Anda di halaman 1dari 35

Teori

Modal Sosial
Kelompok 8 Ekonomi Kelembagaan
Anggota Kelompok

Ni Nyoman Widiani Sella Merita


2107511105 2107511111
Absen 16 Absen 17
Topik Bahasan

Akar dan Definisi Modal Sosial: Modal Sosial:


Modal Sosial Empat Perspektif Implikasi Negatif

Studi kasus tenaga kerja dan


Modal Sosial dan Pembangunan Ekonomi modal sosial terhadap
Modal Sosial dalam Berbagai perspektif produktivitas petani
01
Akar dan
Definisi Modal
Sosial
Teori modal sosial pertama kali dipicu oleh tulisan
Pierre Bourdieu yang dipublikasikan pada akhir 1970-
an dengan tulisan Bourdieu antara lain adalah 'Le
Capital Social: Notes Provisoires", yang diterbitkan
dalam 'Actes de la Recherche en Sciences Sociales'
(1980). Namun, karena publikasi tersebut dilakukan
dalam bahasa Perancis, membuat tidak banyak
ilmuwan sosial (khususnya sosiologi dan ekonomi) yang
menaruh perhatian.
James S. Coleman mempublikasikan topik yang
sama pada 1993, barulah para intelektual mengunduh
tema tersebut sebagai salah satu 'santapan' penting
yang mempertemukan antardisiplin ilmu. Akhirnya,
hingga saat ini, banyak yang berkeyakinan bahwa
Coleman merupakan ilmuwan pertama yang
memperkenalkan konsep modal sosial, seperti yang ia
tulis daları jurnal American Journal of Sociology
yang berjudul 'Social Capital in the Creation of
Human Capital' (1988).
Bourdieu, sebagai peletak pondasi
konsep modal sosial, mendefinisikan
modal sosial sebagai agregat sumber
daya aktual ataupun potensial yang
diikat untuk mewujudkan jaringan
yang awet (durable) sehingga
menginstitusionalisasikan hubungan
persahabatan (acquaintance) yang Putnam mendefinisikan modal sosial
saling menguntungkan. Selanjutnya, sebagai gambaran organisasi sosial,
definisi tersebut juga mengandaikan seperti jaringan, norma, dan
bahwa modal sosial memisahkan kepercayaan sosial, yang memfasilitasi
dua elemen. koordinasi dan kerja sama yang saling
menguntungkan.
Modal sosial bisa merujuk kepada norma atau jaringan yang
memungkinkan orang untuk melakukan tindakan kolektif.
Implikasinya, makna tersebut lebih memfokuskan kepada sumber
daripada konsekuensi atas modal sosial, sementara pentingnya
deskripsi tentang modal sosial seperti kepercayaan dan hubungan
timbal balik dikembangkan dalam sebuah proses yang terus-
menerus.
Menurut Coleman, bentuk-bentuk modal sosial dibedakan menjadi
tiga yaitu:

Kewajiban Ekspektasi Kepercayaan


Modal sosial dapat memperkuat kinerja organisasi. Secara lebih spesifik
modal sosial yaitu:

 Memengaruhi sukses pekerjaan.


 Menciptakan portofolio pekerja yang lebih baik di organisasi.
 Memfasilitasi pertukaran sumber daya antar unit.
 Memotivasi pembaruan, penciptaan modal intelektual, dan efisiensi
multifungsi tim/kelompok
 Mengurangi perubahan pekerjaan karyawan.
 Memperkuat hubungan dengan pemasok, jaringan produksi regional, dan
pembelajaran organisasi.
02

Modal Sosial:
Empat
Perspektif
Mengapa sumber daya yang melekat dalam jaringan sosial dapat
memperkuat pencapaian sebuah tindakan?

01 Aliran Sosial 02 Ikatan Sosial bisa


mempengaruhi pelaku

Ikatan Sosial sebagai


03 Sertifikasi 04 Hubungan Sosial
Kepercayaan memperkuat Identitas
dan Pengakuan
  Struktur Kognisi
Sumber dan Peran dan aturan Norma-norma
pengejawantahan
Jaringan dan hubungan Nilai-nilai
interpersonal dengan pihak lain
Perilaku (attitudes)
Prosedur kejadian
Keyakinan
Cakupan Organisasi sosial Budaya sipil (civiv
(domains) culture)
Factor dinamis Keterkaitan horizontal Kepercayaan, solidaritas,
kerja sama,
Keterkaitan vertical
kedermawanan
Elemen bersama Ekspetasi yang mengarahkan -
kepada perilaku kerja sama
yang saluing menguntungkan
Empat cara pandang terhadap modal sosial

