Teori Modal Sosial dianggap sebagai perekat paling potensial untuk menyatukan antara disiplin
ilmu ekonomi dan sosiologi.
Modal sosial awalnya diperkenalkan oleh Bourdieu melalui tulisannya yang berjudul Le Capital
Sociales. Namun, karena tulisannya dalam bahasa perancis banyak orang yang tidak
mengenalnya. Orang-orang lebih mengenal Coleman sebagai aktor yang memperkenalkan Modal
sosial. Menurut Coleman, modal sosial adalah entitas majemuk yang mengandung dua elemen,
yaitu :
ii. Modal sosial memfasilitasi tindakan tertentu dari pelaku baik individu maupun perusahaan
pada struktur tersebut
Coleman mempercayai bahwa jaringan sosial tidak secara alami diberikan tetapi terbangun
melalui strategi investasi yang berorientasi kepada pelembagaan hubungan-hubungan kelompok.
Dengan definisi tersebut, modal sosial memisahkan dua elemen, yaitu :
a. Hubungan sosial itu sendiri yang mengizinkan individu umtuk mengklaim akses terhadap
sumber daya yang dipunyai oleh asosiasi mereka
Modal sosial juga dinyatakan sebagai berikut , “bukanlah masalah apa yang Anda ketahui,
melainkan siapa yang Anda kenal.” Bentuk-bentuk modal sosial antara lain adalah :
2. Jaringan informasi
1. Mengkaji modal sosial dari perspektif pelaku yang diformulasikan oleh Bourdieu
2. Mencermati modal sosial dari perspektif masyarakat yang dikonseptualisasikan oleh Putnam
Berikut adalah penjelasan mengapa sumber daya yang melekat dalam jaringan sosial dapat
memperkuat pencapaian sebuah tindakan :
3. Ikatan sosial mungkin diberikan oleh organisasi atau pelakunya sebagai sertifikais kepercayaan
sosial individu
2. Menurut cakupannya
Konsep modal sosial pun memiliki dimensi yang multispektrum dengan empat cara pandang
sebagai berikut,
1. Pandangan Komunitarian
Pandangan ini menyamakan modal sosial dengan organisasi lokal seperti klub dan keeratan
kelompok dalam suatu komunitas.
2. Pandangan Jaringan
Pandangan menggabungkan dua level, yaitu sisi atas dan sisi bawah, dengan menekankan asosiasi
vertikal dan horisontal di antara orang-orang dengan relasinya atau entitas organisasi lain.
3. Pandangan Kelembagaan
Pandangan ini memiliki argumen bahwa vitalitas jaringan komunitas dan masyarakat sipil
merupakan produk dari sistem politik, hukum, dan lingkungan kelembagaan.
4. Pandangan Sinergi
Pandangan ini berupaya mengintegrasikan konsep jaringan dan kelembagaan dimana sinergi
antara pemerintah dan masyarakat didasarkan atasprinsip komplementer dan kelekatan.
1. Kontroversi yang menghadapkan apakah modal sosial itu aset kolektif atau individu
2. Kontroversi yang melihat modal sosial sebagai jaringan terbuka dalam suatu relasi sosial
3. Kontroversi yang dipicu pandangan Coleman bahwa modal sosial merupakan sumber daya
struktur sosial yang menghasilkan keuntungan bagi individu dalam sebuah tindakan yang spesifik
1. Ikatan sosial yang terlalu kuat cenderung akan mengabaikan atau membatasi akses pihak luar
memeroleh peluang yang sama dalam melakukan kegiatan ekonomi.
2. Adanya beberapa individu atau aktor yang berpotensi mengganjal individu lainnya karena
kepemilikkan akses sangat mungkin terjadi.
3. Selalu ada pilihan atas sebuah dilema antara solidaritas komunitas dan kebebasan individu
Modal sosial juga dapat merusak bila digunakan untuk kepentingan-kepentingan sempit.
Modal Sosial dan Pembangunan Ekonomi
2. Merawat hubungan tersebut, tetapi dengan diiringi upaya mengurangi biaya transaksional
Motivasi dari rasionalitas relasional adalah untuk memeroleh reputasi lewat pengakuan dalam
jaringan atau kelompok. Sedangkan, kegunaan pertukaran adalah untuk mengoptimasi
keuntungan relasional. Modal sosial dalam kegiatan transaksi dapat menjadi basis sumber daya
ekonomi.
