Anda di halaman 1dari 7

PERILAKU KEORGANISASIAN

Nadia Amanda
226321110036

ABSTRAK
Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku
manusia dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek pertama
meliputi pengaruh organisasi terhadap manusia, sedangkan aspek kedua adalah
pengaruh amnusia terhadap organisasi. organisasi sesungguhnya merupakan
kumpulan manusia yang diintergasikan dalam suatu wadah kerjasama untuk
menjamin tercapainya tujuan-tujuan yang ditentukan. Perilaku organisasi
sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu yang terdapat dalam
organisasi tersebut. Oleh karena itu pengkajian masalah perilaku organisasi
jelas akan meliputi atau menyangkut pembahasan mengenai perilaku individu.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang lingkup kajian ilmu perilaku
organisasi hanya terbatas pada dimensi internal dari suatu organisasi.
Kata Kunci : perilaku, keorganisasian, dan perilaku organisasi

A. PENDAHULUAN
Organisasi merupakan sekumpulan manusia yang memiliki pemikiran
dan tujuan yang sama, dibentuknya sebuah organisasi terdapat suatu tujuan yang
hendak dicapai. Pengertian tentang perilaku organisasi telah di kemukakan oleh
beberapa ahli. Pengertian yang diajukan meliputi faktor-faktor yang
mempengaruhi bagaimana orang sebagai individu maupun sebagai anggota
kelompok berperilaku dalam organisasi serta pengaruhnya terhadap struktur
dan sistem organisasi.Sikap dan perilaku orang yang beraneka ragam dalam
organisasi ini dipelajari untuk mencari solusi tentang bagaimana manajemen dapat
mengelola organisasi secara efektif. Secara konseptual, Robbins and Judge
(2013) memberikan pengertian terhadap perilaku organisasi sebagai suatu bidang
studi yang menginvestigasi dampak individu, kelompok, maupun struktur
pada perilaku dalam organisasi dengan maksud mengaplikasikan pengetahuan
tersebut guna memperbaiki efektivitas organisasi.
Konsep yang telah diperkenalkan oleh Robbins and Judge (2013)
sangatlah menjelaskan mengenai perilaku anggota dari organisasi. Pada
kalangan mahasiswa yang mulai belajar berproses pada suatu organisasi, tidaklah
banyak yang mengerti mengenai konseptual dari perilaku organisasi yang
telah digagaskan oleh Robbins and Judge tersebut. Sehingga dengan adanya
literatur ini akan memberikan pemahaman mengenai konseptual yang telah
digagaskan tersebut, khususnya pada sub bab ruang lingkup perilaku organisasi.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Organisasi
Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah menjadi
suatu “binatang” yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan
konseptual. Atau dengan kata lain, rumusan mengenai organisasi sangat
tergantung kepada konteks dan perspektif tertentu dari seorang yang
kmerumuskan tersebut.
Organisasi merupakan suatu pola kerja sama antara orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan
tertentu. Organisasi adalah sekelompokorang yang terbiasa mematuhi perintah
para pemimpinnya dan yang tertarik pada kelanjutan dominasi partisipasi mereka
dan keuntungan yang dihasilkan, yang membagi siantara mereka praktek-praktek
dari fungsi tersebut yang siap melayani mereka.
Dari beberapa pengertian organisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
organisasi sesungguhnya merupakan kumpulan manusia yang diintergasikan
dalam suatu wadah kerjasama untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan yang
ditentukan, atau menurut Sudarsono Hardjosoekarto, pengertian yang dapat
menyamakan persepi tentang organisasi adalah bahwa organisasi merupakan
jalinan kontrak (a nexus of contracts).
2. Ruang Lingkup Perilaku Individu Dalam Organisasi
Ruang lingkup perilaku individu dalam organisasi adalah bidang kajian
yang mempelajari perilaku manusia dalam konteks organisasi. Bidang kajian ini
mencakup berbagai aspek perilaku manusia, mulai dari tingkat individu hingga
tingkat organisasi. Perilaku individu dalam organisasi dapat dikelompokkan
menjadi dua kategori utama, yaitu:
a) Perilaku individu sebagai individu, yaitu perilaku individu yang tidak
dipengaruhi oleh lingkungan organisasi. Perilaku ini meliputi aspek-aspek
seperti kepribadian, sikap, motivasi, dan emosi.
b) Perilaku individu sebagai anggota organisasi, yaitu perilaku individu yang
dipengaruhi oleh lingkungan organisasi. Perilaku ini meliputi aspek-aspek
seperti kinerja, komunikasi, kepemimpinan, dan konflik.
Berikut adalah beberapa aspek perilaku individu dalam organisasi yang
menjadi fokus kajian:
1) Kepribadian adalah karakteristik bawaan seseorang yang mempengaruhi
cara mereka berpikir, merasa, dan berperilaku. Kepribadian dapat
mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi dalam berbagai hal,
seperti kinerja, kepuasan kerja, dan hubungan dengan rekan kerja.
2) Sikap adalah evaluasi positif atau negatif terhadap sesuatu. Sikap dapat
mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi dalam berbagai hal,
seperti perilaku konsumen, perilaku kerja, dan perilaku konsumen.
3) Motivasi adalah dorongan yang menggerakkan seseorang untuk bertindak.
Motivasi dapat mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi dalam