Pandangan Komunitarian

Pandangan Jaringan/Jejaring

Pandangan Kelembagaan

Pandangan Sinergi
Pandangan Komunitarian

Pandangan ini menyamakan modal sosial dengan organisasi lokal. Komunitarian,


yang melihat jumlah dan keeratan (density) kelompok dalam sebuah komunitas,
menganggap modal sosial sebagai sesuatu yang secara inheren baik (inherently
good), dan memandang eksistensinya selalu bernilai positif bagi kesejahteraan
komunitas.

Pandangan Jejaring

Pandangan ini menggabungkan dua level, sisi atas (upside) dan sisi bawah
(downside), yang menekankan pentingnya asosiasi vertikal dan horisontal di antara
orang-orang dan relasinya dengan entitas organisasi lain, semacam kelompok
komunitas dan perusahaan (firms).
Pandangan Kelembagaan

Perspektif Pelaku Preskripsi Kebijakan


Perspektif Komunitarian Kelompok komunitas Organisasi Kecil itu indah
Asosiasi Lokal Sukarela Mengidentifikasi Asset Sosial
Kaum Miskin
Perspektif jaringan Wirausahawan kelompok bisnis Desentralisasi menciptakan
perantara informasi zona usaha menjembatani
Ikatan Dan Jembatan Ikatan
pemisahan sosial
Komunitas
Perspektif Kelembagaan Sektor privat dan publik Desain kebebasan sipil dan
Kelembagaan Politik Dan politik
Hukum
Perspektif sinergi Kelompok komunitas Produksi bersama, partisipasi
masyarakat sipil, perusahaan, komplementaris, keterkaitan
Jaring Komunitas Dan Relasi
dan negara Penguatan kapasitas dan skala
Negara Masyarakat
organisasi lokal
Pandangan Sinergi

Pandangan ini kurang lebih berupaya mengintegrasikan konsep jejaring


(network) dan kelembagaan (institutional). Evans (1992, 1995, 1996).
sebagai pioner dari pandangan ini, menyimpulkan bahwa sinergi antara
pemerintah dan masyarakat/warga negara (citizen) didasarkan atas
prinsip komplementer dan kelekatan (complementarity and
embeddedness).
03
Modal Sosial:
Implikasi Negatif
Kontroversi menyangkut konsep modal sosial bisa dibagi dalam empat isu,
yaitu:

Kontroversi yang melihat


Kontroversi yang modal sosial sebagai
menghadapkan apakah 'klosur' (closure)' atau
modal sosial itu aset jaringan terbuka dalam
kolektif atau individu. sebuah jaringan atau relasi
sosial.

Kontroversi yang dipicu


oleh pandangan bahwa
modal sosial merupakan Kontroversi mengenai
sumber daya struktur pengukuran (measurement).
sosial' yang menghasilkan
keuntungan
Kontroversi Model Sosial

Aset Kolektif atau individu Modal sosial sebagai asset Membaur (confounding)
(Colemon, Putnam) kolektif dengan norma,kepercayaan
Closure atau jaringan terbuka Kelompok harus tertutup dan Visi kelas masyarakat dan
( Bourdieu, Colemon, Putnam) rekat (dense) ketiadaan mobilitas
Fungsional (Colemon) Modal sosial diindikasikan Tautologi (sebab ditenttukan
oleh efeknyan terhadap oleh efeknya)
tindakan tertentu (particular)
Pengukuran (Colemon) Tidak bisa dikuantifikasi Heuristik, tidak dapat salah
(not falsifiable)
Yoram Ben-Porath (dalam Coleman, 1988:96)
mengembangkan konsep yang kemudian sangat dekat dengan
pengertian modal sosial, yakni yang dia sebut sebagai 'F-
connection." F-connection tersebut terdiri dari families
(keluarga), friends (teman), dan firms (perusahaan). Kemudian
Ben-Porath menjelaskan bahwa bentuk-bentuk koneksi
tersebut dalam organisasi sosial dapat mempengaruhi
pertukaran ekonomi (economic exchange).
Empat konsekuensi negatif dari modal sosial
Ikatan sosial yang terlalu kuat cenderung akan mengabaikan
01 atau membatasi akses pihak luar memperoleh peluang yang
sama dalam melakukan kegiatan (ekonomi)