Pasar selalu tidak sanggup untuk mengatasi persoalan eksternalitas, barang publik, hak
kepemilikkan, dan monopoli. Pemindahan produksi dan pengelolaan barang dan jasa (publik)
kepada individu akan meningkatkan tanggung jawab dan keeratan komunitas sehinffa efisiensi
produksi barang publik dapat tercapai. Selain itu, formalitas tidak akan pernah menggantikan
kepercayaan karena sistem kontrak hanyalah instrumen pendukung. Masyarakat dengan tingkat
kepercayaan tingggi akan sanggup melakukan kerja sama sampai level organisasi yang besar.
TEORI MODAL SOSIAL MENURUT PARA AHLI :
Pierre Bourdieu
(Dalam Field, 2005:16) menjelaskan bahwa pusat perhatian utamanya dalam modal sosial
adalah tentang pengertian “tataran sosial”. Menurutnya bahwa modal sosial berhubungan dengan
modal-modal lainnya, seperti modal ekonomi dan modal budaya. Ketiga modal tersebut akan
berfungsi efektif jika kesemuanya memiliki hubungan. Modal sosial dapat digunakan untuk
segala kepentingan dengan dukungan sumberdaya fisik dan pengetahuan budaya yang dimiliki,
begitu pula sebaliknya.dalam konteks huibungan sosial, eksistensi dari ketiga modal (modal
sosial, modal ekonomi dan budaya) tersebut merupakan garansi dari kuatnya suatu ikatan
hubungan sosial. Modal sosial atau Social Capital merupakan sumber daya yang dipandang
sebagai investasi untuk mendapatkan sumber daya baru. Sumber daya yang digunakan untuk
investasi, disebut dengan modal. Modal sosial cukup luas dan kompleks. Modal sosial disini
tidak diartikan dengan materi, tetapi merupakan modal sosial yang terdapat pada seseorang.
Misalnya pada kelompok institusi keluarga, organisasi, dan semua hal yang dapat mengarah pada
kerjasama. Modal sosial lebih menekankan pada potensi kelompok dan pola-pola hubungan antar
individu dalam suatu kelompok dan antar kelompok, dengan ruang perhatian pada kepercayaan,
jaringan, norma dan nilai yang lahir dari anggota kelompok dan menjadi norma kelompok. Pada
masyarakat dikenal beberapa jenis modal, yaitu modal budaya (cultural capital), modal manusia
(human capital), modal keuangan (financial capital) dan modakl fisik. Modal budaya lebih
menekankan pada kemampuan yang dimiliki seseorang, yang Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari lingkungan keluarga atau lingkungan sekitarnya. Modal manusia lebih merujuk
pada kemampuan, keahlian yang dimiliki individu. Modal keuangan merupakan uang tunai yang
dimiliki, tabungan pada bank, investasi, fasilitas kredit dan lainya yang bisa dihitung dan
memiliki nilai nominal. Modal fisik dikaitkan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan
material atau fisik.
Coleman
Mengidentifikasi modal sosial dalam beberapa bentuk modal sosial yaitu kewajiban, harapan,
saluran informasi, norma dan sanksi yang efektif, hubungan kewenangan, dan organisasi sosial.
Kewajiban dan harapan timbul dari rasa percaya, adanya arus informasi yang lancar di dalam
struktur sosial, dan adanya norma-norma yang harus ditaati dengan sanksi yang jelas.
Selanjutnya, Putnam (1995) mengartikan modal sosial sebagai hubungan antara individu-
individu, jaringan sosial, norma-norma timbal balik, kepercayaan, dan difasilitasi oleh adanya
koordinasi dan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Modal sosial bukan sebatas hubungan
interaksi yang melibatkan faktor perilaku orang tertentu saja, tetapi juga dapat melibatkan
individu dalam kelompokkelompok yang membentuk suatu jaringan sosial (Putnam, 1995). Hal
ini berarti 10 bahwa, modal sosial mencirikan dua dimensi yaitu
(1) komponen struktural terdiri dari jaringan sosial, assoasiasi, partisipasi dan
(2) komponen kognitif terdiri dari norma bersama, kepercayaan, hubungan timbal balik
Putnam
Mengacu pada tiga komponen yaitu
(1) jaringan sosial sehingga memungkinkan terjadinya koordinasi dan komunikasi,
(2) kepercayaan sehingga berimplikasi pada saling percaya dalam kehidupan bermasyarakat, dan
(3) norma-norma yang saling berbagi diantara kelompok dalam jaringan sosial sehingga
memungkinkan kesatuan peraturan dan sanksi. Di antara tiga komponen modal sosial tersebut,
komponen kepercayaan sebagai komponen penting dari norma-norma yang dibangun dari
jaringan sosial