berbagai hal, seperti kinerja, produktivitas, dan kepuasan kerja.
4) Emosi adalah reaksi psikologis terhadap suatu stimulus. Emosi dapat
mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi dalam berbagai hal,
seperti komunikasi, pengambilan keputusan, dan perilaku kerja.
5) Kinerja adalah hasil kerja seseorang. Kinerja dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, termasuk kepribadian, sikap, motivasi, dan emosi.
6) Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu orang ke orang
lain. Komunikasi dapat mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi
dalam berbagai hal, seperti hubungan dengan rekan kerja, hubungan
dengan atasan, dan pengambilan keputusan.
7) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan bersama. Kepemimpinan dapat mempengaruhi perilaku individu
dalam organisasi dalam berbagai hal, seperti kinerja, kepuasan kerja, dan
motivasi.
8) Konflik adalah pertentangan atau perbedaan pendapat yang terjadi antara
dua orang atau lebih. Konflik dapat mempengaruhi perilaku individu
dalam organisasi dalam berbagai hal, seperti produktivitas, kepuasan kerja,
dan hubungan dengan rekan kerja.
Perilaku individu dalam organisasi merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi kinerja dan produktivitas organisasi. Oleh karena itu, penting bagi
organisasi untuk memahami dan mengelola perilaku individu dalam organisasi
secara efektif.
3. Konflik
Slocum and Hellriegel (2007:248) Conflict refers to a process in
which one party (person or group) perceives that its interests are being
opposed or negatively affected by another party. (Konflik mengacu pada satu
proses dimana satu pihak (orang atau kelompok) merasakan tujuannya sedang
ditentang atau secara negatif dipengaruhi oleh pihak lain). Henry and Ongori
(2009:17) terdapat dua tipe dasar konflik:
a) Konflik Tugas (Task Conflict).
Perselisihan anggota kelompok tentang substansi diskusi disebut
konflik tugas (task conflict). Konflik Tugas mungkin menjadi produktif
dengan cara meningkatkan kualitas keputusan dan proses berpikir kritis. Area
potensial yang lain untuk konflik adalah hubungan antar pribadi di dalam
organisasi.
b) Konflik Hubungan (Interpersonal/Relationship Conflict).
Istilah konflik relationship conflict atau konflik hubungan
digunakan untuk menunjukan perselisihan paham bahwa sebagian besar
orang mengharapkan satu persilisihan kepribadian. Persilisihan ini dapat
berlangsung dalam bentuk pendapat berlawanan yang berhubungan dengan
karakteristik personal dari satu anggota kelompok atau mengabaikan tujuan
organisasi apapun untuk menimbulkan rasa tidak suka satu anggota kelompok
tertentu.
4. Kekuasaan dan Politik
a. Definisi Tentang Perilaku Politik
Perilaku berpolitik dalam organisasi adalah sebagai segala aktivitas yang
tidak diperlukan sebagai bagian dari peran formal seseorang dalam organisasi, tapi
yang mempengaruhi atau berusaha untuk mempengaruhi, pendistribusian
keuntungan atau kerugian di dalam organisasi. Perilaku berpolitik beradadi luar
persyaratan khusus kerja seseorang. Perilaku tersebut merupakan usaha untuk
menggunakan dasar-dasar kekuasaan seseorang.
b. Pentingnya Suatu Wawasan Politik
Suatu wawasan yang non politis dapat mempengaruhi untuk percaya
bahwa pekerja akan selalu berperilaku secara konsisten pada organisasi.
Sebaliknya suatu pandangan politik dapat menjelaskanbanyak hal tentang perilaku
yang nampaknya irasional dalam organisasi.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Berpolitik
Dalam bukunya Robbins and Judge (2013), dinyatakan bahwa ada
beberapa hal yang sepertinya dapat dihubungkan dengan perilaku berpolitik yaitu
sebagai berikut:
1) Faktor-faktor individu. Mengenal karakteristik dan kebutuhan peribadi
tertentu, meyakini bahwa tekanan dari luar diri mereka mengatur takdir
mereka dan berperilaku secara politis tanpa memperhatikan
konsekuensinyaterhadap organisasi.
2) Faktor-faktor organisasi. Aktivitas berpolitik lebih merupakan fungsi
budaya organisasi dari pada perbedaan-perbedaan individu. Sebab
kebanyakan organisasi yang mempunyai sejumlah besar pekerja dengan
karakteristik yang telah kita catat, masih menunjukkan perilaku berpolitik
yang beragam secara luas.
3) Etika berperilaku dalam berpolitik. Bila dihadapkan dengan dilema etika
berkaitan dengan politik berorganisasi.
5. Perilaku kelompok dalam organisasi
Perilaku kelompok dalam organisasi adalah bidang kajian yang
mempelajari perilaku manusia dalam konteks kelompok dalam organisasi. Bidang
kajian ini mencakup berbagai aspek perilaku manusia, mulai dari tingkat
kelompok hingga tingkat organisasi. Perilaku kelompok dalam organisasi dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu:
a) Perilaku kelompok sebagai kelompok, yaitu perilaku kelompok yang tidak
dipengaruhi oleh lingkungan organisasi. Perilaku ini meliputi aspek-aspek
seperti dinamika kelompok, struktur kelompok, dan norma kelompok.
b) Perilaku kelompok sebagai anggota organisasi, yaitu perilaku kelompok
yang dipengaruhi oleh lingkungan organisasi. Perilaku ini meliputi aspek-
aspek seperti kinerja kelompok, komunikasi kelompok, dan pengambilan
keputusan kelompok.