Beberapa individu/aktor yang berpotensi mengganjal


02
individu lainnya karena kepemilikan akses

Selalu ada pilihan atas sebuah dilema antara 'solidaritas


03
komunitas’ dan 'kebebasan individu'.
Jamak terjadi sebuah situasi di mana solidaritas kelompok
04
dibangun berdasarkan pengalaman bersama untuk melawan
masyarakat yang mendominasi
Modal sosial bisa merusak bila digunakan untuk
kepentingan-kepentingan sempit. Modal sosial digunakan
secara eksklusif untuk menguntungkan individu/ kelompok
yang tertentu. Dalam sudut pancang ekonomi, hal ini akan
merugikan tercapainya efisiensi. level birokrasi atau
perusahaan yang menggunakan sistem rekruitmen yang tidak
selektif, sangat mudah disusupi dengan kepentingan-
kepentingan sempit yang bersumber dari ikatan sosial.
04
Modal Sosial dan
Pembangunan
Ekonomi
Meskipun kelahiran konsep modal sosial dipicu
dari ranah bidang ilmu sosiologi, begitu sampai
dalam kupasan bidang ekonomi dianggap sebagai
bagian dari bentuk modal yang diharapkan
memiliki donasi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Jika dibagi dalam level studi, riset-riset yang mencoba menghubungkan antara
modal sosial dan pembangunan ekonomi biasanya mengambil dua karakteristik berikut:

1. penelitian hulu yang mencoba mencari landasan


teoretis yang merelasikan modal sosial dengan
pembangunan ekonomi.
2. penelitian hilir yang berusaha melacak implikasi
modal sosial terhadap pembangunan ekonomi.
Elemen Pertukaran Ekonomi Pertukaran Sosial
Focus Pertukaran Transaksi Hubungan (relationship) 
Kegunaan (Optimasi) Laba relatif terhadap Laba relatif terhadap biaya
dalam hubungan (relationship
biaya dalam transaksi at a cost) 
(transaction at a cost)
Pilihan Rasional Relasi alternatif Biaya Transaksi alternative
transaksional dan reduksi
Biaya hubungan/relasional
dan reduksi
Bentuk Pembayaran (Episodic Uang (kredit ekonomi, utang Pengakuan/recognition (kredit
Payoff) ekonomi) sosial, utang sosial)
Penghargaan Umum Kesejahteraan (status Reputasi (status sosial)  
(Generalized Payoff) ekonomi)
Penjelasan Logika Hukum Alam (Law Of Hukum manusia (law of
(Explanatory Logic) Nature ) Daya tahan pelaku humans) Daya tahan
optimasi laba kelompok Minimalisasi
kerugian
Dalam perspektif rasionalitas transaksional, yang secara tipikal
digunakan untuk melakukan analisis pertukaran ekonomi, tujuan
utamanya adalah memeroleh modal ekonomi (sumber daya melalui
transaksi) dan kepentingan dalam aspek transaksional pertukaran yang
dimediasi oleh harga dan uang. Kegunaan dari pertukaran adalah untuk
mengoptimalisasi keuntungan transaksional, sedangkan pilihan rasional
didasarkan kepada analisis hubungan-hubungan alternatif yang
memproduksi beragam keuntungan dan biaya transaksional. Dengan basis
ini, aturan-aturan pertukaran berperan dalam dua hal.
Aturan-aturan Pertukaran

Jika hubungan dengan agen tertentu menghasilkan keuntungan, maka


keputusannya adalah melanjutkan hubungan transaksi berikutnya.
Bila hubungan tersebut gagal menghasilkan laba relatif, maka ada dua
pilihan yang dapat diambil:

(1) menemukan hubungan alternatif yang bisa


memproduksi keuntungan
(2) merawat hubungan tersebut, tetapi dengan
berupaya mengurangi biaya transaksional.
Bila transaksi itu gagal mempromosikan hubungan
yang kuat, maka dua pilihan bisa dipertimbangkan:

(1) menemukan alternatif transaksi yang akar


memberikan keuntungan (misalnya
meningkatkan sensitivitas dalam transaksi
untuk mengiming-imingi dan memperkuat
pengakuan)
(2) merawat transaksi tersebut dengan jalan
mengurangi ongkos relasional.
Yi= output/ pekerja di Negara i
Ki = Stok modal fisik
Hi = Stok modal manusia
Yi = Total Output
Li = Tenaga Kerja
Ai = Teknologi

 
05

Studi Kasus
Studi Kasus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai