam
memperoleh pilihan. Kedua, ikatan sosial yang dapat mempengaruhi pelaku, misalnya supervisor
organisasi yang memuliki peran penting dalam pengambilan keputusan. Ketiga, ikatan sosial
yang diberikan organisasi sebagai sertifikasi kepercayaan sosial individu. Keempat, hubungan
sosial yang apat diekspektasikan dapat memperkuat Kembali identitas dan pengakuan. Keempat
elemen tersebut dapat menjelaskan mengapa modal sosial bekerja dalam Tindakan instrumental
yang ekspresif yang tidak dapat dihitung menggunakan modal personal.
Selanjutnya, modal sosial tidak dipahami secara tunggal mlainkan mempunyai dimensi
multispektrum. Terdapat empat cara pandang atau perspektif terhadap modal sosial.
1. Ikatan sosial yang terlalu kuat cengerung akan mengabaikan atau membatasi akses pihak
luar memperoleh peluang yang sama dalam melakukan kegiatan ekonomi, misalnya
untuk memperoleh pekerjaan.
2. Dalam sebuah kelompok terdapat individu/actor yang berpotensi mengganjal individu
lainnya karena kepemilikan akses misalnya informasi yang lebih besar. Pada titik ini,
inisiatif individu harus dikorbankan demi kepentingan kelompok/komunitas yang lebih
besar.
3. Selalu ada pilihan antara solidaritas komunitas atau kebebasan individu. Dalam
komunitas atau wilayah memiliki norma yang sangat kuat, control sosial umumnya
represif sehingga berpotensi menghalangi kebebasan personal tiap anggotanya.
4. Jamak terjadi sebuah situasi di mana solidaritas kelompok dibangun berdasarkan
pengalaman Bersama untuk melawan masyarakat yang mendominasi.
Modal sosial dalam konteks ilmu ekonomi yang sudah tentu direlasikan dengan
pencapaian pembangunan ekonomi. Terdapat dua karakteristik amtara modal sosial dengan
pembangunan ekonomi sebagai berikut : (i) Penelitian hulu yang mencoba mencari landasan
teoritis yang merelasikan modal sosial dengan pembangunan ekonomi, dan (ii) penelitian
hilir yang berusaha melacak implikasi modal sosial terhadap pembangunan ekonomi.
Selanjutnya, terdapat rasionalitas pertukaran ekonomi dan sosial yang menejelaskan
hubungan antara modal sosial dan pembangunan ekonomi.
Hubungan antara modal sosial dan pembangunan ekonomi juga dapat dilihat melalui sisi
yang lain. Kegiatan ekonomi selalu berupa kerja sama (baik dalam pengertian kompetisi
maupun saling bantu) antarpelakunya, apapun motif yang ada di baliknya seperti profit,
status, harga diri, preferensi, dll. Sedangkan kerja sama membutuhkan yang Namanya
kepercayaan yang dalam ekonomi modern dapat digantikan dengan mekanisme formal untuk
mencegah kecurangan seperti system kontrak.
Dimana :
yi = output/pekerja di negara i Yi = total output
Ki = stok modal fisik Li = tenaga kerja
Hi = stok modal manusia Ai = teknologi
Dalam persamaan ini eksistensi ekonomi pasar dapat memfasilitasi pelakunya
untuk mendapatkan laba, upah, dan pengambilan modal sehingga terdapat intensif
berproduksi. Tapi, apabila pasar gagal alternatif insentif mungkin dilakukan oleh aturan
pemerintah dan sanksi mislanya pemberian pajak.
Rumus pengaruh modal sosial secara langsung terhadap fungsi output
perkapita:
Dimana :
Dimana :