C. KESIMPULAN
Organisasi sesungguhnya merupakan kumpulan manusia yang
diintergasikan dalam suatu wadah kerjasama untuk menjamin tercapainya tujuan-
tujuan yang ditentukan, atau menurut Sudarsono Hardjosoekarto, pengertian
yang dapat menyamakan persepi tentang organisasi adalah bahwa organisasi
merupakan jalinan kontrak (a nexus of contracts).
Robbins and Judge (2013) memberikan pengertian terhadap perilaku
organisasi sebagai suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak individu,
kelompok, maupun struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
mengaplikasikan pengetahuan tersebut guna memperbaiki efektivitas organisasi.
Sebagai suatu bidang studi, Perilaku Organisasi mempelajari tiga determinan
dalam organisasi yaitu individu/perorangan, kelompok, dan struktur. Perilaku
organisasi menerapkan pengetahuan tentang perilaku yang dikaitkan dengan
aktivitas kerja dan hasil kerja anggota organisasi.
Ruang lingkup perilaku individu dalam organisasi adalah bidang kajian
yang mempelajari perilaku manusia dalam konteks organisasi. Bidang kajian ini
mencakup berbagai aspek perilaku manusia, mulai dari tingkat individu hingga
tingkat organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Wexley, Kenneth. 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Jakarta:


Rineka Cipta.

Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Rajawali Pers.

Badeni. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Cetakan Kedua. ISBN:


978-602-7825-87-1. Alfabeta. Bandung.

McGregor, Douglas, 1944. Conditions of Effective Leadership in Industrial


Organization, Journalof Consulting Psychologists.

McShane Steven L and Mary Ann Von Glinow 2008. Organizational Behavior,
Fourth Edition, McGraw-Hill International Edition. New York.

Anda mungkin juga menyukai